Dokter Pembimbing:
dr. H. Sofwan S. Rahman, Sp.KK
Disusun oleh :
Ana Nurrida 2011730003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Penulis sampaikan karena dengan rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan kasus ini tepat pada waktunya. Tugas ini penulis susun
untuk memenuhi tugas pada kepaniteraan klinik stase Ilmu kesehatan dan Kelamin di RSUD R.
Syamsudin SH. Pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini terutama dokter
pembimbing kami:
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sekarang maupun masa yang akan
datang.
Penulis
STATUS PASIEN
A. IDENTIFIKASI PASEN
Nama
: Nn. NA
Umur
: 30 Th 6 Bl 11 Hr
Berat Badan
: 62 Kg
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
B. ANAMNESIS
Keluhan utama
Gatal pada kedua lipat paha, perut, dan lipatan payudara sejak 1 tahun SMRS
Keluhan Tambahan
Os mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang terasa gatal pada kedua lipat paha sejak 1
tahun SMRS. Gatal dirasakan hampir setiap saat, gatal bertambah ketika berkeringat dan tidak
dominan pada waktu tertentu. Os mengaku sering menggaruk bercak tersebut dan makin lama
bercak kemerahan semakin melebar.
Tiga bulan SMRS os mengaku mengalami keluhan yang sama pada bagian perut dan kedua
payudara. Os mengaku adanya bercak kemerahan yang terasa gatal pada bagian tersebut. Gatal
dirasakan hampir setiap saat, gatal bertambah ketika berkeringat dan tidak dominan pada waktu
tertentu. Os mengaku sering menggaruk bercak tersebut dan makin lama bercak kemerahan
semakin melebar
Os belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit gula disangkal,
riwayat sesak nafas berulang disangkal
Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan seperti ini. Riwayat penyakit gula pada
keluarga disangkal, riwayat sesak nafas berulang disangkal.
Riwayat Pengobatan:
Tiga bulan terakhir os menggunakan obat salep Benoson-N yang dibeli di apotek, os mengaku
setelah menggunakan salep tersebut kulit jadi mengelupas dan ketika berhenti menggunakan
salep, bercak kemerahan makin melebar
Riwayat Alergi:
Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, debu, cuaca, bulu binatang disangkal
Riwayat Psikososial :
Os mandi 2 kali sehari menggunakan air PAM, mengganti baju 2 kali sehari dan mengganti
celana dalam 2 kali sehari, celana dalam pasien bukan bahan yang menyerap keringat, pasien
mengaku mudah berkeringat, pasien sering menggunakan pakaian ketat
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda vital
Nadi
82 x/menit
Respirasi
20 x/menit
Suhu
36,8 C
Status Dermatologis :
Distribusi Lesi
Regioner
Regio lesi
Abdomen
Efloresensi
Primer
tepi
Ukuran
: plakat
Batas
Bentuk
: anular, teratur
Foto lesi :
2. Abdomen
D. PEMERIKSAAN ANJURAN/PENUNJANG
-
Pemeriksaan KOH
Pemeriksaan lampu wood
E. RESUME
Wanita usia 30 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD R. Syamsudin, SH dengan
keluhan bercak kemerahan yang terasa gatal pada kedua lipat paha sejak 1 tahun SMRS, tiga
bulan SMRS keluhan yang sama dirasakan pada bagian perut dan payudara, keluhan dirasakan
hampir setiap saat, gatal bertambah ketika berkeringat, gatal tidak dominan pada waktu
tertentu. Os mengaku sering menggaruk bercak sehingga bercak melebar.
Pada pemeriksaan dematologis terdapat lesi pada regio genito-crural dekstra sinistra, abdomen,
dan mammae dextra sinistra dengan efloresensi primer berupa plaque eritem dan macula eritem
disertai papul eritem pada bagian tepi. Efloresensi sekunder berupa skuama kasar. Ukuran lesi
sebesar plakat dengan batas tegas dan tepi lebih aktif dibanding tengah, bentuk anular, teratur,
distribusi dan lokalisasi lesi bilateral regional sirkumskrip
F. DIAGNOSIS BANDING
Kandidosis Intertriginosa
Erytrasma
Psoriasis Vulgaris
G. DIAGNOSIS KERJA:
Trichophyton
Kandidiosis intertriginosa
Eritrasma
Candida albicans
Corynebacterium
Microsporum
minitussismus
Epidermaphyton
Lesi
skuama halus.
sisik
Predileksi
umbilikus
paha.
Selain itu, juga bisa
ditemukan di daerahi
ntertriginosa lain
(terutama pada penderita
gemuk), inframamary
Pemeriksaan
Pemeriksaan dengan
(coral red).
H. ANALISIS KASUS
Tinea cruris et
corporis
Etiologi & Faktor
Kasus
Risiko
Teori
Epidermophython fluccosum
Manifestasi klinis
Aktif berolahraga
mammae.
suprapubis
mammae.
Karakteristik lesi
bagian tepi
Sekunder : skuama kasar
- Sifat UKK
Ukuran : Plakat
Batas : tegas, dengan tepi lebih aktif
dibanding bagian tengah
sekunder (polimorf).
penunjang
dilakukan
I. PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa:
1. Menjelaskan bahwa penyakit ini disebabkan oleh jamur
Medikamentosa:
1. Pengobatan topical
Pada penyakit yang ringan cukup diberi obat topical seperti golongan azol,
cyclopiroxolamine, dan terbinafin, obat dioleskan 2 kali sehari selama 2-4 minggu
2. Sistemik
Untuk penyakit yang lebih luas dapat diberi obat sistemik, misalnya flukonazol 150 mg/minggu
selama 4-6 minggu, itrakonazol 100 mg/hari selama 15 hari, terbinafin 250 mg/ hari selama 15 hari,
griseovulvin 500 mg/hari selama 2-6 minggu, diberikan setelah makan
J. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad fungsionam
: bonam
Quo ad sanationam
: bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdullah B. 2009. Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit. Surabaya :
Pusat Penerbitan Universitas Airlangga
2. Adiguna MS. 2006. Epidemiologi Dermatomikosis di Indonesia. In Budimulja U.
Dermatomikosis Superfisialis 2nd edition. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
3. Bramono, K. Dermatofitosis. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM; 2010
4. Djuanda, Adhi et al, 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam cetakan ketiga. FK UI
: Jakarta.
5. Fitzpatrick, Thomas B. et al, 2008. Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7th ed. USA:
McGraw-Hill Book
6. Hay RJ, Moore MK. Mycology. Dalam: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks
textbook of dermatology. Edisi ke-7. Oxford: BlackwellPublishing; 2004.6.
7. Ismail N, McGinnis, MR. Fungal infection. Dalam: Gaspari AA, Tyring SK,penyunting.
Clinical and Basic Immunodermatology. London: Spinger;2008.h.385-8
8. Kartowigno, Soenarto, 2011. Sepuluh Besar Kelompok Penyakit Kulit. Ed: 2. FK UNSRI.
Palembang.
9. Palacio A, Garau M, Escalada AG, Calvo MT. Trends in the treatment of dermatophytosis.
Revista Iberoamericana de Micologia. 2005; 148-56.
10. Siregar RS. Atlas berwarna saripati penyakit kulit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2006.
11. W Klaus, Johnson RA . 2009. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology,
ed Ke-6 United States: The McGraw-Hill Companies
12. Alok Kumar Sahoo and Rahul Mahajan. 2016. Management of tinea corporis, tinea cruris, and
tinea pedis: A comprehensive review