Anda di halaman 1dari 41

SENYAWA

AROMATIK

KELOMPOK 2 (DUA)
KIMIA ORGANIK KALA DULU

Senyawa Aromatik :

• Dulu digunakan untuk menerangkan senyawa


pemberi aroma seperti benzaldehid (dari buah
cherries, peaches, dan almonds), toluena (dari
balsam Tolu), dan benzena (dari distilat batubara)

• Sekarang digunakan untuk merujuk kelas senyawa


yang mengandung enam karbon seperti cincin
benzena dengan tiga ikatan rangkap dua
KIMIA ORGANIK KALA KINI
Senyawa Aromatik :

• Kebanyakan senyawa secara alami adalah bagian senyawa


aromatik
- Hormon steroidal estron  Analgesik morfin
• Kebanyakan obat sintetik adalah bagian senyawa aromatik
- Obat antigelisah diazepam (Valium)
• Benzena
1. Ditemukan sebagai penyebab depresi sumsum tulang
2. Menyebabkan leukopenia, atau menurunkan sel darah
putih kalau terpapar dalam waktu lama
PENAMAAN SENYAWA AROMATIK

Senyawa aromatik diberi nama dengan nama non-sistematik :


- Nama nonsistematik tidak dianjurkan tetapi diizinkan oleh IUPAC
1. Nama umum metilbenzena adalah toluene
2. Nama umum hydroksibenzena adalah fenol
3. Nama umum aminobenzena adalah anilina
PENAMAAN SENYAWA AROMATIK
Arena

 Benzena tersubstitusi alkil

 Namanya tergantung pada ukuran gugus alkil

1. Substituen alkil yang lebih kecil dari cincin (6

karbon atau kurang), dinamai sebagai benzena

tersubstitusi alkil

2. Substituen alkil yang lebih besar dari cincin (7

karbon atau lebih), dinamakan alkana

tersubstitusi fenil
PENAMAAN SENYAWA AROMATIK

Fenil

• Diturunkan dari bahasa Latin “pheno” (“I bear light =

saya memancarkan cahaya”)

- Michael Faraday menemukan benzena pada

tahun 1825 dari residu berminyak yang

ditinggalkan gas berilluminasi yang digunakan

pada lampu jalanan di London

• Gunakan untuk satuan –C6H5 bila cincin benzena

dianggap sebagai substituen


PENAMAAN SENYAWA AROMATIK

Benzil

Digunakan untuk gugus C6H5CH2–


PENAMAAN SENYAWA AROMATIK

Benzena di-substitusi
 Dinamai mengunakan salah satu awalan berikut:
1. ortho- (o-)
Benzena ortho-disubstitusi mempunyai dua substituen
pada posisi 1,2 2.
2. meta- (m-)
Benzena meta-disubstitusi mempunyai dua substituen
pada posisi 1,3
3. para- (p-) • Benzena para-disubstitusi mempunyai dua
substituen pada posisi 1,4
PENAMAAN SENYAWA AROMATIK

Benzena dengan lebih dari dua substituen :


1. Dinamai dengan nomor posisi disetiapnya dan gunakan
nomor serendah mungkin
2. Substituen diurut menurut abjad dalam penulisan nama

Beberapa senyawa aromatik monosubstitusi ada di Tabel 8.1


dapat dijadikan sebagai nama induk, dengan substituen utama
(-OH pada fenol atau –CH3 pada toluena) terikat ke C1 pada
cincin
STRUKTUR DAN KESTABILAN BENZENA
Benzena
- Benzena adalah senyawa tidak jenuh
- Benzena kurang reaktif dibandingkan dengan alkena
sejenis dan tidak mengalami reaksi seperti alkena umumnya
1. Sikloheksena bereaksi cepat dengan Br2 dan
menghasilkan produk adisi 1,2-dibromosikloheksena
2. Benzena hanya bereaksi lambat dengan Br2 dan
menghasilkan produk substitusi C6H5Br
STRUKTUR DAN KESTABILAN BENZENA

Ide kestabilan benzena diperoleh dari panas hidrogenasi


• Benzena 150 kJ/mol (36 kcal/mol) lebih stabil dari yang
dihitung untuk “sikloheksatriena”
STRUKTUR DAN KESTABILAN BENZENA

Panjang ikatan karbon-karbon dan sudut ikatan benzena :


• Panjang semua ikatan karbon-karbon adalah 139 pm
- Intermediet antara ikatan tunggal C-C (154 pm) dan
ikatan rangkap dua (134 pm)
• Benzena bersifat planar (bidang datar)
- Semua sudut ikatan C-C-C adalah 120°
- Ke enam atom karbon atoms berhibridisasi sp2
dengan orbital p tegak lurus pada bidang cincin
STRUKTUR DAN KESTABILAN BENZENA

Ke 6 atom karbon dan semua orbital p dalam benzena ekivalen


• Setiap orbital p bertumpang tindih persis dengan orbital p
di kedua atom tetangganya, mengarah ke gambar benzena
yang ke enam elektron π nya terlokalisasi sempurna di
seputar cincin
• Benzena adalah hibrida dari dua bentuk ekivalen
1. Tidak ada bentuk yang benar sendirinya
2. Struktur yang benar dari resonansi benzena adalah di
antara dua bentuk resenoansi
STRUKTUR DAN KESTABILAN BENZENA

Jika enam orbital atom p berkombinasi dalam sistem cincin,


dihasilkan enam orbital molekulnbenzena
• Tiga orbital molekul berenergi rendah, ditandai sebagai ψ1,
ψ2, dan ψ3, adalah kombinasi ikatan
- ψ2 dan ψ3 mempunyai energi yang sama dan dapat
mengalami degenerasi
• Tiga orbital molekul berenergi lebih tinggi, ditandai sebagai
ψ4∗, ψ5∗, dan ψ6∗, adalah kombinasi anti-ikatan
- ψ4∗ dan ψ5∗ mempunyai energi yang sama dan
mengalami degenerasi
STRUKTUR DAN KESTABILAN BENZENA

• ψ3 dan ψ4∗ punya nodes melewati atom karbon


cincin, thereby tidak ada densiti elektron π pada
karbon ini
• Enam elektron p menduduki tiga orbital ikatan molekul
dan terdelokalisasi semuanya ke dalam sistem
konyugasi
KEAROMATIKAN & KAIDAH HÜCKEL 4n + 2

Benzena dan molekul aromatik yang menyerupai


benzena memiliki karaktaeristik yang sama :
1. Benzena adalah siklik dan terkonjugasi
2. Benzena biasanya stabil, 150 kJ/mol (36 kcal/mol)
lebih stabil dari yang diduga
3. Benzena adalah planar dan mempunyai pita regular
heksagonal. Semua sudut ikatan 120º, semua
karbon berhibridisasi sp2, dan semua panang
ikatan karbonkarbon 139 pm
4. Benzena mengalami reaksi substitusi yang
mempertahankan konugasi siklik dibandingkan
reaksi adisi elektrofilik yang akan merusak sistem
konjugasi
5. Benzena adalah hibrida resonansi yang strukturnya
merupakan intermediet antara dua struktur
sumbangan
KEAROMATIKAN & KAIDAH HÜCKEL 4n + 2

Kaidah Hückel 4n + 2

• Teori dikemukakan tahun 1931 oleh ahli fisika


Jerman Erich Hückel
1. Satu molekul adalah aromatik hanya jika ia
planar, sistem monosiklik konjugasi dan
mengandung jumlah elektron 4n + 2 π, dimana
n adalah bilangan bulat (n = 0, 1, 2, 3,…)
2. Hanya molekul dengan 2, 6, 10, 14, 18,…
elektron π yang aromatik
3. Moleckul dengan 4n elektron π (4, 8, 12, 16,…)
ctidak dapat aromatik, dikatakan antiaromatik
karena delokalisasi elektron elektron π nya
yang mengarah ke destabilisasi
KEAROMATIKAN & KAIDAH HÜCKEL 4n + 2

Contoh kaidah Hückel 4n + 2 :


Siklobutadiena
1. Mengandung empat elektron π : elektron π
terlokalisasi pada dua ikatan rangkap pada
delokalisasi di seputar cincin
2. Antiaromatik
3. Sangat reaktif
4. Tidak memperlihatkan sifat yang memenuhi sifat
kearomatikan
5. Tidak dapat dibuat sampai tahun 1965
KEAROMATIKAN & KAIDAH HÜCKEL 4n + 2

Benzena :
1. Mengandung enam elektron π (4n + 2 = 6 bila n = 1)
2. Aromatik
KEAROMATIKAN & KAIDAH HÜCKEL 4n + 2

Siklooktatetraena
1. Mengandung delapan elektron π : elektron π
terlokalisasi pada empat ikatan rangkap dari
delokalisasi seputar cincin
2. Tidak aromatik
3. Molekul lebih berbentuk pita U dibanding planar
4. Tidak punya konjugasi siklik karena tetangga orbital p
tidak paralel sejajar untuk bertumpang tindih
5. Kereaktifannya seperti halnya poliena rantai terbuka
KEAROMATIKAN & KAIDAH HÜCKEL 4n + 2

Tingkatan energi molekul siklik konjugasi (4n + 2 Elektron) :


1. Selalu ada MO tunggal terendah, di atas MO yang menjadi
pasangan degenerasi
2. Bila elektron terisi berbagai orbital molekul, satu pasang
elektron terisi orbital terendah dan dua pasang elektron terisi
tiap tingkatan energi – jumlahnya 4n + 2. Setiap jumlah
elektron lain akan meninggalkan tingkatan energi yang terisi
sebagian.
3. Tingkatan energi enam orbital molekul π benzena
4. Energi terendah MO, ψ1, tunggal dan punya pasangan
elektron
5. ψ2 dan ψ3, degenerasi, dan mengambil dua pasang elektron
untuk mengisinya
6. Hasilnya stabil enam eektron-π- molekul aromatik dengan
orbital ikatan
HETEROSIKLIK AROMATIK

Senyawa heterosiklik dapat juga aromatik

Heterosiklik
• Suatu senyawa siklik yang mengandung atom dua
atau lebih unsur berbeda pada cincinnya, biasanya
karbon dengan nitrogen, oksigen, atau sulfur/
belerang
• Pyridin sangat mirip dengan benzena dalam hal
struktur elektron π nya
- Merupakan heterosiklik cincin enam dengan
nitrogen pada cincinnya
- Setiap karbon berhibridisasi sp2 mempunyai
orbital p tegak lurus terhadap bidang datar cincin
dan setiap orbital p mengandung satu elektron π
HETEROSIKLIK AROMATIK

• Atom nitrogen juga berhibridisasi sp2- dan punya satu


elektron pada orbital p, membawanya punya enam
elektron π
- Pasangan elektron sunyi nitrogen adalah orbital
sp2 pada bidang datar cincin dan tidak terlibat
dengan sistem π aromatik
HETEROSIKLIK AROMATIK

• Pyrimidin lebih merupai benzena dalam hal struktur


elektron π nya

- Punya dua atom nitrogendalam cincin enam atom dan


tidak jenuh
 Kedua nitrogen berhibridisasi sp2, dan tiapnya
berkontribusi satu elektron terhadap sistem π
aromatik
HETEROSIKLIK AROMATIK

• Pyrrol adalah heterosiklik cincin lima dengan enam


elektron π
- Aromatik
- Tiap hibridisasi sp2 karbon menyumbangkan satu
elektron π
- Hibridisasi sp2 atom nitrogen menyumbangkan dua
elektron dari pasangan elektron sunyinya, yang
menduduki orbital p
HETEROSIKLIK AROMATIK

• Imidazol analog dengan pyrrol yang punya dua atom nitrogen


pada cincin lima, cincin tidak jenuh

- Kedua nitrogen berhibridisasi sp2

1. Satu nitrogen pada ikatan rangkap menyumbangkan


hanya satu elektron pada sistem π aromatik
2. Nitrogen lainnya pada ikatan rangkap
menyumbangkan dua elektronnya dari pasangan
elektron sunyi
HETEROSIKLIK AROMATIK

Atom Nitrogen punya berbagai peran, tergantung pada


struktur molekulnya :

• Pada pyridin dan pyrimidin, atom nitrogen berada


pada kedua ikatan rangkap dan menyumbangkan
hanya satu elektron π terhadap sistem aromatik
bercincin enam, seperti atom karbon pada benzena

• Pada pyrrole, atom nitrogen tidak pada ikatan


rangkap dan menyumbangkan elektron π nya
(pasangan elektron sunyi) pada sistem aromatik
enam

• Pada imidazol, kedua ikatan rangkap “serupapyridine”


nitrogen yang menyumbang satu elektron π dan
“serupa-pyrrole” nitrogen yang menyumbangkan dua
elektron π ada pada molekul yang sama
HETEROSIKLIK AROMATIK

Cincin pyrimidin dan imidazol penting dalam kimia


biologikal :

• Pyrimidin adalam sistem cincin induk pada cytosine,


thymine, dan uracil, tiga heterosiklik basa amina
bercincin lima ang ditemukan pada asam nukleat
• Cincin aromatik imidazol ditemukan dalam histidine,
satu dari 20 asam amino yang ditemukan dalam protein
MENGHITUNG KEAROMATIKAN HETEROSIKLIK

Thiofen, heterosiklik mengandung belerang,


mengalami reaksi substitusi aromatik yang lebih
dsukai dari raksi adisi. Kenapa thiofen aromatik?
MENGHITUNG KEAROMATIKAN HETEROSIKLIK

Kiat :

• Ingat syarat kearomatikan


- Datar, siklik, molekul terkonjugasi dengan
elektron π 4n + 2

• Lihat bagaimana syarat itu digunakan untuk


kearomatikan thiofen
MENGHITUNG KEAROMATIKAN HETEROSIKLIK

Solusi :
- Thiofen adalah siklik belerang analog pyrrol
1. Atom belerang berhibridisasi sp2 dan punya
pasangan elektron sunyi pada orbital p yang
tegak lurus bidang datar cincin
2. Belerang juga punya pasangan elektron sunyi
kedua pada bidang datar cincin
SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK

Konsep umum kearomatikan dapat dikembangkan


untuk menerangkan senyawa aromatik polisiklik

Benzo[a]pyrena adalah salah satu senyawa


penyebab kanker yang terdapat dalam asap rokok
SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK

• Semua hidrokarbon aromatik polisiklik dapat ditampilkan


dengan bentuk resonansi ang berbeda
- Nafthalena punya tiga

- Nafthalena punya sifat kimia yang berasosiasi dengan


kearomatikan
1. Pengukuran panas hidrogenasi menunjukkan energi
kestabilan aromatik sekitar 250 kJ/mol (60 kcal/mol)
2. Nafthalena bereaksi lambat dengan elektrofil
menghasilkan produk tersubstitusi lebih disukai dari
produk adisi ikatan rangkap
SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK

Kearomatikan Nafthalena :
- Nafthalena punya siklik, sistem elektron π
terkonjugasi, dengan orbital p yang bertumpang
tindih disekeliling 10 karbon lingkar dari molekul
dan menyilang di tengah ikatan
- 10 adalah bilangan Hückel (4n + 2 bila n = 2)
sehingga elektron π terdelokalisasi dan
berakibat kearomatikan terhadap naftalena
SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK

Banyak heterosiklik yang analog dengan naftalena :


- Quinolin, isoquinolin, indol dan purin
1. Quinolin, isoquinolin dand purin mengandung
nitrogen seperti-pyridin yang bagian dari ikatan
rangkap dan menyumbangkan satu elektronnya
terhadap sistem π aromatik
2. Indol dan purin mengandung nitrogen seperti-
pyrrol yang menyumbangkan dua elektron π
SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK

Molekul biologikal yang mengandung cincin


aromatik polisiklik

• Asam amino tryptophan mengandung cincin


indol dan obat anti-malarial quinin mengandung
cincin quinolin
SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK

• Adenin dan guanin, dua heterosiklik basa amina


cincin lima dalam asam ukleat yang mempunyai
cincin berdasarkan purin
PENERAPAN BENZENA

• Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai


bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena),
senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak
(dinamit).
• Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
polimer sintetik polistirena melalui proses
polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk
membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta
piring dan cangkir.
• Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan
zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi
garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan
asam klorida.
• Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta
bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau
yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi
dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan
sinamaldehida (minyak kayu manis).
PENERAPAN BENZENA

• Fenol, dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal


sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat
disenfektan.
• Asam benzoat dan turunannya :
- Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan
sebutan aspirin atau asetosal yang biasa
digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit
(analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh
karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat
sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung.
Penggunaan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada
lambung sehingga menimbulkan sakit maag,
gangguan ginjal, alergi, dan asma
- Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai
pengawet makanan dalam kaleng.
- Metil salisilat adalah komponen utama obat
gosok atau minyak angin.
PENERAPAN BENZENA

- Asam tereftalat merupakan bahan serat


sintetik polyester.
- Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi
yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman
bagi lambung. Hampir semua obat yang
beredar dipasaran menggunakan zat aktif
parasetamol. Penggunaan parasetamol yang
berlebihan dapat menimbulkan gangguan
ginjal dan hati.
TERIMA
KASIH

Dosen Pembimbing:
Ibu Artati, S.Si., M.Si.

Anda mungkin juga menyukai