Anda di halaman 1dari 25

MODEL 1 KOMPARTEMEN

EKSTRAVASKULER

Dimas Adhi Pradana, M.Sc., Apt


Faktor-Faktor yang mempengaruhi
absorbsi

• Sifat fisikokimia obat


• Bentuk Sediaan
• Anatomi dan fisiologi tempat absorbsi
Jumlah dan Kecepatan absorbsi
saluran cerna bergantung pada :
1. Luas permukaan tempat absorbsi
2. Kecepatan pengosongan lambung
3. Mobilitas saluran cerna
4. Aliran darah di tempat absorbsi
• Kecepatan perubahan jml obat dlm bdn,
dDB/dt, tergantung pada kecepatan absorbsi
dan eliminasi obat
• dDB/dt = dDGI/dt – dDe/dt
• Selama fase absorpsi :
• dDGI/dt > dDe/dt
• Pada waktu kdr obat maksimal
• dDGI/dt = dDe/dt
• Setelah fase absorpsi :
• dDGI/dt < dDe/dt
Model absorbsi obat orde 1
Lanjutan……
Menentukan T maks
Menentukan nilai Ka (kons kec absorbsi)
METODE RESIDUAL
• Disebut juga stripping, peeling atau feathering
method.
• Merupakan metode baku untuk menghitung nilai
parameter farmakokinetika obat berdasarkan model
kompartemen.
• Asumsi : nilai ka>>> k (rasio berkisar 5-10x), jika ka/k
= 3 maka tingkat kesalahan 10 %. Jika Ka/k berkisar
antara 1-3, atau ka<k maka nilai ka dan k tidak
mencerminkan harga ka atau k yang benar karena
terjadi fenomena flip-flop.
Menentukan kA dengan metode residual
T (jam) Cp (µg/ml) C’ Cr
T1 C1 C’1 Cr 1
C’ = hasil ekstrapolasi
T2 C2 C’2 Cr 2 LR1
T3 C3 C’3 Cr 3 Cr = C’ – Cp
T4 C4 C’4 Cr 4
T5 C5
T6 C6
T7 C7
T8 C8
T9 C9
T10 C10

F D0 ka LR I Ln Cp = Ln B – kt
B-A = -----------------
Vd (ka –k) LR II Ln Cr = Ln A-ka t

Cp = B e-kt – A e-kat
Langkah-langkah Penyelesaian
1. Gambar grafik Cp vs t
2. Menentukan titik-titik yang mewakili
3. LR1 titik-titik eliminasi
LnCp = ln B- k t
4. Menentukan C’  t absorpsi dimasukkan dalam
persamaan LR1
5. Menentukan Cr
Cr = C’ – Cp
6. Membuat persamaan LR2  titik-titik Cr dan t
aborbsi
7. Ln Cr = Ln A – Ka t
y x
Fase Parameter Satuan
Absorpsi Ka = metode residual Jam-1
Tmax = Ln (ka/k) / (ka-k) Jam

Cpmax = Be –ktmax – Ae-katmax µg/ml

AUC0-inf = B/k - A/ka µg jam/ml

Distribusi Vd = FD0ka / A (ka-k) ml atau l


Vd = FD0 / (k AUC0-inf)

Eliminasi K = pers regresi

T1/2 = 0,693 / k Jam

ClT = FD0/AUC , ClT = k Vd ml/jam


 Studi farmakokinetik tetrasiklin HCl telah dilakukan pada
seorg sukarelawan pria (28th, 78kg) dg dosis250mg secara
oral. Kadar tetrasiklin dlm plasma thd waktu diukur sbb:
T (jam) Cp (µg/ml) T (jam) Cp (µg/ml)
0,5 1,91 8 3,14
1 3,00 12 2,42
2 3,92 18 1,64
3 4,08 24 1,11
4 3,97 36 0,51
5 3,78 48 0,23
6 3,56
 F=77%, mengikuti model 1 kompartemen
 Gambar kurva Cp vs t pada kertas grafik semilog
 Berikan persamaan eksponensial Cp vs t
 Hitunglah : t1/2 eliminasi, AUC0-inf, Vd, ClT, tmax, dan Cmax
Langkah-langkah Penyelesaian
1. Gambar grafik Cp vs t
2. Menentukan titik-titik yang mewakili
3. LR1 titik-titik eliminasi
LnCp = ln B- k t
4. Menentukan C’  t absorpsi dimasukkan dalam
persamaan LR1
5. Menentukan Cr
Cr = C’ – Cp
6. Membuat persamaan LR2  titik-titik Cr dan t
aborbsi
7. Ln Cr = Ln A – Ka t
y x
Soal ke-2
• Setelah pemberian dosis e.v tunggal pada
sukarelawan normal, penelitian ini
menunjukan bahwa persamaan yang paling
baik untuk menggambarkan kinetika obat
tersebut pada manusia :
• Cp= 55, 21 e –0,0084t – 54,97e-0,035t
• Cp (µg/ml), t (menit)
• Jika durasi obat sepanjang 6 jam, berapakah
kadar minimum obat dalam darah?
• Tentukan nilai parameter tmax,Cmax, AUC dan Vd?
• Seorang sukarelawan sehat pria (40th, 65kg) menerima suatu
obat baru secara peroral dengan dosis 500mg. Data
konsentrasi obat dlm plasma diukur pada waktu-waktu
tertentu diperoleh sebagai berikut (F=0,8):

T (jam) Cp (µg/ml) T (jam) Cp (µg/ml)


0,25 2,23 3 8,49
0,5 3,98 4 7,81
1 6,39 6 5,95
1,5 7,74 10 3,06
2 8,39 12 2,17
2,5 8,59 16 1,09

• Gambar kurva Cp vs t pada kertas grafik semilog


• Hitunglah : t1/2 eliminasi, AUC0-inf, Vd, ClT, tmax, dan Cmax
1. Setelah pemberian dosis e.v. tunggal pada sukarelawan
normal, penelitian ini menunjukkan bahwa persamaan yang
paling baik untuk menggambarkan kinetika obat tersebut
pada manusia adalah:
Cp = 57,97 e -0,0098t - 58,24 e -0,030t
Cp (µg/ml), t(menit)

a. Obat di atas mengikuti model satu atau dua


kompartemen? Bagaimana cara mengidentifikasinya?

b. Berapakah kadar obat dalam plasma 2 jam setelah dosis


e.v diberikan?

c. Berapakah nilai tetapan kecepatan eliminasi dan waktu


paruh eliminasinya?

d. Apakah yang dimaksud dengan farmakokinetika


tergantung dosis?
SOAL
• Suatu obat diberikan per oral dengan dosis
tunggal 50 mg kepada subjek. Darah diambil
dari vena secara serial terhadap interval
waktuuntuk penetapan kadar obat dalam
plasma. Data yang diperoleh adalah sbb :
Waktu (jam) Kadar obat darah(µg/ml)
0 0
0,5 5,36
1 9,95
2 17,18
4 25,75
8 29,78
12 26,63
18 19,40
24 13,26
36 5,88
48 2,56
72 0,49
Pertanyaan
1. Berapakah tetapan kecepatan absorbsi dan
eliminasi obat pada subjek tersebut!
2. Bagaimanakah persamaan yang menerangkan
kadar obat dalam darah vs waktu?
3. Hit t ½ absorbsi dan t ½ eliminasi obat!
4. Hit C mak, T mak, AUC0-inf , Vd dan Cl jika
diketahui ketersediaan hayati obat = 0,8.
5. Berapakah perkiraan jumlah obat yang tersisa
50 jam setelah pemberian obat
Waktu tunda (lag time)
• Adalah penundaan absorbsi obat setelah obat
diberikan dalam dosis tunggal.
• Penundaan ini disebabkan oleh :
1.Faktor formulasi atau teknologi pembuatan
sediaan obat
2.Sifat lipofilisitas obat
3.Faktor faal perlambatan pengosongan obat
dari lambung menuju usus (gastric emptying
rate)
4.Adanya gangguan absorbsi obat di dalam usus.
Fenomena Flip-Flop
• Ketika ka < k  kec absorbsi lebih lambat dari
kecepatan eliminasinya
• Karena ka < k  maka ketika kadar dalam
darah meningkat , kec eliminasi juga
meningkat ketika kadar puncak k=ka, pada
fase pasca puncak ka begitu lambat
jumlah obat yang masih tersisa ditempat
absorbsi masih banyak.
• Contoh : penisilin G, isoproterenol, asam
salisilurat, produk lepas lambat.

Anda mungkin juga menyukai