Definisi : infeksi kulit superfisial yang disebabkan oleh Streptococci grup A, dengan
onset mendadak ; menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan gangguan sistemik.
Terdapat eritema, pengelupasan kulit dan limfangitis
Epidemiologi :
o Menyerang semua umur, Sering terjadi pada bayi, anak, dan golongan usia tua,
terutama yang kurang gizi
o Sering sebagai komplikasi dari luka bedah dan luka kecelakaan
o Puncak tertinggi pada usia 60-80 tahun, terutama pada pasien dengan risiko tinggi
dan immunocompromised atau dengan gangguan drainase limfatik
Etiologi :
o Streptococcus hemoliticus grup A
o Pada bayi baru lahir Streptococcus grup B dapat menyebabkan erisipelas
o Streptococcus grup C dan Streptococcus grup G paling jarang menyebabkan
erisipelas
o Diawali dengan berbagai kondisi yang berpotensi menimbulkan koloni bakteri
trauma, pasca operasi, atau hygienitas yang kurang
Faktor resiko :
o Obstruksi limfatik atau edema
o Saphena pencangkokan vena di ekstremitas bawah
o Status mastektomi postradical
o Immunocompromise: Termasuk pada pasien yang diabetes atau alkohol atau yang
memiliki human immunodeficiency virus (HIV)
o Insufisiensi arteri
o Anggota badan Paretic
o Sindrom nefrotik
o Gizi buruk
o Trauma
Gambaran klinis :
o Lokasi predileksi : wajah atau ekstremitas bawah
o Eritem superfisial
o Nyeri
o Plaque-like edema dengan batas tegas terhadap jaringan normal
o Disertai dengan gejala sistemik seperti demam, kekakuan, terkadang mual dan
muntah
o Menyerang lapisan kulit bagian epidermis dan dermis
Diagnosis :
o Anamnesa sesuai gejala
o Px. Fisik sesuai gejala, penampakan lesi dan tempat predileksi
o Px. Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Darah: Leukositosis, LED, CRP
Kultur Darah serta spesimen dari cairan vesikel, usap tenggorok dan
hidung
Petofisiologi
Komplikasi :
o Gangrene/amputation
o Chronic edema
o Scarring
o Bacteremia sepsis
o Scarlet fever
o Pneumonia
o
o
o
o
Abscess
Embolism
Meningitis
Death
Diagnosa banding
o Selulitis infeksi bagian dalam dermis dan subkutis, sebagian besar disebabkan
oleh Streptococcus hemoliticus grup Adan Streptococcus aureus. Dengan gejala
eritema, nyeri, batas tidak tegas dan ada jaringan nekrosis
o Necrotizing STIs Vasculitis, embolism with infarction of skin, peripheral
vascular disease, purpura fulminans, calciphylaxis, warfarin necrosis, traumatic
injury, cryoglobulinemia, fixed drug eruption, pyoderma gangrenosum, brown
recluse spider bite
Tatalaksana
o Pada pasien bayi, usia tua dan yang keadaan umumnya lemah sebaiknya dirawat
di RS
o Non farmakologi
Edukasi hindari trauma kulit dan jaga hygienitas (salah satu faktor
predisposisi)
Istirahat bila tungkai, maka tungkai bawah yg diserang ditinggikan
(elevasi) untuk mengurangi edema
Kompres terbuka kompres dingin untuk menghilangkan rasa sakit
o Farmakologi
Topikal Pemberian antibiotik sistemik diberikan 7-10 hari
No
1
Nama
Penisilin
Dosis
Mekanisme
kerja
Efek samping
Penisilin G
Menghambat
sintesis
dinding sel
bakteri
Diare, urtikaria,
dan alergi
Ampisilin
Dewasa : 4 dd 250-500
mg a.c
Anak : 4 dd 25-75 mg/kg
a.c
Menghambat
sintesis
dinding
bakteri
Gangguan
pencernaan,
urtikaria, eritema
multiform
Amoksilin
Dewasa : 3 dd 250-500
mg a.c
Anak : 3 dd 7,5-25
mg/Kg a.c
Menghambat
sintesis
dinding
bakteri
pruritus, diare,
mual)
2.
Dewasa : 4 dd 250-500
mg p.c
Anak : 4 dd 12,5-25
mg/Kg p.c
Menghambat
sintesis
protein
dengan cara
berkaitan
dengan
ribosom
subunit 50S
Gangguan
epigastrik, mual
muntah, demam,
ikterus dan
leukositosis
3.
Menghambat
sintesis
protein
bakteri
Mual, muntah,
diare, urtikaria,
haus dan demam
4.
Bila kambuh-kambuh berikan antibiotik sistemik dosis tinggi dulu sampai sembuh, baru
dilanjutkan dosis rendah jangka waktu selama 1-3 bulan
Topikal
Kompres dengan solusio sodium chloride 0,9% atau solusio
burowi :
Bila ada vasikula/bula
Dapat sebagai pendingin
Neocitrin ointment (Besitrasina dan Polimiksina B) bila lesi kulit
sudah kering
Referensi
Buku bedah de Jong
Ilmu penyakit kulit kelamin UI edisi 6
Fitzpatrick
Medscape
ERITHRASMA
Definisi : penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan oleh
Corynebaccterium minitussismum, ditandai dengan lesi berupa eritema dan skuama halus
terutama di daerah ketiak dan lipatan paha.
Epidemiologi :
o Insiden wanita dan laki-laki sama, tetapi pada penelitian tahun 2008 wanita >
laki-laki
o Terjadi pada segala usia tetapi lebih sering pada dewasa muda
o Ras lebih banyak menyerang pada kulit hitam
Etiologi :
o Corynebaccterium minitussismum bakteri gram positif (difteroid). Bakteri ini
tidak membentuk spora dan merupakan hasil yang bersifat aerob atau anaerob
yang fakultatif.
Faktor resiko
o Berkeringat berlebihan / hiperhidrosis
o Penghalang kulit halus
o Obesitas
o Diabetes mellitus
o Iklim hangat
o Kebersihan yang buruk
o Usia Lanjut
o Negara immunocompromised lainnya
Gambaran klinis
o Lesi berupa eritroskuamosa, berskuama halus kadang-kadang dapat terlihat merah
kecoklat-coklatan
o Lesi dapat berukuran sebesar miliar atau plakat
o Lesi tidak timbul dan tidak terlihat vasikulisasi
o Skuama kering yang halus menutupi lesi dan pada perabaan terasa agak berlemak
o Perluasan lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpiginosa
o Tempat predileksi daerah ketiak dan lipat paha, kadang berlokasi di daerah
intertriginosa lain terutama pada penderita gemuk
Diagnosa
o Anamnesa sesuai gejala dan tanyakan faktor resiko
o Px. Fisik sesuai gejala dan lihat tempat predileksi
o Px penunjang
Lampu wood lesi terlihat berfluroesensi merah membara (coral-red),
fluroesensi ini diakibatkan adanya porfirin
Kerokaln lesi mengerok lesi kemudian mengamatinya dimikroskop
untuk mengatahui bakteri penyebab dari lesi tersebut, untuk eritrasma
ditemukan Corynebaccterium dengan penampakan batang pendek
halus, bercabang, berdiameter 1 atau kurang, yang mudah putus sebagai
bentuk basil kecil atau difteroid.
Histopatologi
o Hiperkeratosis (penebalan stratum korneum)
o Parakeratosis (penebalan stratum korneum, masih terdapat inti sel)
o Akantosis (penebalan stratum spinosum)
o Pelebaran ujung pembuluh darah dan serbukan sel polimorfonuklear
Diagnosa banding
o Pityriasis versicolor bercak dengan bentuk tidak teratur sampai teratur,
berbatas jelas sampai difus, bila disinari lampu wood efloresensi berwarna kuning
keemasan
o Tinea cruris awal ruam berupa eritema yg kemudian dapat berubah menjadi
plak dan berskuama berbatas tegas
Patofisiologi
Talaksanaan
o Pencegahan
Mencuci dengan benzoil peroksida
Antiseptik topikal gel : isopropil dan etanol
o Terapi topikal
Benzoil peroksida (2,5%) gel setiap hari, setelah mandi, selama 7 hari
Eritromisin atau klindamisin topikal 2 kali sehari selama 7 hari
Anti jamur spektrum luas clotrimazole, miconazole, atau ecpnazole
o Terapi oral
Eritromisin 1 gram sehari (4 x 250mg) untuk 2-3 minggu
Sebagai alternatif Tetrasiklin selama 7 hari
Clarithromycin 1 gr
(bil yang ini bingung kalo dijadiin kolom)
Prognosis
o Prognosis baik jika penanganan, perawatan tepat, hygienitas dijaga, menghindari
paparan panas dan semua lesi diobati dengan tekun dan menyeluruh
Reverensi
Ilmu penyakit kulit kelamin UI edisi 6
Fitzpatrick
Medscape