Disusun Oleh :
Kelompok I
CO NERS
Kelompok I (Maternitas)
Mengetahui
A. Konsep Dasar
1. Defenisi
Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup
bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu badan, presentasi belakang serta dengan
tenaga ibu sendiri [ CITATION Okt20 \l 1033 ].
2. Jenis-jenis persalinan
a. Persalinan Spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri, melalui jalan lahir
b. Persalinan Buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
c. Persalinan Anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
dari luar dengan rangsangan [ CITATION Okt20 \l 1033 ].
3. Sebab-sebab terjadinya persalinan
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara
pasti/jelas, namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur
rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi [ CITATION Okt20 \l
1033 ].
4. Tanda dan gejala persalinan
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak
c. Robekan kecil pada bagian servik
d. Kadang-kadang ketuban pecah
e. Pada pemeriksaan dalam, servik mendatar [ CITATION Okt20 \l 1033 ].
5. Kala persalinan
a. Kala I (Kala Pembukaan)
In partu (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, servik
mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler,
kanalis servikalis [ CITATION Okt20 \l 1033 ].
Kala I pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
1) Fase laten :
a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap
b) ) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm
c) Pada umumnya fase laten berlangsung hamper atau hingga 8 jam [ CITATION
Okt20 \l 1033 ].
2) Fase aktif :
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap
(kontraksi dianggap akurat / memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu
10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).
Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan
terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau
lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara) [ CITATION Okt20 \l 1033 ].
b. Kala II (pengeluaran janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali, kepala janin
telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada otototot
dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa mengejan karena tekanan pada
rectum sehingga merasa seperti BAB dengan tanda anus membuka. Pada waktu his
kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his
mengejan yang terpimpin akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II
pada primi 1,5-2 jam, pada multi 0.5 jam [ CITATION Okt20 \l 1033 ].
c. Kala III (pengeluaran plasenta)
Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta. Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus
teraba keras, plasenta menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul
his, dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina
dan akan lahir secara spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas symphisis /
fundus uteri, seluruh proses berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran
plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Tanda-tanda
lepasnya plasenta : perubahan ukuran dan bentuk uterus, tali pusat memanjang,
semburan darah tiba-tiba [ CITATION Okt20 \l 1033 ].
Kala III terdiri dari 2 fase, Fase pelepasan uri dan Fase pengeluaran uri
d. Kala IV (kala pengawasan)
Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir selama
2 jam. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan
antara lain :
Tanda-tanda inpartu
Kala I persalinan
Stimulasi nyeri
Nyeri akut
Persalinan normal
Ansietas
Ansietas b.d krisis situasional (ketidak tahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 Terapi relaksasi
tentang situasi persalinan, nyeri pada persalinan) kali 24 jam diharapkan masalah ansietas b.d Observasi
Defenisi krisi situasional dapat teratasi dengan 1. Identifikasi penurunan energy, ketidakmampuan
Kondisi emosi dan pengalman subjektif individu kriteria hasil : berkonsentrasi atau gejala lain yang menganggu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat Tingkas anisetas kemampuan kognitif
antisipasi bahaya yang memungkinkan individu 1. Verbalisasi kebingunan, kekhawatiran 2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman akibat kondisi yang dihadapi menurun 3. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah dan
Gejala & Tanda 2. Perilaku gelisah & tegang menurun suhu sebelum dan sesudah latihan
Subjektif 3. Keluhan pusing, anoreksia, palpitasi Terapeutik
1. Merasa bingung & khawatir dengan akibat menurun 4. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
dari kondisi yang dihadapi 4. Frekuensi nadi, napas dan tekanan 5. Cipatakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan
2. Sulit berkonsentrasi darah menurun dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
3. Mengeluh pusing, anoreksia, palpitasi & tidak 5. Tremor & pucat menurun memungkinkan
berdaya 6. Konsentrasi & pola tidur membaik 6. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur
Objektif 7. Perasaan keberdayaan membaik teknik relaksasi
1. Tampak gelisah, tegang & sulit tidur 8. Kontak mata, pola berkemih & 7. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
2. Frekuensi napas, nadi, tekanan darah orientasi membaik analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
meningkat Edukasi
3. Diaphoresis & termor 8. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang
4. Muka tampak pucat tersedia (music, meditasi, napas dalam)
5. Suara bergetar 9. Anjurkan mengambil posisi nyaman
6. Kontak mata buruk 10. Demonstrasikan dan latik teknik relaksasi
7. Sering berkemih
8. Berorientasi pada masa lalu
DAFTAR PUSTAKA
A. K. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Maternitas. Jakarta Selatan : Pusdik SDM
Kesehatan .
Oktaviana, S. M. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Diagnosa Medis “Persalinan
Normal” Di Ruang Vk. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/KTI%20VINA%20-1.pdf .( 1 juli
2021 jam 11:02 WIT).
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI,. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.J DENGAN PERSALINAN NORLAM DI
RUANG KIRANA RUMKIT TK II PROF Dr.J.A LATUMETTEN AMBON
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. BIODATA
1. Klien
Nama : Ny. J
Umur : 27 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku/bangsa : Ambon/Indonesia
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : S1
Alamat : Tawiri
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. R
Umur : 29 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : S1
Alamat : Tawiri
B. DATA UMUM KESEHATAN
1. Tinggi badan/ berat badan : TB : 158 cm, BB : 67 kg
2. Berat badan sebelum hamil : 68 kg
3. Masalah kesehatan khusus : Tidak ada
4. Obat-obatan : suplemen, asam folat dan sangobion
5. Alergi : Tidak ada
6. Diet khusus : Tidak ada
7. Menggunakan (gigi palsu/kacamata/lensa kontak/alat bantu dengar) : Tidak ada
8. Frekuensi BAK : 8 kali/hari
9. Frekuensi BAB : 1 kali/hari
10. Kebiasaan waktu tidur : Berdoa
C. DATA UMUM
1. Kehamilan sekarang direncanakan : Ya
2. Status obstetri : G1P0A0, Usia Kehamilan: 38 minggu
3. HPHT : 21 September 2020, Taksiran partus: 27 Juli 2021
4. Jumlah anak yang ada:
No Jenis Cara BB Keadaa Umur
Kelamin Lahir Lahir
- - - - - -
Klien mengatakan keluhan pada trimester pertama adalah mual dan muntah
sedangkan pada trimester ketiga bengkak pada ekstremitas
7. Masalah kehamilan sekarang : Sering BAK
8. Rencana KB : KB suntik 3 bulan
9. Makanan bayi sebelumnya : Tidak ada
10. Pelajaran yang diinginkan saat ini :
√□ relaksasi □ senam nifas
2. Therapi /Pengobatan
Hari/tgl/bln/th Therapy yang diberikan Dosis Rute
n
28 Juni 2021 IVFD RL 20 tpm IV
Methylergometrine meleate 0,2 mg IM
E. LAPORAN PERSALINAN
1. Pengkajian kala I
a. Keluarnya tanda-tanda persalinan ( Bloody show/cairan ) : Keluar lendih
bercampur dengan darah, ibu mngeluh nyeri
P : Kontraksi HIS
Q : Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R : Nyeri pada daerah perut bagian bawah dan pinggang
S : Skala nyeri berat (9), ibu tampak meringis
T : Hilang timbul, 2/10 menit, durasi 30 detik, interval 3 menit
Kapan : Ketika kontraksi, pagi hari
Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 36,50C
R : 22x/mnt
N : 89x/mnt
b. HPHT dan Taksiran Persalinan : 21 September 2020, HPL : 27 Juli 2021
c. Tinggi Fundus uteri ( TFU ) : 33 cm/jari
d. Turunnya bagian terbawah : Letak kepala
e. Denyut jantung janin : 138 x/menit
f. His (Observasi dalam 10 menit)
Frekuensi : Lemah
Durasi : 30 detik/10 menit
Interval : 5 menit
Frekuensi
Tgl Jam Interval Kekuatan Lama Pembukaan
DJJ
28/06/21 2 kali
14:20 30
dalam 10 Lemah 138 x/m 4-5
WIT detik
menit
3 kali
18:00 2
dalam 10 Kuat 153 x/m 7
WIT Menit
menit
3 kali
22:25 3
dalam 10 Kuat 154 x/m 8
WIT menit
menit
4 kali
24:45 4 Lengkap
dalam 10 Kuat 154 x/m
WIT menit (10)
menit
APGAR score
Tanda 0 1 2
Warna kulit Badan merah jambu,
Biru, pucat Seluruhnya merah jambu
(Appearance) esktremitas biru
Frekuensi denyut
Tidak ada < 100 > 100
jantung (Pulse)
Iritabilitas refleks Tidak ada
Meringis Menangis kuat
(Grimace) respon
Tonus otot
Flaksid Esktermitas sedikit fleksi Gerak aktif
(Activity)
Usaha bernafas
Tidak ada Pelan, tidak teratur Baik, menangis
(Respiration)
Nilai APGAR menit pertama : 8 (A2P2G1A1R2)
Nilai APGAR menit kedua : 10 (A2P2G2A2R2)
Bayi lahir pukul 01:45 WIT dengan bantuan. Ibu tampak bingung, tidak tau dan
tidak kuat mengejan (primipara) sehingga dibantu oleh bidan dengan menekan
perut ibu, bayi sempat tertahan di PAP sehingga dilakukan episiotimy.
3. Pengkajian kala III
a. Jumlah perdarahan : 250 cc
Karakteristik : Merah pekat
b. Kondisi plasenta
o Lengkap : Lengkap
o Jumlah kotiledon : 15 kotiledon
o Ukuran : Normal
c. Lahir plasenta : Diberikan injeksi oksitosin 1 ampul pada paha kiri
dan dilakukan proses pengeluaran plasenta
Jam pengeluaran plasenta : 02:15 WIT
d. Tinggi Fundus Uteri ( TFU ) : Sejajar pusat
e. Konsistensi : Keras
f. Keadaan Kandung Kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
g. Bonding attachment : Dilakukan IMD, namun kolostrum tidak keluar
h. Penggunaan obat-obatan : Oksitosin dan methylergometrine meleate 1 amp
i. Kecemasan ibu : Ibu tampak tenang
4. Pengkajian kala IV
a. Keadaan umum ibu : Tampak lemas, panas, pucat, pusing beputar, leher
terasa tegang dan akral teraba panas
b. Tanda-tanda vital :
1 jam pertama dikaji per 15 menit, 1 jam berikutnya dikaji 2 kali
Waktu TD Nadi Respirasi Suhu
02:15 WIT 140/70 mmHg 90 x/menit 21 x/menit 39,7oC
02:30 WIT 130/80 mmHg 90 x/menit 20 x/menit 39,2oC
02:45 WIT 110/70 mmHg 87 x/menit 18 x/menit 37,8oC
02:60 WIT 110/80 mmHg 87 x/menit 18x/menit 37,7oC
03:15 WIT 110/60 mmHg 85x/menit 18x/menit 37,5oC
03: 30 WIT 110/70 mmHg 82 x/menit 18 x/menit 37,5oC
c. Jumlah perdarahan pervagina : Dari pukul 01:45-02:45 WIT ganti pembalut 2 kali
d. Tinggi Fundus uteri (TFU) : 3 jari bawah pusar
e. Keadaan uterus : Keras
f. Robekan perineum : Tidak ada rupture, dilakukan tindakan episiotomi
untuk membantu membuka jalan lahir
g. Jahitan : jumlah jahitan dalam 12 dan Luar 8
h. Kandung kemih : Tidak ada distensi
i. Keluhan ibu : Merasa tidak nyaman, nyeri pada daerah
perineum, demam dan mengigil, air susu tidak
memancar dan menetes, ibu tidak dapat menyusui.
P : episiotomi
Q : Nyeri yang dirasakan seperti teriris iris
R : Nyeri pada perinium
S : Skala nyeri berat (7), ibu tampak meringis
T : menetap dan terus menerus.
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
DO:
ibu tampak meringis
ibu dengan skala nyeri berat (9)
TD : 130/80 mmHg
RR : 22x/mnt
DO:
ibu tampak gelisah
TD : 130/80 mmHg
RR : 22x/mnt
DS: -
Efek prosedur Resiko
DO: invasive infeksi
tampak dilakukan episiotomi untuk
membantu membuka jalan lahir
KALA III - - -
DO:
Ibu tmpak meringis
Ibu dengan skala nyeri berat (7)
TD: 140/70 mmHg
RR: 21
DS: - Faktor mekanis Gangguan
integritas
DO: kulit /
Adanya luka episiotomi jaringan
Jahitan dalam 12 jahitan dan Luar 8
jahitan.
Kerusakan Resiko
integritas kulit infeksi
DS: Ketidakadekuata Menyusui
Ibu mengatakan tidak dapat n suplai ASI tidak efektif
menyusi
DO:
Tampak air susu tidak memancar
dan menetes
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kala I 1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi
2. Ansietas b.d krisis stuasional
Kala II 3. Defisist pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
4. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasive
Kala III -
Kala IV 5. Hipertemi b.d respon trauma
6. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
7. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d factor mekanis
8. Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit
9. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL WAKTU INTERVENSI RASIONAL
(Tujuan, Kriteria Hasil)
Senin 28/juni/2021 Nyeri akut b.d agen pncedera Manajemen nyeri
fisiologi Observasi
KALA I 14: 20 WIT 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi 1. Untuk mengetahui nyeri secara
NOC : Kontrol nyeri kualitas dan intensitas nyeri komperhensif
Setelah dilakukan tindakan Terapeutik
keperawatan selama 3x24 jam
KALA IV 02: 17 WIT 2.
Berikan teknik nonfaramakologis untuk 2. Untuk mengurangi nyeri
diharapkan nyeri teratasi dengan
mengurangi rasa nyeri
Kriteri Hasil : Edukasi
1. Klien tampak rileks
2. Mengenali kapan nyeri 3.
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk 3. Untuk mengurangi nyeri nyeri
3. Menggunakan tindakan mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
pengurangan (nyeri) tanpa
analgesik 4. Kolaborasi dalam pemberian analgesic 4. Untuk mengurangi nyeri
4. Melaporkan perubahan
terhadap gejala nyeri /nyeri
KALA I 14: 20 WIT berkurang
Melaporkan nyeri yang terkontrol
HARI/TGL OBS NO. JAM IMPLEMENTASI PARA JAM EVALUASI (SOAP) PARAF
DK F
Senin KALA I 1 14 : 25 Manajemen nyeri 14: 30 S: Ibu mngeluh nyeri berkurang
28/juni WIT Observasi WIT S : Skala nyeri : 7 ( nyeri berat)
2021 1. Mengdentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, T : hilang timbul, durasi 30 detik interval 3
frekuensi kualitas dan intensitas nyeri menit
Hasil :
P : Kontraksi HIS O:
Q : Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk- ibu tampak meringis
tusuk ibu dengan skala nyeri berat (7)
R : Nyeri pada daerah perut bagian bawah dan TD: 130/80
pinggang RR 21x.menit
S : Skala nyeri berat (9),
T : Hilang timbul, 2/10 menit, durasi 30 detik, A: Maslah nyeri akut b.d agen pencedera
interval 3 menit fisiologis belum teratasi
Terapeutik
P : Intervensi dilanjutkan
2. Memberikan teknik nonfaramakologis untuk 3.Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri mengurangi nyeri (relaksasi nafas dalam )
Hasil : dilanjutkan ke kala II
Counter pressure dan relaksasi nafas dalam
Edukasi
Edukai Persalinan
KALA II 3 24:45 Observasi 01 : 45 S: -
WIT WIT O:
1. Mengidentifikasi pemahaman ibu tentang persalinan Bayi lahir, jenis kelamin laki, BB
Hasil: 2,700 gram,
Ibu tampak bingung dan cemas tidak tau dan tidak APGAR skore
kuat mengejan (primipara) sehingga dibantu oleh menit pertama 8
bidan dengan menekan perut ibu menit kedua 10
A: Masalah defisit pengetahuan teratasi
Edukasi P: Intervensi dihentikan.
Manajemen hipertermia
Observasi
KALA IV 5 02: 17 1. Memonitor suhu tubuh S: Ibu mengatakan tidak demam
WIT Hasil O:
Suhu : 39,70C Akral teraba hangat
Terapeutik Suhu : 37,5 0C
2. Melakukan pendinginan eksternal (kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila) A: Masalah hipertermi belum tertasi
Hasil: 03:15 P: Intervensi dilanjutkan
Kompres dingin pada aksila WIT 1. Monitor suhu tubuh
Kolaborasi 3 Pemberian cairan elektrolit intra
3. Memberian cairan elektrolit intra vena/antipiretik vena/antipiretik (K/P)
Hasil : IVFD 20 tpm
Paracetamol 1x500 mg (K/P)
Manajemen nyeri
Observasi
6 02: 19 1. Mengdentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S: Ibu mngeluh nyeri berkurang, Skala
WIT frekuensi kualitas dan intensitas nyeri nyeri 5 ( nyeri sedang), nyeri hilang
Hasil : timbul, durasi 30 detik interval 3 menit
P : luka episyotomi
Q : Nyeri yang dirasakan seperti teriris-iris O:
R : Nyeri pada perinium ibu tampak tenang
S : Skala nyeri berat (7) 03:15 ibu dengan skala nyeri sedang (5)
T : menetap dan tersus menerus. WIT TD: 110/80
Terapeutik RR 18x.menit
2. Memberikan teknik nonfaramakologis untuk A: Maslah nyeri akut b.d agen pencedera
mengurangi rasa nyeri fisik belum teratasi
Hasil : P : Intervensi dilanjutkan
relaksasi nafas dalam 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Edukasi durasi, frekuensi kualitas dan
intensitas nyeri
3. Mengjarkan teknik nonfarmakologis untuk 2. Berikan teknik nonfaramakologis
mengurangi rasa nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : 3. Ajarkan teknik nonfarmakologis
Ibu melakukan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi 4. Kolaborasi dalam pemberian
4. Berkolaborasi dalam pemberian analgesic analgesic
Hasil:
Mefenamad acid 1x500mg
Paracetamol 1x500mg
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI KEDUA
NO.
HARI/TGL OBS JAM IMPLEMENTASI PARAF JAM EVALUASI (SOAP) PARAF
DK
Selasa KALA IV 5 12:00 Manajemen hipertermia 12: 05 S:
29/juni WIT Observasi WIT Ibu mengatakan tidak demam
2021 1. Memonitor suhu tubuh O:
Hasil Akral teraba hangat
Suhu : 36,70C Suhu : 36,7 0C
Kolaborasi A:
3.Memberian cairan elektrolit intra vena/antipiretik Masalah hipertermi b.d respon trauma
Hasil : IVFD 20 tpm belum tertasi
Paracetamol 1x500 mg (K/P) P:
Intervensi
1. Monitor suhu tubuh
3.Memberian cairan elektrolit intra
vena/antipiretik
dilanjutkan
Manajemen nyeri
6 09:00 Observasi 10:00 S: Ibu mengatakan nyeri berkurang,
WIT 1. Mengdentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, WIT Skala nyeri : 4 ( nyeri sedang), nyeri
frekuensi kualitas dan intensitas nyeri hilang timbul, durasi 30 detik interval 3
Hasil : menit
P : luka episyotomi
Q : Nyeri yang dirasakan seperti teriris-iris O:
R : Nyeri pada perinium ibu tampak tenang
S : Skala nyeri sedang (5) ibu dengan skala nyeri sedang
T : menetap dan tersus menerus. (5)
Terapeutik TD: 110/80
RR 18x.menit
2. Memberikan teknik nonfaramakologis untuk
mengurangi rasa nyeri A: Maslah nyeri akut belum teratasi
Hasil : P : Intervensi dihentikan (ibu pulang)
relaksasi nafas dalam
Edukasi
Edukasi Menyusui
9 10: 00 Observasi 10: 05
1. Mengidentifikasi tujuan atau keinginan S: Ibu mengatakan tidak dapat
WIT wit
menyusui menyusui
Hasil: O:
Ibu ingin menyusi Tampak air susu tidak
Terapeutik memancar dan menetes
2. Melibatkan sistem pendukung A: Masalah menyusui tidak belum
Hasil teratasi
Keluarga P: Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi tujuan atau
Edukasi keinginan menyusui
3. Mengajarkan perawatan payudara post partum 2. Libatkan sistem pendukung
Hasil: 3. Ajarkan perawatan payudara
Ibu dan keluarga memahami post partum
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI KETIGA
HARI/TGL OBS NO. JAM IMPLEMENTASI PARAF JAM EVALUASI (SOAP) PARAF
DK
Rabu KALA IV 6 09:02 Manajemen nyeri S: Ibu mngeluh nyeri berkurang, Skala
30/juni WIT Observasi 10:04 nyeri 3 ( nyeri ringan), nyeri hilang
2021 1. Mengdentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, WIT timbul, durasi 30 detik interval 3 menit
frekuensi kualitas dan intensitas nyeri
Hasil :
P : luka episyotomi O:
Q : Nyeri yang dirasakan seperti teriris-iris ibu tampak tenang
R : Nyeri pada perinium ibu dengan skala nyeri sedang (5)
S : Skala nyeri sedang (4) TD: 110/80
T : menetap dan tersus menerus. RR 18x.menit
Terapeutik
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
2. Memberikan teknik nonfaramakologis untuk P : Intervensi dihentikan (ibu pulang)
mengurangi rasa nyeri
Hasil : relaksasi nafas dalam
Edukasi
7 09: 10 09: 19 S:
WIT Perawatan area insisi WIT O:
Observasi Adanya luka episiotomy
1. Memeriksa lokasi insisi adanya tanda-tanda Jahitan dalam 12
REEDA Jahitan luar 8
Hasil Tidak ada tnda REEDA
Tidak ada tanda REEDA
A: Masalah gangguan integritas
Terapeutik kult/jaringan belum teratasi
Edukasi
Edukasi
3. Mengajarkan perawatan payudara post partum
Hasil:
Ibu dan keluarga memahami