Anda di halaman 1dari 38

Market Brief

Kopi di Jerman

ITPC Hamburg

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................3
1. PENDAHULUAN .......................................................................................................4
A. Pemilihan Produk ......................................................................................................4
B. Profil Geografi Jerman .............................................................................................5
2. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN......................................................................6
A. Impor Produk Kopi di Jerman ..................................................................................6
B. Potensi PasarProduk Kopi di Jerman .......................................................................9
C. Regulasi Produk Kopi di Jerman.............................................................................10
D. Tarif Bea Masuk......................................................................................................18
E. KetentuanLabelling dan Packaging ........................................................................18
E.1. Labelling ..........................................................................................................18
E.2.Packaging .........................................................................................................19
F. Saluran Distribusi Produk Kopi di Jerman ..............................................................21
G.Hambatan Lainnya ...................................................................................................22
III. ANALISA PESAING ...............................................................................................23
A. Analisa Pesaing Negara Brazil ................................................................................23
B. Analisa Pesaing Negara Vietnam ............................................................................24
IV PELUANG DAN STRATEGI...................................................................................25
A. Peluang ....................................................................................................................25
B. Strategi ....................................................................................................................27
C. Trend ......................................................................................................................29
V. INFORMASI PENTING............................................................................................30
A. Trade Promotion Office Asing di Jerman ...............................................................30
B. Perwakilan Jerman di Indonesia ..............................................................................31
C. Chamber of Commerce di Jerman...........................................................................31
D. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman ................................................................32
E. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman ..............................................................32
F. Perwakilan Indonesia di Jerman ..............................................................................33
G. Daftar Importir Produk Kopi di Jerman .................................................................34

2
KATA PENGANTAR

Market Brief ini di buat bertujuan untuk memberikan informasi bagi para produsen dan
pengusaha Indonesia agar mereka memiliki peluang memasuki pasar Eropa khusus nya Jerman.
ITPC (Indonesia Trade and Promotion Centre) Hamburg sebagai salah satu lembaga yang
membantuuntuk menyediakan informasi dan jembatan bagi pengusaha Indonesia untuk
memenuhi pasar jerman.

Market brief ini juga menyediakan data berupa market share, market size, pesaing, peluang dan
strategy yang dapat di tempuh dan di lakukan oleh produsen ataupun pengusaha Indonesia
khususnya di bidang kopi agar unggul dalam produknya.

Dengan adanya ringkasan market brief ini di harapkan export Indonesia di bidang kopi dapat
meningkat dan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi para produsen, petani, dan
pengusaha kopi Indonesia.

ITPC Hamburg

3
1. PENDAHULUAN

A. Pemilihan Produk

Kopi merupakan salah satu produk yang populer di dunia. Produk kopi merupakan komoditas
ekspor terbesar kedua di dunia setelah petroleum.Budidaya kopi dan perdagangan di mulai di
semenanjung Arab, kemudianpada abad ke-17, kopi masuk ke Eropa dan menjadi populer di
seluruh benua.70% dari penduduk dunia telah mengkonsumsi kopi arabika, dimana memiliki cita
rasa mild dan aromatik. Sisanya 30% mengkonsumsi kopi Robusta, yang memiliki rasa lebih
pahit dan kadar kaffein 50% lebih tinggi dari pada kopi Arabika.

Pasar Uni Eropa terutama Jerman merupakan pasar yang besar untuk produk kopi. Uni Eropa
menggunakan kasliikasi CN 0901 untuk mengkategorikan produk kopi dalam statistik
perdagangan dunia.Tabel 1 menjelaskan kode HS kopi yang di gunakan untuk analisa statistik.

Tabel 1. Kode HS kopi

Pendistribusian biji kopi hijau dikelompokkan berdasarkan jenis kopi yang di hasilkan oleh
negara-negara penghasil kopi, yang sesuai dengan aplikasi Organisasi Kopi Internasional berikut
ini:

Tabel 2. Pengelompokan Jenis Kopi Berdasarkan Negara Pengimpor Kopi

Arabika
Kolombia
Brazilian Robusta
Milds Milds lainnya
alami
Kolombia Bolivia Brazil Angola
Kenya Burundi Ethiopia Benin
Tanzania Costa Rica Paraguay Cameroon
Cuba Republik Afrika Tengah
Republik Dominika Kongo
Ekuador Republik Demokrasi Kongo

4
El Savador Cote d'Ivoire
Guatemala Equatoria Guinea
Haiti Gabon
Honduras Ghana
India Guinea
Jamaika Indonesia
Malawai Liberia
Mexico Madagaskar
Nikaragua Nigeria
Panama Filipina
Papua New
Guinea Sierra Leone
Peru Sri Lanka
Rwanda Thailand
Timor Leste Togo
Venezuela Trinidad and Tobago
Zambia Uganda
Zimbabwe Vietnam
Sumber: European Coffee Report 2013/2014

B. Profil Geografi Jerman

Sumber: http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/europe/germany/deland.htm

Jerman merupakan negara yang terletak di Eropa barat dengan luas wilayah 357,021 km².
Jermanjuga merupakan negara terbesar ke tujuh di Eropa dengan 16 negara bagian dan
5
bertetangga dengan 9 negara Eropa lainnya, seperti Austria, Belgia, Ceko Republik, Denmark,
Perancis, Luxemburg, Belanda, Polandia, dan Swiss. Secara topografi, wilayah Jerman dari utara
sampai selatan sangatlah berbeda.
Dari timur laut sampai selatan Berlin, wilayah Jerman merupakan tanah berpasir dan di selingi
oleh puluhan danau yang terbentuk oleh gletser pada jaman es.

Sungai yang terpanjang adalah Rhine (865 km), dan di ikuti dengan Elbe (700 km) dan Danube
(647 km). Sedangkan kota dengan total populasi terbesar di Jerman adalah Berlin, dengan total
penduduk 3,4 juta jiwa, kemudian di ikuti dengan Hamburg dengan total 1,7 juta jiwa, Munich
(1,3 Juta jiwa), Cologne (1 juta jiwa), dan Frankfurt Am Main (676 ribu jiwa).

Iklim di negara Jerman tergolong iklim moderat. Barat laut and pesisir Jerman memiliki maritim
yang mempengaruhi iklim dengan di tandai adanya musim panas yang hangat dan musim dingin
yang berawan.

Total Produk Domestik Bruto (PDB) di Jerman pada tahun 2014 sebesar 3852.56 miliar US
dollars dan nilai PDB Jerman adalah 6.21 persen dari ekonomi dunia. Pada tahun 2014, Jerman
merupakan negara peng-ekspor terbesar ketiga (setelah Cina dan Amerika Serikat) dan juga
merupakan negara peng-import terbesar ketiga (setelah Amerika Serikat dan Cina). Pangsa
Jerman di perdagangan dunia (export dan import) juga meningkat 7.2 % di tahun 2014. Namun
import Jerman menurun dari 82,100 juta Euro (Juni 2015)menjadi 82,085 juta Euro (Juli 2015).

2. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN

A. Impor Produk Kopi di Jerman

Negara Uni Eropa tidak memproduksi biji kopi hijau, oleh karena itu mereka bergantung pada
import dari negara-negara pemproduksi kopi, seperti Indonesia. Total import negara-negara Uni
Eropa sejumlah 3.1 Juta ton atau 8.9 juta euro. Laju volume impor pertahun meningkat sejak
tahun 2008 sekitar 0.6% dengan nilai 11%. Hal ini menunjukkan bahwa harga impor biji kopi
hijau malaju pesat pada periode 2008 – 2012.

Jerman merupakan negara di Uni Eropa dengan impor biji kopi hijau terbesar baik organik
maupun non-organik. Import kopi ke Jerman pada tahun 2011 sebesar 1.1 juta ton, dan angka ini
meningkat ke 1.14 juta ton pada tahun 2012. Namun tahun 2013 import kopi ke Jerman

6
mengalami sedikit penurunan menjadi 1.11 juta ton, tetapi import kopi ke Jerman masih
merupakan yang terbesar di antara negara-negara Uni Eropa (lihat table 3).

Tabel 3. Impor Biji Kopi hijau di Uni Eropa dari tahun 2011 sampai tahun 2013.

2011 2012 2013


ton sak* ton sak ton sak
Austria 34,028 567,138 35,615 593,585 25,261 421,010
Belgia 300,835 5,013,920 285,461 4,757,680 281,592 4,693,195
Bulgaria 20,635 343,915 23,121 385,355 23,373 389,555
Croatia 17,740 295,667 15,983 266,382 16,021 267,010
Ciprus 1,466 24,432 1,442 24,040 1,496 24,937
Republik Ceko 17,629 293,813 17,952 299,202 17,299 288,312
Denmark 23,090 384,838 18,152 302,530 15,874 264,570
Estonia 60 1,003 43 712 113 1,875
Finland 63,905 1,065,085 61,328 1,022,135 63,071 1,051,188
Perancis 242,063 4,034,385 242,518 4,041,973 229,767 3,829,450
Jerman 1,106,142 18,435,697 1,140,703 19,011,718 1,113,362 18,556,025
Yunani 30,099 501,642 33,095 551,585 33,419 556,975
Hungaria 6,659 110,980 13,558 225,958 2,733 46,648
Irlandia 4,814 80,240 5,167 86,122 4,613 76,890
Italia 465,271 7,754,518 484,499 8,074,988 495,310 8,255,168
Latvia 2,779 46,322 2,620 43,658 2,527 42,123
Lithuania 347 5,787 568 9,458 486 8,103
Luxembourg 889 14,823 844 14,072 664 11,067
Malta 32 537 58 1,125 23 390
Belanda 77,621 1,293,682 79,667 1,327,787 74,673 1,244,548
Polandia 107,020 1,783,670 108,076 1,801,258 86,588 1,443,135
Portugal 47,855 797,585 48,633 810,548 49,865 831,085
Rumania 20,147 335,775 21,223 353,722 21,049 350,822
Slovakia 5,520 91,992 4,871 81,190 5,402 90,035
Slovenia 9,156 152,603 9,214 153,560 11,287 188,118
Spanyol 240,794 4,013,228 256,036 4,267,262 253,867 4,231,108
Swedia 99,160 1,652,663 102,646 1,710,760 103,743 1,729,055
Inggris Raya 141,552 2,359,205 134,482 2,241,367 144,678 2,411,297
Total (termasuk impor dari
3,087,309 51,455,145 3,147,584 52,459,732 3,078,222 51,303,695
negara Uni Eropa)

* 1 sak = 60 kg

Suplier kopi yang paling berpengaruh bagi Jerman pada tahun 2013 dapat dilihat pada grafik 1.
Brazil dan Vietnam selalu menempati posisi yang pertama dan kedua sebagai supplier penting

7
bagi Jerman. Pangsa pasar Jerman untuk kopi Brazil sebesar 29%, sedangkan pangsa pasar untuk
kopi Vietnam mencapai 20%. Sedangkan kopi Indonesia di pasar Jerman mencapai
mencapai 6 %.

Grafik 1.. Suplier kopi yang paling berpengaruh bagi negara-negara


negara Uni Eropa

15% Brazil
Vietnam
2% 29%
Peru
4% Honduras
Indonesia
4%
Ethiopia
4% Kolombia
Uganda
6% India
Lain-lain
8% 20%
8%

Sumber: Eurostadt, 2014

Tipe kopi yang di import ke negara Uni Eropa di bedakan menjdai dua jenis
jenis, Robusta dan
Arabika dengan proporsi masing-masaing
masing adalah 34% dan 66% (lihat grafik 2).

Grafik 2. Tipe kopi yang di Impor oleh negara Uni Eropa

Sumber: Eurostat, 2012

8
B. Potensi PasarProduk Kopi di Jerman

Jerman adalah pasar yang penting untuk produk kopi. Sekitar 98% total impor kopi di Jerman
berasal dari negara-negara berkembang. Sepertiga dari import biji kopi hijau ke Jerman di olah di
dalam negeri dan di ekspor kembali oleh Jerman, dan sisanya sebagai konsumsi dalam negeri.

Pada tahun 2013, lebih dari 1 juta ton kopi telah di kirim ke pelabuhan di Hamburg dan Bremen
dan lebih dari 151 ribu ton kopi decaffeinated telah di expor kembali oleh Jerman ke Polandia,
Austria, Perancis, Belanda, dan Hungaria. Di samping itu Jerman juga telah meng-expor kembali
kopi non-decaffeinated ke beberapa negara-negera di Uni Eropa lainnya seperti Polandia,,
Belanda, Perancis, Slovakia dan Luxemburg, dengan total expor lebih dari 20 ribu ton.

Konsumsi kopi di Jerman juga merupakan yang terbesar (26%) di bandingkan dengan negara-
negara Uni Eropa lainnya (lihat pada Grafik 3). Pada tahun 2013, konsumsi biji kopi di Jerman
mencapai 584.560 ton. Jumlah ini melebihi rata-rata konsumsi di negara-negara uni eropa yang
hanya 87 ribu ton. Sejak tahun 2009, konsumsi biji kopi di jerman relative stabil dengan rata-rata
pertumbuhan 0.3% per tahun. Pasar kopi di Jerman merupakan pasar yang terbesar ketiga di
dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. Jenis kopi yang di konsumsi di Jerman adalah kopi
roasted dan kopi instant.

Grafik 3. Konsumsi Kopi di Uni Eropa Pada Tahun 2013

Jerman
26% 26%
Italia

Perancis

Spanyol
5%
15% Inggris Raya
6%
Belgia
10%
12% Lain-lain

Sumber: Eurostat 2014

9
Pangsa pasar untuk kopi roasted di Jerman relatif stabil. Sekitar 424.070 ton caffeine roasted
coffee dan 23.700 ton decaffeinated roasted coffee telah terjual di pasar Jerman pada tahun 2013.
Sedangkan pangsa pasar untuk kopi instant masih cukup popular di Jerman. Sektar 12.850 ton
kopi instant dan kopi mix telah di konsumsi pada tahun 2013. Pada tahun 2013 di perlukan
sekitar 51.714 ton biji kopi hijau untuk di proses menjadi 19.890 ton kopi instant.

C. Regulasi Produk Kopi di Jerman

Sebagai anggota dari negara Uni Eropa, Jerman harus mengikuti regulasi dari Uni Eropa dan
mematuhinya. Uni Eropa menggunakan peratutan perundangan untuk makanan, seperti kopi agar
fokus dengan kehigienisan. Hal ini menekankan kepada para peng-import ataupun peng-export
untuk menjamin produknya mulai dari pertanian sampai siap untuk di konsumsi.

Regulasi di Jerman di bagi menjadi tiga bagian; regulasi yang wajib untuk di penuhi, umum, dan
niche (lihat grafik 4).

Grafik 4. Regulasi di Jerman

Fair trade
organic label Jarang /kecil (niche)
UTZ serifikasi
Rainforest Alliance

Managemen Kualitas
Managemen kesehatan umum / sering di pakai
dan keamanan

Kontrol dan keamanan makanan


Kontaminasi pada makanan
MRL's wajib di penuhi

Sumber: CBI, 2013

Peratutan yang wajib di penuhi untuk produk kopi di negara Jerman dapat di lihat pada tabel 4
berikut ini.
10
Tabel 4. Peraturan Perundangan Untuk Impor Kopi di Negara-Negara Anggota Uni Eropa

Legislasi Sumber Penjelasan

Tingkat Residu Reg. (EU) 752/2014 Undang-undang Uni Eropa telah ditetapkan
Maksimum (MRL)
Reg. (EU) 212/2013 untuk mengatur keberadaan residu pestisida
pestisida makanan
Reg. (EU) 600/2010 (MRLs) dalam produk makanan. Untuk
Reg. (EC) 178/2006 informasi lebih lanjut:

http://ec.europa.eu/food/plant/pesticides/legi
slation/max_residue_levels_en.htm

Kontaminasi pada Reg. (EC) 1881/2006 Kebijakan keamanan pangan Uni Eropa
makanan telah menetapkan tingkat maksimum untuk
kontaminan tertentu dalam produk tertentu
atau kelompok produk. Untuk informasi
lebih lanjut:

http://eur-lex.europa.eu/legal-
content/EN/TXT/?uri=CELEX:02006R1881
-20140701

Food contact Reg. EC 1935 / 2004 Uni Eropa telah menetapkan aturan untuk
materials
bahan dan zat/benda yang kontak langsung
Directive 84/500/ EEC
dengan makanan (termasuk misalnya
Directive 2007/42/ EC
kemasan) untuk mencegah perubahan yang
Directive 2002/72 EC tidak dapat diterima dalam komposisi bahan
Reg. EC 282/2008 makanan dan untuk melindungi kesehatan
Reg. EC 372/2007 manusia.Untuk informasi lebih lanjut:
Directive 78/142/EEC
http://ec.europa.eu/food/food/chemicalsafety
Directive 93/11/EEC
/foodcontact/legisl_list_en.htm
Reg. EC 1895/2005
Directive 2008/39/EC

Reg. EC 450 / 2009

11
Reg EU 10/ 2011

Reg. EU 1282/ 2011

Corrigendum to
Regulation EU 183/
2012

Reg. EU 202/ 2014

Kontrol makanan Reg. EC 882/2004 Semua produk makanan yang memasuki Uni
Eropa tunduk pada kontrol resmi untuk
Reg. EC 669/2009
memeriksa apakah mereka sesuai dengan
undang-undang makanan yang relevan.
Beberapa produk tertentu harus melalui
peningkatan tingkat kontrol. Untuk
informasi lebih lanjut:

http://ec.europa.eu/food/safety/official_contr
ols/index_en.htm

http://eur-
lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?ur
i=OJ:L:2009:194:0011:0021:EN:PDF

Pelabelan makanan Directive 2000/13/EC Dokumen ini memberikan gambaran tentang


undang-undang tentang persyaratan
Directive 90/496/EC
pelabelan makanan secara umum berlaku
Reg. 1924/2006/EC
untuk semua bahan makanan. Selain itu juga
Reg. EU 1168 / 2011 menguraikan persyaratan pelabelan yang

Reg. EU 1169/ 2011 berkaitan dengan gizi dan bahan yang


mungkin dapat menyebabkan alergi bagi
Directive 2005/26/EC
pengkonsumsi makanan. Untuk informasi
Directive 2007/68/EC lebih lanjut:

http://ec.europa.eu/food/safety/labelling_nut

12
rition/labelling_legislation/index_en.htm

Praktek manufaktur Reg. EC 2023/2006 Uni Eropa telah mengembangkan Praktek


yang baik (GMP) Reg. EC No 1935/2004 Manufaktur yang Baik (GMP) untuk
untuk bahan yang produsen bahan dan artikel yang akan ber
kontak dengan kontak dengan bahan makanan (contoh:
makanan kemasan). Hal ini tidak langsung berlaku
untuk produsen di luar Uni Eropa. Namun,
mungkin secara tidak langsung langsung hal
ini relevan, karena tuntutan pembeli untuk
sistem kualitas. Untuk informasi lebih
lanjut:

http://eur-lex.europa.eu/legal-
content/EN/TXT/?uri=uriserv:l12076

Higienis makanan Reg. EC 852/2004 Undang-undang Uni Eropa tentang Higienis


(HACCP) Makanan (HACCP) mengikat secara hukum
dalam hal prosesor makanan, dan di
rekomendasikan untuk petani (produksi
primer). Untuk informasi lebih lanjut:

http://ec.europa.eu/food/food/biosafety/hygi
enelegislation/comm_rules_en.htm.

Kontaminasi Reg. EC 2073/2005 Uni Eropa telah menetapkan kriteria


mikrobiologi pada mikrobiologi untuk makanan yang
makanan mengandung mikro-organisme, racun dan
metabolitnya. Untuk informasi lebih lanjut:

http://ec.europa.eu/food/food/biosafety/salm
onella/microbio_en.htm

Produksi Organik Reg. EC 834/2007 Uni Eropa telah membuat persyaratan pada
dan pelabelan produksi dan persyaratan pelabelandimana
Reg. EC 967/2008
produk organik asal pertanian harus
13
Reg. EC 889/2008 mematuhi nya dengan tujuan agar dapat di
pasarkan di pasar Uni Eropa sebagai produk
Reg. EC 1235/2008
“Organik”. Untuk informasi lebih lanjut:

http://eur-lex.europa.eu/legal-
content/EN/TXT/?uri=URISERV:f86000

Non-legislative requirement – permintaan yang umum

Table 5. Permintaan yang umum

Food management and Peran sistem manajemen


traceability makanan memainkan peran
penting. Pengecer besar dan
pembeli lain seperti importir
dan prosesor di Jerman
sering meminta sistem ini.
IFS dan ISO 22000 adalah
sistem manajemen makanan
yang paling banyak
digunakan di Jerman dan
berdasarkan prinsip HACCP.

Global G.A.P. Standard bisnis to bisnis


untuk sertifikasi produk
pertanian, termasuk kopi,
fokus pada praktek-praktek
pertanian yang membantu
untuk menyediakan produk
yang aman dan dapat
dilacak. Global G.A.P.
difokuskan pada produksi
primer kopi. Global G.A.P.

14
banyak digunakan dan sering
diminta oleh pengecer di
seluruh dunia.

Konsep berkelanjutan - Niche Market requirement

Konsep ini meliputi aspek lingkungan, ekonomi dan sosial, termasuk masalah kesehatan dan
keselamatan. Ini adalah topik yang semakin penting. Pengecer Jerman dan pembeli lain semakin
berkomitmen untuk kopi dari sumber yang berkelanjutan.

Tabel 6. Niche Market requirement

Sustainable sourcing berkelanjutan meliputi aspek


lingkungan, ekonomi dan
sosial, termasuk masalah
kesehatan dan keselamatan.
Naturland adalah label
organik terbesar di Jerman.
Dari semua sertifikasi untuk
kopi organik, Naturland
memiliki pangsa terbesar di
Jerman.

Biodynamic coffee Produk biodinamik dapat


dijual sebagai produk
organik, karena keduanya
tumbuh tanpa bahan kimia
dan GMO. Biodinamik juga
bertujuan untuk menambah
vitalitas tanaman dan tanah.
Hal ini lebih populer di
Jerman daripada di negara
lain dari diEropa, tetapi masih

15
memiliki pangsa pasar yang
rendah.

Sertifikat UTZ Serifikasi kopi UTZ bertujuan


agar kopi dapat di terlusuri
mulai dari produsen ke
pengelola kopi sampai pada
konsumen.

Rainforest Alliance Rainforest Alliance


menggunakan standar atau
Sustainable Agriculture
Network (SAN) untuk
produksi kopi. Prinsip-prinsip
SAN mencakup baik sistem
manajemen ekologi dan
sosial.

Fair trade Frair trade sertifikasi adalah


persyaratan non-legal lainnya,
di mana eksporter Indonesia
dapat mempertimbangkannya
ketika ingin melakukan
ekspor ke negara uni eropa.
Sertifkasi ini tidak di atur
oleh lembaga lesgislatif
khusus di Uni Eropa, standard
di atur secara internasional
oleh lembaga sertifikasi yang
relevant.

16
Tabel 7. Inisiatif sector

International Coffee Salah satu tujuan utama dari


Organization Perjanjian Kopi Internasional
(2007) adalah untuk
mendorong anggotanya
untuk mengembangkan
sektor kopi yang
berkelanjutan dalam hal
ekonomi, sosial dan
lingkungan.

4C Association 4C Association adalah


platform yang menyatukan
para pemegang saham
(stakeholder) di sektor kopi
untuk mengatasi isu
keberlanjutan secara
precompetitive.

Lebensbaum dan Rapunzel Perusahaan kopi sering


memiliki kode mereka
sendiri dari perilaku yang
berfokus pada sumber
organik. Lebensbaum dan
Rapunzel dua pemasok kopi
Jerman yang menyediakan
kopi organik sebagai bagian
dari kebijakan keberlanjutan
mereka.

17
D. Tarif Bea Masuk
Bea masuk untuk produk kopi di Uni Eropa sangat tinggi dan pajak impor ini menjadi salah satu
kendala bagi para ekportir Indonesia. Bea masuk kopi ke Jerman dan ke negara-negara anggota
Uni Eropa lainnya dapat delihat pada table 7. Semua bea masuk pada table 7 masih harus di
tambah dengan excise duty sebesar € 2.19/kg, dan impor VAT sebesar 7% (khusus untuk kode
HS 0901.21.00). Tambahan pajak untuk sea excise 2.5% (CIF), dan Regional sea excise (25%
CIF).

Tabel 8. Pajak Impor untuk Kopi di negara Uni Eropa

HS Code Uraian TAX


0901.11.00 Green coffee not decaffeinated 0%

8.3%
0901.12.00 Green Coffee decaffeinated GSP: 4.8% EBA,
GSP+, EPA: 0%

7.5%
0901.21.00 Roasted Coffee not decafeinated GSP: 2.6% EBA,
GSP+, EPA: 0%
9%
0901.22.00 Roasted Coffee decafeinated GSP: 3.1% EBA,
GSP+, EPA: 0%

0901.90.10 Coffee husk and skins 0%

11.5%
0901.90.90 Coffee Substitutes containing coffee GSP: 8% EBA,
GSP+, EPA: 0%
GSP: Generalized System of Preferences
EBA: Everything But Arms
EPA: Economic Partnership Agreement
Sumber: Internasional Coffee Council, 2012
E. KetentuanLabelling dan Packaging

E.1.Labelling

Semua produk makanan yang masuk ke Jerman harus sesuai dengan peraturan perundangan
makanan di Jerman. Jika ada salah satu persyaratan dari hukum pelabelan Jerman yang tidak
dapat dipenuhi maka produk import tersebut tidak dapat di jual. Semua produk makanan harus di

18
labeli dalam Bahasa Jerman. Label dalam multi-bahasa juga di ijinkan. Persyaratan pelabelan
untuk makanan dan kelompok makanan sangat bervariasi.

Pelabelan kopi impor dari Indonesia ke negara-negara Uni Eropa harus meliputi panduan sebagai
berikut agar setiap batch dapat di telusuri.

 Menggunakan Bahasa Inggris untuk pelabelan, jika pembeli anda tidak memiliki
permintaan khusus.
 Label harus meliputi:
Nama Produk
Kode produksi (manufacturing lot or batch) untuk system statistik ICO
Negara asal produk
Kelas
Berat Bersih / dalam Kg
Untuk kasus organik atau perdagangan bebas (fairtrade): nama/ kode dari badan
inspeksi dan nomer serifikasi.

a. Standar pelabelan b. Organik label

Sumber: CBI

E.2. Packaging
Kopi biasanya di kirim dalam bentuk biji kopi hijau dimana rentan terhadap penyerapan air. Biji
kopi yang sensitif terhadap kelembaban, biasanya dikirim dalam karung anyaman yang terbuat
dari serat alami (karung goni) yang memungkinkan sirkulasi udara bebas. Akan tetapi karung ini
sangat rentan terhadap kerusakan ketika di angkut dengan menggunakan alat pengait.

19
Kantong anyaman polypropylene juga bisa di gunakan untuk jangka waktu yang cukup, tetapi
penggunaannya untuk impor biji kopi hijau ke Eropa sangat terbatas dan sering tidak dapat di
terima, kecuali ada pengaturan khusus yang di buat antara pembeli dan penjual. Kopi yang di
kemas di dalam karung ini biasanya di angkut dalam kontainer 20 ft (20 Ton).

Untuk jumlah besar, produk dikirim di dalam karung polypropylene yang sesuai dengan
container atau dalam ukuran besar di dalam kontainer. Tipe Kontainer pengiriman tidak cocok
dengan tipe yang membentang panjang, kecuali kontainer tersebut memilikiventilasi yang baik.
Kondisi ini dapat di tentukan dalam kontrak dengan pedagang Uni Eropa dan pengolah kopi
(roaster).

Untuk kasus kemasan kopi dalam ukuran besar yang di masukkan ke dalam container, plastik
harus di pasang disekeliling container untuk menahan bulky (kopi dalam kemasan besar) untuk
alasan sanitasi. Kondensasi kerusakan, noda dan kutu adalah risiko utama yang berkaitan dengan
pengangkutan dan penurunan kualitas. Mengenai kemasan, eksportir dan jalur pelayaran harus
lebih jauh lagi memastikan bahwa hanya kontainer bersih yang digunakan, untuk mencegah
kontaminasi dari kargo sebelumnya. Untuk kopi specialty, bahan kemasan seperti grain pro
sangat di anjurkan. Berat bersih per karung umumnya 60 kg.

a. Karung Goni b.Karung Hessian

Sumber: Indiamart, Upcyclenw.com, Weir & Carmichael, 2013.

20
c. Karung Polypropilane d. Bahan Grain Pro

Sumber: Indiamart, Upcyclenw.com, Primera coffee, Weir & Carmichael, 2013

Untuk produk organik, kontaminasi dengan produk non-ekologi harus dicegah dalam setiap
tahap pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan transportasi. Oleh karena itu, produk-produk
yang berasal dari perkebunan organik yang bersertifikat harus diberi label sebagai organik (lihat
contoh label organik di atas).

F. Saluran Distribusi Produk Kopi di Jerman

Jalur perdagangan bagi supplier kopi dari produsen Indonesia ke pasar Uni Eropa dapat dilihat
pada bagan di bawah ini. Kopi dari petani kecil atau dari perkebunan dapat di salurkan ke
asosiasi petani/koperasi/ pengepul. Mereka kemudian akan menyalurkan kopi tersebut ke broker
atau agen yang kemudian akan di kirim ke pedagan asing untuk di distibusikan ke pengelola kopi
di Jerman. Dari pengelola kopi (roaster), maka kopi akan di distribusikan ke pengecer dan
pengepul kopi roasted. Dalam distribusi ini pedagang, agen dan broker bertindak sebagai
perantara antara produsen dan pelanggan mereka.

21
Grafik 5. Saluran Distribusi Produk Kopi di Jerman

Indonesia Negara Uni Eropa

Asosiasi petani /
Petani kecil koperasi /
pengepul

Agen/
Perkebunan
Broker
Saluran retail
(Retail Channel)

Pedagang Pengolah Kopi


(Asing) (Roeaste)

Channel
pengumpul

Sumber: CBI

G. Hambatan Lainnya

Hambatan lain bagi pengusaha kopi Indonesia untuk dapat memasarkan produk kopi mereka ke
pasar Jerman dapat beraneka ragam. Berikut ini beberapa hambatan yang mungkin terjadi:

1) Harga kopi premium Indonesia merupakan salah satu kendala untuk memasuki pasar Jerman.
Tingginya harga kopi premium Indonesia mengakibatkan kopi Indonesia sulit bersaing dengan
kopi dari negara pesaing. Tingginya harga kopi juga di sebabkan oleh tinggi nya biaya produksi
dan biaya buruh (labor cost).

2) Faktor cuaca dan tingginya konsumsi kopi pada masyarakat Indonesia. Cuaca merupakan
salah satu factor utama yang mengakibatkan produksi kopi Indonesia berkurang. Badai El Niño
yang di perkirakan mulai akhir tahun 2014 dan berlangsung sampai November 2015, juga dapat
berdampak serius pada produksi kopi Indonesia. Hal ini menjadi hambatan bagi pegusaha
Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar Jerman. Disamping itu tingginya tingkat konsumsi
dalam negeri Indonesia, juga berdampak pada menurunnya tingkat ekpor. Tingkat kosumsi
masyarakat Indonesia naik 7.7 persen untuk pada tahun 2011 -2014.

22
3) Kendala Bahasa dan pelayanan juga menjadi hambatan bagi pengusaha Indonesia untuk
mengekspor kopi ke Jerman. Perusahaan Jerman lebih menyukai menggunakan bahasa mereka
dalam berbisnis, akan tetapi juga memungkinkan untuk menggunakan Bahasa Inggris sebagai
berkomunikasi dalam bisnis. Disamping itu kebiasaan Jerman yang lebih mengutamakan
pelayanan yang memuaskan, waktu yang singkat dalam hal pengiriman, extra proses, dan
pemesanan dalam jumlah sedikit menjadi hambatan tersendiri bagi eksportir Indonesia.

3. Analisa Pesaing
A. Analisa Pesaing Negara Brasil

Brazil merupakan produsen kopi terbesar di dunia, mengendalikan lebih dari 30% produksi kopi
internasional.Brazil juga merupakan salah satu produsen penting bagi Jerman dan negara Uni
Eropa lainnya. Brazil terletak di zona tropis, dan sekitar 8 juta hektare lahan Brasil didedikasikan
untuk menanam kopi.Produksi tahunan kopi Brazil sekitar 35.7 juta kantong untuk periode
1990/91 sampai 2012/13. Produksi kopi Brazil meningkat dari tahun ke tahun salama 50 tahun
terakhir ini.Kopi yang di produksi di Brasil adalah Arabika dan Robusta, tetapi yang utama
adalah kopi Arabika, dan sebagian besar di proses secara kering. Sekitar 10% dari semua kopi
yang diekspor adalah jenis Arabika, diikuti oleh berbagai jenis kopi Robusta dengan proporsi
5%. Yang membuat negara ini lebih unggul dari negara produsen kopi lainnya adalah rendah nya
biaya produksi kopi di Brazil. Dalam grafik 6 perkiraan produksi kopi di Brazil turunsebesar
2.3% menjadi 44.3 juta kantong pada periode 2015/16.Diharapkan produksi Arabika meningkat
1.9% atau dapat mencapai 32.9 juta kantong. Sedangkan untuk kopi Robusta diperkirakan 11.4
juta kantong, atau 13% lebih rendah dari 2014/15.

Grafik 6. Produksi Kopi Arabika dan Robusta di Brazil

Sumber: ICO, 2015


23
Grafik 7. Indikasi Harga harian kopi Brazil di pasar internasional

Sumber: ICO, 2015 (www.ico.org)

Harga kopi Brazil di pasar internasional di perkirakan juga menurun sekitar 4.3% pada bulan
Mei 2015. Penurunan ini merupakan penurunan terendah di tahun 2015. Kekawatiran pasokan
tanaman kopi Brazil yang menurun di sebabkan oleh karena faktor cuaca.

B. Analisa Pesaing Negara Vietnam


Vietnam merupakan negara peng-ekspor kopi terbesar kedua setelah Brazil. Produksi kopi di
Vietnam meningkat secara drastis sejak tahun 1980. Vietnam juga merupakan negara utama di
dunia yang memproduksi dan mengekspor kopi Robusta.

Grafik 8. Produksi Kopi Vietnam

sumber: USDA
Total produksi kopi pada periode pemasaran 2013/14 sekitar 29 juta kantong atau 1,74 juta ton
yang berasal dari biji kopi hijau, dan perhitungan untuk produksi kopi Arabika sebesar 70 ribu
24
ton. Vietnam telah mengekspor biji kopinya ke 90 negara. Dua pasar besar di Asia adalah Jepang
dan Korea, yang juga merupakan pelanggan penting dari Vietnam. Pasar permanen di negara-
negara Asia Tenggara adalah Filipina, Malaysia, dan baru-baru ini adalah Indonesia.

Jerman adalah pelanggan terbesar Vietnam, dan diikuti oleh Amerika Serikat, dan Belgium.
Harga rata-rata ekspor kopi robusta Vietnam dalam tujuh bulan pertama periode 2013/14 adalah$
1,796 / MT (FOB Ho Chi Minh).

4. Peluang dan Strategy


A. Peluang
Indonesia merupakan produsen biji kopi hijau (green coffee) terbesar ketiga di dunia, akan tetapi
pembagian (share) kopi indonesia di pasar Eropa masih sedikit. Para ekporter kopi Indonesia di
hadapkan pada peluang besar untuk memasuki pasar Eropa dengan mematuhi skema sertifikasi
sosial dan ekologi yang tersedia di pasar. Pasar Eropa yang paling menarik untuk kopi
berkelanjutan /kopi organik adalah Jerman, Belanda, dan Inggris. Jerman merupakan pasar yang
besar untuk kopi berkelanjutan dan kebanyakan kopi dari sumber berkelanjutan memiliki
sertifikat organik.

Pasar kopi di jerman dan negara Uni Eropa di bedakan menjadi tiga kelas; pasar kelas bawah,
pasar kelas menengah, dan pasar kelas atas. Untuk pasar kelas bawah, kopi yang di jual adalah
kopi blended dengan kualitas rendah. Sedangkan untuk pasar kelas menengah, kopi yang di jual
adalah kopi kualitas tinggi, dan kopi kelas atas menjual kopi specialty atau kopi dengan kulitas
sangat tinggi. Prospek pasar untuk kopi Indonesia dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

25
Grafik 9. Pasar kopi berdasarkan kelas, kualitas dan sertifikasi
Demeter /SMBC
Bird friendly /FGP
 Kopi specialty / kualitas sangat
tinggi (contoh: single origin)
Pasar kelas  Utamanya Arabika
atas Organic/frair
 Di jual di toko khusus trade

 Kualitas tinggi
Pasar kelas
 Mix Robusta/Arabika UTZ/ 4C/
menengah
 Di jual di Supermarket Rainforest
Alliance
 Kopi Blended, kualitas rendah
Pasar kelas ke bawah  Khususnya Robusta
 Di jual di supermarket Kopi biasa

Sumber: CBI

Karena standar sertifikasi sosial dan ekologi yangbekerja dengan nama-nama merek besar
semakin meningkat, maka kopi bersertifikat yang dijual melalui saluran ritel biasa juga semakin
tinggi.
Pada periode 2006 – 2012, penjualan fair trade menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 12%
(2,1 juta kantong). Pada tahun 2010, penjualan kopi organik mencapai 1.7 juta dengan
pertumbuhan tahunan sebesar 12%. Penjualan kopi di Eropa sekitar 45% dampai 81% dari total
penjualan, tergantung dari standar sertifikatnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar Eropa
merupakan pasar yang potensial bagi exkportir Indonesia untuk kopi dari sumber berkelanjutan /
kopi organik.

Harga minimum untuk kopi organik / dari sumber berkelanjutan pada fair trade dan harga
premium di tunjukkan pada table 8. Tidak ada spesifik harga minimum Fairtrade dan premium
yang di tetapkan untuk kopi semi-washed, tapi harga tersebut seharusnya tidak akan lebih rendah
dari harga kopi alami biasa dan akan menerima perlakuan yang sama seperti produk kopi
lainnya. Fair trade premium di tetapkan dengan harga 0.20 USD per pound, dan premium
organik ada tambahan sebesar 0.30 USD per pound. Kopi specialty memiliki harga yang jauh
lebih tinggi dari harga pasar.

26
Tabel 9. Harga minimum Fairtrade dan premium, FOB, USD / lb

Sumber: FLO, 2013

B. Strategy
Beberapa strategi pemasaran kopi di pasar Jerman dapat di lakukan. Diantaranya adalah dengan
menyediakan branding, pemasaran dan promosi, website, dan sosial media.

1. 'Branding' perusahaan adalah sesuatu yang berbeda daripada hanya membawa merek
produk anda sendiri. Branding dapat membangun identitas perusahaan dan mengenalkan
identitas anda di pasar luar negeri. Pada tahap awal, sebagai produsen kopi Indonesia,
anda perlu membangun identitas anda. Saran untuk itu adalah dengan membuat daftar
tentang karakteristik penting produk anda, yang membuat produk anda berbeda dari
supplier kopi lain nya. Pemilihan karakteristik tergantung pada tipe business, misi,
produk yang di tawarkan, dan sasaran pasar. Bagi perusahaan tradisional, mengekspor
kopi dengan kualitas standard, tanpa sertifikat sosial atau ekologi, harus memperhatikan
hal berikut ini:
 Fasilitas perusahaan anda (modern) dan peralatan
 Sistem kualitas managemen anda yang dapat membuktikan keandalan dan konsistensi
perusahaan anda.
 Lokasi anda (strategis) untuk pasar Eropa
 Kebijakan dari tanggung jawab social perusahaan (Corporate Social Responsibility
(CSR)) anda.

Semua karakterisktik yang di sebutkan diatas juga berlaku untuk perusahaan trading kopi
specialty, termasuk kualitas tinggi, varietas yang exotik, dan/ atau memiliki sertifikat social
dan/ atau ekologi. Akan tetapi penekanan lebih lanjut harus memperhatikan:

27
 Konsisten dan kehandalan anda di dalam kualias, pengiriman, dan pelayanan.
 Misi sosial dan/ atau ekologi perusahaan.
 Kepatuhan terhadap sertifikasi meliputi standar sosial dan / atau ekologis.
 Dampak positif bagi komunitas produksi dan/ atau perlindugan keanekaragaman local.
 Karaketeristik yang inovatif, misalnya memperkenalkan produk baru dan varietas kopi
yang exotis.

Karakteristik tersebut akan menjadi dasar untuk mengembangkan `tema’ perusahaan. Tema
ini dapat di cerminkan ke dalam aspek berikut ini.

 Nama
 Tagline, Slogan, atau Moto
 Logo / Merek dagang
 Asal, misalnya. Merek negara
 Grafik, bentuk, dan warna
 Pengelolaan kerjasamadengan pelanggan

2. Cara lain adalah pemasaran dan promosi. Strategy promosi harus di gunakan oleh para
eksporter Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan produk dan perusahaan
anda di tingkat pedagang (trader) dan pengelolah kopi, maksudnya adalah untuk
mengexpose produk anda dan membawa anda lebih dekat pada potensial pembeli dan
meyakinkan pembeli akan kualitas dan potential produk anda di pasar Jerman. Beberapa
aspek yang perlu untuk di masukkan ke dalam bahan promosi adalah sebagai berikut:

 Deskripsi produk yang akurat (menurut standar Uni Eropa)


 Foto produk yang jelas, menunjukkan produk beserta kemasannya (dalam hal ini kopi
panggang (roasted)).
 Kapasitas supply per tahun per produk
 Tanggal pengiriman yang memungkinkan: permintaan kopi di tentukan oleh perbedaan
musim dalam ketersediaan suply dan promosi.
 Fasilitas penyimpanan dan pengolahan: tunjukkan bahwa fasilitas pasca panen anda
mencapai standard. Masukkan gambar fasilitas tersebut pada website anda atau bahkan

28
pertimbangkan untuk membuat video/ film dari proses produksi anda, khusus nya untuk
produk specialty.
 Branding: brand perusahaan, contohnya dengan mencetak logo perusahaan pada
kemasan. Hal ini penting untuk dilakukan oleh produser kopi, mengingat reputasi adalah
faktor utama untuk berhasil.
 Referensi ekspor: selalu meminta mitra bisnis anda, jika anda dapat menggunakan
referensi mereka dalam pemasaran produk anda.
 Sertifikat kualiatas produk (misalnya Global GAP atau HACCP). Sertifakat ini sangat
berguna jika anda tidak memiliki hubungan perdagangan dengan para importir Eropa.
3. Disamping itu website dan media sosial juga perlu. Website adalah elemen penting
dalam memasarkan produk anda. Website dengan kualitas tinggi erat hubungannya
dengan kemodernan dan keprofesionalan. Internet juga media penting untuk
menyebarkan pemasaran. Berbagi video online, seperti youtube, dapat menarik potential
pembeli untuk melirik perusahaan anda. Sosial media dapat membantu eksportir
Indonesia untuk berkenalan dengan pembeli Eropa, karena mereka secara teratur aktif di
jejaring sosial (misalnya Facebook atau LinkedIn).

Strategi harga untuk produk kopi dari sumber berkelanjutan/organik di tetapkan berdasarkan
tujuan finansial yang ingin anda capai dalam bisnis. Tujuan ini bisa untuk memaksimalkan
profit, pendapatan, jumlah, biaya recovery, kelangsungan hidup atau mempertahankan status
quo. Ada 2 strategi harga yang biasa di pakai untuk produk kopi ini.

1) Biaya ditambah harga (cost plus pricing)

Biaya-plus pricing adalah penetapan harga dengan menambahkan keuntungan pada biaya
produksi. Strategi ini efektif untuk menentukan apakah anda dapat memenuhi harga pasar global
untuk kopi atau tidak.

2) Value-based pricing

Strategi ini bisa di pakai jika tidak ada kompetisi (belum ada kompetisi) di dalam pasar atau
produk anda dianggap sebagai produk yang unik dan eksklusif. Strategi ini paling berguna untuk
spesialisasi yang berbeda atau non-komoditas bahan makanan.

29
C. Trend
Trend kopi impor di jerman relative stabil, hal ini dapat di lihat pada grafik 10 di bawah ini.
Trend impor berikut berlaku untuk biji kopi hijau biasa dan organik.

Grafik 10. Tren kopi impor di pasar Jerman

Sumber: CBI
5. Informasi Penting
A. Trade Promotion Asing di Jerman
Korea Trade Investment Promotion Agency
MesseTurm 33. OG ,Friedrich-Ebert-Anlage 49
60308 Frankfurt am Main
Tel.: 069 / 24 29 92 - 0
Fax: 069 / 25 35 89
Email: frankfurt@kotra.or.kr
www.kotra-deutschland.de
Malaysia External Trade Development Corporation
Kastor-Hochhaus (Commerzbank)
17th Floor, Platz der Einheit 1
60327 Frankfurt am Main
Germany
T.+49 (0) 69 2475015-10
F.+49 (0) 69 2475015-20
Email: frankfurt@matrade.gov.my
www.matrade.gov.my

30
JETRO (Japan External Trade Organization)
JETRO Berlin
Friedrichstr. 70
10117 Berlin
Tel: 030/2094-5560 Fax: 030/2094-5561
E-Mail: info-bln@jetro.go.jp
JETRO Düsseldorf
Immermannstr. 65 C
40210 Düsseldorf
Tel: 0211/136020 Fax: 0211/326411
E-mail: info-dus@jetro.go.jp

B. Perwakilan Jerman di Indonesia


Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Jln. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta 10310
Telp: +62 21 339855000
Fax : +62 21 390 1757
www.jakarta.diplo.de

EKONID (Kamar Dagang Indonesia-Jerman)


Jln. KH Agus Salim 115, Menteng,
Jakarta 10310
Tel : +62 21 3154685
Fax : +62 21 3157088
http://indonesien.ahl.de

C. Chamber of Commerce di Jerman


Chamber of Commerce and Industry (kantor Pusat)
Deutscher Industrie- und Handelskammertag e. V.
Breite Straße 29
10178 Berlin

31
Hamburg Chamber of Commerce (kantor cabang di Hamburg)
Adolphsplatz 1
20457 Hamburg
Tel.: 040 / 36 13 8-138
Fax: 040 / 36 13 84 01
E-mail: service@hk24.de
D. Institusi dan Lembaga Terkait Jerman
German Coffee Association e.V.
Steinhöft 5 - 720459 Hamburg
Phone: +49 (0)40 37 42 36 10
info@kaffeeverband.dehttp://www.kaffeeverband.de

Bundesverband des Deutschen Gross-und Aussenhandels e.V.


Assistance to foreign exporters for contacting member importers.
Am Weidendamm 1 A
P. O. Box 1349
Berlin - 10117
Germany
T. +49-3059009950
F. +49-30590099519
Email. info@bga.de
www.bga.de

Handelsvertreter.
Centralvereinigung Deutscher Wirtschaftsverbände für Handelsvermittlung und Vertrieb
(CDH) e.V.
The Largest German platform for commercial agents
Am Weidendamm 1 A · 10117 Berlin
Phone +49 (0)30 7 26 25 – 600
www.handelsvertreter.de

32
E. Daftar Pameran Produk terkait di Jerman
Kunjungan pameran perdagangan adalah cara yang baik untuk meningkatkan ekspor perusahaan
and produk anda, serta mnegenal pesaing anda. Pameran produk kopi di Jerman dapat di lihat
pada informasi berikut ini:
 COTECA –Pameran perdagangan internasional untuk produk kopi, teh, dan kakao di
Hamburg- Jerman. Pameran ini diadakan setiap 2 tahun sekali, pameran selanjutnya
akan diadakan pada tanggal 7- 9 September 2016 di Congress Center Hamburg. Untuk
informasi lebih lanjut:http://coteca-hamburg.com/aussteller/informieren/gelaendeplan/

 Biofach - pameran internasional yang paling penting untuk makanan organik dan
produk perdagangan yang diadakan setiap tahun di Nürnberg, Jerman. Pameran
selanjutnya akan diadakan pada tanggal 10-13 February 2016 di Messezentrum
Nürnberg. Untuk informasi lebih lanjut:
https://www.biofach.de/de/messeinfo/hallenuebersicht/

 Eu'Vend & coffeena Expo - Coffeena Expo adalah sebuah acara yang diadakan dari
tanggal 24 September hingga 26 September 2015 di Koelnmesse di Cologne, Jerman.
Acara ini menampilkan produk-produk seperti suply kopi yangmodern - dari biji kopi
ke kapsul. Ditambah semua tren dan inovasi dari industri mesin kopi otomatis.

F. Perwakilan Indonesia di Jerman

Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC Glockengiesserwal 17, 20095 Hamburg


Hamburg) Tel : +49 40 33313280/1
Fax : 49 49 33313 282
Email :inatrade@itpchamburg.de
Internet :www.itpchamburg.de

33
Kedutaan Besar Republik Indonesia – Lehrter Str 16-17, 10557 Berlin
Berlin Tel : +49 30 4780 70
Fax : +49 30 44737142
Internet : www.kbri-berlin.de

Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Zeppelianalle 23, 60325 Frankfurt am


Frankfurt Main
Tel : +49 69 247 0980
Fax : +49 69 247 0984 0
Internet : www.kjrihamburg.de

Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Bebelalle 15, 22299 Hamburg


Hamburg Tel : +49 40 512 070
Fax +49 40 511 7531
Email : info @kjrihamburg.de
Internet: www.kjrihamburg.de

G. Daftar Importir Produk Kopi di Jerman

Neumann Gruppe GmbH Coffee Plaza


Am Sandtorpark 4
20457 Hamburg – Jerman
Telp: +49 (0) 40 - 36123-0
Fax: +49 (0) 40 - 36123-400
E-mail: corp.communications@nghh.de
http://www.nkg.de/ueberuns
InterAmerican Coffee Plaza
Am Sandtorpark 4 D-20457 Hamburg
Tel +49 (0)40 - 373 367
Fax +49 (0)40 - 373 123
Email info@iaccoffee.de
http://www.iaccoffee.co.uk/aboutus

34
Benecke Coffee Bernhard Benecke Coffee Gmbh & Co. KG
Deichstrasse 48-50 Suite 400/1
20459 Hamburg
Tel: + 49 40 3785 14-0
Fax: + 49 40 3750 0880 for trade / 3750
0881 for finance / 3750 0882 for traffic
E-Mail: info@benecke-coffee.de
http://www.benecke-coffee.de/de/
Tchibo Tchibo GmbH
Überseering 18
22297 Hamburg
Tel.: +49 (0)40 - 63 87-0
Fax.: +49 (0)40-63 87-26 00
E-Mail: info@tchibo.com
http://www.tchibo.com
Aldi http://www.aldi.com
Indotatis Im- & Export Kaffee & Gewürze
Bremer Weg 4
27777 Ganderkesee
T : +49 (0) 421-3346 8764
Email: tati@indotatis.de
http://indotatis.de/kontakt/
Schamong Kaffee Venloer Str. 535
50825 Köln
Tel. Büro: 0221 13056030
Fax: 0221 130560350
kaffeeroester@schamong.com
H. Schoppe & Schultz GmbH & Co. Kg Heinrich-Herty Strasse 28-30
23909 Ratyeburg - Jerman
Telp: +49 4541 86320
Fax: +49 4541 863232
info@schoppe-schultz.de

35
www.schoppe-schultz.de
Multinova Helpilze Wasserburgerstr.133
83071 - Stephanskirchen
Bayern – Oberbayern
Telp: +49 8031 4081330
Fax: +49 8031 408132
info@multinova.at
www.multinova.at
Ariston Fine Food GmbH Arthur Weber Weg 17
61231 – Bad Nauheim
Hessen – Darmstadt
Telp: + 49 060 32 937110
Fax: +49 06032 937112
www.ariston-fine-food.com
Asia At Enak Durlacher Strasse 4
10715
Berlin – Kreisfreie Stadt
+49 304 3926843
+49 304 3926391
info@enak-online.com
www.enak-online.de
Azul Kaffee GmbH & Co. KG Am Deich 43
28199
Bremen – Kreisfreie Stadt
+49 421 59080
+49 421 5908200
info@ayul.de
www.ayul.de
Bananeira Friedrichstr. 23
91054 ERLANGEN

Bayern – Mittelfranken
DEUTSCHLAND

36
+49 9131 9295600
info@cafe-bananeira.de
www.bananeira.de
Berliner Kaffeeroesterei Uhlandstrasse 173/174
10719
Berlin - Kreisfreie Stadt
+490 308 8677920
+490 308 8677922
datenschutz@berliner-kaffeeroesterei.de
www.berliner-kaffeeroesterei.de
Biolandhof – Klein Schmiedsgasse 1
97877
WERTHEIM
Baden-Württemberg – Stuttgart
+49 9342 6386
+49 9342 935847
biolandhof-klein@t-online.de
www.lupinenkaffee.de
Bioma GmbH Manhagener Allee 76
22926
Ahrensburg
Schleswig-Holstein – Stormarn
+49 4102 54903
+49 4102 54946
info@bioma.de
www.bioma.de
DWP EG Hinzistobler Strasse 10
88212
Ravensburg
Baden-Württemberg – Tübingen. Jerman
Telp: +49 751 361550
+49 751 3615544
37
bestellung@dwpeg.de
www.dwp-rv.de
EL PUENTE GMBH Lise-Meitner-Str. 9
D-31171 Nordstemmen
Telp: +49 05069 3489 0
Fax: +49 05069 3489 28
Email: info@el-puente.de
http://www.el-puente.de

38

Anda mungkin juga menyukai