Anda di halaman 1dari 55

ETIK DAN MORAL

DALAM KEPERAWATAN

Stikes Sukabumi
Praktik Keperawatan

Kegiatan keperawatan yang diberikan oleh perawat terdidik


dan kompeten kepada pasien, berlandaskan teori dan konsep
keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan aktual dan
potensial klien

Praktik Keperawatan Professional


2
Image Perawat sebagai professional

Perilaku perawat yg direfleksikan melalui:


penampilan fisik, sikap, psikomotor, pengetahuan,
kemampuan berkomunikasi, pengambilan keputusan,

IndonesIa
kesejawatan,upaya2 mempertahankan nama baik
profesi melalui kegiatan pelayanan,
pendidikan, penelitian.

Dirasakan, dilihat, dipersepsikan


masyarakat (profesi, dan umum)
3
A. ETIKA
 ETIKA asal kata : Ethos (Yunani) →
KESEDIAAN JIWA AKAN KESUSILAAN
 Etika adalah ilmu yang menyelidiki mana
yang baik, mana yang buruk dengan
memperlihatkan amal perbuatan manusia
sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran.
 Etika lebih pada “moral”
 Contoh : Mengambil barang milik orang
lain tanpa izin, tidak pernah diperbolehkan.
“Jangan mencuri” merupakan suatu norma
etika”
B. ETIKET
 Etiket asal kata : Etiquette (Inggris) → tata
cara.
 Etiket lebih pada “sopan santun”
 Contoh : saya harus menyerahkan
sesuatu kepada atasan, saya harus
menggunakan tangan kanan. Dianggap
melanggar etiket, bila orang menyerahkan
sesuatu dengan tangan kiri.
Lanjutan
 Barat : mencium  keakraban …
 India : mencium  hal yang tabu

 Ex. Orang Singapura : jabat tangan +


cium sekarang karena SARS hati² 
menular

 Ex. Kultur di Jepang  bila menghormati


orang tua anda, usia 17 tahun harus hidup
sendiri
 / kebohongan / berbohong  setiap
budaya mengatakan itu tidak benar
Persamaan Etika & Etiket

 Sama-sama menyangkut perilaku


manusia.
 Menyatakan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan
Pebedaan Etiket & Etika

Etiket menyangkut cara  Etika menyangkut masalah


perbuatan harus dilakukan apakah perbuatan boleh dilakukan
manusia ya atau tidak
 Bila tidak ada orang lain hadir  Etika tidak tergantung pada hadir
atau tidak ada saksi mata maka tidaknya orang lain
etiket tidak berlaku.  Etika jauh lebih absolut, tidak
 Etiket bersifat relatif. Misal yg mudah dispensasi. Misal
dianggap tidak sopan bisa saja “jangan membunuh”
dianggap sopan dalam “ jangan berbohong”.
kebudayaan lain.
ETIKA CABANG FILSAFAT
MEMBICARAKAN TENTANG
PENILAIAN :

 Tingkah laku yang benar


 Mempergunakan predikat-predikat
kesusilaan, seperti baik, buruk, salah-tidak
salah
C. MORAL
 Istilah moral : moral (Inggris); moralitas (Latin):
mos/more (Yunani) yang berarti tingkah laku
kebiasaan

 Arti moral :tingkah laku yang baik, mulia, benar.

 Contoh :Seorang bapak membelanjakan gaji


bulanan lebih dulu untuk hobbynya dan baru
kalau masih ada sisa diserahkan pada keluarga.
Perbuatan tsb dinilai “tidak etis” atau “imoral” atau
buruk dari segi moral.
HAK DAN KEWAJIBAN DALAM
HUBUNGAN PERAWAT - KLIEN
Apa yang disebut dengan hak ?
 Fagin mengatakan bahwa hak adalah tuntutan
terhadap sesuatu yang seseorang berhak, seperti
kekuasaan atau istimewa.
 Hak merupakan klaim yang dibuat oleh
seseorang atau kelompok yang satu terhadap
yang lain atau terhadap masyarakat.
 Klaim yang dimaksud adalah pengakuan yang
bisa dibenarkan dan karenanya harus dipenuhi
oleh yang bersangkutan
Siapa yang menentukan hak ?
Fromer menjelaskan definisi hak dari dua
sudut pandang :
 Pengertian hak dipandang dari sudut
hukum adalah hak-hak memberi
kekuasaan tertentu untuk mengontrol
sesuatu.
 Pengertian hak dipandang dari sudut
pribadi mengacu pada konsep pribadi
yang berkaitan keputusan yang dibuatnya
tentang benar dan salah.
Siapa yang memiliki hak ?
 Seluruh mahluk hidup memiliki hak, tetapi
hanya makhluk yang mempunyai
kesadaran dan dapat menyebut diri “AKU”,
bisa dianggap sebagai pemilik hak.
 Manusialah sebagai subjek hak dalam arti
yang sebenarnya.
 Makhluk hidup lain memiliki hak dalam
pengertian yang abstrak, termasuk bayi.
Ada berapa jenis hak ?

 Hak legal
Hak yang didasarkan atas ketentuan
hukum yang tertulis : UU, PP, KEPRES
 Hal moral

Hak yang didasarkan atas ketentuan


hukum etis, dan biasanya tidak tertulis.
Ada berapa jenis hak ?
 Hak khusus dan Hak umum
Hak khusus yang hanya dimiliki oleh satu atau
beberapa manusia saja, contohnya gelar.
Sedangkan hak umum adalah hak yang dimiliki
oleh semua manusia tanpa kecuali, atau disebut
“ hak azazi manusia”.
 Hak negatif dan Hak positif
Suatu hak bersifat negatif, jika saya bebas untuk
melakukan sesuatu atau memiliki seseuatu,
dalam arti orang lain tidak boleh menghindari
saya untuk melakukan atau memiliki hak
tersebut sedangkan hak positif sebaliknya.
Ada berapa jenis hak ?
 Hak individual dan hak sosial
Hak individual adalah hak yang dimiliki
individu terhadap negara seperti hak
beragama, hak berserikat dan hak
mengemukakan pendapat. Biasanya
bersifat negatif
Hak sosial adalah hak yang dimiliki
individu sebagai anggota masyarakat
dengan anggota yang lainnya.
Adakah hak yang bersifat absolut ?

Suatu hak bersifat absolut jika :


 Berlaku mutlak dimanapun,
 Tidak terpengaruhi oleh keadaan, tanpa
pengecualian
 Tidak menimbulkan konflik dengan hak
lain
Persyaratan dalam penentuan hak
Badman dan Bandman
 Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih
seseorang.
 Individu mempunyai tugas untuk memberi
kemudahan kepada orang lain dalam
menggunakan haknya.
 Hak sesuai dengan prinsip keadilan
 Hak dapat dilaksanakan
 Apabila suatu hak membahayakan.
Dikesampingkan atau ditolak, orang tersebut
diberi kompensasi
Peran dan Fungsi Hak
 Mengekspresikan kekuasaan dalam
konflik antara seseorang dengan
kelompok.
 Menjustifikasi tindakan.
 Menyelesaikan perselisihan
Hakekat Kewajiban
 Kewajiban adalah seperangkat tanggung
jawab seseorang untuk melaksanakan
sesuatu yang memang harus dilakukan,
agar dapat dipertangungjawabkan sesuai
dengan haknya
Relevansi antara hak dan
kewajiban ?
 Dipandang sepintas, hak memungkinkan untuk
“menagih” kewajiban.
 Kesan ini diperkuat lagi jika kita teringat bahwa
hak merupakan “klaim”
 Teori korelasi menyatakan setiap kewajiban
seseorang berkaitan dengan hak orang lain, dan
sebaliknya setiap hak seseorang berkaitan
dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi
hak tersebut.
Siapa yang melindungi hak dan
kewajiban ?
 Beberapa negara menyusun “Patien Bill of
Rights” yang dikeluarkan oleh organisasi profesi
keperawatan masing-masing negara.
 Di Indonesia, dinyatakan dalam UU Kesehatan
No. 17 tahun 2023 pasal 273, disebutkan bahwa
“mendapatkan pelindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan profesi, standar
prosedur operasional, dan etika profesi, serta
kebutuhan Kesehatan Pasien.
Prinsip Etik Dalam
Pelayanan Kesehatan
Prinsip 1. Beneficence
 Beneficence (kemurahan hati/kebaikan )
 tanggung jawab untuk melakukan
kebaikan yang menguntungkan klien dan
menghindari perbuatan yang merugikan
atau membahayakan klien.
 Maleficience  tindakan yang dilakukan
menimbulkan kerugian bagi orang
lain/pasien
Prinsip 2. Keadilan/Justice
 Mereka yang sederajat harus diperlakukan
sederajat, yang tidak sederajat
diperlakukan secara tidak sederajat sesuai
dengan kebutuhan mereka (Beauchamp &
Childress)
 Kebutuhan kesehatan yang besar 
asuhan keperawatan >>
Prinsip 3. Otonomi
 Setiap individu  kebebasan untuk
menentukan tindakan atau keputusan
berdasarkan rencana yang mereka pilih.
 Otonomi seseorang dipengaruhi banyak
hal  usia, tingkat kesadaran, penyakit,
lingkungan rs, ekonomi, tersedianya
informasi dll
Prinsip 4.Kejujuran/Veracity
 Menyataka hal yang sebenarnya dan tidak
bohong.
 Dasar terbinanya hubungan saling
percaya
Prinsip 5. Ketaatan / Fidelity
 Tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu
kesepakatan
 Tanggung jawab: menjaga janji,
mempertahankan konfidensi, memberikan
perhatian/kepedulian
 Peduli kepada klien merupakan salah satu
aspek dari prinsip ketaatan
 Peduli kepada klien  komponen plg penting
dari praktek keperawatan terutama pada klien
dalam keadaan kondisi terminal
KODE ETIK
KEPERAWATAN

Stikes Sukabumi 2023


Pengertian
 Etika profesional berarti perilaku yang diharapkan
bagi setiap anggota profesi untuk bertindak dengan
kapasitas profesionalnya (Tabbner, 1981).
 Kode etik keperawatan merupakan standar praktek
profesi dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun
dalam berperilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak klien selama menjalankan
asuhan keperawatan.
 Kode etik keperawatan adalah filsafat yang
mengarahkan tanggung jawab moral yang
mendasari pelaksanaan praktek keperawatan.
Tujuan
Kode Etik Keperawatan
 Sebagai aturan dasar terhadap hubungan
antara perawat, klien, tenaga kesehatan,
masyarakat dan profesi.
 Sebagai standar terhadap perlindungan hak
dan kewajiban antara perawat dan klien.
 Sebagai dasar pengembangan kurikulum
pendidikan keperawatan profesional.
 Membantu masyarakat dalam memahami
perilaku keperawatan profesional
Pinsip dan Fungsi
Kode Etik Keperawatan
 Etika akan menunjukkan standar profesi untuk
kegiatan keperawatan sehingga perawat dan klien
terlindungi.
 Kode etik menjadi alat untuk menyusun standar
praktek profesional, memperbaiki, dan memelihara
standar tersebut.
 Kode etik adalah pedoman resmi untuk tindakan
profesional, akan diikuti orang-orang dalam profesi
dan harus diterima sebagai nilai pribadi bagi
anggota profesional.
 Kode etik memberi kerangka pikir kepada anggota
profesi untuk membuat keputusan dalam situasi
keperawatan.
Kode Etik Keperawatan
Nasional
 Kode etik keperawatan di Indonesia telah
disusun oleh Dewan Dimpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) melalui Musyawarah Nasional di
Jakarta pada tanggal 29 November 1989.
 Kode etik tersebut terdiri dari 5 bab dan 17
pasal.
Kode Etik Keperawatan
Nasional
 Bab I (4 pasal) : Tanggung jawab perawat
terhadap klien, keluarga dan masyarakat.
 Bab II (5 pasal) : Tanggung jawab perawat
terhadap tugasnya.
 Bab III (2 pasal) : Tanggung jawab perawat
terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya.
 Bab IV (4 pasal) : Tanggung jawab perawat
terhadap profesi keperawatan itu sendiri.
 Bab V (2 pasal) : Tanggung jawab perawat
terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.
Kode Etik Keperawatan
Internasional
 Internasional Counsil of Nursing (ICN) yang
didirikan pada tanggal 1 juli 1899 oleh Mrs.
Bedford Fenwich di Hanover Square London
menguraikan kode etik keperawatan yang
berlaku bagi seluruh perawat di dunia.
 Kode etik berisi 6 (enam) pokok tanggungg
jawab perawat.
 Kode etik tersebut telah direvisi pada tahun
1973.
Kode Etik Keperawatan
Internasional
 American Nurses Association (ANA) juga
mengeluarkan kode etik keperwatan, yang
sampai saat ini dijadikan rujukan oleh
sebagian organisasi profesi keperawatan
lainnya.
 Kode etik tersebut berisi 10 (sepuluh) butir
pernyataan tentang tanggung jawab perawat
terhadap klien, tugas, profesi dan lain
sebagainya.
Kode Etik Perawat Menurut
American Nurse Association
 Memberikan pelayanan dengan menghargai
keunikan dan hakikat manusia.
 Memelihara hak klien.
 Melindungi klien dari kerugian yang
ditimbulkan oleh tenaga kesehatan.
 Bertanggung jawab terhadap tindakan
keperawatan yang dilakukan.
 Membina kompetensi keperawatan.
Kode Etik Perawat Menurut
American Nurse Association
 Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya.
 Bekerja sama dengan profesi untuk
mencapai kualitas pelayanan tertinggi.
 Mengembangkan profesi dan ilmu
pengetahuan.
 Memelihara integritas profesi keperawatan.
 Menggunakan pengetahuan dan
keterampilan tentang keperawatan.
Kode Etik Perawat
Menurut Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

Bab I : Tanggung jawab terhadap klien


 Memenuhi kebutuhan dasar klien
 Menghargai hakikat manusia dan
keunikannya.
 Dilandasi oleh rasa tulus dan ikhlas.
 Bekerja sama dengan klien
Kode Etik Perawat
Menurut Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

Bab II : Tanggung jawab terhadap tugas


 Memelihara mutu pelayanan keperawatan.
 Merahasiakan informasi terkait tugasnya.
 Tidak menyalahgunakan kewenangan.
 Tidak terpengaruh oleh unsur “SARA”.
 Mengutamakan perlindungan dan
keselamatan klien.
Kode Etik Perawat
Menurut Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Bab III : Tanggung jawab terhadap sejawat dan
profesi lainnya.
 Memelihara hubungan kerja sama yang baik.
 Menyebar luaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman.

Bab IV : Tanggung jawab terhadap profesi.


 Meningkatkat kemampuan profesionalisme.
 Menjaga nama baik profesi
 Berperan aktif
 Memelihara mutu organisasi
Kode Etik Perawat
Menurut Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

Bab V : Tanggung jawab terhadap tugas


 Sesuai dengan aturan
 Berperan aktif meningkatkan kesehatan
masyarakat.
PERMASALAHAN ETIKA KEPERAWATAN

Isu Etik ( Ethical Issue )


Satu/lebih norma-norma moral pada satu kasus tapi
tidak jadi masalah

Problema etik ( Ethical Problem )


Satu atau lebih dari 2 prinsip-prinsip moral pada satu
kasus lebih cenderung mana yang dipilih, ada 1
jawaban yang etis.

Dilema etik ( Ethical Dilemma )


Ada dua jawaban yang etis tapi harus dipilih mana
yang paling tepat, karena kedua-duanya mempunyai
alasan
LIMA PERMASALAHAN DASAR ETIKA
KEPERAWATAN

1. Kuantitas melawan kualitas hidup


2. Kebebasan melawan penanganan dan
pencegahan bahaya
3. Berkata secara jujur melawan berkata
bohong
4. Keinginan terhadap pengetahuan yang
bertentangan dengan falsafah agama,
politik, ekonomi dan ideologi
5. Terapi ilmiah konvensional melawan
tidak ilmiah dan coba-coba
Teori Dasar Pembuatan Keputusan Etis

1.Teleologi/Utilitarianisme
a. Makna dari suatu tindakan
ditentukan oleh hasil akhir yang
terjadi
b. Pencapaian hasil dengan kebaikan
maksimal dan ketidakbaikan sekecil
mungkin bagi manusia.
Rule utilitarianisme :
Manfaat nilai suatu tindakan tergantung pada
sejauh mana tindakan tersebut memberikan
kebaikan pada manusia.

Act utilitarianisme :
Lebih terbatas, tidak melibatkan aturan
umum, tetapi berupaya menjelaskan pada
suatu situasi ttt, dg pertimbangan tindakan
mana yang dapat memberikan kebaikan
sebanyak-banyaknya dan ketidak baikan
sekecil mungkin
2. Deontologi
a. Prinsip pada aksi/tindakan
b. Benar/salah bukan ditentukaan oleh
hasil akhir/konsekwensinya dari
suatu tindakan melainkan oleh
nilai moralnya ( Kant )
Kerangka Pembuatan Keputusan Etis

Nilai dan kepercayaan pribadi


Kerangka
Kode etik PPNI Pembuatan
Keputusan
Konsep moral keperawatan
Teori/prinsip-prinsip etik

Keputusan &
tindakan moral
Kerangka Pemecahan Masalah Etik

Kozier dan Erb menjelaskan kerangka


pemecahan masalah etik sbb :
1. Mengembangkan data dasar
a. Siapa yang terlibat dalam situasi
tsb dan bagaimana keterlibatan
mereka ?
b. Mengidentifikasi konflik yang
terjadi berdasarkaan situasi
tersebut
c. Membuat tindakan alternatif tentang
rangkaian tindakan yang direncanakan
dan mempertimbangkan hasil
akhir/konsekwensi tindakan tsb.
d.Menentukaan siapa yang terlibat dalam
masalah tersebut dan siapa pengambil
keputusan yang tepat
e. Mendefinisikan kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
ETIK DAN MORAL
DALAM KEPERAWATAN

Stikes Sukabumi
KASUS
 Seorang Perempuan divonis oleh dokter menderita kanker
cervik stadium terminal. Perawat melihat klien tampak
murung dan kebingungan. Kemudian perawat
menanyakan kepada klien tentang apa yang sedang
dipikirkannya. Klien mengatakan : Saya bingung dan takut
tentang penyakit saya karena kata dokter Rahim saya
harus dioperasi dan dibuang sedangkan suami saya
sangat mendambakan seorang anak setelah 10 tahun
menikah. Klien meminta kepada perawat untuk tidak
menyampaikan penyakitnya ini kepada suaminya jika
suaminya bertanya karena suaminya akan
menceraikannya.
 Bagaimanakah perawat bersikap dan bertindak kepada
klien tersebut? Dan jika suami klien bertanya tentang
penyakitnya, apakah perawat akan mengatakan yang
sebenarnya kepada suami klien?
 Seorang laki-laki divonis oleh dokter menderita kanker
otak stadium terminal. Perawat melihat klien tampak
murung dan kebingungan. Kemudian perawat
menanyakan kepada klien tentang apa yang sedang
dipikirkannya. Klien mengatakan : Saya bingung dan
takut tentang penyakit saya karena kata dokter umur
saya hanya tersisa 2 bulan. Klien meminta kepada
perawat jika istrinya bertanya kondisi penyakitnya, untuk
tidak menyampaikan penyakitnya ini kepada istrinya
karena istrinya memiliki sakit jantung dan dapat henti
jantung jika kaget atau syok karena mendengar kondisi
penyakit suaminya ini. Tolong jelaskan saja bahwa
penyakit suaminya tidak berat dan dapat segera sembuh.
 Bagaimanakah perawat bersikap dan bertindak kepada
klien tersebut? Dan jika istri klien bertanya tentang
penyakitnya, apakah perawat akan mengatakan yang
sebenarnya kepada istri klien?
PRAKTIK KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai