menjelaskan stabilitas "tak jenuh" cyclohexatriena dan molekul yang serupa. Bertentangan
dengan sistem lain tak jenuh, cyclohexatriene ternyata sangat tahan terhadap reaksi substitusi
atau mengubah kerangka. Penjelasan tersebut lebih maju-karena ide-ide perintis kimiawan
seperti Kekule dan Williamson dan dengan perkembangan teori ikatan valensi oleh Pauli,
Robertson, dan lainnya.
Meskipun rumus molekul benzena (C6H6) ditetapkan segera setelah penemuannya,
dibutuhkan waktu 40 tahun sebelum Kekule mengusulkan struktur heksagonal untuk
benzena. Struktur yang mula-mula diusulkan tidak mengandung ikatan rangkap (karena
benzena tidak bereaksi yang karakteristik alkena). Agar sesuai dengan teori ikatan valensi,
kekule mengusulkan bahwa benzena mengandung tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap
yang berselang-seling. Kemudian kekule menyarankan bahwa cincin benzena berada dalam
keadaan kesetimbangan. Namun, ternyata pendapat Kekule tersebut dipatahkan dengan teori
resonansi.
Rumus-rumus Kekule untuk benzena, yang menunjukkan tiga ikatan rangkap dan
bukan cincin, tidak menjelaskan kestabilan yang unik dari cincin benzena. Namun, rumusrumus ini memiliki kelebihan-yakni memungkinkan menghitung banyaknya elektron dalam
sekejap. Sehubungan dengan teori resonansi formula ini sangat berguna; oleh karena itu,
rumus Kekule digunakan dalam membahas reaksi-reaksi benzena.
Jika memperhatikan orbital molekul benzena, dapat diketahui bahwa benzena
mempunyai enam karbon sp2 dalam sebuah cincin. Cincin itu datar, dan tiap karbon
mempunyai sebuah orbital p tegak-lurus bidang cincin ini.
Seorang ahli kimia Jerman Erich Huckel, mengusulkan bahwa untuk
menjadi aromatik, suatu senyawa datar, monosiklik (satu cincin) harus
memiliki elektron pi sebanyak 4n+2, dengan n adalah sebuah bilangan
bulat. Menurut aturan Huckel, suatu cincin dengan elektron pi sebanyak 2,
6, 10, atau 14 dapat bersifat aromatik, tetapi cincin dengan 8 atau 12
elektron pi, tidak dapat. Siklooktatetraena (dengan 8 elektron pi) tidak
memenuhi aturan Huckel untuk aromatisitas.
maksimum
dan
lengkap,
yang
disyaratkan
untuk
ikatan
identik
yang
sederhana,
tetapi
garis
rangkap
menggambarkan satu ikatan sigma yang kuat dan satu ikatan pi yang
lemah. (hlm 56)
Siklopentadiena adalah suatu diena konjugasi dan tidak aromatik.
Alasan utama mengapa tidak aromayik adalah bahwa satu atom
karbonnya adalah sp3, tidak sp2. Karbon sp3 ini tidak mempunyai orbital
p untuk ikut berikatan pi. Tetapi bila diambil satu ion hidrogen dari dalam