Anda di halaman 1dari 20

JURNAL

READING

Alopecia areata

Pembimbing :
dr.Sunaryo, Sp.KK
Oleh
Miss Iman Chapakia
pendahuluan

Alopecia Areata, sering terjadi pada :


Penyakit autoimun

Patobiologis kronis

Kerontokan rambut yang berulang

Efek pengobatan yang tidak adekuat


epidemiologi

Umur : < 3 tahun (jarang),


> 30 tahun (66%),

> 40 tahun (20%)

Jenis kelamin : rasio laki-laki : perempuan (1.4 : 1)

Penyakit : Penyakit autoimun (16%)


o SLE (0.6%)
o Vitiligo (4%)
o Penyakit Tiroid autoimun (8-28%)
Pertumbuhan rambut
normal
Folikel rambut :
Satu-satunya organ yang berada hampir
seluruh tubuh
Masa hidup panjang
Siklus pertumbuhan rambut berulang
Pertumbuhannya sangat cepat, berpigmentasi
Siklus Rambut :
1. Anagen : fase awal pertumbuhan rambut (1-8
tahun)
2. Catagen : fase cepat, terjadi involusi organ
melalui proses apoptosis (beberapa minggu)
3. Telogen : fase istirahat (beberapa minggu),
kemudian kembali ke fase anagen lagi
siklus ini melibatkan sel keratinosit, melanosit
berhentinya fase
aktif pertumbuhan
rambut, bulbus
rambut akan
menghilang serta
mangakibatkan
pemendekan folikel

rambut yang sudah


mencapai tingkat
sel germinal matrix pertumbuhan
akan membelah maksimum akan
serta membentuk rontok
sel2 rambut baru

Sel germinal matrix akan bekerja untuk menyusun bulbus rambut baru sehingga
siklus rambut akan kembali lagi ke fase anagen dan seterusnya
Imunobiologi folikel rambut
Kelainan autoimun :

proses mediasi sel T diikuti terbentuknya


autoantibodi infiltrasi sel pigmen pada folikel ramb
ut (sel T, sel mast, sel NK, sel dendritik) mengakibatk
an pemendekan fase anagen, folikel rambut akan masu
k ke fase katagen mengakibatkan kerontokan.
Manifestasi klinis dan
diagnosis
Kerontokan rambut
terutama pada kepala, jenggut
onset : cepat dan progresif
A. Alopecia areata : kerontokan
rambut

B. Alopecia areata totalis :


kerontokan seluruh rambut di kulit
kepala
C. Alopecia areata universalis :
kerontokan rambut yang terdapat di
tubuh
D. Ophiasis : kerontokan rambut
pada bagian occipaital

E. Difus form : kerontokan


sebagian besar pada kulit kepala,
namun bukan botak
F. Overnight graying :
kerusakan pigmen folikel rambut,
mengakibatkan rambut terlihat
seperti warna abu-abu
A. Well B. Exclamation C. Cadaver
circumscribe mark hair hair Komedo
Kerontokan rambut Segmen rambut seperti bintik-
pada jenggot bagian distal lebih bintik hitam
lebar daripada
proksimal

D. Nail pitting E. Poliosis


Perubahan pada Pertumbuhan uban
kuku pada lesi alopesia
Patobiologi pada alopecia
areata
Inflamasi folikel rambut pada fase anagen
menyebabkan folikel rambut distropi, batang ram
but tidak memanjang, akar rambut cepat rontok
namun rambut mempunyai kemampuan untuk
berregenerasi dan melanjutkan siklus selanjutnya.

Terapi pada AA, yaitu mengurangi infiltrasi


inflamasi dan mencegah untuk terjadinya kekamb
uhan dan penyebaran yang meluas.
Organ spesifik penyakit autoimun yang terkait
pada AA
1. Folikel rambut
2. Kuku
3. Epitel pigmen retina
Komponen genetik pada
alopecia areata
Perkembangan AA terkait dengan komponen
genetik. Contohnya pada pasien yang memiliki riwaya
t penyakit dahulu/ riwayat penyakit keluarga dengan
AA, atopi, Downs sindrom, poliendokrinopathi, kandid
iasis, sindrom distropi ektodermal.

riwayat keluarga dengan AA akan memperburuk


prognosis, penyakit progresif cepat, frekuensi kambuh
lebih tinggi, resiko resisten terhadap terapi tinggi.
imunopatologi

Sel yang berperan :


Sel T CD4+ : infiltrasi pada perifolikuler
Sel T CD8+ : infiltrasi pada epithelium
folikel proksimal
Sel NK & sel mast : infiltrasi pada perifolikuler
Patogenesis Alopecia areata
pengobatan
Pengobatan pada Alopecia Areata, ada 2 cara :
1. Immunosupresan
: untuk pasien dengan gejala akut dan progresif
2. Immune deviation strategy (memanipulasikan imun
dengan memasukkan agen inflamasi intracutan)
: untuk pasien dengan gejala kronis dan relaps

Berdasarkan EBM, pengobatan terkini pada AA


1. Injeksi intralesi klukokortikoid
2. Induksi contact allergy
1. Imunosepresan
. Triamcinolone acetonide 5-10mg/ml (SC)
selama 2-6 minggu
60-67% mengalami pertumbuhan rambut
kembali
Digunakan pada pasien dengan kerontokan
rambut <50%
Efek samping : atropi, depigmentasi, relaps
setelah berhenti pengobatan
Prednisolone 200 mg/ minggu (0ral) selama 3
bulan
31-60% mengalami pertumbuhan rambut
kembali
25% pasien mengalami kerontokan kembali
dalam jangka waktu 3 bulan
Jarang digunakan karena tidak sebanding antara
keuntungan dan efek samping
2. Immunomudulator
1.Terapi lini perama
. Diphencyprone (Diphenylcyclopropenone)
topikal
. Pertumbuhan rambut kembali : 17% pada AA
totalis/ universalis, 60% pada pasien dengan
kerontokan rambut 75-99%
. Akan terjadi kekeambuhan jika penhgobatan
tidak dilanjutkan
. Efek samping : pruritus, nyeri, limfadenopati
lokal, eksima, influenza like symptoms, perub
ahan oada kulit
2.Terapi lini kedua
. Dithranol (anthralin) (0.2-0.8%) dosis awal
20-30 menit, kemudian bisa meningkatkan 10
menit- 1 jam/ 2 minggu
Minoxidil 2% (topikal)
Pemakaian stelah 6 minggu mungkin akan
membantu mencegah atau menunda kekambuha
n.

Anda mungkin juga menyukai