Anda di halaman 1dari 30

MIKROBIOLOGI

Penggunaan Mikroba
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4
Dwiki Febi Riaya Ayodya (12030027)
Edwin Widiatmaja (12030028)
Fani Nur Rahman (12030032)
Gilang Satya Wira Wicaksana
(12030036)
Gustiyar Pandu Satria (12030037)
Samhudi (12030068)
Satria Putra Samudra (12030069)
Siti Rahmah (12030072)
Syofa Anida (12030073)
Mikroorganisme Pengubah dan
Penghasil Makanan dan
Minuman
JENIS-JENIS MIKROORGANISME YANG DIMANFAATKAN
UNTUK MENINGKATKAN PRODUK PANGAN
Melalui proses fermentasi yang dilakukan
mikroorganisme, bahan makanan tertentu diubah
menjadi bahan bentuk lain sehingga cita rasanya
lebih menarik atau mengandung nilai gizi yang
lebih tinggi.
Contoh makanan ini

keju, mentega, yoghurt, roti, alkohol


KEJU
Pada pembuatan keju, kelompok bakteri yang
dipergunakan adalah bakteri asam laktat. Bakteri asam
laktat yang bisa digunakan adalah Lactobacillus dan
Sterptococcus.
Ada 4 macam jenis keju, yaitu :
1. Keju sangat keras, contoh: keju Romano, keju
Permesan.
2. Keju keras, contoh: keju Cheddar, keju Swiss.
3. Keju setengah lunak, contoh: keju Requefort (keju
biru).
4. Keju lunak, contoh: keju Camembert.
 Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipesteurisasikan melalui pemanasan
sebelum kultur bakteri asam laktat dinokulasikan (ditanam),
kemudian didinginkan sampai 30 oC.
 Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.
 Akibat dari kegiatan atau aktivitas bakteri tersebut pH
menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih
padat, proses ini disebut pendadihan.
 Kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda
untuk mengumpulkan dadih.
 Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim
buatan, yaitu klimosin.
 Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC – 42oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk
membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang
terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
bakteri yang dibiarkan pd media keju → proses
fermentasi→ memberikan suasana asam.

Selain itu, juga memberikan cita rasa khas & bau


harum (aroma) pd produk susu tsb.

Makin lama masa inkubasinya, makin tinggi


keasamannya dan makin tajam cita rasanya.
 Gbr kiri :Urat-urat biru yang tampak pada keju Roquefort
disebabkan oleh jamur Penicillium roquefortii. Jamur ini
membuat permukaan keju menjadi licin
Gbr kanan : keju Camemberti ditumbuhi jamur putih kelabu
bernama Penicillium camemberti. Jamur ini menyebabkan
warnanya menjadi kekuning-kuningan.
Keju berlubang-lubang biasa ditemukan di Swiss,
penyebab lubang-lubang ini adalah karena bakteri
propioni.
Bakteri ini umumnya terdapat pada keju balokan,
Limburger dan Liderkanz.
Bakteri propioni memberikan rasa manis dan gurih
pada keju. Saat keju menjalani masa pengawetan,
bakteri-bakteri propioni mengeluarkan semacam
gas. Gelembung-gelembung gas inilah yang
membentuk lubang-lubang bundar pada keju
Swiss.
Kandungan keju
Di dalamnya terkandung kalsium dan phosphorus,
terutama keju-keju yang dimasak.
Vitamin A, D, B1, B2, B6, dan B12
Protein sekitar 10-30%
Laktosa sebesar 4,5-7,5%
Keju sangat baik untuk menggantikan susu
terutama bagi mereka yang tidak menyukai susu.
YOGHURT
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih
dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang.
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan
yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus. Pada dasarnya kerja
kedua bakteri ini yaitu menghasilkan asam laktat
sehingga rasa dari yogurt tersebut menjadi asam.
Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu
dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan
selama ± 5 jam pada temperatur 45oC.
Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi
4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat.
Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita
rasa.
MENTEGA
Mentega adalah produk makanan berbentuk padat
lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya, dengan atau tanpa penambahan
garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta
minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain
garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan
vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet
(misalnya sodium benzoat).
Emulsi pada mentega merupakan campuran 18
persen air yang terdispersi pada 80 persen lemak,
dengan sejumlah kecil protein yang bertindak
sebagai zat pengemulsi.
Pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang
digunakan adalah Streptococcuslactis dan
Leuconostoc cremoris
Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses
pengasaman.
Setelah itu, susu ditambah dengan cita rasa tertentu
dan lemak mentega dipisahkan.
Pengadukan lemak mentega menghasilkan mentega
yang siap makan.
ONCOM
Oncom memiliki dua jenis, yaitu oncom merah dan
oncom hitam.
Perbedaannya terletak pada jenis kapang yang
digunakannya. Oncom merah menggunakan
kapang oncom Neurospora sitophila, sedangkan
oncom hitam menggunakan kapang tempe
Rhizopus oligosporus
Bahan dasar untuk membuat oncom merah
biasanya amapas tahu , sedangkan untuk membuat
oncom hitam ialah bungkil kacang tanah yang
sering kali kita campur dengan ampas singkong atau
tepung singkong
Manfaat dan Kandungan Gizi Oncom
Oncom memiliki berbagai kandungan gizi yang baik bagi
tubuh
Kandungan karbohidrat dan protein yang dikandungnya
cukup tinggi sehingga baik dalam memberikan energi
pada tubuh
Proses fermentasi kapang pada oncom juga telah terbukti
dapat mencegah terjadinya efek flaktulensi atau yang
dikenal juga dengan kembung perut.
Hal itulah yang menyebabkan nilai gizi oncom masih
cukup baik sehingga dapat digunakan sebagai sumber
energi dan protein bagi memerlukannya
Protein Sel Tunggal (PST)
Beberapa mikroorganisme yang efektif untuk pembuatan PST
sebagai berikut :
1. Mikroorganisme fotosintetik. Mikroorganisme ini
menguntungkan Karena mampu memanfaatkan energi cahaya
matahari untuk mensintesis zat organik. Contoh Spirulina.
2. Mikroprotein PST yang dikembangkan khusus untuk manusia,
berasal dari Fusarium yang ditumbuhkan pada media
karbohidrat. Mikroprotein ini mengandung ± 45% protein dan
13% lemak.
3. Methylophylus methylotropus ditumbuhkan pada metanol dan
tropina yang berasal dari khamir yang ditumbuhkan pada
media buangan zat sisa pertanian, kehutan, daging, dank etas.
PST ini biasa digunakan untuk makanan ternak supaya
mampu menghasilkan susu dan daging berkualitas.
4. Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis. Protein yang
dihasilkan kurang baik bagi manusia karena mengandung
asam nukleat yang cukup tinggi.
Mikroorganisme Penghasil Obat
Antibiotik
Antibiotik ini pertama kali ditemukan oleh
Alexander Fleming yang diberi nama Penicilin yang
dihasilkan oleh Penicillium. Jamur ini hidup dengan
menyerap makanan dari lingkungan yang digunakan
untuk metabolisme, bahkan dapat menghasilkan zat
yang disekresikan ke lingkungannya dan dapat
membunuh mikroorganisme lain.
Beberapa kelompok dari antibiotik
1. Penicilin
Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan
mencegah terbentuknya dinding sel bakteri sehingga
tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila Anda
sakit disebabkan oleh bakteri atau virus, maka
penggunaan antibiotik ini tidak ada gunanya.
2. Tetrasiklin
Tetrasiklin dihasilkan dari bakteri Streptomycin
aureofaciens. Tetrasiklin mengikat kalsium dan
diakumulasi dalam tulang dan gigi yang sedang
berkembang. Tetrasiklin aktif melawan bakteri yang
memiliki larutan yang sama dengan penicilin.
Beberapa kelompok dari antibiotik
3. Sefalosporin
Sefalosporin dihasilkan oleh jamur
Cephalosporium. Sefalosporin yang terbaru sangat
efektif untuk melawan bakteri yang resisten
terhadap penicilin.
4. Eritromisin
Eritromisin bermanfaat untuk melawan bakteri
yang resisten terhadap penicilin atau dapat
digunakan untuk pasien yang alergi terhadap
penicilin.
Mikroorganisme dalam Pengendalian
Hama
Beberapa jenis mikroba yang telah digunakan untuk pengendalian
hama (biological control), baik melalui mekanisme antagonis
(predasi) ataupun kompetisi.
a. Bacilus thuringiensis sebagai bioinsektisida karena dapat
menghasilkan protein kristal yang bersifat toksin dinamakan racun
Bt. Toksin ini dapat membunuh larva Lepidoptera dan Coleoptera.
b. Jamur Trichoderma lignorum dapat mencegah kelayuan semai
akibat toksin dan mengurangi gangguan organisme patogen dari
dalam tanah.
c. Trichoderma barzianum (jamur) mengendalikan serangan
Sclerotium rolfsi pada tanaman buncis.
d. Peniophora gigantea (jamur) mengatasi gangguan Formes annocus
yang dapat membusukkan kayu inti pada tanaman tusam.
e. Baculovirus sp. (virus) jika termakan oleh serangga (hama) akan
hidup dan berkembang biak dalam tubuh serangga. Infeksi
Baculovirus ini dapat ditularkan pada serangga lain melalui
perkawinan sehingga dapat mengakibatkan kematian massal.
Mikroorganisme dalam Pemisahan
Logam dari Bijihnya
Bakteri Thiobaccilus ferooxidans merupakan bakteri
yang mampu memisahkan logam dan bijihnya.
Bakteri ini hidup ditempat gelap dan menggunakan
energy kimia dari senyawa organik, misalnya dengan
mengoksidasi besi sulfida (FeS) menjadi asam sulfat
(H2SO4) dan besi sulfat (FeSO4). Dalam
mengoksida makanannya, bakteri ini memerlukan
O2, nitrogen, air, dan lingkungan. Asam sulfat dari
besi sulfat mampu melarutkan logam dari bijihnya.
Mikroba lain yang mampu melepaskan logam
adalah Chlorelia vulgaris yang mampu melepaskan
emas dari bijinya dan mengakumulasi emas dalam
selnya.

Anda mungkin juga menyukai