Anda di halaman 1dari 21

BENTUK DASAR HIFA FUNGI

DAN MODIFIKASINYA
Oleh: Nadiah Albatati S.Si., M.Si

D4 Teknologi Laboratorium Medik


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Maarif Hasyim Latif
HIFA DAN MISELIUM

 Jamur terdiri dari struktur somatik atau vegetatif yaitu thallus yang
merupakan filament atau benang hifa, miselium merupakan jalinan hifa.
 Tubuh kapang pada dasarnya terdiri dari dua bagian:
Miselium
 spora
 Miselium merupakan kumpulan Hifa (filament)
 Bentuk Hifa ada 3 macam :
Aseptat Hifa yang tidak bersekat mengandung banyak inti disebut senositik (coenocytic).
Septat dengan sel-sel uninukleat disebut monositik hifa.
Septat dengan sel-sel multinukleat.
 Diameter Hifa berkisar 3 – 30 μm.
 Hifa tua mempunyai ketebalan antara 100 – 150 μm
 pada dinding selnya terdapat senyawa melanin dan lipid yang berfungsi untuk
melindungi sitoplasma dari ultraviolet
Jenis-jenis hifa

Jenis-jenis hifa
Secara fungsional Hifa terdiri dari :

1. Hifa vegetatif :
 umumnya berada di atas substrat
 berfungsi untuk menyerap nutrisi dari substrat

2. Hifa fertil / aerial :


 tumbuh tegak di atas permukaan substrat
 berfungsi untuk reproduksi
 Hifa fertil berupa sporangiofor atau konidiofor.

3. Stolon: hypa panjang menegak yang terdapat pada Rhizopus spp. dan Mucor spp.
4. Klamidospora :
 sel-sel hifa berdinding tebal
 merupakan sel dominan dan akan berkecambah bila kondisi lingkungan kondusif.
 Anastomosis hifa
yaitu pertemuan 2 ujung hifa atau ujung hifa satu bertemu dengan bagian yang menonjol dari sel
hifa lain atau pertemuan antara bagian yang menonjol dari masing- masing sel hifa, kemudian
terjadi persatuan sitoplasma dan inti, selanjutnya membentuk hifa baru dan menjadi jala atau
miselium.
Macam-macam Hifa berdasarkan proses pembentukannya

 Hifa palsu atau Pseudohifa:


 hifa yang terbentuk pada jamur uniselluler (Khamir).
 Khamir bersifat dimorphism yaitu memiliki 2 fase dalam siklus hidupnya yaitu fase khamir dan fase
hifa yang selanjutnya membentuk pseudomiselium; contohnya Candida spp., Kluyveromyces spp.,
dan Pichia spp.
 Pada golongan khamir juga dapat membentuk miselium sejati misalnya pada Trichosporon spp.

 Hifa sejati:
 hifa cendawan berbentuk tabung yang kemudian terbentuk sekat-sekat/atau tidak terbentuk sekat.
Pada setiap sel dari hifa hanya ada satu inti disebut monokariotik.
 Bila dalam satu sel selalu ada dua inti disebut hifa dikariotik.
 Basidiomycetes mempunyai 3 macam hifa yaitu;
1. Hifa primer:
hifa yang tumbuh dari satu basidiospora dan berinti banyak, lalu terbentuk sekat-
sekat dan setiap sel berinti satu (homokariotik).
2. Hifa sekunder :
hifa yang terbentuk dari hasil persatuan antara 2 hifa homokariotik yang kompatibel.
3. Hifa tertier :
hifa yang berfungsi sebagai penyangga tubuh buah, pada ujungnya membentuk
lamella dengan basidium yang mengandung basidiospora.
 pada golongan Basidiomycota ditemukan septa yang kompleks yang membentuk badan
woronin yang berfungsi untuk menjaga terjadinya pergerakan bebas protoplasma antar
segmen
Tubuh Woronin: microbody inti padat yang
berasal dari peroksisom, dengan membran
unit yang ditemukan di dekat septa yang
membagi kompartemen hifa pada Ascomycota
berfilamen.
 Pada golongan Deuteromycota dan Ascomycota terdapat septa sederhana yang
membentuk septa dolipore
 Percabangan hifa dapat bersifat monopodial atau simpodial
Cabang simpodial: pertumbuhannya terbagi dua atau lebih pada setiap modul, atau
cabang tumbuh terminal kemudian cabang berikutnya tumbuh pada bagian bawah
ujungnya.
Cabang monopodial: Pertumbuhan cabang terus berlanjut pada satu cabang, tanpa
meristem yang terbagi.
MODIFIKASI HIFA

 Pada beberapa jamur ditemukan adanya modifikasi hifa seperti:


1. Rhizoid
2. Appresorium
3. Hiphopodia
4. Haustoria
5. Alat pengait/penangkap
6. Plectenchym
7. Stroma
8. Sklerotium
MODIFIKASI HIFA

1. Rhizoid
 hifa bercabang kecil yang tumbuh di bawah stolon, menempelkan hifa jamur ke substrat.
 Mampu mengeluarkan enzim pencernaan pada bahan makanan dan menyerap nutrisi.
2. Appresorium :

 sel khusus yang khas dari banyak jamur patogen tanaman yang digunakan untuk
menginfeksi tanaman inang.
 merupakan hifa pipih “penekan” organ, yang langsung menginfeksi dan memasuki inang
menggunakan tekanan turgor
3. Hipophodia :
 Hifa yang mempunyai tonjolan-tonjolan di kedua sisi dan berfungsi sebagai alat untuk
merekat dan menyerap makanan pada daun.
 Fungi patogen pada tanaman penyebab bercak daun

4. Haustoria:
 hifa bercabang atau gelembung bertangkai yang terdapat pada jamur parasit yang dapat
menembus dinding sel inang.
 alat serap zat hara pada jamur parasit yang bermacam bentuk dan susunannya
 dibentuk secara intrasel oleh intraksi antara cabang hifa dan sel hidupnya inang.
5. Hifa penangkap / pengait
 Hifa berfungsi untuk menangkap kelompok Nematoda / cacing
 Biasa digunakan sebagai agen biokontrol
 contohnya: Arthrobotrys oligospora
6. Plectenchym
 yaitu hifa yang berfusi dalam suatu ikatan hifa / jaringan tenun dari miselium,
 terdapat dua bentuk:
1. jaringan longgar disebut prosenchyma
2. jaringan padat disebut pseudopharenchyma.
7. Stroma
 Stroma yaitu suatu anyaman / jalinan hifa yang cukup padat, fungsinya sebagai
bantalan untuk tumbuh bagian-bagian lain.

8. Sklerotium
 yaitu anyaman padat serupa rizopor, berfungsi untuk melekat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai