Anda di halaman 1dari 26

PEMBUATAN MEDIA

BIOKIMIA REAKSI (2)


Oleh:
Nadiah Albatati S.Si., M.Si

D3 Teknologi Laboratorium Medik


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Maarif Hasyim Latif
Media Urea Agar
Untuk mendeteksi rapid urease activity pada golongan proteus dan non rapid urease activity pada

golongan Enterebacteriacea.

Uji urease berfungsi untuk mengetahui kandungan enzim urease pada bakteri sehingga dapat

menguraikan urea membentuk amoniak.

 Hasil uji urease dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan pada media tidak mengalami perubahan

warna menjadi warna merah jambu atau pink.


Apabila positif (+) ditandai dengan pada media mengalami perubahan warna menjadi warna merah

jambu atau pink, dapat diartikn bahwa bakteri memiliki enzim urease sehingga dapat memecah urea
membentuk amoniak (Antriana, 2014).

Indikator: Phenol Red


ALAT DAN BAHAN

ALAT :  Akuades
 Beaker glass  media base urea
 Erlenmeyer  Hanstoff
 Gelas arloji  NaOH 0,1 N
 Gelas ukur  HCl 0,1 N
 Tabung gula-gula  pH media
 Pipet tetes
 Neraca TBB
 
 Kaki 3
 Kasa abses
 Api spirtus
 Spatula
 Korek api
 

 Kapas, kasa dan spirtus

BAHAN : 
PROSEDUR :
 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

 Sterilkan satu hari sebelum praktikum untuk alat gelas dan akuades yang digunakan dalam pembuatan Hanstoff

LANGKAH 1
 Lakukan perhitungan media base urea untuk jumlah dan ml tabung yang dibutuhkan

 Lakukan penimbangan Gelas Arloji Kosong, reagen media base urea, dan catat hasilnya

 Pindahkan bahan dari gelas arloji ke Beaker glass

 Larutkan dengan aquadest, panaskan di atas api spirtus hingga larut

 Suam-suam dengan air kran

 Lakukan pH media dengan melihat ketentuan di etiket bahan. (apabila pH terlalu asam tambahkan NaOH,

apabila terlalu basa tambahkan HCl)

 Tutup Erlenmeyer dengan kapas kasa, tutup dengan koran, sterilkan di autoclave 15 menit dengan suhu 121 oC,

tekanan 1,5 atau 2 atm


LANGKAH 2
 Sambil menunggu proses autoklaf selesai lakukan pembuatan media Hanstoff

 Lakukan Perhitungan media Hanstoff

 Lakukan penimbangan gelas arloji kosong yang sudah disterilkan, media Hanstoff dan catat hasilnya.ingat dengan

teknik aseptic. Perbandingan base urea dengan hanstoff adalah 10:1

 Larutkan dengan akuades steril dan homogenkan

 Campurkan larutan hanstoff dengan base urea agar dengan teknik aseptic dan homogenkan

 Tuang ke dalam tabung reaksi dengan melewatkan mulut Erlenmeyer pada api

 Miringkan atau tidurkan tabung. Tunggu sampai padat. Ingat hanya ada lereng saja.

 Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Media urea siap pakai dapat disimpan pada suhu

suhu 2 – 8 °C.
UJI LYSIN
Uji Lysine berfungsi untuk mengetahui kemampuan bakteri mendekarboksilase

lysine membentuk amino kadaverin (basa).


Hasil uji lysine positif ditandai dengan perubahan warna menjadi warna ungu

pada indikator bromkresol ungu.


Apabila negatif ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada indikator

bromkresol ungu (Anggraini et al., 2016).


Uji Katalase
Uji katalase berfungsi untuk mengetahui mampu atau tidaknya bakteri
memproduksi enzim katalase.
Hasil uji katalase positif ditunjukkan dengan adanya gelembung udara
setelah bakteri ditetesi larutan H2O2 (katalase +) (Handayani et al.,
2013).
ALAT DAN BAHAN UJI KATALASE
1. Wire loop / ose
2. Kultur bakteri Gram positif
3. H2O2
4. Bunsen
5. Pematik
6. Tempat uji katalase
PROSEDUR
1. Sterilkan wire loop dengan cara dibakar pada bunsen sampai membara merah. 
2. Ambil H2O2 dengan wire loop yang telah disterilkan.
3. Teteskan H2O2 yang menempel pada wire lood di atas tempat uji katalase.
4. Sterilkan wire loop dengan cara dibakar pada bunsen sampai membara merah.
5. Dinginkan wire loop dengan mengibaskan sebanyak 8 kali.
6. Pastikan wire loop sudah dingin dengan menempelkan pada bagian agar yang kosong (tidak ada koloni
bakteri).
7. Ambil 1 koloni bakteri
8. Tempatkan dan aduk koloni bakteri yang telah diambil dengan H2O2 yang telah diteteksan di atas tempat
uji katalase.
INTERPRETASI HASIL UJI KATALASE
1. Uji katalase positif = buih (busa) pada H2O2 yang ditambahkan koloni
bakteri
2. Uji katalase negatif = tidak terbentuk buih (busa).
MEDIA SIM (SULFUR, INDOL, MOTILITY)
Media SIM (Sulfide Indole Motility) adalah media yang berbentuk semi solid.

Media SIM adalah media differensial untuk uji biokimia. Media ini bukan media pertumbuhan melainkkan

media uji biokimia yang merupakan fermentasi yang dilakukan oleh bakteri.

Bakteri yang hidup pada media ini akan memfermentasi Indole (semacam senyawa) yang terdapat dalam

media.

Media SIM hampir sama dengan media TSI yaitu sama-sama merupakan media dalam tabung yang berfungsi

untuk pengujian biokimia. Hanya saja media SIM tidak dimiringkan pada penyimpanannya. Hal ini disebabkan

agar dapat melihat berapa panjang pergerakkan bakteri dari atas sampai ke bawah. Pergerakan bakteri ke

bawah berbentuk seperti pohon cemara terbalik, dan pergerakkannya ke bawah selalu meruncing. (Andina, 2012
KOMPOSISI MEDIA SIM
Medium SIM agar dibuat dengan komposisi pepton 30 g, meat extract

3 g, amonium sulfat 0,2 g, sodium thiosulfat 0,025 g, agar 3 g, dan


akuades 1000 ml. Medium ini dipanaskan hingga homogen, kemudian
disterilkan dengan autoklaf.
UREASE TEST
LYSINE IRON AGAR TEST
LYSINE IRON AGAR TEST
https://www.youtube.com/watch?v=gFJhpMjam7k
UJI KATALASE
MEDIA SIM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai