M
Kelompok (5)
Kelas 1C
Nama kelompok
1. Jauharotul Firdausiyah (82022050099)
2. Wara Palupi (82022050101)
3. Maysita Anggie Nurhaliza (82022050103)
4. Niken Prihasanti (82022050105)
5. Syaidah Yuliza Usfah (82022050107)
6. Davva Ra'uf Raynadi (82022050109)
7. Putri Ulfatun Ni'mah (82022050111)
8. Khoirul Umami (82022050113)
9. Wulandari Pramuda Wardani (82022050115)
10. Lingga Salimna Khafidin (82022050117)
11. Robah Muhammad Najim (82022050119)
12. Arina Al Haq (82022050121)
Nama kelompok
13. Dela Munika Sari (82022050123)
14. Niken Maya Suryani (82022050125)
15. Elsa Revalinda D.S (82022050127)
16. Arika Putri Wardani (82022050129)
17. Safina Salma Safitri (82022050131)
18. Sukma Arisindy (82022050133)
19. Syah Rizal Faiz (82022050137)
20. Armanaura Silvia Indriyani (82022050139)
21. Astrit Sulastri (82022050141)
22. Puput Syah Inta P. (82022050143)
23. Dea Safira (82022050145)
24. Rike SeptiAnanta (82022050147)
25. Alin Wulandari (82022050153)
POKOK PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
2. FUNGSI
3. JENIS JENIS
4. DAMPAK MIKOTOKSIN BAGI MANUSIA
5. FAKTOR PENYEBAB KONTAMINASI
6. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
1.PENGERTIAN MYCOTOXIN
Mycotoxin merupakan agen kimia yang diproduksi oleh moulds/molds.
Mycotoxin bisa didefinisikan sebagai senyawa toksik metabolit sekunder dari
beberapa genus kapang toksigenik yang tumbuh pada bahan dan pangan.
Mikotoksin merupakan metabolit sekunder toksik yang diproduksi oleh jamur.
Mikotoksin biasa mengkontaminasi pakan dan pangan terutama produk biji-
bijian.
Kontaminasi mikotoksin dari hijauan dan sereal sering terjadi di lapangan
setelah infeksi tanaman dengan jamur patogen tertentu atau dengan
endofit simbiotik. Kontaminasi juga dapat terjadi selama pemrosesan
dan penyimpanan produk yang dipanen dan memberi makan setiap kali
kondisi lingkungan sesuai untuk jamur pembusuk. Kadar air dan suhu
sekitar adalah sebagai penentu utama kolonisasi jamur dan produksi
mikotoksin.
Mycotoxin berhubungan dengan penyakit, baik akut maupun khronis.
Sebagai contoh Mycotoxin adalah aflatoxine, tricothecene, ochratoxins
dan citrinin.
Paparan mikotoksin ke dalam tubuh dapat melalui
rute ingesti (melalui mulut/saluran pencernaan), dermal
(kulit) dan inhalasi (saluran pernafasan).
2. FUNGSI
Mycotoxins sangat menekan fungsi kekebalan tubuh
dan bersifat neurotoxic, artinya beracun pada sistem
nerves dan otak, membahayakannya, menyebabkan
kelainan fungsi neurology dan penyakit sclerosis,
parkinson, alzheimers dan lain-lain.
fungsi lain yaitu memberikan manfaat kebugaran
dalam hal adaltasi fisiologis, persaingan mikroba, dan
jamur lain (atau turunannya) digunakan secara medis
3. JENIS JENIS
Pencegahan infestasi kapang toksigenik pada tanaman dapat pula dilakukan melalui pengendalian secara biologis
akan berkompetisi dengan A. flavus dan A . parasiticus
dengan menebarkan Aspergillus spp. non-toksigenik yang
toksigenik, sehingga perkembangan kapang tersebut akan terhambat. Cara ini memperlihatkan basil yang
memuaskan pada tanaman kacang tanah, dimana kontaminasi aflatoksin dapat ditekan hingga 90% (COLE dan
DORNER, 1999). Untuk menjamin keberhasilan tersebut, PITT (1999) menyarankan agar perbandingan penggunaan A
.flavus dan A .parasiticus dengan kapang non-toksigenik yang ditebarkan pada tanah dengan A . flavus dan A .
parasiticus toksigenik adalah 100 :I.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=fungsi+mycotoxin&oq=#d=gs_qabs&t=1670217448909&u=%23p%3Doc1SZKD2p30J
https://images.app.goo.gl/2ar8UY2uGHfoW4zn8
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=makalah+mitoksin&btnG=#d=gs_qabs&t=1670212525685&u=%23p%3Doc1SZKD2p3
0J
https://books.google.co.id/books?
id=hsOCDwAAQBAJ&pg=PA71&dq=pengertian+mycotoxin&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mob
ile_search&sa=X&ved=2ahUKEwi74LP50uH7AhXSXWwGHWZcAtMQ6AF6BAgIEAM#v=onepage&q=pengertian%
20mycotoxin&f=false
https://foodtech.binus.ac.id/2015/06/24/mikotoksin-dan-bahaya-kontaminasinya-pada-bahan-pangan/
Daftar Pustaka
Bahri S., Maryam, R dan Widiastuti, R. 2002. Materi Kuliah pada Workshop on
“Grain and Feed Quality”, Bogor 30 Januari – 1 Pebruari 2002.
Cole R.J., Cox R.H (Eds.). 1981. Handbook of Toxic Fungal Metabolites. Academic
press, New York, pp 1850.
Bhat R.V. and J.D.Miller. 1991. Mycotoxins and food supply. FAO, Food, Nutrition
and Agriculture, 1: 27-31.
Widi Amaria, Tajul Iflah, Rita Harni. 2014. Bunga Rampai Inovasi Teknologi
Bioindustri Kakao. IAARD Press. Jakarta
r i m a k a s i
T e h
Sekian, PPT
Kelompok (5) / Kelas 1C