DAN
TOKSISITASNYA
1. Eksotoksin :
Racun yang dilepas oleh sel-sel fungi ke lingkungan sekitarnya, racun ini merupakan hasil metabolisme sekunder
2. Endotoksin :
Toksin yang berada di dalam sel fungi
Aflatoksin B1 merupakan jenis yang paling beracun terhadap beberapa jenis ternak, terutama
kalkun, dan bersifat karsinogenik pada hati Substrat yang paling disenangi oleh Aspergillus Flavus
adalah kacang tanah atau produk produk dari kacang tanah serta bungkil kacang tanah.
MIKOTOKSIN
Hingga saat ini telah dikenal 300 jenis mikotoksin, lima jenis
diantaranya sangat berpotensi menyebabkan penyakit baik pada
manusia maupun hewan, yaitu aflatoksin, okratoksin A, zearalenon,
trikotesena (deoksinivalenol, toksin T2) dan fumonisin.
Menurut Bhat dan Miller (1991) sekitar 25-50% komoditas pertanian
tercemar kelima jenis mikotoksin tersebut.
Penyakit yang disebabkan karena adanya pemaparan mikotoksin
disebut mikotoksikosis.
Mengapa penting?
INDONESIA
negara tropis Kelembaban tinggi (RH > 78%)
Suhu hangat ( 25 - 320C)
kerusakan pangan
cemaran mikotoksin
gangren ergotisme
MIKOTOKSIN
Perbedaan sifat-sifat kimia, biologik dan toksikologik tiap mikotoksin menyebabkan adanya
perbedaan efek toksik yang ditimbulkannya.
Selain itu, toksisitas ini juga ditentukan oleh:
(1) dosis atau jumlah mikotoksin yang dikonsumsi;
(2) rute pemaparan;
(3) lamanya pemaparan;
(4) spesies;
(5) umur;
(6) jenis kelamin;
(7) status fisiologis, kesehatan dan gizi; dan
(8) efek sinergis dari berbagai mikotoksin yang secara bersamaan terdapat pada bahan pangan
KEBERADAAN KE LIMA MIKOTOKSIN PADA PANGAN
PENGARUH YG
MIKOTOKSIN KOMODITI JAMUR PENGHASIL DITIMBULKAN
Mikotoksin Target
Alfatoksin liver
Okratoksin ginjal
Trichothecenes mukosa
Zearalenon saluran
kandung kemih
Aw Minimum utk Pertumbuhan Kapang Toksigenik
Kapang Aw
Aflatoksin dapat diproduksi dan terdapat pada berbagai bahan lain seperti
daging sapi segar, ham, bacon, susu sapi, coklat, kismis, sosis fermentasi,
roti, jus apel, keju, selai kacang dsb.
Toksisitas kronik dan akut dari satu jenis aflatoksin bervariasi, tergantung dari dosis,
frekuensi pemberian dan metabolismenya setelah masuk tubuh.
Aflatoksin adalah racun yang akut terhadap hati (hepatotoksin)
Contohnya pada sapi yang diberi pakan mengandung aflatoksin B1 maka pada air susunya
mengandung toksin M1.
Transformasi metabolik tersebut juga terjadi pada manusia dimana konsumsi bahan pangan seperti
serealia, dan kacang-kacangan yang mengandung aflatoksin B1 menyebabkan terdeteksinya
aflatoksin M1 pada air susu, urine dan darah.
Transformasi metabolik
dlm tubuh sapi Sekresi air susu
Pakan mengandung mengandung AFM1 Produk susu yg bebas
AFB1 kapang terdapat AFM1
Pencegahan dan Pengendalian
Menghindari tumbuhnya kapang penghasil dan pembentukan toksinnya pada
bahan pangan setelah dipanen.
Pada penyimpanan bahan pangan diatur aw, suhu, pH dan komposisi udara yg
tidak sesuai utk pertumbuhan kapang & pembentukan toksin.
Sortasi/pemilihan bahan yang baik. Bahan yang terserang hama atau terluka
karena serangga beresiko mengandung aflatoksin
Penggunaan senyawa kimia
Pemanasan
- Penggorengan kering kacang tanah suhu 150C, 30 menit menurunkan AFB1 80%,
AFB2 60%
- Penggorangan dengan minyak suhu 204C menurunkan AFB1 dan AFG1 40-50%
- Pemanasan dengan tekanan dapat menurunkan aflatoksin
Radiasi
- Radiasi UV mereduksi aflatoksin B1 dalam kurma kering. Spora A. Flavus tidak
tahan pada penyinaran UV selama 45 detik
- Radiasi sinar Gamma 0,25 - 1,0 Mrad menginaktivasi kapang dalam
penyimpanan bahan pangan
TERIMA KASIH <3