Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

BRONKOPNEUMONIA

Pembimbing :
dr. Primo Parmato, SpA
Oleh :
Ana Nurrida
2011730003
KEPANITERAAN KLINIK STASE PEDIATRI RSIJ SUKAPURA

IDENTITAS PASIEN

Nama
: An. RA
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 5 bulan
Alamat
: Jalan Malaka IV RT 009/08 No.
22 Rorotan Kec. Cilincing Jakarta Utara
Agama
: Islam
Anak ke
: 1 dari 1 bersaudara
Nama ayah
: Tn. G
Tanggal dan Jam MRS
: 20 Oktober 2015, 15.00 WIB

ANAMNESIS

( Alloanamnesis)
Keluhan Utama
Sesak sejak 1 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Os datang ke IGD RS Islam Jakarta Sukapura dengan keluhan
sesak yang dirasakan 1 hari SMRS, 5 hari sebelumnya os
mengalami batuk dan pilek yang dirasakan terus menerus, os
juga mengalami demam yang naik turun, demam tidak
disertai menggigil dan kejang, mual (+), keluhan muntah
disangkal, BAB mencret disangkal, os menjadi rewel dan
sering menangis, semenjak sakit os malas menyusu.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya
- Riwayat kejang demam (-)
- Riwayat asma (-).
- Riwayat TB paru (-)
-

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan
serupa dengan pasien

Riwayat Pengobatan
Sebelumnya os sudah berobat ke klinik dan diberi obat,
namun keluhan tidak kunjung membaik

Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada alergi makanan,
udara dingin, maupun obat obatan tertentu.

Riwayat Psikososial
Pasien tinggal di rumah bersama ayah dan ibunya. Kondisi
lingkungan rumah padat ramai penduduk, jarak antar rumah
berdekatan, dan lingkungan kurang bersih. Sumber air bersih
dari PAM, terdapat jamban, dan sumber air minum dari air isi
ulang. Ayah pasien bekerja sebagai karyawan di salah satu
perusahaan swasta. Ibu pasien tidak bekerja.
Kesan : secara umum kondisi di dalam rumah sudah
baik, namun kondisi lingkungan di sekitar rumah masih
perlu diperhatikan karena padat penduduk dan kurang
bersih.

Riwayat Kehamilan Ibu


Merupakan

kehamilan

dan

kelahiran

pertama

dengan

usia

melahirkan 24 tahun. Selama hamil ibu tidak pernah dirawat di


rumah sakit karena penyakit tertentu. Riwayat kecelakaan,
demam tinggi, bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit
kepala atau kejang, batuk lama, keputihan, dan ruam pada kulit
semua disangkal. Konsumsi obat-obatan
dan jamu, merokok, mengonsumsi alkohol selama kehamilan
disangkal. Ibu pasien
tidak memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi. Rutin
melakukan pemeriksaan

Riwayat Persalinan
Lahir normal (spontan pervaginam) di Bidan Praktek Swasta,
ditolong oleh bidan, lahir
pada usia kehamilan 38 minggu (cukup bulan), menangis spontan,
tidak ada cacat, warna
kulit tidak kuning. BBL : 2900 gram. PB : 55 cm.
Kesan : berdasarkan kurva lubchenco, berat lahir pasien
termasuk dalam kategori
sesuai masa kehamilan

Riwayat Pemberian Makan


Sebelum sakit anak minum ASI, namun semenjak sakit anak menjadi
malas menyusu
0 bulan sekarang : ASI
Kesan : Jenis makanan sudah sesuai kemampuan anak, dan
komposisi serta
anak.

jumlahnya cukup untuk menunjang gizi baik

Riwayat Imunisasi

BCG

DPT

Polio

Campak : belum

Hepatitis B

: 1x, umur 2 bulan


: 2x, umur 2, 4 bulan
: 3x, baru lahir, umur 2, 4 bulan
: 2x, saat lahir, umur 2 bulan

Kesan : Imunisasi dasar sudah sesuai usia, namun belum lengkap

RIWAYAT PERKEMBANGAN

o
o
o
o

Personal sosial : mengamati tangannya


Motorik halus
: mengamati manik-manik
Bahasa
: menoleh ke bunyi icik-icik
Motorik kasar
: bangkit kepala tegak

Kesan : Secara garis besar hasil akumuluasi


tes
disimpulkan perkembangan
normal sesuai usia

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum
Kesadaran
Nadi

: Compos mentis

: 144 x/menit, reguler, kuat angkat

Respirasi
Suhu

: Tampak sakit sedang

: 40 x/menit

: 37,6 C

Antropometri dan Status Gizi


Antropometri

Berat Badan

Tinggi Badan

: 6,8 kg
: 62 cm

Status Gizi

BB/U

: 6,8/7,2 x 100 % = 94 %

TB/U

: 62/65 x 100 % = 95%

BB/TB

: 6,8/6,8 x 100 % = 100 % ( gizi baik )

Kesan

: Gizi Baik

STATUS
GENERALIS

Kepala

Bentuk

: Bulat, simetris, normocephal

UUB

: Tidak menonjol

Rambut

: Hitam kecoklatan, lurus, tidak mudah dicabut

Kulit

: Tidak ada kelainan

Mata

: Tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera


tidak ikterik, kornea jernih, refleks cahaya
(+/+), air mata (+)

Telinga

: Bentuk normal (normotia), simetris, serumen (-/-)

Hidung

: Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan


cuping hidung (-), sekret (+/+)

Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis (-), faring tidak


hiperemis

Leher
Bentuk
KGB

: Simetris

: Tidak membesar

Thoraks
Inspeksi

: Bentuk simetris, retraksi sela iga (-)

Paru

ANTERIOR

Inspeksi

Palpasi

POSTERIOR

KIRI

KANAN

KIRI

KANAN

Pergerakan
pernafasan
simetris

Pergerakan
pernafasan
simetris

Pergerakan
pernafasan
simetris

Pergerakan
pernafasan
simetris

Vocal fremitus Vocal fremitus Vocal fremitus


teraba
teraba
teraba

Vocal fremitus
teraba

Perkusi

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Auskultasi

Ronkhi basah
halus (+)

Ronkhi basah
halus (+)

Ronkhi basah
halus (+)

Ronkhi basah
halus (+)

Wheezing (-)

Wheezing (-)

Wheezing (-)

Wheezing (-)

Jantung

Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: Iktus kordis tidak teraba

Perkusi

: Tidak dilakukan

Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi

: datar, simetris

Palpasi

: Supel, Turgor kembali cepat

Perkusi

: Timpani

Auskultasi : Bising usus (+)

Inguinal dan Perianal


Anus

: perianal rush (-)

Pembesaran KGB inguinal

: (-/-)

Ekstremitas
Superior : Akral hangat, Oedem (-/-), Sianosis (-)
Inferior

: Akral hangat, Oedem (-/-), Sianosis (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Interpretas
i:
Pulmo : tampak
garis-garis kabur
dan infiltrat kecil
dan halus kedua
parahiler dan
paracardial
Kesan :
bronchopneumonia

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

20 mm/1 jam

0-15

Hemoglobin

13,2 g/dl

13,8-17,0

Leukosit

14.700/l

4.5-10,8

39,7 %

40,0-54,0

526.000/l

185.000-402.000

Laju Endap Darah

Hematokrit
Trombosit

RESUME

Os datang ke IGD RS Islam Jakarta Sukapura dengan keluhan sesak


yang dirasakan 1 hari SMRS, 5 hari sebelumnya os mengalami batuk
dan pilek yang dirasakan terus menerus, os juga mengalami demam
yang naik turun, demam tidak disertai menggigil dan kejang, mual
(+), keluhan muntah disangkal, BAB mencret disangkal, os menjadi
rewel dan sering menangis, semenjak sakit os malas menyusu.
Pemeriksaan fisik keadaan umum os tampak sakit sedang dengan
kesadaran composmentis, Nadi : 144 x/menit, reguler, kuat angkat,
respirasi 40 x/menit, suhu : 37,6 C, status gizi : gizi baik,
pemeriksaan lab. LED : 20 mm/1 jam, Hb : 13,2 g/dL, leu : 14700/l,
Ht : 39,7 %, tro : 526.000 /.

IV. Diagnosis Kerja


Bronkopneumonia
Diagnosa Banding :
TB Paru
Asma Bronkhial

RENCANA TERAPI

Terapi Cairan :
Perhitungan Cairan BB = 6,8 kg x 100 cc = 680 cc
Tetesan infus = 680 x 20
24 x 60
Infus RL 10 tpm

10 tpm

O2 2 L/menit
PCT drip

Dosis = 10 - 15 mg/kgBB/kali
= 68 102 mg/kali
= 3 x 100 mg
Ampicilin IV

Dosis = 100 mg / kgBB / hari Tiap 6 jam


= 680 mg / hari = 170 mg/kali
= 4 x vial 250 mg
Nebulizer

Salbutamol nebu dalam NaCl 0,9% 3 x 1 / hari


VII. Prognosa
Quo ad Vitam

: Dubia ad bonam

Quo ad Functionam : Dubia ad bonam


Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam

FOLLOW UP
Tgl
21-

S
O
Sesak (+), batuk S : 37,2 C

10-

(+),

2015

demam

pilek

muntah

(+), HR : 120 x/menit


(-), RR: 48 x/ menit

(-),

BAB

A
Bronkopneu

P
Aminophilin inj

monia

30 mg

Kardiomegal -

Tizos inj 4x125

i ringan

mg

cair (-)

Oksigen
2L/menit

S : 36,5 C
22-

HR : 122 x/menit

10-

Sesak (+), batuk RR: 48 x/ menit

2015

(+),

pilek

(+),

demam (-), mual


(-),

muntah

sudah

belum BAB

Bronkopneu
monia

Kardiomegal -

Aminophilin inj

i ringan

30 mg
-

(-),
hari

Tes mantoux

Tizos inj 4x125


mg

Oksigen
2L/menit

23-10-

Sesak (-), batuk Suhu : 36,2 C

2015

(+)
kadang,

kadang- Nadi

120

pilek x/menit

(-), demam (-), RR : 32 x/menit


mual

(-),

muntah

(-),

belum

BAB

sudah 3 hari

Bronkopneu Boleh pulang


monia

Kardiomegal
i ringan

TINJAUAN PUSTAKA

BRONKOPNEUMONIA

DEFINISI
Pneumonia adalah Peradangan akut parenkim paru-paru yang
meliputi alveolus dan jaringan interstitial. (IDAI 2010).
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang
melibatkan bronkusataubronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak (patchy distribution)(Bennete, 2013)
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu
peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya
mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya,
yang sering menimpa anak-anak dan balita, yang disebabkan
oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan
benda asing.Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh
mikroorganisme, tetapi ada juga sejumlah penyebab non infeksi
yang perlu dipertimbangkan.

KLASIFIKASI
Klasifikasi pneumonia (berdasarkan WHO) :
Bayi kurang dari 2 bulan (berdasarkan WHO) :
Pneuonia berat: napas cepat atau retraksi yang
berat
Pneumonia sangat berat; tidak ma
menetek/minum, kejang, letargis, demam atau
hipotermia bradipnea atau pernapasan reguler.
Anak umur 2 bulan sampai 5 tahun
Pneuonia ringan : napas cepat
Pneumonia berat : retraksi
Pneumonia sangat berat : tidak dapat makan dan
minum, kejang, letargis, malnutrisi.

EPIDEMIOLOGI
Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalah di
berbagai negara terutama di negara berekembang termsuk
Indonesia. Insiden terjadinya pneumonia pada anak < 5
tahun di negara maju adalah 2-4 kasus/ 100 anak/ tahun,
sedangkan di negara berkembang 10-20 kasus/ 100 anak/
tahun. Pneumoni menyebabkan lebih dari 5 juta kematian
per tahun pada anak balita di negara berkembang.
Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir 30%
pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko
kematian yang tinggi, sedangkan di Amerika pneumonia
menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada
anak di bawah umur 2 tahun.

ETIOLOGI
1. Faktor Infeksi
a.Pada neonatus:Streptokokus group B,Respiratory Sincytial
Virus(RSV).
b.Pada bayi :
1)Virus:Virus parainfluensa,virus influenza,Adenovirus,
RSV,Cytomegalovirus.
2)Organisme atipikal:Chlamidia trachomatis,Pneumocytis.
3)Bakteri:Streptokokus pneumoni,Haemofilus
influenza,Mycobacterium
tuberculosa,Bordetellapertusis.
c.Pada anak-anak :
1)Virus :Parainfluensa,Influensa Virus,Adenovirus, RSV
2)Organisme atipikal :Mycoplasma pneumonia
3)Bakteri:Pneumokokus,Mycobakterium tuberculosis
d.Pada anak besar dewasa muda :
1)Organisme atipikal:Mycoplasma pneumonia,C. trachomatis

2. Faktor Non Infeksi


Terjadi akibat disfungsi menelan atau refluks
esophagus, meliputi :
a. Bronkopneumonia hidrokarbon :
Terjadi oleh karena aspirasi selama penelanan muntah
atau sonde lambung (zat hidrokarbon seperti pelitur,
minyak tanah dan bensin)
b. Bronkopneumonia lipoid :
Terjadi akibat pemasukan obat yang mengandung
minyak secara intranasal

PATOFISIOLOGI

Umumnya mikroorganisme penyebab terhisap ke


paru bagian perifer melalui saluran respiratori.
Mula-mula terjadi edema akibat reaksi jaringan
yang mempermudah proliferasi dan penyebaran
kuman ke jaringan sekitarnya. Lalu pada paru
terjadi reaksi :
Kongesti ( 4 12 jam pertama)
Hepatisasi merah (48 jam berikutnya)
Hepatisasi kelabu (3-8 hari)
Resolusi (7-11 hari)

DIAGNOSIS
Anamnesis
Batuk yang
awalnya kering,
kemudian
menjadi
produktif
dengan dahak
purulen bahkan
bisa berdarah
Sesak napas
Demam
Kesulitan makan
atau minum
Tampak lemah

Pemeriksaan
fisik
takipneu
Pernapasan
cuping hidung
Retraksi
subkostal
Penurunan
suara paru
Ronkhi basah
halus
Demam-sianosis
Anak < 5 th
nyeri yang di
proyeksikan ke
abdomen

Pem.penunjang
Radiologi
Laboratorium
Pemeriksaan
jumlah leukosit
dan hitung
jenis leukosit
Pemeriksaan
kultur dan
pewarnaan
gram sputum
Kultur darah
Jika ada efusi
pleura,
dilakukan
pungsi cairan
pleura

KRITERIA DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut(Bradley et.al.,
2011):
1. Sesak napas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan tarikan
dinding dada
2. Panas badan
3. Ronkhi basah halus-sedang nyaring (crackles)
4. Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
5. Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm 3 dengan
limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm 3 neutrofil yang
predominan)

TATALAKSANA
Tatalaksana Umum :
Berikan O2 untuk mempertahankan saturasi O2 >
92%
Balans cairan IV pada pasien dengan pneumonia
berat dan asupan oral kurang
Fisioterapi dada tidak bermanfaat dan tidak
direkomendasikan
Antipiretik
dan
analgesik
untuk
menjaga
kenyamanan pasien dan mengontrol batuk
Nebulasi dengan 2 agonis dan/atau NaCl untuk
memperbaiki
Observasi setiap 4 jam pada pasien dengan terapi O2

REKOMENDASI UKK RESPIROLOGI


Antibiotik untuk community acquired pneumonia:
Neonatus 2 bulan: Ampisilin + Gentamisin
> 2 bulan :

Lini pertama : Ampisilin, bila dalam 3 hari tidak ada


perbaikan dapat ditambahkan Kloramfenikol
Lini kedua : Seftriakson
Bila klinis mengalami perbaikan, antibiotik
intravena dapat diganti dengan antibiotik
golongan yang sama.

KOMPLIKASI
Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri
dalam rongga thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau
penyebaran bakteremia dan hematologi. Meningitis, artritis supuratif, dan
osteomielitis adalah komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi
hematologi

DAFTAR PUSTAKA

Bennete M.J. 2013. Pediatric Pneumonia.


http://emedicine.medscape.com/article/967822-overview. (9 Marert
2013)

Bradley J.S., Byington C.L., Shah S.S, Alverson B., Carter E.R.,
Harrison C., Kaplan S.L., Mace S.E., McCracken Jr G.H., Moore
M.R., St Peter S.D., Stockwell J.A., and Swanson J.T. 2011. The
Management of Community-Acquired Pneumonia in Infants and
Children Older than 3 Months of Age : Clinical Practice Guidelines
by the Pediatric Infectious Diseases Society and the Infectious
Diseases Society of America. Clin Infect Dis. 53 (7): 617-630

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2012. Panduan Pelayanan Medis


Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Penerbit IDAI

Anda mungkin juga menyukai