Anda di halaman 1dari 57

ERIDA FADILA, Ners., M.

Kep
Terdiri dari
SEPASANG REN (GINJAL)
SEPASANG URETER
VESICA URINARIA
URETHRA
Berjumlah 2 buah
Bentuk seperti biji kacang tanah
Berwarna coklat kemerahan
Ukuran normal 12 x 6 x2 cm
Berat 1 ginjal 130 gr
Terdapat pada dinding posterior abdomen di sebelah
kanan dan kiri columna vertebralis
Terletak Retroperitoneal
Ginjal kiri lebih tinggi dari yang kanan (+ ½ vertebra)
Pada kutub atas kedua ginjal terdapat Glandula
Suprarenalis
Ginjal dibungkus oleh Fascia Renalis, terdiri dari 2
lamina : Lamina anterior & Lamina posterior.
Selubung yang langsung membungkus dan melekat
erat cortex renalis disebut Capsula fibrosa, dan yang
tidak langsung membungkus disebut Capsula adiposa
PROYEKSI GINJAL PADA DINDING
BELAKANG ABDOMEN
Batas atas
ginjal kanan : setinggi Vert.Thoracal 12
ginjal kiri : setinggi Vert.Thoracal 11
Batas bawah
ginjal kanan : setinggi Vert.Lumbal 3
ginjal kiri : setinggi antara Vert.Lumbal 2-3
ANATOMI BAGIAN DALAM GINJAL
Bagian dalam ginjal terdiri dari :
Cortex (luar) dan Medulla (dalam)
Bagian cortex yang masuk ke medulla :
Columna Renalis BERTINI
Bagian medulla yg berbentuk kerucut  Pyramid Renalis
Bagian apex (Papilla Renalis)  Calyx Minor  Calyx
Mayor  Pelvis Renalis.
Hillus Renalis, Yg masuk  A.renalis, plexus
symphaticus & n.vagus
Yg keluar V.renalis, Ureter & Nn.limphatici
Ren dextra dengan glandula
suprarenalis dextra

Hilus renalis
Ginjal mendpt perdarahan dari  a. renalis
 anterior ginjal
 posterior ginjal
- Pd saat di hilus  membentuk a. interlobaris
(terletak diantara piramid ginjal)
- Pd perbatasan kortek – medula  a. arkuata  arteri
interlobularis
Dari a. interlobularis  arteriol aferen
(suplai drh kapiler glom)

arteriol eferen

jalinan kapiler peritubulus


( mensuplai tubulus prok – dist)

vasa rekta

Vena renalis
 Mendapat aliran getah bening dari
diktus torasikus

 Pembuluh limfe ren ditampung oleh


nl.lumbales aortici.
 Saraf utk ren dan ureter dr plexus renalis, terdiri dr serabut simpatis dan
parasimpatis

 N. renalis berjalan mengikuti PD ginjal

 Serat simpatis : arteriol aferen dan eferen, tubulus prox dan distal, serta sel
junxtaglomerulus.
EKSKRESI: Membuang sisa metabolisme (terutama ureum dan
creatinine), dan benda asing (pestisida, obat-obatan) melalui urine.

HOMEOSTASIS:
 keseimbangan air dan elektrolit
 keseimbangan asam basa
 mengatur konsentrasi komponen2 cairan tubuh

SEKRESI:
 Renin: berperan pada regulasi tekanan darah (sel junxtaglomeluraris)
 Erythropoeitin: Menstimulasi produksi erythrocyte (sel epitel tubulus)
 Metabolisme vit.D,utk mengendalikan kadar Ca+ dalam cairan tubuh

PRODUKSI URINE: filtrasi, Reabsorbsi, Sekresi


Produksi urine
 1500 ml/24 jam
 menyaring darah dan menghasilkan ultra filtrat 125
ml/menit
 124 ml diserap kembali di tubulus ginjal, hanya 1
ml/menit bentuk urine
 Melalui ureter kemudian ditampung sementara di
vesica urinaria
 diekskresikan melalui uretra secara intermitten
 Unit fungsional ginjal
 Tdd:
1. Korpus Malpighi /
Korpus Renalis
 Kapsula Bowman
 Glomerulus

2. Tubulus renalis
 Tubulus kontortus
proksimal
 Ansa Henle
 Tubulus kontortus distal

3. Duktus kolligens
Saluran pengumpul,
menampung bbrp tubulus
distal, bermuara sbg
duktus papillaris Bellini di
papilla renalis
Glomerulus Kapsula Bowman
 Gulungan kapiler yg Tdd 2 lapis
berasal dari  Pars parietalis: epitel selapis

percabangan arteriol gepeng., berlanjut menjadi


dinding tubulus proksimal
afferen  Pars visceralis terdiri dari
 Dibungkus oleh kapsula
podocyte, melapisi endotel
Bowman
 Menyatu kembali dan  Urinary space (ruang
keluar sebagai vas Bowman) diantara kedua lapisan
efferen
AA: arteriol afferen
EA: Arteriol efferen
BC: Capsula Bowman
US: Urinary Space
TP: Tubulus Proximal
Ekskresi urin = filtrasi – reabsorpsi + sekresi
Komposisi filtrat glomerulus :
bersifat bebas protein dan tidak mengandung elemen
selular.
Molekul besar bermuatan negatif lebih sukar difiltrasi
dibandingkan dengan molekul bermuatan positif
dengan ukuran yang sama.
Membran kapiler glomerulus (sawar filtrasi):
1. Endotelium kapiler.
punya lubang kecil (fenestra), sel endotel kaya akan
muatan negatif.
2. Membran dasar
serabut kolagen dan proteoglikan, punya ruangan
yang dapat menyaring sejumlah besar air dan zat
terlarut yang kecil. Muatan negatif.
3. Lapisan sel epitelial (Podosit)
memiliki tonjolan panjang seperti kaki yang
mengelilingi permukaan luar kapiler. Muatan negatif.
Tonjolan kaki dipisahkan oleh celah (slitpores)
Pengukuran Laju Filtrasi Glomerulus (LFG/ GFR)

Penilaian GFR secara akurat dengan mengukur kadar


suatu zat yang difiltrasi seluruhnya oleh glomerulus,
tidak disekresi dan tidak reabsobsi oleh tubulus.
GFR = 125 ml/ menit
 Inulin dianggap memenuhi kriteria  klirens inulin
dianggap setara dengan GFR.
Kekurangan tes inulin : harus lewat infus, tidak
praktis, kurang menyenangkan untuk pasien tidak
rutin
Untuk menentukan GFR : tes klirens kreatinin
(CCT)
 Kreatinin terutama dari turnover kreatin fosfat di
otot dan produksinya relatif konstan sepanjang hari
Nilai normal kreatinin :

Kadar kreatinin serum meningkat :


- Pada semua penyakit ginjal dimana terjadi
kerusakan > 50 % nefron (setelah GFR menurun lebih
dari 50%.)
- Pre-renal : bila RBF (renal blood flow) menurun
- Post-renal : bila ada obstruksi saluran kemih
U
Klirens = --------- x V x F ml/menit
B
U = kadar kreatinin urin ( mg/dL)
B = kadar kreatinin darah (mg/dL)
F = faktor koreksi untuk luas badan (1,73 m2) dilihat dari
normogram
  V= diuresis per menit.

Nilai rujukan klirens kreatinin :


laki-laki : 107-139 ml/menit
wanita : 87-107 ml/menit
• Bila diperlukan perkiraan kapasitas ginjal dalam waktu singkat
& tidak mungkin mengumpulkan urin dalam jumlah adekuat
digunakan rumus Cockroft–Gault ( berdasarkan umur, berat
badan dan kreatinin serum) :

Pria : (140-umur) x BB ( kg)


---------------------------------------
72 x kreatinin serum (mg/dL)

Wanita : 0,85 x klirens kreatinin pria


 
Nilai rujukan klirens :
85-125 mL/menit (laki-laki)
75- 112 mL/menit (wanita)
 Ureum disintesis dari amonia di hati,
 Produk akhir dari metabolisme protein, 50% dari non
protein nitrogen (NPN) dalam darah.
 Manfaat pengukuran kadar ureum : diagnosis insuffisiensi
ginjal
 Di filtrasi oleh glomerulus, 40-60% di reabsorbsi melalui
proses difusi pasif.
 Nilai rujukan : Ureum : 20-40 mg/dL
Normal
Asupan
Cairan yang 2100
diminum 200
Dari metabolisme 2300
Total Asupan

Pengeluaran 350
Insesible- kulit 350
Insesible- paru-paru 100
Keringat 100
Tinja 1400
Urin 2300
Total pengeluaran
Kehilangan air yang tidak dirasakan (insensible water
loss) :
- Melalui kulit : 300-400 ml/hari, bisa meningkat pada
korban luka bakar karena hilang nya lapisan
korneum.
- Traktus respiratorius : 300-400 ml/hari, bisa
meningkat pada cuaca dingin.
Kehilangan air lewat keringat meningkat pada cuaca
panas dan aktifitas
Kehilangan air lewat lewat feses meningkat pada diare
Merupakan perubahan
sel otot polos tunika
media dinding arteriol
afferen menjadi sel
sekretorik besar
bergranula
Granula mengandung
renin
65 % dari natrium diabsorpsi disini
Reabsorpsi natrium bisa dengan :
- Transportbaktif primer = pompa NaK ATPase
- Transport aktif sekunder = protein khusus
- Difusi = krn perbedaan elekrokimia
Reabsorpsi glukosa & asam amino :
- Kotransport dengan natrium
Reabsorpsi Cl :
- Kotransport dengan natrium
- difusi
Reabsorpsi H2O :
- Proses osmotik
- Pada ansa henle pars asenden (tidak permeabel)
- Pada tubulus distal & duktus koligentes (tergantung
ADH)
Sekresi H+ :
- Transport imbangan dengan Natrium (protein
khusus)
Reabsorpsi ureum ; membran permeabel
Terdiri dari :

1. Ansa Henle segmen tipis pars desendens


- Reabsorpsi H20 = proses osmotik
1. Ansa Henle segmen tipis pars asendens
2. Ansa Henle segmen tebal pars asendens
- Reabsorpsi Natrium, 2 Clorida, & Kalium :
kotransport .
- Reabsorpsi Mg++, Ca++ : difusi (muatan positif
besar pada lumen tubulus)
Sekresi H+ = transport imbangan
Absorpsi HCO3
Tempat Loop diuretik kuat : furosemid, asam
etakrinat dan bumetanid.
Reabsorpsi Natrium & Klorida: kotransport
Sekresi Kalium : transport aktif primer
Reabsorpsi Kalium : bersama bikarbonat
Sekresi hidrogen : transport hidrogen ATPase
Reabsorpsi bikarbonat : kerja karbonic anhidrase
Reabsorpsi H2O : tergantung ADH.
Reabsorpsi H2O : tergantung ADH, memekatkan urin
Reabsorpsi ureum : dindingnya permeabel
Reabsorpsi Natrium : sama dengan yang lain
Ntrium urin : 130-220 meq/24 jam
Kalium urin : 25-100 meq/24 jam
Klorida urin : 120-250 meq/l
Kalsium urin : 30-150 mg/24 jam
Ureum : 20-40 mg/dl
Kreatinin : 1-2 g/24 jam
Saluran tractus urinarius yang mengalirkan urin dari
ginjal ke vesica urinarius
Panjangnya + 25 cm
Terbagi 2 :
1. Ureter pars abdominalis
2. Ureter pars pelvica
- Terdiri dari otot polos yang dipersyarafi oleh saraf
simpatis & parasimpatik : peistaltik
Tiga tempat penyempitan Ureter
Perbatasan pelvic renalis dengan ureter
Pada waktu masuk pintu atas panggul
(menyilang a.iliaca communis)
Pada waktu menembus dinding vesica urinarius

- Ureter keluar dari hillus ginjal dan berjalan


vertikal ke bawah di belakang peritoneum
parietale melekat ke m.psoas  masuk ke pelvis
menyilang a.v.iliaca communis di depan lig.sacro
iliaca  masuk ke pelvis menuju vesica
urinarius.
PERDARAHAN
1. a.renalis cabang aorta abdominalis
2. a.testicularis / ovarica cabang aorta abdominalis
3. a.vesicalis superior cabang dari a.hypogastrica /
a.iliaca interna

PEMBULUH LYMPH
Mengalir melalui nl.aortae lateralis & nl.iliacus

KLINIS
1. Colic ureter
2. ureterolithiasis
Kantung kemih (buli-buli)
Tempat muara ureter dextra & sinistra dalam rongga
pelvis
Berbentuk piramid 3 sisi
Apex menuju ventral atas
Basis (fundus) menuju dorso caudal
Corpus terletak antara apex & fundus
Kanan & kiri fundus vesicae ada muara kedua ureter
disebut : Orificium Uretericum Vesicae
Daerah tsb berbentuk segitiga disebut
Trigonum vesicae
Pada basis caudal terdapat jalan keluar urine menuju
urethra disebut Orifisium Urethra Internum Vesicae
Pada apex vesicae terdapat jaringan ikat yg
merupakan sisa embryologis dari Urachus yg menuju
umbilicus disebut Ligamentum Vesico umbilicalis
medianum
Mempunyai lapisan Fibrosa, Serosa & Tunica
Musculare (stratum longitudinalis & stratum
circulare)  m.detrusor vesicae (merangsang urine) &
m.sphincter vesicae (mempertahankan urine dlm
vesicae)
Proses pengosongan kandung kemih setelah terisi
urin
Kapasitas kandung kemih = 300-400 ml
Dua tahap mikturisi :
1. Kandung kemih terisi hingga tegangan pada dinding
meningkat melebihi ambang batas.
2. Refleks syaraf yang akan mengkosongkan kandung
kemih.
Persyarafan
 Serabut parasimpatis dr n.sphlanchnici pelvici, berfungsi
perangsang m.detrusor dan pengahambat sphinchter internus
 Serabut simpatis dr n.thoracici XI-XII dan n.lumbalis I-II,
 Saraf pudendus bersifat volunter pd sfingter eksterna
 Serabut sensoris bersifat visceral dan menyalurkan rasa sakit,
seperti disebabkan oleh peregangan berlebihan

KLINIS
1. Atoni kandung kemih akibat destruksi syaraf sensorik
2. Autonomic bladder akibat kerusakan medula spinalis
3. Neurogenic bladder
 Saluran terakhir dari sistem urinarius
 Mulai dari orificium urethra internum sampai
orificium urethra externum
 Pada laki-laki lebih panjang dari perempuan (L=18-
20 cm, P=3-4 cm)
 Pada laki-laki, urethra terbagi atas 3 daerah :
1. Urethra pars prostatica
2. Urethra pars membranacea
3. Urethra pars cavernosa
Urethra Pars Prostatica
Mulai dari orifisium urethra internum sampai
urethra yang ditutupi oleh Glandula prostat &
berada di rongga pelvis.
Uretra Pars Membranacea
Mulai dari urethra pars prostatica sampai bulbus
penis pars cavernosa (paling pendek= 1-2 cm)
Uretra Pars Cavernosa
Mulai dari daerah bulbus penis sampai orifisium
urethra externum, berjalan dalam corpus
cavernosa urethra (penis)
12-15 cm.
a si h
m a K
Te r i

Anda mungkin juga menyukai