Contohnya :
a.
Tuak adalah sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/ buah yang
mengandung gula.
b. Tape adalah sejenis penganan yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi). Tape bisa
dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan "tape singkong". Bila dibuat dari ketan
c.
hitam maupun ketan putih, hasilnya dinamakan "tape pulut" atau "tape ketan".
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna hitam
yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah kedelai atau
kedelai hitam. Kecap manis biasanya kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih
cair dan terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut
serta dapat pula terbuat dari air kelapa.. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan
air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu. Cara pengolahannya
sama dengan pengolahan kecap kedelai. Kecap yang dihasilkan dari ampas tahu sulit dibedakan
Contohnya:
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses
infeksi oleh mikroorganisme (seperti bakteri).
b. Penisilin (Inggris:Penicillin atau PCN) adalah sebuah kelompok antibiotika -laktam yang
digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena bakteri, biasanya berjenis Gram positif.
Penisilin ini dihasilkan dari fungi Penicillium chrysogenum dan Penicillium notatum (fungi
atau kapang berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab beberapa
hari). Dikenal sebagai Penisilin G. Ditemukan oleh Alexander Fleming, pada tahun 1928,
scientis asal Skotlandia.
c. Streptomisin merupakan antibiotika yang dihasilkan oleh fungi Streptomyces griceus.
Antibiotika ini digunakan untuk mengobati penyakit TBC.
d. Sefalosporin merupakan antibiotika yang diihasilkan oleh fungi Cephalosporium acremonium.
Antibiotika ini digunakan untuk mengobati radang paru-paru (penyakit Pneumonia).
e. Asam amino yaitu asam amino yang dihasilkan oleh Bakteri Corynebacterium glutamicum.
Asam amino ini digunakan untuk keperluan bidang gizi, kesehatan, industri pangan dan industri
kimia lainnnya.
3. Produksi Bahan Organik
a.
Produksi Enzim
Enzim dapat diproduksi melalui fermentasi komersial dengan menggunakan bahan-bahan
makanan yang tersedia, misalnya sirup jagung atau molase.Kapang (misalnya , Aspergillus) atau
bakter (contohnya Bacillus) merupakan dua mikroorganisme yang umumnya digunakan untuk
memproduksi enzim.
b. Produksi Asam organik
Asam organik telh lama diproduksi secara biologis salah satunya adalah asam sitrat. Asam sitrat
banyak digunakan baik dalam industri makanan misalnya selai, permen maupun minuman
sebagai bahan penambah rasa, pengasam, antioksidan, dan pengelmusi. Asam sitrat juga banyak
digunakan dalam pembuatan kosmetik dan obat-obatan untuk menyesuaikan pH.
Mikroorganisme penghasil Asam sitrat adalah Aspergilus niger dan Aspergillus wentii.
c. Produksi vitamin
Sejumlah mikroba telah diketahui sebagai penghasil vitamin. Contohnya Eremothecium Ashbyii
yang diketahui mampu menghasilkan vitamin riboflavin secara efisien. Mikroba ini mampu
memproduksi riboflavin sebanyak 2mg/ml mediunm yang digunakan.
d. Produksi Asam Amino
Produksi Asam Amino secara Bioteknologi dengan menggunakan mikroba telah lama digunakan.
Pembuatan asam Amino secara mikrobiologis lebih menguntungkan dibandingkan dengan
pembuatan secara kimia karena dapat menggunakan bahan yang mudah dan murah, misalnya
molase dan glukosa. Salah satu asam amino yang telah diproduksi secara komersial dengan
mengguanakan mikroba adalah asam glutamat. Miroba yang digunakan dalam pembuatan asam
amino adalah Microbecterrium,Arthrobacter, dan Cirynebacterium
4. Yoghurt.
Pembuatan yoghurt diawali dengan pasteurisasi susu, kemudian sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus camemberti. Kedua
dengan jumlah yang sama, kemudian disimpan pada suhu 95oC selama 5 jam. Penyimpanan ini
menyebabkan terjadinya aktivitas bakteri sehingga mengakibatkan turunnya pH menjadi 4,0.
Kemudian susu didinginkan dan yoghurt siap untuk dikonsumsi. Apabila diinginkan yoghurt
dengan rasa buah-buahan maka dapat ditambahkan cita rasa buah.
Seperti pepatah mengatakan bahwa, Tak ada gading yang tak retak demikian pula
dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan,
karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik
dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan saya di bidang
ini.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga
selasai makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.
1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas
dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong?
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain
dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori teori yang akan disajikan
- Pemanfaatan Fermentasi
- Proses penelitian pada pembuatan tape singkong
- Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu
muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan
2.3. Landasan Pembahasan Makalah
Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk
menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku
menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan,
tempe, tahu, tape dll.
BAB III
PROSES PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat:
1) Pisau
2) Panic
3) Plastic
4) Ember
3.1.2. Bahan:
1) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera (mau dibiarkan utuh
juga ga dilarang kok)
2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan
3) daun pisang untuk alas (ga pake juga ga papa)
3.2. Metoda Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metoda:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat tape singkong.
2. Melakukan wawancara
3. Meneliti hasil pembuktian/pecobaan
4. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang
mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape singkong.
3.3. Proses Penelitian
Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk
membuat tape singkong:
1) Kukus singkong hingga matang. (Jangan kematangan ya karena nanti hasilnya
jadi benyek). Dinginkan.
2) Setelah dingin, tata singkong dalam wadah bertutup yang telah dialasi daun
pisang. (wadahnya kalo bisa disteril dulu biar ga ada bakteri yang bisa menghambat
proses fermentasi).
3) Taburi dengan ragi tape hingga rata. (kata mbak Rini, sampai terlihat putih).
4) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup wadahnya. Diamkan
di tempat hangat selama 2-3 hari.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan Penelitian
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum)
adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi
menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai
obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses
pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme
purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini,
sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi
tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor
elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk
sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi
menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat
teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul
ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi
aerobik.
"Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi
energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan
rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis
anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP.
Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative
phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan
intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama
pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi
asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.
4.2. Saran
1. Sebaiknya para pemuda dinekali ilmu pengetahuan yang cukup supaya cepat
diterapkan dalam setiap langkah kehidupannya masing-masing.
2. Kita harus menyambut fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat
kita rasakan dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
www.wikipedia..com
www.blogspot.com
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990
Pada umunya tape singkong memiliki komposisi air 56 69%, etanol 3%, pH 4,38 4,75, total
asam 0,63 0,89%, protein 1,4%, lemak 0,3%, karbohidrat 40,2%, serat kasar 2%, dan kadar abu
0,7%.