(Pertemuan IV)
Elza Sundhani,S.Farm.,M.Sc
Model Kompartemen Satu-Terbuka pemberian peroral
(kadar obat dalam darah)
Asumsi model
Vd 1. First-order process
Cp 2. Eliminasi dari sentral
Model 1-kompartemen , Extravaskular
Waktu berjalan terus, sehingga jumlah obat ditempat absorpsi habis (5 x
T1/2 absorpsi), maka hubungan C-T menjadi
satu garis lurus (mono-exponensial)
Ln I ( intersep )
ka >> k
Parameter model 1-kompartemen, extravascular
dosis tunggal
AUC
a. Nilai lihat berapa titik koordinat yang menyusun garis lurus?
4 titik terakhir itulah fase eliminasi yaitu jam ke-24 hingga jam
ke-72. shnga digunakan untuk menghitung nilai k dan
intersepnya.
Setelah itu cari nilai b dan a berdasrkn hubungan antara kadar
obat darah vs waktu.
Cari nilai k dan Intersepnya. Tulis persamaannya.
Sumbu x (waktu) Sumbu y ( Cp)
24 Ln 13,26
36 Ln 5,88
48 Ln 2,56
72 Ln 0,49
b. Lihat dan tentukan berapa titik kordinat yang
menyusun garis lurus pada fase absorbsi?
Terlihat 0-2 jam
Hitung kadar ekstrapolasi dan kadar residual
• Anomali dimana slope fase terminal menerangkan ka, dan slope garis
lurus residual menerangkan k.
• Terjadi ketika kecepatan absorbsi obat lebih lambat dibandingkan
dengan eliminasi (ka<k).
• Hal ini menyebabkan ketika kadar obat di dalam darah meningkat,
kecepatan eliminasi obat juga meningkat. Sehingga ketika tercapai
kadar punck, kecepatan eliminasi sma dengn kecepatan absorbsinya.
• Tetapi ketika berada pada fase pasca puncak, dengan ka lambat jumlah
obat yang masih tersisa di tempat absorbsi banyak, sebagian obat
masih diabsorbsi sebagian juga sudah dieliminasi shga obat didalam
tubuh sedikit.
Metode trapezoid Linear (non-model)
dan Ketersediaan Hayati
Page :
Ibuprofen (500 mg) diberikan PO dalam bentuk kapsul dan larutan kepada subyek.
1. Bandingkan nilai parameter ibuprofen dari kapsul dan larutan.
2. Berapa ketersediaan hayati relatif sediaan kapsul ?