Anda di halaman 1dari 29

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan kelamin Bimbingan

Fakultas Kedokteran Februari 2021


Universitas pattimura

INFEKSI PARASIT
Kelompok 2:

Kezia E. N. Latupeirissa
Noviyanter Siahaya
Ragillia Ramadhanty

dr. Hanny Tanasal, Sp.KK


CREEPING
ERUPTION
Definisi
• creeping eruption atau Cutaneus larva
migrans adalah erupsi kulit berbentuk
penjalaran serpiginosa, sebagai reaksi
hipersensitivitas kulit terhadap invasi
larva cacing tambang dan produknya

Sinonim: Sandworm disease, Ground itch, Plumber itch, Creeping verminous


dermatitis.
Epidemio
logi
Distribusi Geografis Insidensi
Daerah tropis dan • Anak-anak>Dewasa
subtropis, terutama • Individu ResTI:
Asia tenggara, Amerika - sunbathers
Selatan/Tengah, Afrika, - Nelayan
Karibia, Australia - Pemburu
- Tukan kebung
- Pekerja Bangunan
- Anak-anak
Etiologi
● Disebabkan oleh beberapa parasit
● Paling sering: larva cacing tambang dari anjing, kucing, dan amamlia lain
● Ancylostoma braziliense merupakan parasit tersering penyebab CLM
● Parasit lain: A.caninum, Uncinaria stenocephala, Strongyloideus
stercoralis, Bonostomum phlebotomum

5
Etiopatogenes
is Larva Ancylostoma Larva dapat bertahan
Feses anjing atau
braziliense atau hidup di tanah atau
kucing
Ancylostoma canium pasir selama beberapa
minggu

Terinjak oleh manusia

Papul eritematosa
Larva bermigrasi berbentuk linear dan
Penetrasi ke kulit berkelok-kelok ± 3 mm
beberapa cm dalam
manusia
sehari

Respon imun host


terhadap zat yang
dihasilkan
6 parasit:
pruritus
Manifestasi
Klinis
• Masuknya larva biasanya disertai rasa gatal dan panas
• Mula-mula timbul papul berbentuk linear atau berkelok-kelok, timbul
dengan diameter 2-3 mm dan berwarna kemerahan (ini menunjukan larva
sudah ada selama beberapa jam atau hari)
• Selanjutnya papul eritematosa ini menjalar, menyerupai benang berkelok-
kelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul, dan membentuk trowongan
(borrow), mencapai beberapa cm.
• Rasa gatal pada malam hari

7
Diagnosis
• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan histopatologi:
- jarang menunjukkan parasit
- infiltrasi limfosit dan eusinofil pada lapisan dermis
• Laboratorium: peningkatan serum IgE
11
Diagnosis Banding
Scabies

Persamaan: Perbedaan:
• Lesi seperti terowongan • terowongan pada scabies
yang eritema, lurus/berkelok, tidak sepanjang CE
disertai papul dan vesikel • Papul dan vesikel pada
• Gatal, terutama malam hari scabies hanya ditemukan di
ujung terowongan
Diagnosis Banding
Herpes Zoster stadium awal

Persamaan: Perbedaan:
• Papul dan vesikel sekitar • Papul dan vesikel
lesi yang eritema berkelompok

13
Tatalaksana
TREAMENT
Sistemik:
● Tiabendazole 25-50 mg/kgBB 2xsehari selama 2-4
hari
● Albendazol 400 mg /oral, dosis tunggal selama
2 hari
● Invermectin 12 mg dosis tunggal
14
Tatalaksana
TREAMENT
Topikal:
● Tiabendazole topikal 10% 4 kali sehari selama
seminggu
● Solutio tiobendazole 2% dalam DMSO
(dimetilaulfoksida)

15
Tatalaksana

● Self-limiting disease.
● 50% larva akan mati dalam 12 minggu meski tidak
diterapi

16
PEDICULOSIS
ETIOLOGI

Disebabkan oleh PEDICULUS :


• P.Humanus  manusia.
• P.Animalis  hewan.

 menginfeksi kulit / rambut pada manusia.


• Hidup dengan mengisap darah manusia.
KLASIFIKASI

• P.Humanus capitis  pediculosis capitis (kepala).


• P.Humanus corporis  pediculosis corporis
(badan).
• Phthirus pubis  pediculosis pubis.
A. Pediculosis capitis
• Pada kulit & rambut kepala.
• Banyak pada anak-anak & usia muda.
• Higiene jelek.

• Penularan alat perantara & kontak langsung.

• Pediculus ini jadi merah jika mengisap darah.

• Berkembang biak di kepala : telur  larva  dewasa.


Gambar: Pediculosis humanus var. capitis
• Gejala : gatal  garuk (erosi, ekskoriasi, infeksi sekunder).

• Diagnostik  menemukan kutu / telur (abu-abu).


TATALAKSANA
Medikamentosa
Non-Medikamentosa
 Malathion 0,5% - 1% lotion.
 Musnahkan kutu & telur.
 Gamexane 1% (gamma benzen
 Obati infeksi sekunder.
heksaklorida).
 Pangkas rambut.  Benzil benzoat 25%.

 Perbaiki higiene.
B. Pediculosis corporis

• Sering pada dewasa.


• Higiene jelek.
• Penularan melalui perantara
& kontak langsung.
• Gejala : gatal  garuk  infeksi sekunder.
• Diagnosis : kutu & telur.
• Pengobatan :
 Gammexane 1% dioleskan seluruh tubuh  24 jam.
 Malathion bubuk 2%.
 Antibiotik  inf. sekunder.
 Perbaiki higiene.
C. Phthirus pubis

• Pada rambut pubis.

• Kutunya beda antara pediculus & phthirus.

• Bisa menyerang jenggot & kumis.


Manifestasi Klinis

• Gatal pada daerah pubis.


• Timbul bercak abu-abu / biru  serulae.
Kutunya masuk sedikit pada muara folikel rambut.
• Kadang pada pakaian dalam ada krusta  hitam 
black dot.
• Pengobatan :
 Gammexane krim 1%.
 Benzil benzoat emulsi 25%.
• Cukur rambut pubis.

Anda mungkin juga menyukai