Anda di halaman 1dari 49

Anatomi Ginjal

Apt. Riana Putri Rahmawati, M.Farm


S1 Farmasi UMKU
Anatomi

• Ginjal merupakan organ


yang berbentuk seperti
kacang, terdapat
sepasang dengan posisi
berbeda.
• Ginjal tampak terletak
dibagian belakang
abdomen atas,
dibelakang peritonium
(retroperitoneal).
Anatomi
• Tampilan : seperti
Posterior vena cava
kacang, merah tua,
p=12,5 cm, t=2,5 cm.
Renal artery and vein
• Lokasi : dinding
abdomen posterior, Aorta Kidney

berdekatan dengan 2 Ureter

pasang iga terakhir. Urinary bladder


Mempunyai kelenjar
adrenal di atasnya. Ginjal Urethra

akan terletak agak di


bawah dibandingkan (a) Excretory organs and major

ginjal kiri. associated blood vessels


fisiologi
Ginjal berguna untuk Pada orang dewasa, aliran
membuang sampah dari darah ginjal, darah
mengalir melalui kedua
darah dan mengatur ginjal sekitar 1200 mL per
volume dan komposisi menit.
ion.

Ginjal berperan kurang


dari 0,5% dari total
masa tubuh.
Ginjal menerima 20-
25% dari kardiak
output istirahat melalui
arteri kanan dan kiri.
Fungsi Ginjal
• Mengatur Keseimbangan air dan ion inorganik
• Membuang sisa hasil metabolisme dari darah dan
mengekskresikan melalui urin
• Glukoneogenesis
• Mensekresi hormon : Renin, Erithropoeitin, 1,25-
dihydroxyvitamin D3
• Membuang bahan kimia asing ( Obat2an,
pestisida, dls)
• Jaringan ikat pembungkus: 3 lapisan
a) Fasia renal  pembungkus terluar. Mempertahankan posisi
organ.
b) Lemak perirenal  jaringan adiposa pembungkus fasia
ginjal. membantali ginjal dan membantu organ tetap pada
posisinya.
c) Kapsul fibrosa 
membran halus
transparan yang
langsung
membungkus
ginjal.
Sistem Urinaria
• Sepasang Ginjal
– Dinding posterior rongga Abdomen
– Setinggi V Thorakal 12 – V Lumbal 3
– Hilus renalis : A/V renalis, ureter, Pembuluh
limfe dan saraf
• Sepasang ureter
• Vesika urinaria
• Uretra
Diagram Nephron Ginjal

Efferent arteriole Proximal convoluted


tubule
Afferent arteriole Glomerulus

Bowman’s Peritubular capillaries


capsule

Distal convoluted
tubule
Vasa recta

Collecting Decending limb of loop of


duct Henle

Ascending limb of loop of


Henle
Komponen Tubular Nephron
• Capsula Bowman • Tubulus konvalatus
• Tubulus proksimal distal
– Tubulus konvalatus • Sistem duktus
proksimal kolektivus
– Tubulus proksimal lurus – Tubulus connecting
• Loop of Henle – Ductus collectivus
– Limb descenden tipis cortical
– Limb ascenden tipis – Ductus collectivus
– Limb ascenden tebal inner medullary
Mengandung makula
densa
Nephron

• Setiap ginjal mengandung 1 juta


nephron
• Nephron : komponen tubular dan
Vaskular
Komponen Vaskular
Nephron
• Arteriola afferen
• Glomerulus
• Arteriola efferen
• Kapiler peritubular
• Vasa rekta
Fungsi Struktur Nefron
• Arteriol Afferent
– Mentransport darah arterial ke glomerulus
untuk difiltrasi
• Arteriol Efferent
– Mentransport darah yang sudah difiltrasi dari
glomerulus  kapiler peritubular dan vasa
recta  sistem vena ginjal
Fungsi Struktur Nefron
• Glomerulus
– Tempat terjadinya filtrasi darah
– Berperan sebagai filter nonspesifik 
membuang material yang berguna maupun
yang tidak berguna.
– Produk glomerulus : filtrat
Fungsi Struktur Nefron
• Bowman’s Capsule
– Kantung yang melingkupi Bowman’s Capsule
dan mentransfer filtrat dari glomerulus 
Proximal Convoluted Tubule (PCT)
Fungsi Struktur Nefron
• Proximal Convoluted Tubule (PCT)
– Segmen tebal, aktif secara konstan
– Mereabsorbsi sebagian besar substrat yang
masih berguna: sodium (65%), air (65%),
bicarbonate (90%), chloride (50%), glucose
(hampir 100%!), dll.
– Tempat utama sekresi (eliminasi) obat, sisa
metabolisme dan ion hydrogen
Fungsi Struktur Nefron
• Descending Limb of the Loop of Henle
– Bagian dari the counter current multiplier
– Sangat permeabel terhadap air dan relatif
impermeable terhadap solut (partikel garam)
– Menerima filtrat dari PCT absorpsi air,
melanjutkan garam. “Saves water and passes
the salt”
Fungsi Struktur Nefron
• Ascending Limb of the Loop of Henle
– Bagian dari the counter current multiplier
– Impermeabel terhadap air dan secara aktif
mentransport (reabsorbsi) garam (NaCl) 
cair interstisial pyramida di medula . “Saves
salt and passes the water.”
– Filtrat yang dihasilkan menjadi terdilusi dan
interstitium menjadi hiperosmotik
Fungsi Struktur Nefron
• Distal Convoluted Tubule (DCT)
– Menerima cairan terdilusi dari the ascending
limb of the Loop of Henle
– Bagian nefron yang bervariasi tingkat
aktivitasnya.
– Ketika aldosterone +  natrium direabsorpsi
dan kalium disekresi. Air dan Klorida
mengikuti Natrium.
Fungsi Struktur Nefron
• Collecting Duct
– Menerima cairan dari DCT
– Bagian nefron yang bervariasi
permeabilitasnya
– Ketika ADH +  sangat permeabel terhadap
air. Air dari sini  osmosis menuju “salty”
(hyperosmotic) medula bagian interstitium.
– Bagian terakhir untuk menyimpan air dari
tubuh
Ureter, Kandung Kemih, dan Uretra
Ureter
Adalah perpanjangan tubular
berpasangandan berotot dari pelvis
ginjal yang merentang sampai kandung
kemih.

Panjangnya antara 25-30 cm.


Diameter 4-6 mm.
Terdiri dari 3 lapisan
Lapisan otot punya aktivitas peristaltik
intrinsik
Kandung Kemih

Adalah organ muskular berongga yang berfungsi sebagai kontainer


penyimpan urine.

Lokasi:
L  belakang simfisis pubis dan depan rektum
P  di bawah uterus di depan vagina
Ditopang dalam rongga
pelvis dengan lipatan-
lipatan peritoneum dan
kondensasi fasia.
Struktur:
Dinding
Trigonum
Uretra

Mengalirkan urine dari kandung kemih ke bagian eksterior tubuh.

Pada laki-laki
Uretra membawa urine
dan cairan semen,
tetapi tidak pada
waktu yang
bersamaan.
Uretra laki-laki
panjangnya mencapai
20 cm dan melalui
kelenjar prostat dan
penis.
1. Uretra prostatik
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernous
Uretra pada perempuan

Berukuran pendek 3,75 cm.


Saluran ini membuka keluar
tubuh melalui orifisium
uretra eksternal yang
terletak dalam vestibulum
antara klitoris dan mulut
vagina.

Panjangnya uretra pada


laki-laki cenderung
menghambat invasi
bakteri ke kandung
kemih sehingga lebih
sering terjadi pada
perempuan.
Proses Pembentukan Urin

1. Filtrasi
2. Reabsorbsi
3. Sekresi
1. FILTRASI
Proses Filtrasi

• Transport pasif
• Glomerulus-capsula Bowmann
• Barrier filtrasi
– Endothelium kapiler glomerulus (Kapiler Fenestra)
– Membrana Basalis: Aselular, gel (Glycoprotein &
proteoglycan)
– Sel epitel : podocyte.
– Sel mesangial : Phagosit, myofilamen
Filtrasi
Proses Filtrasi
• Permeabilitas Barrier Filtrasi tergantung
– Berat molekul Substansi yang terlarut
B.M. kecil dapat melewati barrier
– Muatan elektrik
Protein membran basal : muatan Negatif kuat
Komposisi filtrat = Ciran intertitial = plasma
• Komposisi Filtrat glomerulus
= cairan intertitial = plasma, mengandung protein 0,03 %
Keseimbangan Donnan : Ion(–) chlorida,
bikarbonat 5 % lebih tinggi di filtrat,
sedangkan ion (+) 5 % lebih rendah
Glomerular Filtration Rate (GFR)
Laju Filtrasi Glomerulus
GFR = Tekanan Filtrasi X Kf
• Kf= hidraulic permeability X surface area
• Tekanan (tek) Filtrasi dipengaruhi
1. Tek. hidrostatik Glomerulus
2. Tek. onkotik plasma Glomerulus
3. Tek. hidrostatik capsula Bowman
Laju Filtrasi Glomerulus

• Autoregulasi GFR :
– mekanisme umpan balik tubuloglomerular.
Aparatus jukstaglomerulus berperan untuk
menerima stimuli
• Umpan balik vasodilator arteriola aferen
– GFR absorbsi Na & Cl di pars asceden Na+
makula densa vasodilatasi arteriola aferen
• Umpan balik vasokontriktor arteriola eferen
– GFR absorbsi Na & Cl di pars asceden Na+
makula densa renin, angiostensin II vasokontriksi
arteriola eferen
Clearence

• Jumlah ml plasma yang dapat dibersihkan


oleh kedua ginjal dari zat tersebut dalam
waktu 1 menit
kadar zat dalam urin X jlh urin/menit
kadar zat dalam plasma
• Dapat digunakan untuk mengukur
– GFR
– RPF
Clearance

• Syarat zat yang baik


1. Difiltrasi sempurna
2. Tidak direabsorbsi dan disekresi
3. Tidak dimetabolisme
4. Tidak toksik
5. Tidak disimpan dalam ginjal
6. Mudah diukur dalam plasma dan urin
7. Tidak mempengaruhi kecepatan filtrasi
GFR
GFR = Uw V
Pw
Uw : konsentrasi suatu zat di urin (mg/L)
V : volume urin per satuan waktu (L/jam)
Pw : konsentrasi suatu zat di plasma (mg/L)

Clearance : kemampuan ginjal untuk membersihkan suatu zat


per satuan waktu.
CIn = GFR
Misalnya : ekskresi kreatinin 2 mg/mnt, konsentrasi kreatinin
plasma : 0,01 mg/ml
Ccr = 2 : 0,01 ml/min = 200 ml/min
artinya ginjal dapat membersihkan 0,01 mg/ml
creatinin dari 200 ml plasma setiap menit
2. Reabsorbsi
• Transport aktif dan pasif
• Tubulus-kapiler peritubular
• Transport Maximum (Tm)
• Renal plasma threshold
Reabsorbsi
• Difusi
• Difusi difasilitasi : carrier atau transporter
• Transport aktif primer
• Transport aktif sekunder : Cotransport dan
countertransport
• Endocytosis
• Solvent drag
Reabsorbsi
• Mengembalikan/menarik bahan-bahan yang
masih digunakan oleh tubuh
no zat jumlah filtrat % reabsorbsi Jumlah
glomerulus (hari) diekskresi di
urin (hari)
1 glukosa 170,0 gr 100,0 0,0 gr
2 air 150,0 L 99,0 1,5 L
3 calsium 17,0 gr 98,8 0,2 gr
4 garam 700,0 gr 98,0 15,0 gr

5 phosphat 5,1 gr 80,0 1,2 gr

6 urea 50,0 gr 40,0 30,0 gr


Reabsorbsi di berbagai segmen
• Tubulus proksimal
– Mitokondria >> : transport aktif
– 65 % zat direabsorbsi
– Kecepatan reabsorbsi di tubulus proksimal, selain
tergantung pada transport aktif melalui epitel tubulus juga
dipengaruhi oleh faktor yang mempenaruhi tekanan
intertitial
– Na+
• Membran basolateral : transport aktif
• Membran luminal : difusi yang dipermudah
– Osmolaritas cairan tubulus relatif konstan, permeabel thdp
air
Reabsorbsi di berbagai segmen
• Tubulus proksimal
– Glukosa, asam amino : cotransport sodium
– protein direabsorbsi dengan pinositosis di membran
luminal, kemudian di dalam sel tubulus dipecah
menjadi asam amino dan dengan difusi dipermudah
menembus membran basolateral. 30 gr/hari protein
yang terfiltrasi
– Tempat penting untuk sekresi asam dan basa organik
seperti garam empedu, oksalat, urat dan katekolamin
Reabsorbsi di berbagai segmen

• Segmen tipis ansa Henle


– Bagian descenden
• Sangat permeabel terhadap air : 20 % air yg
difiltrasi
• Permeabel terhadap urea, natrium
– Bagian ascenden
• Dibandingkan dengan descenden, lebih permeabel
terhadap urea
• Kurang permeabel terhadap air  pemekatan urin
Reabsorsi di berbagai segmen

• Segmen tebal ansa


Henle
– Impermeabel terhadap
air dan urea
– Transport aktif : Na+,
K+, Cl-  25 % dari
beban yang difiltrasi
– Berperan dalam
mengatur konsentrasi
urin
3. Sekresi
Prinsip-prinsip Reabsorbsi & Sekresi Tubulus

• Reabsorbsi: 99% air dikembalikan ke darah


• Tubulus proximalis berperan besar dalam reabsorbsi
• Reabsorbsi: Na+, K+, Ca2+, Cl- , HCO3- , HPO42-
• Protein & peptida  reabsorbsi pinositosis
• Tubulus distalis  “fine tuning” reabsorbsi
• Sekresi: H+, K+, NH4+, kreatinin, obat-obatan (penisilin)
– Sekresi H+  kontrol pH darah
– Sekresi substansi sampah
• Mekanisme transport:
– Transport aktif
• 90% air direabsorpsi bersama Na+, Cl-, dan glukosa  reabsorpsi

air wajib (obligatory water reabsorption)

• 10% air (10 – 20 L/ hari) direabsorpsi (tubulus kolektivus, oleh


ADH)  reabsorpsi air fakultatif (facultative water reabsorption)
Substansi Terfiltrasi, Direabsorpsi, & Diekskresikan ke Dalam Urine
Susbtansi Terfiltrasi* Reabsorpsi Urine
Air 180 L 178 – 179 L 1–2L
Protein 2,0 g 1,9 g 0.1 g
Na+ 579 g 575 g 4g
Cl- 640 g 633,7 g 6,3 g
HCO3- 275 g 274,97 g 0,03 g
Glukosa 162 g 162 g 0g
Urea 54 g 24 g 30 g**
K+ 29,6 g 29,6 g 2,0 g***
Asam urat 8,5 g 7,7 g 0,8 g
Kreatinin 1,6 g 0g 1,6 g
* Dengan asumsi GFR = 180 l/ hari; **Selain difiltrasi &
direabsorpsi, urea disekresi; ***K+ difiltrasi & semua
Selesai

Anda mungkin juga menyukai