Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kegiatan Praktikum

Praktikum BTA

Oleh:
Cut Anggi Febri Andasari
1707101010135

Kelas B-03
Praktikum dilaksanakan pada 11/11/2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2019/2020
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu membuat sediaan untuk pewarnaan BTA
2. Mahasiswa mampu melakukan pewarnaan BTA
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis

B. Tinjauan Pustaka

Basil Tahan Asam atau (BTA) adalah nama lain dari M. tuberculosis
yaitu suatu kuman berbentuk batang yang tahan terhadap pencucian
alkohol asam pada saat dilakukan pewarnaan. BTA menyebabkan suatu
penyakit infeksi menular dan mematikan yang biasa disebut tuberkulosis
atau TB. Hal ini pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882
oleh Robert Koch, sehingga penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal
juga sebagai Koch Pulmonum (KP).1 Sebagian besar kuman TB
menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
Bakteri ini memiliki dinding sel berlilin karena mengandung sejumlah
besar materi lipoidal oleh karena itu bakteri ini hanya dapat diwarnai
dengan pewarnaan BTA (Basil Tahan Asam). Ketika proses pewarnaan,
bakteri tahan asam ini melawan dekolorisasi dengan asam sehingga bakteri
tersebut disebut bakteri tahan asam. Bakteri yang pada pengecatan Ziehl-
Neelsen (ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan
alkohol, sehingga tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut
ketika diamati dibawah mikroskop tampak berwarna merah dengan warna
dasar biru muda. Golongan bakteri ini biasanya bersifat patogen pada
manusia contohnya adalah Mycobacterium tuberculosis.2,3

Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob yang biasanya


ditemukan pada daerah yang banyak udara.Mycobacterium tuberkulosis
ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1882 dan termasuk gram positif,
berbentuk batang panjang atau pendek, tidak berspora, tidak berkapsul,
pertumbuhan sangat lambat (2-8 minggu), suhu optimal 37-38oC yang
merupakan suhu normal manusia. Pertumbuhannya membutuhkan tambahan
makanan seperti darah, egg yolk, serum, dan bahan kimia
tertentu.Mycobacterium tuberkulosis dapat bertahan hidup di udara kering
maupun dalam keadaan dingin dan didalam dahak dapat bertahan selama 20-
30 jam.4,5

Sumber penularan TB adalah pada waktu batuk atau bersin


mengeluarkan percikan dahak (droplet nuclei) .Bakteri berukuran sangat kecil
sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus dan terus
berjalan sampai di alveolus dan menetap disana. Bakteri akan masuk ke dalam
paru-paru dan berkumpul higga berkembang menjadi banyak terutama pada
orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Sementara, bagi yang
mempunyai daya tahan tubuh baik, maka penyakit TB paru tidak akan terjadi.
Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan
dahak, makin menular pasien tersebut. Faktor yang memungkinkan seseorang
terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dahak dalam udara
dan lamanya menghirup udara tersebut.6,7,8

Pewarnaan Ziehl-Neelsen disebut juga sebagai pewarna bakteri tahan


asam atau sering disebut pengecatan BTA. Dalam cat ini mengandung zat
warna karbol-fuchsin yang merupakan asam. Teknik pewarnaan Ziehl-
Neelsen, yaitu dengan menggunakan zat warna carbol fuchsin 0,3 % dan
methylen blue 0,3%. Pada pemberian warna pertama yaitu carbol fuchsin, BTA
bersifat mempertahankannya. Carbol fuchsin merupakan fuchsin basa yang
dilarutkan dalam larutan fenol 5%. Larutan ini memberikan warna merah pada
sediaan sputum. Fenol digunakan sebagai pelarut untuk membantu pemasukan
zat warna ke dalam sel bakteri sewaktu proses pemanasan. Fungsi pemanasan
untuk melebarkan pori-pori lemak BTA sehingga carbol fuchsin dapat masuk
sewaktu BTA dicuci dengan larutan pemucat, yaitu asam alkohol, maka zat
warna pertama tidak mudah dilunturkan. Bakteri kemudia dicuci dengan air
mengalir untuk menutup pori-pori dan menghentikan dekolorisasi. BTA akan
terlihat berwarna merah, sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan
melarutkan carbol fuchsin dengan cepat sehingga sel bakteri tidak berwarna.
Setelah penambahan zat warna kedua yaitu methylen blue, bakteri tidak tahan
asam akan berwarna biru.9,10

C. Alat dan Bahan


1. Alat
• Mikroskop binokuler
• Kaca objek
• Ose
• Lampu spirtus
• Pipet tetes
• Label
• Pensil
• Penjepit tabung

2. Bahan
• Sputum positif
• Minyak emersi
• Aquades
• HCl alcohol 3%
• Methylein blue 0,3 %
• Carbol fuchsin 0,3 %

D. Prosedur Kerja
Metode Ziehl-Neelsen
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membersihkan object glass
3. Menulis kode atau nama bakter pada sudut object glass
4. Menggenangi larutan carbol fuchsin pada sediaan yang telah
difiksasi.
5. Panaskan sampai menguap selama 5 menit
6. Pewarna dibuang dan ditetesi asam alkohol selama 1-2 detik
7. Dicuci dengan air mengalir
8. Ditambahkan methylen blue kurang lebih 1 menit
9. Dicuci dengan air mengalir dan keringkan

Pengamatan mikroskop

1. Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering diamati di bawah


mikroskop
2. Sebelumnya, diteteskan satu tetes minyak emersi di atas apusan
dahak untuk mengumpulkan cahaya
3. Amati dengan menggunakan mikroskop pembesaran 1000 kali
(lensa okuler 10x dan objektif 100x)
4. Carilah basil tahan asam (BTA) yang berbentuk batang berwarna
merah

E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pewarnaan tahan asam untuk
mengidentifikasi dan mengamati bakteri yang bersifat tahan asam, bakteri
ini disebut tahan asam karena akan mempertahankan zat warna primer
ketika ditambahkan larutan asam. Bakteri ini memilik dinding sel yang
terdiri dari lapisan lilin, asam lemak ikolat, dan lipid sebesar 60% dari berat
dinding selnya, sehingga dengan tebalnya kadar lipid pada dinding sel
menyebabkan Mycobacterium tuberculosis sulit untuk dilakukan dengan
pewarnaan biasa dan perlu pewarnaan khusus.

G. Kesimpulan
Pewarnaan Ziehl Neelson bertujuan memilahkan kelompok
Mycobacterium dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut
bakteri tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna pertama
(carbol fuchsin) saat dicuci dengan larutan alkohol asam. Larutan asam
terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam
karena larutan pemucat akan melakukan fuchsin carbol dengan cepat,
sehingga sel bakteri tidak berwarna. Dengan latar belakang berwarna biru
dan sel epitel serta PMN berwarna biru tua.

H. Daftar Pustaka

1. Andhini NF. Bakteri Tahan Asam. J Chem Inf Model. 2017;53(9):1689–99.

2. Pelczar, M.J and Chan E. Mikrobiota Normal tubuh Manusia, Dasar-Dasar


Biologi. Universitas Indonesia (UI-Press). 2008.

3. Ball A. Bacterial Cell Culture : Essential Data. New York: John Wiley &
Sons; 1997.

4. Sayuti J, Kesehatan D, Lombok K, Nusa T, Barat T. Asap Sebagai Salah


Satu Faktor Risiko Kejadian TB Paru BTA Positif Analisis Spasial Kasus
TB Paru di Kabupaten Lombok Timur. Semin Nas Inform Medis IV.
2013;(November):13.
5. Ernst JD. Macrophage Receptors for Mycobacterium tuberculosis. Infect
Immun. 1998;66(4):1277–81.

6. Departemen kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional


Penanggulangan Tubercolosis. In: pedoman nasional penanggulangan
tuberculosis. 2011.

7. Crevel R Van, Ottenhoff THM, Van JWM, Crevel R Van, Ottenhoff THM,
Meer JWM Van Der. Innate Immunity to Mycobacterium tuberculosis
Innate Immunity to Mycobacterium tuberculosis. 2002;15(2).

8. Rev A, Damme V, Rev A, Commun R. Detection of rifampicin-resistance


mutations in. 1991;647–51.

9. Lay BW. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada; 1994.

10. Hayes PC, Mackay TW. Diagnosis dan Terapi Pada Skabies.
2017;47(2):249. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=y7qG55rc_g0C&printsec

Anda mungkin juga menyukai