BRONKOPNEUMONIA
Pembimbing :
dr. Primo Parmato, SpA
Oleh :
Ana Nurrida
2011730003
KEPANITERAAN KLINIK STASE PEDIATRI RSIJ SUKAPURA
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. RA
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 5 bulan
Alamat
: Jalan Malaka IV RT 009/08 No.
22 Rorotan Kec. Cilincing Jakarta Utara
Agama
: Islam
Anak ke
: 1 dari 1 bersaudara
Nama ayah
: Tn. G
Tanggal dan Jam MRS
: 20 Oktober 2015, 15.00 WIB
ANAMNESIS
( Alloanamnesis)
Keluhan Utama
Sesak sejak 1 hari SMRS
Riwayat Pengobatan
Sebelumnya os sudah berobat ke klinik dan diberi obat,
namun keluhan tidak kunjung membaik
Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada alergi makanan,
udara dingin, maupun obat obatan tertentu.
Riwayat Psikososial
Pasien tinggal di rumah bersama ayah dan ibunya. Kondisi
lingkungan rumah padat ramai penduduk, jarak antar rumah
berdekatan, dan lingkungan kurang bersih. Sumber air bersih
dari PAM, terdapat jamban, dan sumber air minum dari air isi
ulang. Ayah pasien bekerja sebagai karyawan di salah satu
perusahaan swasta. Ibu pasien tidak bekerja.
Kesan : secara umum kondisi di dalam rumah sudah
baik, namun kondisi lingkungan di sekitar rumah masih
perlu diperhatikan karena padat penduduk dan kurang
bersih.
kehamilan
dan
kelahiran
pertama
dengan
usia
Riwayat Persalinan
Lahir normal (spontan pervaginam) di Bidan Praktek Swasta,
ditolong oleh bidan, lahir
pada usia kehamilan 38 minggu (cukup bulan), menangis spontan,
tidak ada cacat, warna
kulit tidak kuning. BBL : 2900 gram. PB : 55 cm.
Kesan : berdasarkan kurva lubchenco, berat lahir pasien
termasuk dalam kategori
sesuai masa kehamilan
Riwayat Imunisasi
BCG
DPT
Polio
Campak : belum
Hepatitis B
RIWAYAT PERKEMBANGAN
o
o
o
o
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Nadi
: Compos mentis
Respirasi
Suhu
: 40 x/menit
: 37,6 C
Berat Badan
Tinggi Badan
: 6,8 kg
: 62 cm
Status Gizi
BB/U
: 6,8/7,2 x 100 % = 94 %
TB/U
BB/TB
Kesan
: Gizi Baik
STATUS
GENERALIS
Kepala
Bentuk
UUB
: Tidak menonjol
Rambut
Kulit
Mata
Telinga
Hidung
Leher
Bentuk
KGB
: Simetris
: Tidak membesar
Thoraks
Inspeksi
Paru
ANTERIOR
Inspeksi
Palpasi
POSTERIOR
KIRI
KANAN
KIRI
KANAN
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Vocal fremitus
teraba
Perkusi
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi
Ronkhi basah
halus (+)
Ronkhi basah
halus (+)
Ronkhi basah
halus (+)
Ronkhi basah
halus (+)
Wheezing (-)
Wheezing (-)
Wheezing (-)
Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Tidak dilakukan
Abdomen
Inspeksi
: datar, simetris
Palpasi
Perkusi
: Timpani
: (-/-)
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, Oedem (-/-), Sianosis (-)
Inferior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Interpretas
i:
Pulmo : tampak
garis-garis kabur
dan infiltrat kecil
dan halus kedua
parahiler dan
paracardial
Kesan :
bronchopneumonia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
20 mm/1 jam
0-15
Hemoglobin
13,2 g/dl
13,8-17,0
Leukosit
14.700/l
4.5-10,8
39,7 %
40,0-54,0
526.000/l
185.000-402.000
Hematokrit
Trombosit
RESUME
RENCANA TERAPI
Terapi Cairan :
Perhitungan Cairan BB = 6,8 kg x 100 cc = 680 cc
Tetesan infus = 680 x 20
24 x 60
Infus RL 10 tpm
10 tpm
O2 2 L/menit
PCT drip
Dosis = 10 - 15 mg/kgBB/kali
= 68 102 mg/kali
= 3 x 100 mg
Ampicilin IV
VII. Prognosa
Quo ad Vitam
: Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tgl
21-
S
O
Sesak (+), batuk S : 37,2 C
10-
(+),
2015
demam
pilek
muntah
(-),
BAB
A
Bronkopneu
P
Aminophilin inj
monia
30 mg
Kardiomegal -
i ringan
mg
cair (-)
Oksigen
2L/menit
S : 36,5 C
22-
HR : 122 x/menit
10-
2015
(+),
pilek
(+),
muntah
sudah
belum BAB
Bronkopneu
monia
Kardiomegal -
Aminophilin inj
i ringan
30 mg
-
(-),
hari
Tes mantoux
Oksigen
2L/menit
23-10-
2015
(+)
kadang,
kadang- Nadi
120
pilek x/menit
(-),
muntah
(-),
belum
BAB
sudah 3 hari
Kardiomegal
i ringan
TINJAUAN PUSTAKA
BRONKOPNEUMONIA
DEFINISI
Pneumonia adalah Peradangan akut parenkim paru-paru yang
meliputi alveolus dan jaringan interstitial. (IDAI 2010).
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang
melibatkan bronkusataubronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak (patchy distribution)(Bennete, 2013)
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu
peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya
mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya,
yang sering menimpa anak-anak dan balita, yang disebabkan
oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan
benda asing.Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh
mikroorganisme, tetapi ada juga sejumlah penyebab non infeksi
yang perlu dipertimbangkan.
KLASIFIKASI
Klasifikasi pneumonia (berdasarkan WHO) :
Bayi kurang dari 2 bulan (berdasarkan WHO) :
Pneuonia berat: napas cepat atau retraksi yang
berat
Pneumonia sangat berat; tidak ma
menetek/minum, kejang, letargis, demam atau
hipotermia bradipnea atau pernapasan reguler.
Anak umur 2 bulan sampai 5 tahun
Pneuonia ringan : napas cepat
Pneumonia berat : retraksi
Pneumonia sangat berat : tidak dapat makan dan
minum, kejang, letargis, malnutrisi.
EPIDEMIOLOGI
Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalah di
berbagai negara terutama di negara berekembang termsuk
Indonesia. Insiden terjadinya pneumonia pada anak < 5
tahun di negara maju adalah 2-4 kasus/ 100 anak/ tahun,
sedangkan di negara berkembang 10-20 kasus/ 100 anak/
tahun. Pneumoni menyebabkan lebih dari 5 juta kematian
per tahun pada anak balita di negara berkembang.
Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir 30%
pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko
kematian yang tinggi, sedangkan di Amerika pneumonia
menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada
anak di bawah umur 2 tahun.
ETIOLOGI
1. Faktor Infeksi
a.Pada neonatus:Streptokokus group B,Respiratory Sincytial
Virus(RSV).
b.Pada bayi :
1)Virus:Virus parainfluensa,virus influenza,Adenovirus,
RSV,Cytomegalovirus.
2)Organisme atipikal:Chlamidia trachomatis,Pneumocytis.
3)Bakteri:Streptokokus pneumoni,Haemofilus
influenza,Mycobacterium
tuberculosa,Bordetellapertusis.
c.Pada anak-anak :
1)Virus :Parainfluensa,Influensa Virus,Adenovirus, RSV
2)Organisme atipikal :Mycoplasma pneumonia
3)Bakteri:Pneumokokus,Mycobakterium tuberculosis
d.Pada anak besar dewasa muda :
1)Organisme atipikal:Mycoplasma pneumonia,C. trachomatis
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Anamnesis
Batuk yang
awalnya kering,
kemudian
menjadi
produktif
dengan dahak
purulen bahkan
bisa berdarah
Sesak napas
Demam
Kesulitan makan
atau minum
Tampak lemah
Pemeriksaan
fisik
takipneu
Pernapasan
cuping hidung
Retraksi
subkostal
Penurunan
suara paru
Ronkhi basah
halus
Demam-sianosis
Anak < 5 th
nyeri yang di
proyeksikan ke
abdomen
Pem.penunjang
Radiologi
Laboratorium
Pemeriksaan
jumlah leukosit
dan hitung
jenis leukosit
Pemeriksaan
kultur dan
pewarnaan
gram sputum
Kultur darah
Jika ada efusi
pleura,
dilakukan
pungsi cairan
pleura
KRITERIA DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut(Bradley et.al.,
2011):
1. Sesak napas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan tarikan
dinding dada
2. Panas badan
3. Ronkhi basah halus-sedang nyaring (crackles)
4. Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
5. Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm 3 dengan
limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm 3 neutrofil yang
predominan)
TATALAKSANA
Tatalaksana Umum :
Berikan O2 untuk mempertahankan saturasi O2 >
92%
Balans cairan IV pada pasien dengan pneumonia
berat dan asupan oral kurang
Fisioterapi dada tidak bermanfaat dan tidak
direkomendasikan
Antipiretik
dan
analgesik
untuk
menjaga
kenyamanan pasien dan mengontrol batuk
Nebulasi dengan 2 agonis dan/atau NaCl untuk
memperbaiki
Observasi setiap 4 jam pada pasien dengan terapi O2
KOMPLIKASI
Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri
dalam rongga thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau
penyebaran bakteremia dan hematologi. Meningitis, artritis supuratif, dan
osteomielitis adalah komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi
hematologi
DAFTAR PUSTAKA
Bradley J.S., Byington C.L., Shah S.S, Alverson B., Carter E.R.,
Harrison C., Kaplan S.L., Mace S.E., McCracken Jr G.H., Moore
M.R., St Peter S.D., Stockwell J.A., and Swanson J.T. 2011. The
Management of Community-Acquired Pneumonia in Infants and
Children Older than 3 Months of Age : Clinical Practice Guidelines
by the Pediatric Infectious Diseases Society and the Infectious
Diseases Society of America. Clin Infect Dis. 53 (7): 617-630