GINJAL (REN)
Terdiri 2 lapisan :
1. Pars Parietalis : lapisan luar
2. Pars Visceralis : lapisan dalam
Terdiri dari :
1. Pars descenden loop of Henle yg mempunyai sel epitel berbentuk
pipih, panjang 2-14 mm
2. Pars ascenden Loop of Henle
- Banyak mitikondria
- Berakhir di Macula Densa
- Berdampingan dg Vas Afferent yg dindingnya diliputi sel
juxtaglomeruler yg memproduksi renin
TUBULUS DISTAL
1. Panjang 20 mm
2. Diliputi epitel yang lebih pipih
3. Tidak dijumpai Brush Border
4. Bermuara pada Ductus Colligentes
5. Panjang total nephron termasuk ductus colligentes 45-65 mm
DUCTUS COLLIGENTES
1. Panjang 20 mm
2. Menampung beberapa tub. Distalis
3. Bermuara ke papila renalis untuk mengosongkan isinya ke pelvis
PEMBULUH DARAH
A. Renalis V. Renalis
A . Interlobaris V. Interlobaris
A. Arcuata V. Arcuata
A Interlobaris V. Interlobaris
1200
Renal Fraction : -------------------- X 100% = 24 %
5000
Nilai ini berubah ubah dari 12-30 %
Hal ini menunjukkan pentingnya ginjal bagi
tubuh dalam hal :
125
FF = ---------- x 100% = 19 %
650
Cara Mengukur GFR :
1. Dengan zat tertentu yg terdapat dalam plasma
2. Bila zat tersebut berukuran kecil dan dapat menembus
filter glomerulus maka konsentrasinya dlm ultrafiltrat
sama dengan dalam plasma
3. Bila zat setelah difiltrasi dalam perjalanannya di tubuli
ginjal tdk direabsorbsi maupun sekresi maka zat
tersebut sepenuhnya dijumpai pada vesica urinaria
(kandung kencing)
4. Dg demikian jumlah yg difiltrasi permenitnya sama dg
jumlah zat yg terkumpul dalam kandung kencing dlam
waktu yg sama (per menit)
Jumlah zat yg difiltrasi per menit disebut beban tubuli
(Tubular Load) sama dengan GFR dikalikan dg
konsentrasinya dlm plasma (Px).
Sedang jumlah zat yg dikumpulkan dalam kandung kencing
sama dengan jumlah kencing yg terbentuk per menit (V)
dikalikan dengan konsentrasi zat tersebut dalam kencing
(Ux), maka :
Px
GFR . Px = V . Ux GFR
Ux . V
GFR = ----------------- Ux
Px V
Syarat Zat Untuk Mengukur GFR
Contoh : Uin x V
Uin = 29 mg/ml GFR = -------------
V = 1,1 ml/menit Pin
Pin = 0,25 mg/ml 29 x 1,1
GFR = --------------- = 128 ml/mt
0,25
Faktor Yang Mempengaruhi GFR :
1. Reabsorbsi
2. Sekresi
Px REABSORBSI :
Ux . V < Px . GFR
Tx = Px . GFR - Ux . V
GFR
SEKRESI :
Ux . V > Px . GFR
Ux Tx = Ux . V - Px . GFR
V
Tx. Jumlah zat yg direabsorpsi atau disekresi
Jumlah suatu zat yg difiltrasi dalam glomerulus yg
merupakan beban tubulus (tubular Load) adalah hasil kali
GFR dan kadar zat tersebut dalam plasma (GFR x Px)
Jumlah suatu zat yg dieksresi dalam urine adalah hasil kali
dari volume urine yg terbentuk per menit dan kadar zat
tersebut dalam urin (V x Ux)
Ciri Ciri :
Membutuhkan energi tambahan
Transport dapat berlangsung dg melawan
electrochemical gradient
Membutuhkan carrier system
1 Glukosa 320
2 Urate 15
3 Laktate 75
4 Hb 1
5 Vitamin C 1,77
1 Creatinine 16
2 PAH 80
3 Diodrast 57
4 Phenol Red 56
RENAL THRESHOLD (Nilai Ambang Ginjal)
GFR . Px = Tm
125 . Px = 320
320
Px = ------------ = 2,56 mg/ml = 256 mg%
125
Jadi bila kadar glukosa plasma 256 mg % maka tidak
akan dijumpai glukosa dalam urine
KENYATAAN :
Nilai ambang ginjal untuk glukosa = 180 mg%
oleh karena Tm masing masing nefron berbeda
Penerapan Praktis :
Normal : kadar asam urat < 6 mg%
GOUT : kadar asam urat > 9 mg%
Pengobatan :
Probenecid dan Phenylbutazone competitive
inhibition dengan asam urat Tm ekskresi
kadar asam urat plasma Sembuh
Phlorizin competitive inhibition Tm glukosa
glukosuria (Renal Diabetes)
Tubulus Proksimalis
Sel bentuk cuboid dg mitokondria sangat banyak metabolisme
65% reabsorpsi & sekresi di tubulus proksimalis
Reabsorpsi Zat Organis
Di Tubulus Proksimalis : zat yang telah direabsorpsi
tidak disekresi lagi, kecuali ion K (difiltrasi dlm tub.
proksimalis tapi disekresi oleh tub. distal)
Zat yang direabsorpsi dan sekresi di
dalam tubulus
Reabsorpsi Sekresi
Glukosa Creatinine
Asam laktat Para amino hypuric acid (PAH)
Asam amino Diodrast
Asam aceto-acetat Ion hidrogen
Asam hideroksi butirat Ion Kalium
Asam urat dll
Protein
Ion Kalium
Ion fosfat
Ion Kalsium
dll
Sekresi Zat Organis
Di Tubulus Proksimalis
Di ikatkan pada protein plasma (Misal Albumin)
Zat : - Bebas (Filtrable Fraction) difiltrasi
- Terikat pada protein plasma ke v. eff & plex.
Peritub.
Tubulus Distal ;
Bagian proksimal = segment tebal Henle
Bagian Distal ion exchange (aldosteron)
Ductus Colligentes :
Bagian cortex : impermeable terhadap ureum
Bagian Medula : Cukup permiabel terhadap ureum
Kedua bagian ini mempunyai sel epithel bentuk kuboid
dg permukaan halus dan sedikit mitokondria
Permiabilitas epithel terhadap air ditentukan oleh :
1. ADH ; permeabel terhadap H2O
2. ADH : impermeable terhadap H2O
HCO3- HCO3- H+ H+
K+ K+
Na+ Na+
Ion H berasal dari disosiasi H2CO3 menjadi ion H dan
bikarbonat, sedangakn H2CO3 dibentuk dari rekasi CO2
dan H2O yg dikatalisis oleh enzim carbonic anhydrase
CO2 berasal dari cairan peritulus, hasil metabolisme
dalam sel tubulus dan hasil reaksi ion H dg bikarbonat
dalam cairan tubulus
Bila carbonic anhydrase dihambat misalnya oleh
acetazulamide (diamox) pembentukan ion H
terganggu reabsorpsi Na hanya ditukar dg K bila
berlangsung lama HYPOKALEMIC ACIDOSIS
Ion exchange dipengaruhi oleh hormon aldosteron yg
dibentuk cortex adrenal bagian pars glomerulosa
Hyperaldosteronism berakibat :
Reabsorpsi Na dipercepat dan meningkat
Sekresi ion K dan H meningkat berlangsung lama
Hypokalemic
Alkalosis
Renal Ischemia
Angiotensinogen
(Alpha 2 globulin)
Renin (juxtaglomerular app)
Angiotensin I
Angiotensin II
Vol. darah
Tekanan Darah
KALIUM (K)
BICARBONAT (HCO3)
Tubulus mereabsorpsi bicarbonat secara tdk langsung
Proses reabsorpsi bicarbonat merupakan cara ginjal
menghindari urin yg terlalu asam walaupun ginjal harus
selalu mensekresi ion H yg disebabkan hasil
metabolisme dalam tubuh kebanyakan bersifat asam
Peritubular Tubular Cell Lumen
Fluid
Na+ Na + Na+
H2CO3 H2CO3
Carbonic anhydrase
H+ + HPO4 H2PO4
CHLORIDA (Cl)
Reabsorpsi pasif karena gaya electrokimia kecuali di
segmen tebal loop of Henle secara aktif
AMONIUM
H+ + NH3 NH4
1. Reabsorpsi Bicarbonat
2. Buffer Phospat
3. Produksi NH3
MEKANISME COUNTER-CURRENT
(milliosmol)
Gambar diatas menunjukkan bahwa makin kedalam
dari medula makin tinggi kepekatan cairan baik dalam
tubulus ginjal maupun dalam cairan interstitial. Ini
terjadi karena :
1. Loop of Henle sebagai counter-current multiflier
2. Vasa recta sebagai counter-current exchanger (melalui
proses pasif) tergantung difusi air dan solut melalui
dinding vasa recta yg sangat permiabel
Inulin
125
P Inulin
Bila zat setelah difiltrasi direabsorpsi (ureum) jumlah
zat dalam urin lebih sedikit Clearance zat tersebut
lebih kecil dari GFR/Clearance inulin
PAH
650 Glukosa suatu zat yg dereabsorpsi
tubulus Clearance dibawah
clearance inulin
Inulin
125
Glucose
Na+ 17,7 mEq 142 mEq/L 0,128 mEq 128 mEq/L 0,9
K+ 0,63 5 0,06 60 12
Ca++ 0,5 4 0,00048 4,8 1,2
Mg++ 0,38 3 0,015 15 5,0
Cl- 12,9 103 0,134 134 1,3
HCO3- 3,5 28 0,014 14 0,5
H2PO4-, HPO4- 0,25 2 0,05 50 25
SO4 – 0,09 0,7 0,033 33 47
Glukosa 125 mg 100 mg% 0 mg 0 mg% 0,0
Ureum 33 26 18,2 1820 70
Asam Urat 3,8 3 0,42 42 14
Kreatinin 1,4 1,1 1,96 196 140
Inulin …. …. …. …. 125
Diodrast …. …. …. …. 560
PAH …. …. …. …. 585
Clearance PAH sebagai Suatu Ukuran Aliran Plasma
dan Aliran Darah Melalui Ginjal
525
125
A
Extr. Ratio = ratio dari selisih konsentrasi PAH di arteri renalis dan
vena renalis dengan konsentrasi PAH dalam arteri renalis
untuk PAH kira-kira = 0,91
1
RBF = RPF x -------------------
1 - Hct Hct : Hematocrit (persentase vol. sel
darah merah di dalam darah)
Contoh :
UPAH : 2,9 mg/ml
V : 2 ml/menit
PPAH : 0,01 mg/ml
Extraction Ratio : 0,91
Hematocrit : 45%
UxV 2,9 x 2
ERPF = ------------ = --------------- = 580 ml/menit
P 0,01
ERPF 580
RPF = ------------------------ = ----------- = 637 ml/menit
Extraction Ratio 0,91
1 1
RBF = -------------------------- = 637 x -------- = 1158 ml/menit
1 – Hematocrit 0,55
Clearance Ureum
Tubuh setiap hari produksi ureum 25-30 gr
Kadar ureum dalam darah 20-40 mg/100 ml
tergantung jumlah protei dlm diet (pd gangguan faal
ginjal kadarny sampai 200 mg/100 ml)
Penentuan faal ginjal lebih tepat dg Clearance Ureum
Endogen sebab dg kadar ureum darah banyak
kelemahan
Uureum x V
Cureum = --------------------
Pureum
Pengukuran Clearance Ureum Endogen untuk
menentukan faal ginjal mempunyai keuntungan :
- Tdk perlu memasukkan zat/obat pd tubuh penderita
- Ureum mudah menembus dinding eritrosit sehingga
kadar ureum dalam plasma sama dengan kadar
ureum dalam darah.
Maka khusus untuk ureum kadar dalam plasma
(Pureum) dapat diganti dengan kadar ureum dalam
darah (Bureum)
Uureum x V
Cureum = -----------------------
Bureum
Kelemahan penentuan faal ginjal dengan clearance ureum endogen
adalah permiabilitas ductus colligentes bagian medulla yg
berubah - ubah oleh pengaruh ADH
Permeability
H2O Ureum NaCl
Loop of Henle
Thin descending limb 4+ + ±
Thin ascending limb 0 3+ 4+
Thick ascendeng limb 0 ± ±
Distal concoluted tubule ± ± ±
Collecting tubule
Cortical portion 3+ 0 ±
Outer medullary portion 3+ 0 ±
inner medullary portion 3+ 3+ ±
Jika ADH maksimal Tub. Colligentes sangat
permiabel terhadap air air dlm lumen terhisap keluar
oleh gaya osmosis dari cairan peritubular jadi bila
ADH jumlah urin dan ekskresi ureum
clearance ureum dengan kata lain besarnya
clearance ureum tergantung jumlah urin yg diproduksi
Cureum (ml)
75
2 4 6 8 V (ml/menit)
Cinulin = GFR
Cureum Uureum x V
------------- = ----------------------------
Cinulin Pureum x GFR
Tureum
Cureum = Cinulin - --------------
Pureum
Dari rumus diatas terlihat bila produksi urin atau reabsorpsi air
oleh karena ADH reabsorpsi ureum juga Cureum
Bila peran ADH minimal yaitu produksi urin lebih 2 ml/menit Tureum
konstan Cureum juga konstan
Bila produksi urin lebih 2 ml/menit Cureum yg dihitung
dengan rumus :
Uureum x V
Cureum = --------------------------
Pureum
Ucr x V
Ccr = ----------------
Pcr
= 140 ml
Karena creatinine disekresi maka Ccr > GFR
Pada pengukuran Pcr dengan Spectrophotometry
adanya zat creatinoid dalam plasma menyebabkan nilai
Pcr meningkat Ccr menurun
CH2O = V – Cosmotik
Dalam keadaan dehidrasi, dimana ADH maksimal, tubuh menghemat air sampai 1,9 liter/hari. Tetapi bila tidak
ada ADH yaitu pada penderita Diabetes Insipidus maka tubuh akan kehilangan air sampai 20,9 liter/hari
Maka bila dinyatakan dlm CH2O, dalam keadaan Dehidrasi dimana ADH tinggi C H2O = -1,3 ml/menit (-1,9 L/hari)
Keadaan tidak ada ADH, CH2O = +14,5 ml/menit (+20,9 L/hari)