Anda di halaman 1dari 42

Anatomi fisiologi Manusia

Semester II, 2019/2020

Urinary SYSTEM

apt. FITRI APRILIANY M.CLIN.PHARM.


DEPARTMENT OF PHARMACY,
FACULTY OF HEALTH
2020
LEARNING OUTCOMES

Upon completion of this topic, students should be able to:

 Dapat mengidentifikasi bagian-bagian ginjal dan saluran urin serta


menjelaskan proses pembentukan urin.
 Dapat menjelaskan mekanisme kontrol mikturiksi.
Fungsi Sistem Urinaria

 Ekskresi
 Pembuangan zat-zat sisa dari cairan tubuh
 Eliminasi
 Membuang zat-zat sisa ke lingkungan
 Pengaturan homeostatis plasma darah
 Pengaturan volume dan tekanan darah
 Pengaturan konsentrasi ion plasma
 Menjaga stabilitas pH darah
 Memelihara nutrisi
Sistem urinaria

Figure 26.1
Lokasi Ginjal

Figure 26.2a, b
Anatomi ginjal

 Korteks dan medula


 Medula terdiri dari 6-18 piramida renal
 Korteks tersusun dari 1.25 juta nefron
 Kaliks minor dan kaliks mayor di bagian pelvis ginjal, mengalirkan urin ke ureter
Struktur ginjal

Figure 26.4a, b
Suplai darah di ginjal

Figure 26.5c, d
 Ginjal menerima 20-25% dari total cardiac output
 ± 1200 ml darah melewati ginjal dalam 1 menit
Suplai darah di ginjal

Figure 26.5a, b
Nefron

Figure 26.6
Fungsi nefron
 Produksi filtrat
 Reabsorpsi nutrisi organik
 Reabsorption air dan ion
 Sekresi zat sisa ke tubulus ginjal
Tipe nefron

 Nefron kortikal
 ~85% dari seluruh nefron
 Lokasinya di korteks
 Nefron Juxtameduler
 Terdapat di medula
 Loop henle lebih panjang
Nefron kortikal dan nefron juxtameduler

Figure 26.7a
Nefron kortikal dan nefron juxtameduler

Figure 26.7b, c
Anatomi fungsional
nefron

Proximal convoluted tubule (PCT)


Reabsorpsi nutrien, protein plasma dan ion
dari filtrat

Dilepaskan ke cairan peritubular


PLAY
Loop of Henle (Ansa Henle)
Descending limb  Urinary System Anatomy.mp4
Ascending limb

Each limb has a thick and thin section


Anatomi fungsional nefron

 Distal convoluted tubule (DCT)


 Sekresi ion, racun, sisa obat-obatan
 Reabsorbsi natrium dari cairan tubuler

PLAY Animation: Urinary System Dissection and Flythrough


Produksi urin memelihara homeostatis

 Regulasi volume darah dan komponennya


 Ekskresi zat sisa
 Urea
 Kreatinin
 Asam urat
Proses dasar pembentukan urin
 Filtrasi
 Tekanan darah
 Air dan zat-zat melewati kapiler glomerolus
 Reabsorpsi
 Pengambilan kembali air dan zat-zat yang masih dibutuhkan dari filrat
 Sekresi
 Perpindahan cairan dari peritubuler ke dalam tubulus
Pembentukan urin

Figure 26.9
Filtrasi glomerolus

 Perpindahan cairan dari kapiler glomerolus ke rongga kapsuler melalui membran filtrasi
 Membran filtrasi terdiri dari 3 lapis :
- endotel kapiler
- lamina densa
- celah filtrasi
 Filtrat mengandung ion dan zat organik dengan konsentrasi yang sama dengan cairan plasma
 Tekanan hidrostatik glomerolus : tekanan darah di kapiler glomerolus, mendorong cairan plasma melewati
membran glomerolus
 Tekanan hidrostatik kapsuler : tekanan yang mendorong filtrat masuk ke dalam plasma (kapiler glomerolus) ,
berlawanan dengan tekanan hidrostatik glomerolus
 Tekanan osmotik koloid : tekanan yang diakibatkan adanya suspensi protein
 Tekanan filtrasi
Filtrasi glomerolus

Figure 26.10
Filtrasi glomerolus

Figure 26.10a, b
Glomerular filtration rate (GFR)

 Jumlah filtrat yang dihasilkan glomerolus dalam satu menit


 GFR dipengaruhi oleh renin yang dihasilkan oleh aparatus juxtaglomerular
Respon terhadap penurunan GFR

Figure 26.11a
Respon terhadap penurunan GFR

Figure 26.11b
Aktivitas saraf simpatis

 Menimbulkan vasokonstriksi arteriol aferen


 Penurunan GFR melambatnya produksi filtrat
 Perubahan aliran darah setempat
 Stimulasi pelepasan renin
Reabsorpsi dan sekresi di PCT

 Filtrasi glomerolus menghasilkan produk yang sama dengan plasma, namun tanpa protein
 PCT mereabsorpsi 60-70% filtrat
 Reabsorpsi nutrien organik
 Reabsorpsi natrium dan ion lain
 Reabsorpsi air
 Sekresi juga terjadi di PCT
Transpor aktif di PCT

PLAY Animation: Proximal Convoluted Tubule


Figure 26.12
The loop of Henle and countercurrent multiplication
 Countercurrent multiplication
 Between ascending and descending limbs of loop
 Creates osmotic gradient in medulla
 Facilitates reabsorption of water and solutes before the DCT
 Permits passive reabsorption of water from tubular fluid
Reabsorpsi dan sekresi di DCT

 DCT merupakan tempat terakhir pembntukan urine


 Sekresi dan reabsorpsi
 Absorpsi
 Sel tubulus aktif meresorpsi Na+ dan Cl-
 Sekresi potasium dan hidrogen
Sekresi tubuler dan reabsorpsi di DCT

PLAY Animation: Distal Convoluted Tubule


Figure 26.14
Figure 26.14 Tubular Secretion and Solute
Reabsorption at the DCT

Figure 26.14c
Reabsorpsi dan sekresi di collecting
system
 Pengeluaran air dan zat terlarut dikontrol oleh ADH dan aldosteron
 Reabsorpsi
 Ion natrium, bikarbonat, dan urea
 Sekresi
 pH dikontrol oleh sekresi hidrogen atau ion bikarbonat
Regulasi volume urin dan tekanan
osmosis

 Volume urin dan tekanan osmosis dikontrol melalui reabsorpsi air


Efek ADH di DCT dan Collecting Ducts

Figure 26.15
Figure 26.15 The Effects of ADH on the DCT and
Collecting Ducts

Figure 26.15a, b
Fungsi vasa rekta

 Keseimbangan reabsorpsi cairan dan osmosis di medula


Figure 26.16a
Transport, penyimpanan dan eliminasi
urin
 Urin mencapai vesika urinaria melalui kontraski peristaltik ureter
 Proses eliminasi urin diatur oleh reflek : refleks mikturisi (refleks berkemih)
 VU terisi urin (200 ml)  stimulasi reseptor regangan di dinding VU  impuls dibawa
serabut aferen melalui nervus pelvikus  medulla spinalis reg.sacral
- Stimulasi motor neuron parasimpatis di medulla spinalis
- stimulasi interneuron yang merelay informasi ke thalamus  korteks serebri
 Respon : adanya tekanan pada VU akibat kontraksi m.detrusor
 Eliminasi urin membutuhkan relaksasi dari m sphincter uretra eksterna dan interna
REFERENCES

 Ganong, W.F., 2001.Buku ajar fisiologi kedokteran. Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
 Guyton dan Hall, 1996. Buku ajar fisiologi kedokteran, penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta
.

Anda mungkin juga menyukai