Anda di halaman 1dari 16

MIKOTOKSIN

Disusun oleh:
NUR KHALIFAH (1803035043)
MUHAMMAD ALWI (1803035016)
CHARLES (1803035060)
SULIKA (1803035010)
DOMINGGA PARTA M (1803035003)
KEVIN JULIANTO RIO A.K (1803035023)
ALDY ALVIANNOR (1803035020)
RONAULI LIMBONG (1803035067)
Mikotoksin adalah racun atau toksin yang
dihasilkan oleh jamur (mycos). dengan
dihasilkannya mikotoksin, patogen tersebut
dapat menimbulkan gangguan, baik secara
langsung oleh patogennya sendiri maupun
secara tidak langsung oleh mikotoksinnya.

Mikotoksin tidak hanya mengganggu inangnya


saja, tetapi dapat pula menimbulkan gangguan
pada konsumen apabila mereka mengonsumsi
bahan yang berasal dari inang serta mengandung
mikotoksin tersebut.
Example:

Contoh klasik yang pernah dikemukakan adalah yang terjadi di


negara-negara Eropa, yang mengonsumsi roti yang tepungnya
terbuat dari tanaman sebangsa gandum yang di sebut ray (Secale
cereale) yang telah terserang jamur Claviceps purpurea dan
menghasilkan suatu toksin. Toksin ini ternyata tidak mengalami
kerusakan, sekalipun sudah di buat tepung maupun telah diolah
dan di panggang. Mikotosikosis ini dikenal dengan Ergotisme atau
Sint Holy Fire dengan gejala yang cukup menyeramkan, yaitu
terjadinya pembusukan pada anggota badan dan diikuti oleh
terlepasnya bagian-bagian yang busuk tersebut.
terdapat enam jenis mikotoksin utama yang sering merugikan manusia,
yaitu :

Aflatoksin

Struktur kimia aflatoksin B1.

Sebagian besar aflatoksin dihasilkan oleh Aspergillus flavus Link dan


juga A. parasiticus Speare.Kedua cendawan tersebut hidup optimal pada
suhu 36-38 °C dan menghasilkan toksin secara maksimum pada suhu 25-
27 °C. Pertumbuhan cendawan penghasil aflatoksin biasanya dipicu oleh
humiditas/kelembaban sebesar 85% dan hal ini banyak ditemui di Afrika
sehingga kontaminasi Alflatoksin pada makanan menjadi masalah
umum di benua tersebut. Untuk menghindari kontaminasi aflatoksin,
biji-bijian harus disimpan dalam kondisi kering, bebas dari kerusakan,
dan bebas hama.
Citrinin

Struktur kimia Citrinin.

Mikotoksin ini ditemukan sebagai kontaminan alami pada


jagung, beras, gandum, barley, dan gandum hitam (rye). Citrinin
juga diketahui dapat dihasilkan oleh berbagai spesies Monascus
dan hal ini menjadi perhatian terutama oleh masyarakat Asia
yang menggunakan Monascus sebagai sumber zat pangan
tambahan. Monascus banyak dimanfaatkan untuk diekstraksi
pigmennya (terutama yang berwarna merah) dan dalam proses
pertumbuhannya, pembentukan toksin citrinin oleh Monascus
perlu dicegah.
Ergot Alkaloid

Ergot alkaloid diproduksi oleh berbagai jenis cendawan, namun


yang utama adalah golongan Clavicipitaceae. Dulunya kontaminasi
senyawa ini pada makanan dapat menyebabkan epidemik keracunan
ergot (ergotisme) yang dapat ditemui dalam dua bentuk, yaitu
bentuk gangren (gangrenous) dan kejang (convulsive).
Fumonisin

Struktur kimia Fumonisin.

Fumonisin ditemukan pada tahun 1988 pada Fusarium


verticilloides dan F. proliferatum yang sering mengontaminasi
jagung. Namun, selain kedua spesies tersebut masih banyak
cendawan yang dapat menghasilkan fumonisin. Toksin jenis ini
stabil dan tahan pada berbagai proses pengolahan jagungsehingga
dapat menyebabkan penyebaran toksin pada dedak, kecambah,
dan tepung jagung.Konsentrasi fumonisin dapat menurun dalam
proses pembuatan pati jagung dengan penggilingan basah karena
senyawa ini bersifat larut air.
Ochratoxin

Struktur kimia ochratoxin A

Ochratoxin dihasilkan oleh cendawan dari genus Aspergillus,


Fusarium, and Penicillium dan banyak terdapat di berbagai macam
makanan, mulai dari serealia, babi, ayam, kopi, bir, wine, jus
anggur, dan susu.
Patulin

struktur kimia patulin.

Toksin ini menyebabkan kontaminasi pada buah, sayuran, sereal,


dan terutama adalah apel dan produk-produk olahan apel sehingga
untuk diperlukan perlakuan tertentu untuk menyingkirkan patulin
dari jaringan-jaringan tumbuhan. Contohnya adalah pencucian apel
dengan cairan ozon untuk mengontrol pencemaran patulin. Selain
itu, fermentasi alkohol dari jus buah diketahui dapat memusnahkan
patulin.
Zearalenone

Struktur kimia zearalenone.

Zearalenone adalah senyawa estrogenik yang dihasilkan oleh cendawan


dari genus Fusarium seperti F. graminearum dan F. culmorum dan
banyak mengkontaminasi nasi jagung, namun juga dapat ditemukan
pada serelia dan produk tumbuhan
Trichothecene

Struktur kimia trichothecenes.

Toksin ini stabil dan tahan terhadapa pemanasan maupun proses


pengolahan makanan dengan autoclave. Selain itu, apabila masuk ke
dalam pencernaan manusia, toksin akan sulit dihidrolisis karena stabil
pada pH asam dan netral.
Sekarang ini, telah ditemukan banyak senyawa kimia
hasil aktivitas mikroorganisme, baik pada bahan yang
mati (bersifat saprofit) maupun pada tanaman inang
(bersifat parasit). Senyawa kimia tersebut ada yang
berbahaya karena bersifat toksin, tetpi tidak sedikit
yang bermanfaat karena berupa asam, alkohol, enzim,
hormon, pengatur tumbuhan, dan antibiotik.
Oleh karena itu dengan mempelajari ilmu penyakit
pascapanen ada kemungkinan untuk mendapatkan
banyak bahan yang berguna dan kemungkinan juga
dapat menghindari bahaya dar bahan yangmengandung
toksin akibat aktivitas mikroorganisme.
Untuk menghasilkan toksin tersebut di perlukan kondisi
lingkungan tertentu sehingga pembentukan toksin ini
mengikuti konsep segitiga yaitu:

• Inang yang rentan


• Patogen yang virulen
• Lingkungan yang cocok
Jadi, jika hanya ada inang yang rentan dan patogen yang
virulen saja belum tentu terbentuk toksin, karena masih
diperlukan adanya lingkungan yang cocok, apalagi jika
hanya ada inang yang rentan dengan lingkungan cocok
tanpa ada patogen yang virulenatau hanya ada patogen
yang virulen dan lingkungan yang cocok tanpa ada inang
yang rentan.
Dari ini dapat diambil manfaatnya bahwa akan
dihasilkan atau tidaknya mikotoksin oleh suatu
mikroorganisme pada suatu komoditas tertentu
dapat dikendalikn dengan memanipulasi
lingkungan. Namun harus dipelajari lagi lebih
lanjut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai