(a) (b)
Gambar 2.1 Erisipelas pada ekstremitas bawah; kedua pipi dan hidung
Keterangan :
ERISIPELAS
(a) Nyeri, eritema, berbatas tegas, hangat
(b) Nyeri, edema, eritema dengan margin (batas) yang jelas. Gejala pada pasien yaitu tendernes,
Lela Fitrtotin Nazila
2131210002
demam dan merasa panas (Fitzpatrick, 2008).
Tempat lesi tergantung pada pintu gerbang Streptooknya, yang dapat berupa luka
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
ETIOLOGI
2.1 Etiologi
Erisipelas adalah infeksi pada dermis dan jaringan subkutis bagian atas yang
sebagian besar disebabkan oleh Streptococcus pygogenes atau Streptococcus beta
hemolyticus grup A (Arnold, 2009). Erisipelas diawali dengan berbagai kondisi yang
Streptococcus pygogenes atau
berpotensi timbulnya kolonisasi bekteri, misalnya: luka, koreng, infeksi penyakit kulit lain,
luka operasiStreptococcus beta hemolyticus grup A
dan sejenisnya, serta kurangnya hygiene (Eaglestein,!2008).
Faktor Predisposisi
Higine kurang baik
Trauma lokal
Ruam pada kulit
Gangguan vena & sistem limfe
(a) (b)
Usia
Gambar 2.1 Streptococcus Malnutrisi
Keterangan:
(a) Gambar Streptococcus dilihat dari lapang pandang mikroskop klasik Melemahnya sistem imun
(b) Gambar Streptococcus dilihat dari mikroskop elektron (CDC, 2017)
Erisipelas sangat sering terjadi pada bayi, anak dan golongan umur tua, terutama Penyakit tertentu
mereka yang terlantar dan kurang gizi. Erisipelas sering sebagai komplikasi dari luka bedah
dan luka kecelakaan (Moschella, 2011).
faringitis streptokokus baru-baru ini telah dilaporkan dalam sampai sepertiga dari kasus.
Faktor predisposisi lainnya termasuk diabetes, penyalahgunaaan alkohol, infeksi HIV,
sindrom nefrotik, kondisi penurunan sistem imun lain, dan tidak optimalnya higienis
meningkatkan risiko erisipelas (Bleehen, 2004).
PATOFISIOLOGI
Disfungsi limfatik subklinis adalah faktor resiko untuk erisipelas. Dalam erisipelas,
infeksi dengan cepat menyerang dan menyebar melalui pembuluh limfatik. Kondisi ini akan
memberikan manifestasi kerusakan kulit diatasnya dan pembengkakan kelenjar getah
bening regional. Respon imunitas menjadi menurun dan memberikan optimalisasi bagi
organisme untuk berkembang (Erasmus Wilson, 2007).
Invasi!bakteri!ke!dermis,!
erisipelas!
jar.subkutis,!dan!
jar.limfatik!
Respon!inflamasi!pada!
dermis!dan!subkutis!
Ketidaktahuan!tentang!proses!
Kerusakan!saraf! Kerusakan! Peningkatan! penyakit,!perawat,!dan!
perifer! integritas! suhu!tubuh! pencengahan!berulangnya!
jaringan!kulit! penyakit!
hipertermi!
nyeri! cemas!
Makrodistribusi erisipelas
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan Penyerta
Riwayat Kontak
Riwayat Atopi
Riwayat Pengobatan
Riwayat Penyakit Dahulu
PHOTO 25 PHOTO 26
Acute bullous fixed drug reaction to sulfa. Persisting hyperpigmentation after resolution of the
fixed acute drug reaction in photo 25. perifer, sehingga menimbulkan konfigurasi anuler. Penderita sering menggigil dan dema
STATUS DERMATOLOGIS tinggi, sakit kepala, atralgia, mialgia, nausea, muntah, dan lemah (Fitzpatrick, 2008).
Lokasi :
Distribusi :
Ruam :
Plak eritematous, berbatas
PHOTO 27 tegas PHOTO 28
Plaque of sharply marginated, tender erysipelas in a Cellulitis of the shin. Ill-defined patches of tender
classic location. warm erythema.
(a) (b)
Gambar 2.1 Erisipelas pada ekstremitas bawah; kedua pipi dan hidung
PHOTO 29 PHOTO 30 Keterangan :
Erysipelas which has become vesicular. Erythema multiforme showing early papular and
developing plaque lesions with dusky centers.
(a) Nyeri, eritema, berbatas tegas, hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CBC : leukositosis
Sedimentation rate : meningkat
Pewarnaan dan Kultur
Kultur swab permukaan kulit, aspirasi dengan
jarum, biopsi dengan jarum
Kultur darah
Histopatologi
Imaging
(Trozak et al., 2006; Goldsmith et al., 2012)
DIAGNOSA BANDING
perifer, sehingga menimbulkan konfigurasi anuler. Penderita sering me
Erisipelas
tinggi, sakit kepala, atralgia, mialgia, nausea, muntah, dan lemah (Fitzpatr
SELULITIS
(a) Blistering dan crusting pada ekstremitas bawah
(b) Selulitis pada ekstremitas atas dengan abses (Goldsmith et al., 2012)
Perbedaan antara selulitis dan erisipelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Daerah Predileksi Ekstrimitas atas dan bawah, Ekstrimitas atas dan bawah,
Selulitis
Gambar 2.1 Erisipelas pada ekstremitas bawah; kedua pipi d
Keterangan :
wajah, badan dan genitalia wajah, badan dan genitalia (a) Nyeri, eritema, berbatas tegas, hangat
(b) Nyeri, edema, eritema dengan margin (batas) yang jelas. Gejala pada pa
Makula eritematous Eritema terang, seperti buah Eritema cerah demam dan merasa panas (Fitzpatrick, 2008).
ceri red cerry Tempat lesi tergantung pada pintu gerbang Streptooknya, yang
bedah, umbilikus pada neonatus, atau setiap kerusakan kulit lainnya. Mu
Tepi Batas tegas Batas tidak tegas
inferior merupakan tempat umum erisipelas non-bedah. Faktor pred
Penonjolan Ada penonjolan Tidak terlalu menonjol obstruksi limfatik kronik dan daya tahan penderita yang berkurang akiba
dan menahun, juga dapat di temui pada penderita diabetes melitus dan in
Vesikel atau Bula Biasanya disertai dengan Biasanya disertai dengan atas (Trozak, Tennenhouse dan Russell, 2006).
2.6 Komplikasi
KOMPLIKASI
ERISIPELAS
Nefritis
Abses subkutan
Septisemia
Kematian (50% pada bayi, penderita usia tua
dan yang lemah)
TERAPI
3. Eritromisin
FARMAKOLOGI 4 dd 250 500 mg pc
anak-anak : 4 dd 12,5 mg 25 mg/kg pc
bila alergi penisilin
4. Linkomisin
1. Pada penderita bayi, usia tua dan yang keadaan 3 4 dd 250 500 mg
umumnya lemah sebaiknya dirawat di RS. anak-anak lebih 1 bulan 3 dd 10 20 mg/kg
bila alergi penisilin dan yang menderita gangguan
2. Pemberian antibiotika sistemik diberikan 7 10 hari. saluran cerna
Penisilin dan semisintetiknya (pilih salah satu) Bila kambuh-kambuh diberikan antibiotika sistemik dosis
Penisilina G Prokain tinggi dulu sampai sembuh, baru dilanjutkan dosis rendah
jangka lama selama 1 3 bulan.
Dosis : 1 2 dd 0,6 1,2 juta U
5. Pengobatan topical
Anak-anak : 1 2 dd 25.000 50.000 I.U./kg
Kompres dengan solusio Sodium Chloride 0,9 % atau
Ampisilin Solusio Burowi :
4 dd 250 500 mg a.c. bila ada vesikule/bule
dapat sebagai pendingin
anak-anak : 4 dd 25 75 mg/kg a.c.
Neocitrin ointment (Basitrasina dan Polimiksina B)
Amoksilin (penulisan resep harus diparaf staf bila lesi kulit telah kering
medik UPF)
3dd 250 500 mg.a.
anak-anak : 3 dd. 7,5 25 mg/kg a.c.
KIE
Menjaga higine
Mengatasi faktor predisposisi
Mencegah kerusakan kulit
Merawat / mengobati luka
PROGNOSIS
Barankin, B. dan Freiman, A. (2008) Derm Notes, Notes. Philadelphia: F.A. Davis Company. Tersedia pada: www. fdavis.com.
Bleehen, S.S. Anstey, A.V. Disorders of Skin colour. In; Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffith S. 2004. Rooks Textbook of Dermatology. Seventh Edition. Vol II. Massachussets: Blackwell Science. p: 39.53-39.57.
Burns, T., Breathnach, S., Cox, N. dan Griffiths, C. (2010) Tetbook of Dermatology. Eight edit. USA: Wiley-Blackwell.
Djuanda, Adhi. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Eaglestein WH, AndrophyE. 2008. Erisipelas. In Current Dermatology Therapy Stuard Maddin (ed). Philadelphia: WB Saunders Co.
Erasmus Wilson, W. (1840) on Diseases of the Skin., The Lancet, 34(865), hal. 1618. Tersedia pada:
http://www.sciencedirect.com/science?_ob=GatewayURL&_origin=ScienceSearch&_method=citationSearch&_piikey=S0140673602843598&_version=1&_returnURL=&md5=a524cba63649c625a9290a8160c61137.
Fitzpatrick, Thomas B. 2008. Dermatology in General Medicine, Seventh Edition. New York: McGrawHill.
Goldsmith, L. A., Katz, S. I., Gilchrest, B. A., Paller, A. S., Leffell, D. J. dan Wolff, K. (2012) Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Eight Edit. New York.
Loretta, Davis. 2010. Erysipelas. Department of Internal Medicine, Division of Dermatology, Medical College of Georgia. Available at: http://emedicine.medscape.com /article/1052445-overview. Diakses pada tanggal 30 Maret 2017.
Moschella SL, Hurley HJ. 2011. Dermatology. Vol. 1, 2nd ed. Philadelphia: Saunders Co.
Price & Sylvia. 2010. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC
Trozak, D. J., Tennenhouse, D. J. dan Russell, J. J. (2006) Dermatology Skills for Primary Care. Diedit oleh N. S. Skolnik. United States: Humana Press.
Weller, R., Hunter, J., Savin, J. dan Dahl, M. (2008) Clinical Dermatology. Fourth edi. UK: Blackwell Publishing.
Yasrizal, Meutia Arini. 2016. Erisipelas dan Selulitis. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin: Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
TERIMAKASIH