Anda di halaman 1dari 70

ISSU ETIS DALAM

KEPERAWATAN
Akhmad Ariyanto, S. Kep. Ners
 Isu-isu
etik khusus : hidup dan mati,
mempertahankan/mengakhiri pemberian makanan dan
minuman, mengakhiri bantuan kelangsungan kehidupan,
AIDS, AI (Avian Influenza) alokasi sumber-sumber kesehatan
Tujuan pembelajaran
1. Mendefinisikan etik dan etika keperawatan
2. Mengidentifikasi dilema etis yg sering terjadi
3. Menguraikan strategi membantu dalam membuat keputusan
etis
Introduksi
 Perkembangan IPTEK mempengaruhi perkembangan
hidup manusia
 Isu Perinatal : skrening genetika, fertilisasi invitro,
pengambilan dan pembekuan embrio, operasi perinatal
 Awal kehidupan : bayi prematur dg bantuan alat
canggih, anak dan dewasa transplantasi organ
 Mixed blessing akibat peningkatan biaya
 HIV / AIDS, Degeneratif dsb.
Definisi istilah
1. Etika versus moralitas
- Etika studi filosofi moralitas - Moralitas menggambarkan
berdasarkan teori formal, komitmen pribadi thd nilai
aturan, prinsip dan kode yg sering dipengaruhi
prilaku untuk menentukan norma dan pengharapan
bagian yg benar suatu masyarakat
tindakan - Moralitas ketaatan thd
- Etika studi lebih formal, nilai personal informal
sistematik dari keyakinan
moral
Pendekatan thd etik
1. Etika non normatif
- Meta etik : konsep dan terminologi linguistik dalam
etika :
“Baik , Kebajikan, Benar”
Contoh informed concent
- Etika deskriptif : Mengidentifikasi prilaku dan
keyakinan etis tanpa melakukan penilaian
(bersifat netral : Contoh antropologi, sosiologi)
Lanjutan
2. Etika normatif
- Filosofi moral yg “seharusnya/ sebaiknya”
- Proses penetuan tindakan moral dalam menjawab
“apa yang seharusnya saya lakukan dalam situasi
seperti ini”
- Disebut juga etika normatif umum
- Jika dilakukan pada disiplin yg lebih spesifik
disebut etika terapan
Situasi moral
Kata lain :
 Situasi moral, delema moral, ketidak pastian
moral, distres moral
 Delema terjadi konflik yg nyata antara dua atau
lebih prinsip moral yg saling berkompetisi “ the
lesser of two evils”
 Contoh Px sakit parah mentaati kesucian hidup,
orag lain menganggap memperpanjang
penderitaan
Ketidak pastian moral & moral distress
 Delema perawat ketidak pastian moral
- Lansia dg pembedahan tidak mengalami
kemajuan
- Px tidak siap dipulangkan
 Distress moral

- Kebijakan RS, Px menanyakan Apakah sayan


menderita kanker ? Dr, kluarga tidak
menginformasikan I
Ethical Theories
 Teleology - the value of a situation is determined by its consequences.
( Nilai sesuatu situasi ditentukan konsekwensinya)
 Deontology - the intrinsic significance of an act itself as the criterion
for the determination of good. (Signifikansi intrinsik suatu tindakan
itu sendiri sebagai kriteria penentuan kebaikan).
 Situational Theory - holds that there are no set rules or norms. Each
situation must be considered individually. (berpendapat bahwa tidak
ada aturan atau norma yang ditetapkan. Setiap situasi harus
dipertimbangkan secara individual).
 Caring-Based Theory - focuses on emotions, feelings, and attitudes.
(Berfokus pada emosi, perasaan, dan sikap)
Teori Etik Klasik
1. Teleologi
2. Deontologi
3. Etik kebajikan
4. Etik pluralisme
1. Teleologi
 Telos (yunani) = akhir, yang penting memperhatikan hasil
akhir/konsekwensi dari tindakan ( Konsekuensialisme)
a. Utilitarisme (kemanfaatan) terbaik bagi yg terbanyak
- John Stuart Mill “ prinsip kebahagian terbesar”
The Kantian Model
 Central insight: people
cannot be treated like mere
things.
 Key notions:
 Autonomy & Dignity
 Respect
 Rights
2. Deontologi
 Deon (yunani) tugas/hak/ kewajiban (formalis)
 Pembenaran tindakan moral lebih penting dari pada
konsekwensi
 Imanual Kant(1785/1983) Moralitas dibangun niat baik
 Contoh seorang perawat yg lalai memberikan obat dan
melaporkan hanya karena takut tindakan hukuman jika
kesalahan tsb diketahui ketimbang kawatir efek yg
membahayakan maka perawat tidak bertindak dalam
perspektif moral
 Perspektif kan disebut monistik/ imperatif moral
(ketaatan satu prinsip (rasionalitas)
 Golden Role (memperlakukan orang lain seperti
memperlakukan diri sendiri.(respek kemanusiaan)
3. Etika kebajikan
 Sifat karakter individu (Aristotle dan Plato bahwa
prilaku morla berjembang sesuai perkembangan
prilaku kabijakan.
 “Saya harus menjadi apa” dari pada “Apa yang
harus saya lakukan”
 Contoh kebajikan Keyakinan, harapan, cinta dan
amal dalam keagamaan”
 Mewarnai etika normatif (kemurahan hati,
kejujuran, keadilan)
4. Etik Pluralisme
 Tergantung
konteks “ lebih baik dari yang lain” dengan
mempertimbangkan beragam kerangka kerja

Pluralisme
 WD. Ross (Inggris, 1930) Prima facie (kondisional atau
semua hal lain yg serupa) dan eksistensi aktual(keberadaan)
 Contoh secara moral berkata bohong itu salah, namun kadang
membenarkan tindakan ini lebih mendesak karena
menghindari bahaya orang lain.
Prinsip etika secara Umum
- Otonomi -Kemurahan hati
- Kerahasiaan -Efek ganda
- Kesetiaan -Keadilan
- Non maleficence(tidak membahayakan)
- Paternalisme -Respek Individu
- Kemulian hidup -Kejujuran
Ethics in Health Care
 Bioethics is the application of ethical principles to
health care.
 Ethics affects every area of health care.
 Ethics helps provide structure by raising questions
that ultimately lead to answers.
Prinsip etika umum
1. Otonomi :
- Peraturan diri, hak individu, privacy, pilihan, kemampuan
membuat pilihan yang bebas dari ekternal
2. Kemurahan hati
- Melakukan hal yang baik, penuh kebajikan, kebaikan dan
kemurahan
3. Kerahasiaan
- Privasi, tidak menyebarkan utk org lain
Lanjutan
4. Efek ganda
- Tindakan dapat menghasilkan efek positif dan nengatif
dg kriteria :
a. Tindakan itu ssecara moral baik
b. Secara tulis berniat efek yang baik(efek buruk
diramalkan tapi tidak diminati)
c. Efek baik tidak diraih dg cara efek buruk
d. Terdapat keseimbangan proporsional yg baik dan buruk
5. Kesetiaan :
- Menepati janji (komitmen)
Lanjutan
6. Keadilan :
- Memperlakukan sesuai hak dan kewajiban individu
dan sosial antara lain (Kesetaraan, kebutuhan, upaya,
kontribusi masyakarakat, kebaikan, legal)
7. Non malificence :
- tidak membebankan utk mencegah dan
menyingkirkan bahaya
8. Paternalisme
- Bekerjasama utk kemurahan hati, kesejahteraan /
kebutuhan orang lain, mencegah keburukan
Lanjutan
8. Paternalisme
- Bekerjasama utk kemurahan hati, kesejahteraan / kebutuhan
orang lain, mencegah keburukan
9. Respek utk individu :
- Mengotimalkan dan memampukan orang lain membuat
pilihan
10. Kemuliaan hidup :
- Eksistensi biologis harus lebih penting diatas kriteria
ekternal
11. Kejujuran
- Kewajiban mengatakan yg benar, tidak bohong, tidak menipu
orang lain
Domain etika keperawatan
1. Memberikan perawatan berkesinambungan
2. Tidak memandang penyakit /status sosial
3. Bertangung jawab
4. Bertindak sesuai kode etik profesi
Jenis masalah etis keperawatan
1. Kerahasiaan
2. Restrein
3. Hubungan saling percaya
4. Kematian dan sekarat
5. Menolak perawatan
Ethical Dilemma
 Defined as making a
choice between two
or more equally
undesirable
alternatives
(Ditetapkan sebagai pilihan
antara dua atau lebih alternatif
yang sama sekali tidak
diinginkan)
Lanjutan
1. Kerahasiaan
- Informasi Dx. Medis, keperawatan, diskusi Px ditempat
tertutup
2. Restrein (penggunaan pengikat)
- efek keselamatan, agitasi/bingung, menanyakan anggota
kluarga /relawan
3. Hubungan saling percaya
- Kejujuran, tidak berbohong kepada pasien, informasi yg
jelas prosedur dan diagnosa keperawatan,
mengkomunikasikan pada kluarga dan dokter permintaan
pasien akan informasi.
Ethical Decision Making
 Ethical Reasoning
 Thinking through what one ought to do in an
orderly, systematic manner
 Berpikir melalui apa yang harus dilakukan secara
tertib dan sistematis
 Justification of actions based on principles
 Pembenaran tindakan berdasarkan prinsip
Trial-and-Error
Decision Making

Reflect for a minute on how


you make decisions…
Renungkan sebentar
bagaimana? Anda membuat
keputusan ...
Ethical Decision Making
 Framework for Ethical Decision Making
Which theories are involved?
Which principles are involved?
Who will be affected?
What will be the consequences of the alternatives?
What does the client desire?
Kerangka Pengambilan Keputusan Etika
Teori mana yang terlibat?
Prinsip mana yang terlibat?
Siapa yang akan terpengaruh?
Apa akibat dari alternatifnya?
Apa keinginan klien?
Ethical Decision Making
 Steps of Ethical Analysis
Gathering of relevant data to identify the problem
Consideration of all the people involved
Selection of a course of action
Evaluation of the resolution process
Langkah-langkah Analisis Etika
Mengumpulkan data yang relevan untuk
mengidentifikasi masalah
Pertimbangan semua orang yang terlibat
Seleksi suatu tindakan
Evaluasi proses resolusi
Ethical Issue
 Euthanasia

Refusal of Treatment
Scarce Resources
 Euthanasia
Penolakan Pengobatan
Sumber daya langka
Euthanasia
 “Good or gentle death”
Mercy killing (deliberate ending of life as
a humane action)
 Kematian yang baik atau lembut "
Pembunuhan rahmat (berakhirnya hidup yang
disengaja sebagai tindakan manusiawi)
Euthanasia
 Active euthanasia is taking deliberate action that will hasten the
client’s death.
 Assisted suicide is a form of active euthanasia.
 Passive euthanasia is the omission of an action that would
prolong dying.
 Discontinuing the client’s tube feedings is a form of passive
euthanasia.
 Euthanasia aktif mengambil tindakan yang disengaja yang akan
mempercepat kematian klien.
Bantuan bunuh diri adalah suatu bentuk euthanasia aktif.
 Euthanasia pasif adalah penghilangan suatu tindakan yang
akan memperpanjang kematian.
Menghentikan pemberian tabung klien adalah bentuk
euthanasia pasif.
Refusal of Treatment
 The client’s right to refuse treatment is based on
the principle of autonomy.
 A client’s right to refuse treatment and the right to
die challenge the values of some health care
providers.
 Hak klien untuk menolak perlakuan didasarkan
pada asas otonomi.
Hak klien untuk menolak perlakuan dan hak
untuk mati menantang nilai beberapa penyedia
layanan kesehatan.
Scarce Resources
 The availability of specialists and organs, is contributing to a
scarcity of resources.
 The use of expensive services is influenced by social and
political forces.
 Health care reform is needed to ensure services to all.
 Ketersediaan spesialis dan organ, berkontribusi pada
kelangkaan sumber daya.
Penggunaan jasa mahal dipengaruhi oleh kekuatan sosial
dan politik.
Reformasi perawatan kesehatan diperlukan untuk
menjamin pelayanan bagi semua.
Ethics and Nursing
 Professional nurses’ actions are both legal and ethical.
 Sound nursing practice involves making ethical decisions.
 Ethics affects nurses in every health care setting.
 Tindakan perawat profesional bersifat legal dan etis.
Praktik keperawatan yang baik melibatkan pengambilan
keputusan etis.
Etika mempengaruhi perawat di setiap rangkaian
perawatan kesehatan.
Ethics and Nursing
 Ethics Committees
 One approach for facilitating dialogue regarding ethical
dilemmas
 Nurse as Client Advocate
 Nurses are accountable for protecting the rights and interests
of the client.
 Komite Etika
Salah satu pendekatan untuk memfasilitasi dialog
mengenai dilema etika
 Perawat sebagai Advokat Klien
Perawat bertanggung jawab untuk melindungi hak dan
kepentingan klien.
Ethical Decision-Making Model

ASSESSMENT
ANALYSIS AND DIAGNOSIS
PLANNING
IMPLEMENTATION
EVALUATION

Determination
ProblemAssessing
identification:
Consideration
Carrying the of claims
outoutcome
Statement
selected
of priorities
of
moral
of and
moral
of
the partiesdilemma
claims;
actions
ethical
actions;
Generation of“Were
alternatives
the actions
for resolving
ethical?”the dilemma;
Consideration
“Whatofwere
the consequences
the consequences?”of alternatives
Web Resources,
2
 Before I Die
 With Bill Moyers

http://www.pbs.org/wnet/bid/
Web Resources, 3

 The End of Life: Explaining Death in America


 http://www.npr.org/programs/death/
What is a good death?
Eudaimonistic utilitarians: a
good death is a happy death.
John Stuart Mill

Jeremy Bentham.
Hedonistic utilitarians: a good
death is a painless death.
Appendix 1
From whole to parts

Soul/ Jiwa Binroh/

Person Mind/ Psychologist Psychiatrist


perasaan
Ophthalmologist
Body/fisik Doctor
Urologist
Oncologist
Appendix 2
Stakeholders in the Decision-making Process

Patient’s
Family
Physician Patient

Insurer/
HMO

 End-of-life decisions involve more than the patient and the


physician.
Lanjutan
4. Kematian dan sekaratul maut Tidak ada yg dapat dilakukan
lagi
 Teknologi akan memperpanjang hidup perlu biaya tinggi
 Fokus peran asuh
 Resustiasi

a. Dukungan hidup
b. Makanan dan cairan
c. Kontrol nyeri
Lanjutan
5. Menolak perawatan
- Konflik nilai
- Takut cedera
- Keterasingan
- Takut biaya
Pembuatan keputusan etis
1. Pengkajian :
Situasi etis/moral dari masalah
a.Dimensi etis, hukum, profesional
- Apakah situasi mengandung masalah moral
(konflik prisip etis dan kewajiban profesional)
- Apakah ada konflik prosedural (siapa yg harus
membuat keputusan, apakah ada konflik pemberi
asuhan, kluarga, px)
- Identitas orang terpenting yg terlibat dan
mempengaruhi keputusan
Ethical Decision Making
ASSESSMENT
D e te rm in a tio n o f c la im s a n d p a rtie s

A N A L Y S IS & D IA G N O S IS
Id en tific ation o f p ro b le m : S tatem en t of eth ic al d ile m m a

P L A N N IN G
C on s id era tio n of p riorities of c la im s
C o n s id e ration o f c on se q u en c e s o f a lte rn atives

IM P L E M E N TA TIO N
C a rryin g o u t s elec te d m o ra l a ctio n s

E V A L U A TIO N
E valu ation o f o u tc om e of m ora l a c tio n s
"W e re th e ac tion s eth ic al? " "W h at w ere th e c o n s e q u e n c es ? "
An Exciting Time
for Ethics
 New technologies

 Policy vacuums

 Ethical & legal quandaries


Lanjutan
2. Perencanaan :
Kumpulkan informasi :
a. Fakta medis, pilihan pengobatan, Dx. Keperawatan,
data legal, nilai, keyakinan, komponen keagamaan
b. Buat perbedaan antara faktual dan nilai / keyakinan
c. Validasi kepastian pasien atau kurang kapasitasa
membuat keputusan
d. Indentitas informasi lain yg relevan
e. Identifikasi isu etis/ moral dan klaim persaingan
Lanjutan
3. Implementasi
a. Urutkan alternatif
Bedakan alternatif dg prinsip etis yg dapat diterapkan
dan kode etik profesi, dapat memilih salah satu atau keduanya
bandingkan :

Pendekatan utilitarisme
- Ramalkan konsekwensi dari alternatif
- Teliti nilai positi dan negatif tiap konsekwensi
- Pilih konsekwensi yg meramalkan nilai paling positif
atau yg terbaik bagi yg terbanyak
Lanjutan
Pendekatan deontologi (hak/kewjiban/alasan)
a. Identifikasi prisip moral yg relevan
b. Bandingkan alternatif dgn prinsip moral
c. Bandingkan ke prinsip moral tingkat yg lebih tinggi jika
terdapat konflik
Lanjutan
4. Menentukan dan mengevaluasi keputusan
a. Tindakan apa yang terbaik dan tepat secara moral ?
b. Berikan alasan etis terhadap keputusan anda ?
c. Apa alasan etis dari keputusan anda
d. Bagaimana anda merespon terhadap penalaran
keputusan anda ?
To make appropriate
ethical decisions: membuat keputusan yang tepat

The manager must use a


professional approach that
eliminates trial and error and
focuses on proven decision-
making models or problem-
solving processes.
Manajer harus menggunakan
pendekatan profesional yang
menghilangkan trial and error
dan berfokus pada model
pengambilan keputusan yang
telah terbukti atau proses
pemecahan masalah.
The MORAL Decision Making Model
(Crisham, 1985)
 M—Massage the dilemma.
 O—Outline options.
 R—Review criteria and resolve.
 A—Affirm position and act.
 L—Look back. Evaluate the
decision-making.
M-menekan dilema
O-Pilihan Lain
R-review. Kriteria dan Penyelesaian
A-Menegaskan posisi dan tindakan.
L-lihat ke belakang. Evaluasi
Pengambilan keputusan
Murphy and Murphy (1976) Approach to
Ethical Problem Solving

1. Identifikasi masalahnya.
2. Identifikasi mengapa masalahnya adalah masalah etika.
3. Identifikasi orang-orang yang terlibat paling akhir
    keputusan.
4. Identifikasi peran pembuat keputusan.
5. Pertimbangkan jangka pendek dan jangka panjang
    Konsekuensi dari masing-masing alternatif.
6. Buatlah keputusan.
7. Bandingkan keputusan dengan filosofi pengambil
keputusan tentang etika.
8. Tindak lanjuti hasil keputusan tersebut
     Menetapkan dasar untuk keputusan di masa depan
     
Another error made by managers in ethical
problem solving is
using the outcome of the decision as the sole
basis for determining the quality of the decision
making.
(Kesalahan lain yang dibuat oleh manajer dalam
pemecahan masalah etik adalah
Menggunakan hasil keputusan sebagai satu-
satunya dasar untuk menentukan kualitas
pengambilan keputusan).
Ethics in Action
 In an era of markedly limited
physical, human, and fiscal
resources, nearly all decision
making by nurse–managers
involves some ethical
component.
 Di era sumber daya fisik,
manusia, dan fiskal yang
terbatas, hampir semua
pengambilan keputusan oleh
perawat-manajer melibatkan
beberapa komponen etis.
 “If a structured approach to problem
solving is used, data gathering is adequate,
and multiple alternatives are analyzed, even
with a poor outcome, the manager should
accept that the best possible decision was
made at that time with the information and
resources available.”
 Jika pendekatan terstruktur untuk pemecahan
masalah digunakan, pengumpulan data
memadai, dan beberapa alternatif dianalisis,
walaupun dengan hasil yang buruk, manajer
harus menerima keputusan terbaik yang dibuat
pada saat itu dengan informasi dan sumber
daya yang tersedia."
The following forces ensure that ethics will become an
even greater dimension in management decision making in
the future:

 increasing technology, regulatory pressures, and


competitiveness among healthcare providers;
 national nursing shortages;
 reduced fiscal resources;
 spiraling costs of supplies and

salaries;
 and the public’s increasing distrust

of the healthcare delivery system and


its institutions.
Accountability of Nursing
Nurse is answerable, responsible, & liable for the
services he or she provides or makes available.

State licensure
Nurse Practice Act
Patient’s Bill of Rights
Code of Ethics for Nurses
Nursing Research

 Patient’s Bill of Rights

 Informed Consent
Other Ethical Issues
 Quality of life vs. Sanctity of Life
 Euthanasia
 Withholding or withdrawing Tx.
 Abortion
 Allocation of Resources
 Restraints
 Informed Consent
 Confidentiality
Preventive Ethics
 Advance Directives
*Living Will
*Durable Power of Attorney for
Health Care

 Institutional Ethics Committees

 Patient Care Conferences

 Ethics Literature
Definitions
HIV/AIDS-Related Stigma:
“a ‘process of devaluation’ of people either living with or
associated with HIV/AIDS”. (UNAIDS)

HIV/AIDS-related Discrimination: “Discrimination follows


stigma and is the unfair and unjust treatment of an individual
based on his or her real or perceived HIV status”. (UNAIDS)

Relations?
Stigma (marking/labelling) Discrimination (action)
Why Study HIV-related Stigma and
Discrimination in Asia?
 Stigma and discrimination described as ‘the greatest barriers’ to
effective epidemic control
 Asia described as “the next battlefield for AIDS”
 Research gap
Aim
To provide a systematic situation
analysis of structural forms of HIV
related discrimination in selected
sites in six countries:
 China (Beijing)
 India (Trivandrum)
 Indonesia (Bali & Jakarta)
 Philippines (Manila)
 Thailand (Bangkok)
 Vietnam (Hanoi)
Terimakasih
Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai