Anda di halaman 1dari 15

MIKOTOKSIN

KELOMPOK 5
Mikotoksin adalah istilah yang digunakan untuk
merujuk pada toksin yang dihasilkan oleh jamur lebih
lengkapnya, mikotoksin didefinisikan sebagai racun atau toksin
hasil dari proses metabolisme sekunder jamur yang dapat
menyebabkan perubahan fisiologis abnormal atau pathologis
pada manusia dan hewan.

Mikotoksikosis adalah peristiwa keracunan yang disebabkan oleh makanan


atau pakan yang telah tercemar mikotoksin
PADA MANUSIA
Toksin yang diproduksi jamur pada umumnya tidak
menyebabkan penyakit akut pada manusia/hewan. Dapat
P akut, memunculkan penyakit secara cepat atau bersifat jangka
panjang (bersifat kariogenik : kanker, kehilangan imunitas
E tubuh, teratogenic dan embryotoxic). Penyakit timbul
disebabkan terkonsumsinya mikotoksin dalam jumlah kecil
N secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama
(terakumulasi).
G
A PADA TUMBUHAN
R
U
H
JENIS - JENIS MIKOTOKSIN

Mikotoksin mulai dikenal sejak ditemukannya aflatoksin


yang menyebabkanTurkey X –disease pada tahun 1960.
Hingga saat ini telah dikenal 300 jenis mikotoksin, lima
jenis diantaranya sangat berpotensi menyebabkan penyakit
baikpada manusia maupun hewan, yaitu aflatoksin, okratoksin
A, zearalenon, trikotesen(deoksinivalenol, toksin T2) dan
fumonisin.
1. Aflatoksin
Aflatoksin berasal dari singkatan aspergillus flavus
toxin. Toksin ini pertama kali diketahui berasal dari
jamur aspergillus flavus yang berhasil diisolasi pada tahun
1960. Aspergillus flavus sebagai penghasil utama aflatoksin
umumnya hanya memproduksi aflatoksin b1 dan b2 (afb1 dan
afb2) sedangkan aspergillus parasiticus memproduksi afb1, afb2,
afg1, dan afg2.

( Aspergillus flavus ) ( Aspergillus parasiticus )


2. Citrinin

Citrinin pertama kali diisolasi dari penicillium


citrinum oleh thom pada tahun 1931. Mikotoksin ini
ditemukan sebagai kontaminan alami pada jagung, beras,
gandum, barley, dan gandum hitam (rye).

( Penicillium citrinum )
3. Fumonisin

Fumonisin termasuk kelompok toksin fusarium yang dihasilkan


oleh jamur fusarium spp., terutama fusarium moniliforme dan fusarium
proliferatum. Mikotoksin ini relatif baru diketahui dan pertama kali diisolasi
dari fusarium moniliforme pada tahun 1988. Selain fusarium
moniliforme dan fusarium proliferatum, terdapat pula jamur lain yang juga
mampu memproduksi fumonisin, yaitu fusarium nygamai, fusarium
anthophilum, fusarium diamini dan fusarium napiforme.

( Fusarium proliferatum )
4. Deoksinivalenol

Deoksinivalenol (don, vomitoksin) adalah mikotoksin


jenis trikotesena tipe b yang paling polar dan stabil. Jenis
mikotoksin ini diproduksi oleh jamur fusarium
graminearium (gibberella zeae) dan fusarium culmorum, dimana
keduanya merupakan patogen pada tanaman.

( Fusarium graminearium ) ( Fusarium culmorum )


5. Patulin
Patulin dihasilkan oleh penicillium, aspergillus, byssochlamys,
dan spesies yang paling utama dalam memproduksi senyawa ini
adalah penicillium expansum. Toksin ini menyebabkan kontaminasi
pada buah, sayuran, sereal, dan terutama adalah apel dan produk-
produk olahan apel sehingga untuk diperlukan perlakuan tertentu
untuk menyingkirkan patulin dari jaringan-jaringan tumbuhan
contohnya adalah pencucian apel dengan cairan ozon untuk
mengontrol pencemaran patulin.

( Penicillium expansum )
6. Ocharotoxin

Ochratoxin dihasilkan oleh jamur dari


genus aspergillus, fusarium, and penicillium dan banyak terdapat di
berbagai macam makanan, mulai dari serealia, babi, ayam, kopi,
bir, wine, jus anggur, dan susu. Secara umum, terdapat tiga
macam ochratoxin yang disebut ochratoxin a, b, dan c, namun yang
paling banyak dipelajari adalah ochratoxin a karena bersifat paling
toksik diantara yang lainnya.
7. Trichothecenes

Terdapat 37 macam sesquiterpenoid alami yang termasuk


ke dalam golongan trichothecene dan biasanya dihasilkan
oleh fusarium, stachybotrys, myrothecium, trichodemza, dan
cephalosporium. Toksin ini ditemukan pada berbagai serealia dan
biji-bijian di amerika, asia, dan eropa toksin ini stabil dan tahan
terhadap pemanasan maupun proses pengolahan makanan
dengan autoclave.
8. Zearalenone

Zearalenone adalah senyawa estrogenik yang


dihasilkan oleh jamur dari genus fusarium seperti fusarium
graminearum dan fusarium culmorum dan banyak
mengkontaminasi nasi jagung, namun juga dapat
ditemukan pada serelia dan produk tumbuhan.

( Fusarium graminearum ) ( Fusarium culmorum )


CARA MENGANTISIPASI BAHAYA
MIKOTOKSIN

• Kontrol kadar air


• Kontrol kondisi lingkungan tempat penyimpanan pangan
• Kontrol agar pangan tetap segar
• Kebersihan peralatan
• Penggunaan Bahan Penghambat Tumbuhnya jamur (Mold
inhibitor)
• Antimikotik
Regulasi Mikotoksin

Draft SNI tentang batasan cemaran mikotoksin, meliputi 5


jenis yaitu aflatoksin, deoksinivalenol, fumonisisn, okratoksin A, dan
patulin sedang dibuat. Khusus untuk cemaran aflatoksin, batas
maksimum yang ditetapkan pada berbagai produk pangan adalah
sama seperti halnya pada Keputusan Kepala Badan POM (2004),
yaitu pada kacang tanah dan produk olahannya serta jagung dan
produk olahannya, adalah 20 ppb untuk AFB1 dan 35 ppb untuk total
aflatoksin, dan pada susu dan produk olahannya adalah 0.5 ppb
untuk AFM1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai