Kelompok 1:
1) aktivitas air
2) konsentrasi ion hidrogen
3) Temperatur
4) Konsistensi
5) cair dan padat
6) status nutrien
7) adanya bahan pengawet
Jenis-jenis Kerusakan
- Kerusakan fisik, yang disebabkan terjadinya perubahan kadar air selama
penyimpanan yang diakibatkan oleh perubahan cuaca, butiran menjadi
pecah dan mudah diserang hama
Kadar air dalam bahan pakan serta kelembaban relatif sangat berpengaruh
pada pertumbuhan A.flavus penghasil aflatoksin.
Bahan Pakan Yang Sering Terkontaminasi Mikotoksin
1. Biji-bijian dan kacang-kacangan
- Seperti : Jagung , Kacang kedelai, Sorgum, Gandum, dan
beras.
- Mikotoksin penyerang : Aflatoksin ,
Trikotesena,Zearalenone
- mekanisme :
Lanjutan
2. Serealia dan rempah-rempah
- Aspergillus ochraceus dan Penicillium vaerrucosum
dapat tumbuh pada bulir tanaman serealia yang
disimpan dalam suhu ≥ 15°C dan kelembaban antara
15-19%.
- Produksi okratoksin oleh jamur tersebut dapat terjadi
pada pH 5,5 dengan adanya zat besi, tembaga dan zink.
Dedak
• Mikotoksin : aflatoksin
• Menyebabkan tengik
• Karena mengandung lemak
• Aflatoksin mengakibatkan B-oksidasi,
sehingga muncul ketengikan
JENIS-JENIS MIKOTOKSIN
Aflatoksin
• Aflatoksin adalah racun hasil metabolisme sekunder dari kapang A.
flavus dan A. parasiticus yang banyak dijumpai pada berbagai pakan
yang berasal dari komoditi pertanian maupun hasil sampingannya.
• Kadar toksisitas tiap jenis aflatoksin berdeda, yang paling toksik =
aflatoksin B1 dg urutan kadar toksisitas = B1 > G1 > B2 > G2
• Beberapa bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
A.flavus = etilen oksida, sulfur oksida, theobromine, etil alkohol,
metil alkohol, asam asetat, asam propionat, sodium bisulfat dan
amonium polipropionat.
Kerugian aflatoksin
• menurunkan kuantitas dan kualitas produksi (telur dan
daging)
• terganggunya fungsi metabolisme dan absorbsi lemak,
tembaga, besi, kalsium, fosfor, betakaroten
• memperlemah sistem kekebalan.
• menurunkan pertambahan berat badan pada itik, kalkun,
angsa, burung
• pada ayam menyebabkan pertumbuhan menurun, konversi
Pakan tidak efisien, pembesaran hati, jantung dan pankreas,
serta pucatnya warna jengger, kaki dan sumsum tulang
Trikotesena/Trichothecenes
• penyebab keracunan ginjal pada manusia maupun hewan, dan juga diduga bersifat
karsinogenik.
• terdapat pada tanaman yang mati atau busuk, juga pada biji-bijian, kacang-kacangan dan
buah-buahan.
• Okratoksin terakumulasi pada ginjal, diikuti pada hati, otot dan lemak sehingga
menyebabkan gangguan pembentukan daging.
• Saat ini diketahui sedikitnya 3 macam Okratoksin, yaitu Okratoksin A (OA), Okratoksin
B (OB), dan Okratoksin C (OC).
Lanjutan
• OA = paling toksik dan paling banyak ditemukan
di alam, terupama pada komoditas kopi
• OA = pada berbagai produk ternak seperti
daging babi dan daging ayam.
• OA bersifat larut dalam lemak sehingga dapat
tertimbun di bagian daging yang berlemak.
• Manusia dapat terekspose OA melalui produk
ternak yang dikonsumsi.
Fumonisin
- kelompok toksin fusarium
- dihasilkan olh kapang Fusarium spp., terutama F. moniliforme
dan F. proliferatum.
- Mikotoksin ini relatif baru diketahui dan pertama kali diisolasi
dari F. moniliforme pada tahun 1988 (Gelderblom, et al. 1988).
- Selain F. moniliforme dan F. proliferatum, terdapat kapang lain
yang juga mampu memproduksi fumonisin, yaitu F.nygamai, F.
anthophilum, F. diamini dan F. napiforme.
- F.moniliforme tumbuh pada suhu optimal antara 22,5-27,5 0C
dengan suhu maksimum 32-37 0C.
• Hingga saat ini telah diketahui 11 jenis senyawa
Fumonisin, yaitu Fumonisin B1 (FB1), FB2, FB3 dan FB4,
FA1, FA2, FC1, FC2, FP1, FP2 dan FP3.