DISUSUN OLEH :
EEN INTILAH MUTIARA
20321001
DOSEN PEMBIMBING:
Geri Febriyanto,S.Farm,M.Biomed
PRODI S1 FARMASI
SETIKES ABDURAHMAN PALEMBANG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Minyak Atsiri Golongan Flavonoid”. Makalah ini dibuat sebagai tugas
Kimia Bahan Alam. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca yang sekiranya dapat membangun dan
memotivasi penulis untuk berkarya lebih baik lagi di masa mendatang. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Kimia Bahan Alam yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini dengan baik. Dan
pada akhirnya kepada Allah jualah penyusun mohon taufik dan hidayah, semoga
usaha kami mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho Allah SWT. Amin ya
rabbal alamin.
Palembang, 2023
DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................................1
Kata pengantar.......................................................................................................2
Daftar isi ............................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 4
1.2 Tujuan Pembahasan............................................................................ 5
BAB II Pembahsan dan Hasil
2.1 Pembahasan........................................................................................ 6
2.2 klasifikasi tumbuhan Minyak Atsiri................................................... 6
2.3 kandungan dan golongan minyak....................................................... 7
2.4 khasiat minyak atsiri........................................................................... 7
2.5 metode pembuatan pembuatan mintak atsiri...................................... 8
2.2 Hasil................................................................................................... 12
BAB III Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 13
BAB IV Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder yang paling
banyak ditemukan didalam jaringan tanaman. Senyawa fenolik ini yang dimiliki oleh
sebagian besar tumbuhan hijau dan biasanya terkonsentrasinya pada biji, buah, kulit
buah, kulit kayu, daun, dan bunga. Flavonoid terdiri atas flavon, flavonol, isoflavon,
flavonon, antosianin.Flavonoid golongan flavonol diantaranya kaempferol, quersetin,
robinetin, galangin, fisetin, 3-hidroxi flavon, dan morin. Fisetin (3,7,3’,4’-
tetrahydroxyflavone). Fisetin banyak terkandung didalam buah-buahan dan sayursayuran
seperti strawberry, apel, anggur, mentimun, kesemak, dan bawang. Masyarakat Jepang
selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung fisetin sebanyak 0,4 mg per hari untuk
program diet. Pada penelitian sebelumnya fisetin juga dapat digunakan sebagai
penghambat pertumbuhan sel kanker didalam tubuh2 . Oksidasi menyebabkan kerusakan
irreversible pada sistem biologis. Radikal bebas yang paling penting terbentuk selama
reaksi oksidasi diantaranya radikal hidroksil (HO), alkoksil (RO) dan peroksil (ROO).
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menghambat radikal bebas selama
proses oksidasi. Hal tersebut dapat diketahui bahwa senyawa fenolik bertindak sebagai
antioksidan primer. Aktivitas antioksidan dipengaruhi oleh mudah atau sulitnya
membentuk radikal dan kestabilan radikal yang terbentuk dari gugus O-H polifenol 3 .
Kimia komputasi adalah salah satu cabang ilmu kimia yang berkembang dengan pesat
seiring dengan perkembangan sains komputasi khususnya untuk pemecahan masalah
perhitungan molecular yang berbasis kimia kuantum. Salah satu aplikasi kimia
komputasi dalam bidang kimia medisinal adalah kajian analisis Hubungan Kuantitatif
Struktur dan Aktivitas (HKSA). Kajian HKSA menerapkan metode khemometri terhadap
satu seri senyawa dengan struktur induk tertentu menggunakan data hasil perhitungan
komputasi yang dikaitkan dengan suatu data aktivitas biologis4 . Dengan metode analisis
HKSA, senyawa yang akan disintesis dapat didesain terlebih dahulu berdasarkan
hubungan antara struktur dan aktivitas senyawa tersebut. Dengan menggunakan
hubungan tersebut, aktivitas teoritik senyawa baru dapat diprediksi sehingga fokus riset
dapat dipersempit, biaya, dan waktu dapat lebih efisien. Metode kimia komputasi telah
diperkenalkan untuk menganalisis mekanisme reaksi dan memprediksi reaktivitas dalam
kimia sintetik. Oleh karena itu, kimia komputasi digunakan untuk memprediksi
reaktivitas dari 2 2 berbagai senyawa flavonoid. Pada penelitian ini akan dicari metoda
sederhana secara teoritis untuk penentuan aktivitas antioksidan dari flavonoid, terutama
fisetin tersubstitusi gugus penolak elektron (Electron Donating Group) dan gugus penarik
elektron (Electron Withdrawing Group). Metoda tersebut merupakan kajian hubungan
Quantitative Structure-Activity Relationship (QSAR) yang berdasarkan nilai energi rata-
rata dari senyawa fisetin dan fisetin tersubstitusi dari nilai BDE, SET-PT, PA, dan ETE
yang diperoleh dari hasil optimasi didapatkan 𝛥H ArOH, . 𝛥H ArO • ,H ArO- untuk
masingmasing posisi OH pada fisetin.
B. Tujuan Pembahasan
Pembahasan ini bertujuan untuk :
1 Apa saja tumbuhan yang mengandung flavonoid
2 Taksonomi dari tumbuhan
3 Kadungan tumbuhan minyak atsiri
4 Golongan dari minyak atsiri
5 Rumus kimia minyak atsiri
6 Khasiat dari minyak atsiri
7 Bagaimana memperoleh minyak atsiri
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Pembahasan
1 Klasifikasi Tanaman Jinten Hitam (Nigella Sativa L.)
Urutan klasifikasi dari tanaman jinten hitam (Nigella Sativa L.) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Marga : Nigella
Spesies : Nigella Sativa L.
(Hutapea, 1994)
Morfologi Tanaman
Tanaman jinten hitam (Nigella sativa L.) secara keseluruhan tampak seperti segitiga,
bijinya berwarna hitam, beraroma sangat menyengat dan rasanya pahit. Nigella sativa
adalah tumbuhan biseksual yang artinya dapat mengembangbiakkan dirinya sendiri
dengan membentuk kapsul buah yang mengandung biji. Saat kapsul buah matang dan
membuka, biji yang ada didalamnya akan mengudara dan berubah menjadi hitam
sehingga disebut Biji Hitam (Schleicher dan Saleh, 1998). Biji jinten hitam agak keras,
bentuk limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek
dari yang lain, bersudut 3-4, panjang 1,5 mm sampai 2 mm, lebar lebih kurang 1 mm,
permukaan luar berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam, berbintik bintik,
kasar, berkerut, kadang kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang. Pada
penampang melintang biji terlihat kulit biji berwarna hitam kecoklatan sampai hitam,
endosperm berwarna kuning kemerahan, kelabu, atau kelabu kehitaman (Depkes RI,
1979).
2 Kandungan Kimia Jinten Hitam
Kandungan kimia yang ada pada biji tanaman jinten hitam adalah minyak atsiri
minyak lemak, saponin, flavonoid, melantin, nigellein, zat samak, nigellon, timoquinone,
dithymoquinone, thymohydroquinone, thymol. Komponen gizi seperti karbohidrat, lemak,
vitamin, unsur-unsur mineral, dan protein, termasuk delapan dari sembilan asam amino
esensial, monosakarida dalam bentuk glukosa, rhamnosa, xylose, dan arabinose juga
ditemukan dalam biji jinten hitam (Mukhalad et al., 2009). Kandungan minyak atsiri
dalam biji jinten hitam adalah 0,4-0,45% (El-taher, 1993). Nickavar etal (2003)
menyatakan jinten hitam yang berasal dari Iran menunjukan adanya 4 komponen major
yaitu trans-anetol (38,3%), p-simen (14,8%), limonen (4,3%), and karvon (4,0%),
sedangkan thymoquinone yang ada dalam minyak atsiri jinten hitam yang berasal dari
Iran hanya 0,6% . Claudia et al (2010) menyatakan jinten hitam dari tunisia menunjukan
adanya 4 senyawa mayor yaitu p-simen (43,58%), α-pinen (13,75%), terpinolen (9,08%),
dan terpinen-4ol (4,25%), sedangkan thymoquinon nya sebanyak 1,65%. Penelitian
kandungan metabolit jinten hitam dari Indonesia belum dilaporkan.
Minyak atsiri kulit jeruk manis Pontianak dianalisis golongan senyawa yang
terkandung dengan tes uji warna dengan ditambahkan beberapa pereaksi untuk setiap uji
senyawanya. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan minyak atsiri kulit jeruk manis
pontianak positif mengandung senyawa flavonoid, saponin, triterpenoid, dan alkaloid.
Pengujian flavonoid menunjukan hasil positif yang mana larutan uji mengalami
perubahan warna menjadi merah tua. Larutan uji ditambahkan asam sulfat pekat yang
bertujuan untuk pembentukan senyawa flavonoid dengan pembentukan garam flavylium
yang ditunjukkan perubahan menjadi warna merah tua atau jingga. Pengujian saponin
menunjukan hasil positif yang dilakukan dengan metode Forth yaitu metode hidrolisis
saponin dan air, Dimana sampel menghasilkan busa yang stabil setelah beberapa menit
dilakukan pengocokan. Munculnya busa menunjukan adanya glikosida yang memiliki
kemampuan membentuk busa dalam air yang terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa
lain. Pengujian senyawa steroid dan terpenoid dilakukan dengan menambahkan 1-2 tetes
asam asetat glasial yang bertujuan untuk memutuskan gugus steroid-terpenoid dengan
gugus lainnya dan ditambahkan asam sulfat pekat (H2SO4) untuk memutuskan ikatan
gula pada senyawa. Apabila ikatan gula lepas maka gugus steroid-terpenoid akan bebas
pada sampel yang ditunjukkan dengan adanya cincin berwarna merah.
B. Hasli Pembahasan
Minyak atsiri adalah minyak mudah menguap atau minyak terbang, merupakan
campuran dari senyawa yang berwujud cairan yang diperoleh dari bagian tanaman, akar,
kulit, batang, daun, buah, biji, maupun dari bunga dengan cara penyulingan (Hardjono,
2004). Tanaman penghasil minyak atsiri di Indonesia tercatat sebanyak kurang lebih 45
jenis tanaman (Mulyadi, 2008). Salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang
berada di Indonesia sangatlah banyak dan contoh beberapa tumbuhan tersebut jinten
hitam, kulit jerut dan daun pala masing masing tumbuhan ini memiliki golongan yang
berbeda.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan pembahasan ini memberikan informasi tentang daerah yang mempunyai
mutu minyak atsiri jinten hitam (Nigella Sativa L.) yang bagus berdasar sifat fisik dan
kelengkapan metabolitnya. Dan berdasarkan hasil pembahasan identifikasi metabolit
sekunder secara kualitatif yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri
kulit jeruk manis Pontianak (Citrus nobilis Lour) yang diekstraksi dengan metode
microwave hydrodistillation mengandung senyawa metabolit sekunder antara lain
flavonoid, saponin, terpenoid, dan alkaloid.
Sedangkan berdasarkan hasil pembahasan dari minyak atsiri daun pala Pala
(Myristica fragrans Houtt.) dapat disimpulkan bahwa kualitas minyak atsiri daun pala
yang didapat, yaitu nilai indeks bias 1,475 sesuai dengan SNI 06-2388- 2006 dan dari
hasil uji toksisitas menunjukkan nilai LC50 sebesar 5, 192 ppm dan dapat dikatakan
minyak atsiri daun pala bersifat toksik dengan ditunjukkan hasil fitokimia yaitu minyak
atsiri daun pala mengandung senyawa terpenoid, flavonoid dan saponin. Dan dapat kita
ketahui metoda metode aktivitas minyak atsiri berdasarkan pembahasan golongan
flavonoid pada minyak atsiri. Dapat memperkirakan nilai aktivitas antioksidan secara
teoritis dari senyawa flavonoid. Dapat memperkirakan dari senyawa flavonoid terhadap
aktivitas antioksidan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Hariyanti, D. (2023, maret 17). Identifikasi Metabolit Sekunder Minyak Atsiri Kulit Jeruk
Manis Pontianak. (V. O. Fajar Prasetya, Penyunt.) Dipetik desember 09, 2023, dari
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences: file:///C:/Users/yesi
%20nopriani/Downloads/686.pdf
Puspa, O. E. (2017). UJI FITOKIMIA DAN TOKSISITAS. (M. A. Intan Syahbanu, Penyunt.)
Dipetik 12 9, 2023, dari (Myristica fragrans Houtt), minyak atsiri, uji fitokimia,
toksisitas: file:///C:/Users/yesi%20nopriani/Downloads/18699-54918-1-PB.pdf