Abstrak
Aflatoksin adalah toksin yang sangat poten dan telah dikenal sebagai penyebab kanker
hati. Di samping itu, aflatoksin juga dapat menimbulkan gangguan penting lain. Terdapat empat
jenis aflatoksin yaitu B1, B2, G1 dan G2. Aflatoksin B1 merupakan karsinogen yang paling
potensial. Paparan kronis aflatoksin menyebabkan terjadinya penurunan imunitas dan
terganggunya metabolisme protein dan berbagai mikronutrien yang penting bagi kesehatan.
Dilaporkan sekitar 4,5 miliar manusia yang tinggal di negara berkembang secara kronis terpapar
oleh aflatoksin dalam jumlah yang tidak terkontrol. Aflatoksin dapat mempengaruhi imunitas
dan nutrisi manusia. Ada kemungkinan besar bahwa 6 faktor risiko teratas yang diidentifikasi
oleh WHO (yang meliputi 43.6% dari disability-adjusted life years [DALYs]), seperti dengan
halnya kanker hati, faktor-faktor risiko itu dipicu oleh aflatoksin. Di beberapa negara di Afrika
dan Asia, aflatoksin menyebabkan wabah aflatoksikosis akut dengan morbiditas dan mortalitas
yang tinggi. Bagi negara berkembang pencegahan terhadap paparan aflatoksin dilakukan dengan
diterapkannya peraturan yang membatasi konsentrasi terendah toksin yang diperkenankan
terdapat di dalam makanan dan dengan cara kemoproteksi serta enterosorbsi untuk
meminimalkan paparan biologis.
ABSTRACT
Aflatoxin is the most potent toxic substance and has been recognized as a cause of liver
cancer. It can also cause other additional toxic effects. The four major aflatoxin are called B1,
B2, G1 dan G2. Aflatoxin B1 is the most potent natural carcinogen and is usually the major
aflatoxin produced by toxigenic strains.Chronic exposure to aflatoxin compromises immunity
and interferes with protein metabolism and multiple micronutrients that are critical to health. It
was estimated that approximately 4.5 billions persons living in developing countries are
chronically exposed to largely uncontrolled amounts of the toxin. Aflatoxin affects human
immunity and nutritional status. There is a reasonable probability that the 6 top WHO risk factors
[which account for 43,6% of the disabilityadjusted life years (DALYs)]are modulated by
aflatoxin. Outbreaks of acute aflatoxicosis have reported from countries in Africa and Asia and
caused high morbidity and mortality. Preventing exposure to aflatoxin in developing countries
has been achieved by regulation that have required low concentration of the toxin in traded foods
and with chemoprotection, enterosorption to minimize biological exposure.