3. Pengertian Etika
Ilmu ttg apa yg baik dan apa yg buruk dan ttg hak dan kewajiban moral (akhlak)
Kumpulan azas atau nilai yg berkenan dg akhlak
Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan msy.
Etika : Ilmu yg mempelajari moralitas perbuatan seseorang melalui kegiatan yg
beralasan
Etika studi ttg moral atau isu moral.
Etiket/norma kesopanan
Tata cara dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusia
Suatu norma yg terutama mengatur aspek kehidupan antar pribadi.
Dasar etiket : Kepantasan, kebiasaan, kepatutan yg berlaku dlm pergaulan
Etiket memandang manusia dari segi lahiriyah Etika : seutuhnya.
5. Prinsi-Prinsip Etika
Moral/Etika : Nilai-nilai/norma yang menjadi pegangan bagi profesi dalam bersikap
tindak pelayanan.
Prinsip-prinsip etika :
Kpts dg mempertimbangkan prinsip2 moral tanpa ini terjadi konflik moral.
Kpts moral merupakan kebutuhan yg harus dijadikan pertimbangan dlm menetapkan
tindakan yg tepat.
Dalam memberi pelayanan harus memperhatikan prinsip2 moral.
6. Istilah Etiket
Merupakan cara/aturan yang sopan dalam berhubungan sosial.
Etiket Profesional
berarti : perilaku yang diharapkan bagi setiap anggota profesi untuk
bertindak dengan kapasitas profesionalnya.
7. Prinsip Moral
a. Beneficence (doing good, loving, or caring) berbuat baik) menolong sesama
manusia dg sebaik-baiknya/berkualitas
b. Nonmaleficence (no harm) tidak merugikan) prinsip menghindari/meminimalisir
tindakan berbahaya
c. Otonomy(freedom) prinsip memberikan kebebasan klien mengambil kpts.
d. Justice hak klien untuk diperlakukan setara.
e. Fidelity (ketaatan, pegang janji) tj tetap setia pada pd suatu kesepakatan.
f. Veracity (kejujuran) menyatakan hal yg sebenarnya dan tdk bohong. dasar hub.
Saling percaya
g. Confidentially respek thd orang lain.
b. Akuntabilitas
Artinya : dapat mempertanggungjawaban suatu tindakan yang dilakukan dan dapat
menerima konsekuensi dari tindakan tersebut (Kozier,Erb.1991)
Menurut Fry (1990)
Akuntabilitas mengandung 2 komponen :
a. Tanggung jawab.
b. Tanggung gugat.
Artinya : segala tindakan yang dilakukan oleh perawat dilihat dari praktik
keperawatan, kode etik dan undang-undang dapat dibenarkan atau absah.
Secara sistem hirarki, akuntabilitas terdiri atas :
1. Tingkat individu/pasien.
Akuntabilitas direfleksi dalam proses :
- pembuatan keputusan etika keperawatan.
- kompetensi
- komitmen
- integritas.
2. Tingkat institusi/profesional
direfleksikan dalam : penyataan falsafah dan tujuan bidang keperawatan atau audit
keperawatan.
Tingkat profesional : dalam standar praktek keperawatan.
3. Tingkat sosial.
direfleksikan dalam UU Praktek Kep.
c. Loyalitas
Merupakan suatu konsep yang pelbagai segi meliputi : simpati, peduli, dan hubungan
timbal balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan perawat.
Hubungan profesional dipertahankan dengan cara : - menyusun tujuan bersama.
- menepati janji.
- menentukan masalah dan prioritas.
- mengupayakan pencapaian kepuasan bersama.
( Jameton.1984 & Creasia.1991)
a. Peran Hak
Hak dpt digunakan untk mengekspresikan kekuasaan.
Hak dpt digunakan untuk menjustifikasi tindakan
Hak dpt digunakan untuk menyelesaikan perselisihan
b. Jenis Hak
Hak kebebasan mengekpresikan hak untuk hidup sebagaimana yg mereka pilih dlm
batas2 tertentu (Fromer, 1981)
Hak kesejahteraan
Hak legislatif ditetapkan oleh hukum yg didasarkan pada konsep keadilan.
1. Pengkajian situasi
2. Mendiagnosa atau mengidentifikasi masalah moral
3. Menetapkan tujuan moral dan rencana yang tepat
4. Mengimplementasikan rencana tindakan
5. Mengevaluasi hasil
PEMBUKAAN
Semua hak, termasuk terjemahan ke bahasa lain, dilindungi undang-undang. Pekerjaan ini
mungkin dicetak ulang dan didistribusikan kembali, seluruhnya atau sebagian, tanpa perubahan dan
tanpa izin tertulis sebelumnya, asalkan sumbernya ditunjukkan.
Unsur kode etik
Kode etik keperawatan ICN mempunya 4 unsur yang mana menjadi standar berperilaku etik.
Dalam memberikan perawatan, perawat mempromosikan lingkungan di mana hak asasi manusia,
nilai-nilai, adat istiadat, dan kepercayaan spiritual masyarakat, individu, keluarga dan komunitas
dihormati.
Perawat memastikan bahwa individu menerima informasi yang memadai dan tepat dengan cara
yang sesuai dengan budaya yang menjadi dasar persetujuan untuk melakukan perawatan dan
pengobatan.
Perawat menjaga informasi pribadi klien secara rahasia dalam berbagi informasi.
Perawat berbagi tanggung jawab dengan masyarakat untuk memulai tindakan pendukung untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan dan sosial kepada masyarakat, khususnya populasi masyarakat
yang rentan.
Perawat mendukung keadilan dan keadilan sosial dalam hal menyediakan sumber daya, untuk
mengakses keperawatan kesehatan, kehidupan sosial dan pelayanan ekonomi.
Perawat menunjukkan sikap atau nilai profesional seperti hormat, tanggap, sayang, dapat
dipercaya dan integritas
Membawa tanggung jawab pribadi dan akuntabilitas untuk praktik keperawatan, dan untuk
mempertahankan kompetensi dengan pembelajaran berkelanjutan
Perawat setiap saat mempertahankan standar perilaku pribadi yang mencerminkan profesi
dengan baik dan meningkatkan citra serta kepercayaan publik.
Mengasumsikan peran utama dalam menentukan dan menerapkan standar yang dapat diterima
dari praktik keperawatan klinis, manajemen, penelitian dan pendidikan.
Perawat aktif dalam mengembangkan inti dari pengetahuan profesional berbasis penelitian
yang mendukung praktik berbasis bukti.
Perawat aktif dalam mengembangkan dan mempertahankan inti dari nilai-nilai profesional.
Praktik-praktik perawat untuk mempertahankan dan melindungi lingkungan alam dan menyadari
konsekuensinya terhadap kesehatan.
Perawat memberikan kontribusi untuk lingkungan organisasi etis dan menantang praktik yang
tidak etis serta pengaturannya.
Perawat menopang hubungan kolaboratif dan hormat dengan rekan kerja dalam keperawatan dan
bidang lainnya.
Perawat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi individu, keluarga dan masyarakat
ketika kesehatan mereka terancam oleh rekan kerja atau orang lain.
Perawat mengambil tindakan yang tepat untuk mendukung dan membimbing rekan kerja dalam
memajukan perilaku yang etis.
Menurut ICN, Kode Etik Perawat adalah panduan untuk tindakan berdasarkan nilai-nilai sosial
dan kebutuhan. Kode Etik akan memiliki makna sebagai pandangan hidup jika diterapkan pada
realitas keperawatan dan pelayanan kesehatan di masyarakat sekarang.
Untuk mencapai tujuannya Kode Etik harus dipahami, dihayati dan digunakan oleh perawat
dalam semua aspek pekerjaan mereka. Hal ini harus ada disetiap pembelajaran siswa dan perawat
untuk menunjang pekerjaannya.
Memberikan kerangka kerja bagi standar perilaku. Bagan berikut akan membantu
perawat
2. Renungkan apa arti setiap standar bagi anda. pikirkan bagaimana Anda dapat menerapkan
etika dalam domain keperawatan : praktik, pendidikan, penelitian dan manajemen
Bekerja dalam kelompok untuk memperjelas pengambilan keputusan etis dan mencapai
konsensus tentang standar perilaku etis
1. Bekerja sesama tim untuk menjelaskan keputusan etis dan mencapai konsen tentang perilaku
standar etis.
2. Bekerjasama dengan Perkumpulan Perawat Nasional, teman sejawat, dan orang lain yang
berkesinambungan dengan etis standar praktek keperawatan, pendidikan, manajemen dan
penelitian.
Elemen Kode ke # 1 :
Elemen Kode ke # 2 :
PERAWAT DAN PRAKTEK
Penyebaran
Agar efektif, ICN kode etik untuk perawat harus dikenali oleh perawat. Kami berusaha membuatmu
terbantu dengan penyebaran ini pada sekolah perawat. Perawat yang masih dalam tahap latihan, media
perawat dan media massa lainnya
Kode ini seharusnya juga disebarkan kepada pekerjaan kesehatan lainnya, masyarakat umum,
konsumer dan aturan pembuatan kelompok, organisasi HAM dan para suster.
Hubungan Kolaboratif
Hubungan yang profesional berdasarkan kolegial dan tindakan timbal balik dan perilaku yang bertujuan untuk
mencapai tujuan bersama yang telah disepakati bersama
Keluarga
Social unit terdiri dari anggota yang terhubung melalui darah, kekerabata, emosional atau hubungan hukum
Seorang perawat, sebagai pekerja kesehatan profesional dan masyarakat, aksi inisiatif dan pendekatan untuk
menemukan kesehatan dan kebutuhan sosial dari masyarakat
Informasi Pribadi
Informasi yang diperoleh selama kontak profesional yang bersifat pribadi untuk individu atau keluarga, dan
yang, ketika diungkapkan, dapat melanggar hak privasi, menyebabkan ketidaknyamanan , rasa malu, atau
merugikan individu atau keluarga.
Kesehatan Pribadi
Terkait Kelompok
Perawat lain, petugas kesehatan atau professional lain memberikan pelayanan kepada individu, keluarga atau
komunitas bekerja kea rah yang diinginkan sesuai tujuan
BAB 5
ETIK DAN HUKUM PROFESI KEPERAWATAN
1. ETIKA
Cabang filsafat yang membahas nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia
dalam kehidupan
Akan menuntun profesi untuk melakukan amalan baik atau bertindak dengan tepat sesuai
norma (nilai baik) yang berlaku
2. KODE ETIK
Ditetapkan sebagai upaya mengantisipasi konflik berkaitan dengan perkembangan
pengetahuan PROFESI, kemungkinan pergeseran ETIKA (nilai dan norma moral) yang
diyakini dan mengarahkan perkembangan spesialisasi/spesifikasi dalam PROFESI
4. KOMPONEN PROFESIONALISME
Mengutamakan/ mendahulukan kepentingan klien
Kejujuran/Integritas
Bertanggung jawab/ dapat dipercaya
Menghargai orang lain
Berbelas kasih (compassion)dan Empati
Komunikasi dan kolaborasi
Memperbaiki diri (self improvement)
Mawas diri ( self awareness)
5. PROFESIONAL SEBAGAI IBADAH
Nilai penting dalam bekerja adalah melakukan yang terbaik (ihsan) dan bersungguh
sungguh (jihad)
Profesional yang ihsan dengan jiwa jihad mempunyai moto: ALWAYS DELIVER THE
BEST FOR HIS EMPLOYER
Profesional dalam kehidupan bermasyarakat: memberikan kontribusi yang bermakna
kepada masyarakat sekitar kehidupannya
6. AKHLAK PROFESIONAL
Seorang profesional berkeyakinan bahwa bekerja dan berusaha adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari ibadah yang ia lakukan.
- Berniat baik(ihsan dan jihad)
- Dilakukan secara berakhlak
- Jujur
- Konsisten (dalam kebaikan)
- Menjaga kompetensi dan kreatifitas
- Bertanggung jawab
- Menjadi panutan dan asertif
8. Pengertian Profesi
“Suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut ketrampilan
intelektual serta ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan
golongan atau kelompok tertentu”
Peningkatan dasar pengetahuan yang diberikan pada tingkat universitas dan orientasi
pengetahuan pada tingkat pascasarjana dan doktor (graduate level) keperawatan.
Perwujudan kompetensi yang berasal dari dasar teori penegakan diagnosa dan
penanganan respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual atau potential
(ANA, 1980).
Spesialisasi ketrampilan dan kompetensi yang membatasi keahlian (Miller, 1985).
Secara umum tenaga profesional sering diidentifikasi sebagai:
seorang yang serius terhadap perkerjaannya,
berpenampilan sangat baik, dan mendemonstrasikan etik dan tanggung jawab terhadap
pekerjaannya (Ellis dan Hartley, 1980)