Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN 3 ZOOM BAKTERIOLOGI

Dosen : Hasnawati, S.Si.,M.Kes.

Ainan Dwi Lestari


Diploma III Teknologi Laboratorium Medis
PEWARNAAN BTA

Deskripsi
 Beberapa spesies bakteri pada genus Mycobacterium, Cryptosporidium
dan Nocardia tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan sederhana.
Namun, mikroorganisme ini dapat diwarnai dengan menggunakan
karbol fuchsin yang dipanaskan. Panas membuat pewarna dapat
terserap oleh sel bakteri karena panas dapat menghilangkan lapisan lilin
pada dinding sel bakteri. Sekali bakteri tahan asam menyerap karbol
fuchsin, maka akan sangat sulit untuk dilunturkan dengan asam-alkohol,
oleh karena itu disebut bakteri tahan asam.

 Bakteri tahan asam memiliki kadar lemak (asam mikolat) yang tinggi
pada dinding sel mereka. Pada pewarnaan bakteri asam menggunakan
metode Ziehl-Neelsen (juga disebut hot stain), bakteri tahan asam akan
berwarna merah karena menyerap pewarna karbol fuchsin yang
dipanaskan, karena pada saat pemanasan dinding sel bakteri yang
memiliki banyak lemak membuka sehingga pewarna dapat terserap.
Namun tidak dapat dilunturkan dengan asam alkohol karena pada saat
suhu normal lemak pada dinding sel bakteri kembali menutup, sehingga
ketika diwarnai dengan pewarna tandingan, yaitu methylene blue,
warnanya tetap merah. Berbeda dengan bakteri tidak tahan asam, ia
akan menyerap pewarna tandingan yaitu methylene blue sehingga
berwarna biru.

 Pada metode Kinyoun-Gabbet, tidak perlu dilakukan pemanasan, maka


dari itu metode Kinyoun-Gabbet juga disebut cold stain. Metode
Kinyoun-Gabbet tidak perlu dilakukan dengan pemanasan karena pada
pewarna Kinyoun terdapat alkali fuchsin dengan konsentrasi yang
tinggi, sehingga walau tanpa pemanasan dapat menghilangkan lapisan
lilin pada dinding sel bakteri tahan asam. Komposisi Kinyoun antara
lain: alkali fuchsin, fenol, alkohol 95%, dan aquades. Sebagai pewarna
tandingan adalah Gabbet, yang memiliki komposisi antara lain :
methylene blue, asam sulfat 96%, alkohol murni, dan aquades. Sama
seperti pada metode Ziehl-Neelsen, bakteri tahan asam akan berwarna
merah, sedangkan bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru.

 Berikut adalah ilustrasinya :

Jenis Mycobacterium
 Mycobacterium tuberculosis (sering menginfeksi manusia)
 Mycobacterium leprae (sering menginfeksi manusia)
 Mycobacterium bovis (jarang menginfeksi manusia)
 Mycobacterium avium (jarang menginfeksi manusia)

Sejarah Mycobacterium tuberculosis


 Percobaan tentang transmisi penyakit TBC pertama kali dilakukan oleh
Klencke pada tahun 1843. Klencke memproduksi TBC di dalam tubuh
kelinci dengan inokulasi jaringan TBC secara intravena.

 Infeksi oleh kuman TBC juga dibuktikan oleh Villemin pada tahun
1865 dengan cara memproduksi penyakit ini pada kelinci dengan
inokulasi jaringan TBC tipe human dan bovine. Dia yang pertama kali
mendemonstrasikan perbedaan resistensi kelinci terhadap organisme
tipe human dan bovine. Villemin menyimpulkan bahwa TBC adalah
penyakit spesifik. TBC disebabkan oleh agen inocilable, penyakit ini
dapat menular dari manusia ke kelinci. TBC adalah penyakit yang
mematikan.

 Robert Koch merupakan penemu Mycobacterium tuberculosis pada


tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri
tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-
paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

 Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal
juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).

Sejarah Mycobacterium leprae


 Bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ilmuwan
Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun
1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang dikenal
sebagai lepra.

 Lepra atau secara umum dikenal dengan kusta dapat menyerang semua
umur dan bukan penyakit keturunan. Kusta menyerang berbagai bagian
tubuh di antaranya saraf dan kulit. Penyakit ini dikenal dengan nama
Hansen atau Satyriasis.

Sampel Pemeriksaan
 Mycobacterium tuberculosis = sputum
 Mycobacterium leprae = reitz serum

Sampel Sputum
 Sputum mukoid :
 Sputum purulen :

 Sputum + darah :

 Sputum bukan dahak, tetapi air liur :

 Dari sampel di atas, sputum yang baik digunakan untuk pemeriksaan


adalah sputum purulen dan sputum + darah.

Waktu Pengambilan Sampel Sputum


Diperlukan 3 kali pengambilan sputum dalam 2 kali kunjungan, yaitu :
 Sewaktu (S), yaitu ketika penderita pertama kali datang.

 Pagi (P), keesokan harinya ketika penderita datang lagi dengan


membawa sputum pagi (sputum pertama setelah bangun tidur).

 Sewaktu (S), yaitu saat penderita tiba di laboratorium, penderita diminta


mengeluarkan sputumnya lagi.

Cara Pengambilan Dahak


 Pasien dalam posisi berdiri atau jika pasien lemah, pasien boleh duduk
agak condong ke depan. Pasien disuruh berkumur-kumur dahulu
sebelum pengambilan dahak.

 Pagi hari setelah bangun tidur biasanya rangsangan batuk sangat kuat,
tetapi penderita dianjurkan untuk menahannya kuat-kuat, tarik nafas
dalam-dalam.

 Kemudian segera batukkan sekuat-kuatnya sampai merasakan dahak


yang dibatukkan keluar dari dada bukan dari tenggorok.

Bagi Pasien yang Sulit Mengeluarkan Dahak


 Gelitik bagian anak lidah/ batang tenggorok dengan lidi kapas.

 Masukkan saline/ phisiological zouth (PZ) dingin sebanyak 5-10 ml


atau aquades steril ke dalam batang tenggorokan demi sedikit .

 Penderita disuruh menjemur diri di bawah matahari dengan posisi tidur


telungkup di atas dipan dengan kedua tangan jatuh bebas dan batuk
kalau dada terasa panas.

 Tampung dahak yang keluar dalam wadah yang disediakan, bersihkan


bagian mulut wadah, baru ditutup setelah dipastikan yang ditampung
dahak bukan liur/ ludah.

Cara Pengambilan Sampel Lepra


 Lokasi dibersihkan dengan alkohol 70%.

 Dijepit dengan ibu jari dan jari telunjuk sampai pucat.

 Dibuat sayatan dengan skalpel panjang 0, 5-1 cm kedalaman 22 mm,


putar 90º, dikerok → dibuat sediaan di objek gelas → difiksir, diwarnai
dengan metanol.

Klasfikasi Tuberkulosis Berdasarkan Organ Tubuh yang Terkena


 Tuberkulosis paru :
Tuberkulosis yang menyerang jaringan (parenkim) paru, tidak termasuk
pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus.

 Tuberkulosis ekstra paru :


Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya
pleura, selaput otak, selaput jantung (perikardium), kelenjar limfe,
tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan
lain-lain.

Diagnosis TB Kelenjar
 Pemeriksaan BTA
 Aspirasi jarum
 Biopsi kelenjar getah bening
 Tes kulin tuberkulin

Pewarnaan Metode Ziehl-Neelsen


 Pewarnaan ini pertama kali dikembangkan oleh Paul Erlich (1882)
sebagai zat warna utama menggunakan anilin oil metil violet,
pelunturnya HCl dan zat warna lawannya bismarc brown Y. Erlich
menemukan bahwa bakteri tuberkel (Mycobacterium tuberculosis)
setelah diwarnai dengan pewarna anilin. Kemudian dilakukan
pewarnaan dengan asam, pewarnaan anilin tidak hilang.

 Metode ini dikembangkan oleh Ziehl (1882) mengganti anilin dengan


fenol, dan Neelsen (1883) menggunakan karbol fukhsin sebagai anilin
dan H2SO4 sebagai pengganti HCl. Perkembangan selanjutnya, sebagai
peluntur zat warna utama adalah asam alkohol dan sebagai zat warna
lawan adalah metilen biru. Metode pewarnaan ini disebut Ziehl
Neelsen, sesuai dengan nama peneliti yang mengembangkannya.

Tes Cepat Molekuler (TCM)


 Pemeriksaan BTA dan TCM merupakan pemeriksaan yang dilakukan
untuk pasien dengan suspek TB paru. TB adalah infeksi yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, kuman ini
berbentuk batang dan tahan terhadap pewarnaan asam. Kuman
ini menular melalui udara atau droplet. Gejala yang muncul biasanya
batuk lebih dari 2 minggu, batuk berdarah, penurunan berat badan,
demam, keringat malam hari, dan lain-lain.

 Pemeriksaan TCM/ yang disebut GeneXpert MTB/RIF merupakan


pemeriksaan yang disarankan untuk diagnostik awal tersangka TB paru
dan pasien TB paru dengan HIV atau dengan dugaan resistensi terhadap
rifampisin. Pemeriksaan ini dapat memberikan diagnosis TB yang
akurat dan mendeteksi resistensi rifampisin hanya dalam waktu 100
menit. Pemeriksaan ini dilakukan melalui pengukuran fluoresesi dan
algoritma perhitungan otomatis dengan menggunakan mesin. TCM
mendeteksi ada tidaknya DNA Mycobacterium tuberculosis dan
resistensinya terhadap rifampisin, yaitu salah satu obat TB. Untuk saat
ini penegakkan diagnosis pasti TB masih berdasarkan klinis, rontgen
thorak, dan pemeriksaan BTA. Namun, saat ini GeneXpert/ TCM telah
banyak dilakukan di berbagai RS sebagai alat diagnostik awal dan
untuk mendeteksi adanya resistensi obat.

 TCM dan BTA merupakan suatu metode pemeriksaan TBC untuk


menilai keparahan penyakit, dilihat dari kondisi klinis pasien, daya
tahan tubuh, kasus lama atau kasus baru, dan kuman yang menyerang
apakah resisten terhadap obat antituberkulosis atau tidak.
PEWARNAAN GRANULA

Deskripsi
 Ada beberapa metode pewarnaan granula, di antaranya Neisser dan
Albert. Dari kedua metode tersebut, metode yang paling sering
digunakan adalah metode Neisser.

 Granula metakromatik disebut juga granula volutin, Babes-Ernst, polar


bodies dan volutin bodies. Granula metakromatik biasanya ditemukan
pada bakteri Corynebacterium diphteriae penyebab penyakit difteri.

 Granula metakromatik mengandung polifosfat, asam ribonukleat, dan


protein. Granula metakromatik sangat mungkin mempunyai fungsi
sebagai sumber cadangan energi (makanan).

 Metode Neisser menggunakan pewarna Neisser A, Neisser B, dan


Neisser C. Neisser A mengandung biru metilen, alkohol 96%, asam
pekat dan aquades. Neisser B mengandung kristal violet, alkohol 96%,
dan aquades. Sedangkan Neisser C mengandung crysoidine dan
aquades. Pada metode Neisser, granula bakteri berwarna biru gelap atau
biru hitam (warna dari Neisser A + Neisser B), sedangkan sitoplasma
bakteri berwarna kuning kecoklatan (warna dari Neisser C).

 Metode Albert menggunakan Albert I dan Albert II. Albert I


mengandung toluidine blue, malachit green, alkohol 96%, asam asetat
glasial dan aquades. Sedangkan Albert II mengandung KI, kristal
iodium dan aquades. Pada metode Albert, granula bakteri berwarna biru
gelap atau keunguan (warna dari Albert I), sedangkan sitoplasma
bakteri berwarna kuning kehijauan (warna dari Albert II).

Patogenitas
 Berbahaya jika sudah terdapat toksin. Penderita akan mengalami infeksi
pada saluran pernapasan seperti gagal napas.

 Gampang menular ke orang lain.

Sampel Pemeriksaan
Swab tenggorokan

Ciri Utama Penderita Difteri


Ada selaput putih di rongga mulut/ pangkal tenggorokan.

Bentuk Corynebacterium diphteriae


Bisa berbentuk huruf I, L dan W. Misalnya :
CATATAN

 Pewarnaan BTA merupakan pewarnaan differensial khusus. Mengapa?


Karena adanya perlakuan tersendiri yaitu pemanasan. Selain itu, pewarnaan
ini bertujuan untuk melihat struktur dinding sel bakteri.

 Bakteri TB adalah bakteri yang unik, karena susah terwarnai oleh zat warna
basa tapi jika sudah terserap zat warna tersebut susah untuk dilunturkan.

 BTA merupakan bakteri basil gram (+) dan tahan asam. Dikatakan tahan
asam karena bakteri ini tahan terhadap alkohol saat pelunturan.

 Dinding sel dari Mycobacterium tuberculosis dilapisi lilin (wax) yang tidak
bisa diwarnai dengan pewarnaan biasa.

 Sediaan TB dibuat dengan cara ulir-ulir dari dalam keluar sebelum sampel
kering dengan ukuran lebar 2 cm x panjang 3 cm. Mengapa dibuat ulir-ulir?
Supaya bakteri tidak bertumpuk pada saat pemeriksaan secara mikroskopik.

 Prinsip pewarnaan BTA yaitu jika dilakukan pemanasan lapisan lilin akan
melunak sehingga cat pertama bisa mewarnai bakteri, kemudian ketika suhu
kembali normal maka lapisan lilin akan kembali mengeras sehingga susah
dilunturkan.

 Spesimen lain yang dapat digunakan dalam pemeriksaan Mycobacterium


adalah CSF, getah lambung, urin, ulkus dan lainnya.

 Kandungan lemak (asam mikolat) pada dinding sel bakteri TB hamper 60%
dari berat diinding sel bakterinya.
 Pembacaan BTA yang sering dilakukan merupakan aturan dari International
Union Against TB and Lung Diseases (IUATLD).

 Skenti merupakan pelaporan BTA jika dijumpai 1-9 BTA/ 100 lapangan
pandang pada saat pemeriksaan mikroskopik (dengan nama lain disebut
dengan +/-).

 Loeffler serum medium base dengan serum bovine digunakan untuk kultur
dari Corynebacterium diphteriae. Kuman ini tumbuh menjadi koloni yang
kecil, granular, berwarna hitam dan dilingkari warna abu-abu coklat.

Anda mungkin juga menyukai