PENDAHULUAN
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki
jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-
mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti
ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον (bakterion) yang memiliki
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(sangat kecil).
Berbagai teori telah dikemukakan untuk menerangkan sifat tahan asam ini,
antara lain dinyatakan bahwa sifat tahan asam ini ditentukan oleh adanya sifat
merah disebabkan oleh penyerapan warna Karbolfuksin yang larut dalam sel.
Bila sel rusa, maka sifat tahan asam itu pun akan hilang. Bakteri tahan asam
sangat banyak mengandung lipida, asam lemak, dan kandungan inilah yang
mencerminkan sifat tahan asam pada golongan bakteri tersebut antara lain
asam mikolat. Diduga bahwa sifat tahan asam ini adalah masalah sifat
kelarutan nisbi, misalnya fuksin lebih larut dalam fenol dari pada dalam air
atau asam alkohol. Sebaliknya fenol lebih larut dalam lipida, yang
pengecatan tahan asam, fenol yang mengandung fuksin meinggalkan air al-
Membran sitoplasma yang utuh mencegah lipida yang telah tercat merah itu
karbol- fuchsin (fuchsin basa yang di larutkan dalam suatu campuran phenol-
alkohol- air) meskipun dicuci dengan asam klorida dalam alkohol. Sediaan sel
bakteri pada felas alas disiram dengan cairan karbol fuchsin kemudian
dipanaskan sampai keluar uap. Setelah itu, zat warna dicuci dengan asam
alkohol dan akhirnya diberi warna kontras (biru atau hijau). Bakteri-bakteri
serumpun) berwarna merah dan yang lain-lain akan berwarna sesuai warna
kontras.
membentuk spora. Walaupun tidak mudah diwarnai bakteri ini tahan terhadap
penghilang warna (deklorisasi) oleh asam atau alkohol karena itu dinamakan
basil tuberkel merupakan batang ramping lurus berukuran kira-kira 0,4 x 3µm.
negatif. Sekali diwarnai dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat
yang sebenarnya ditandai oleh sifat tahan asam misalnya 95% etil alkohol
ini bergantung pada integrisa struktur selubung berlilin. Pada dahak atau irisan
Pengecatan ini disebut pengecatan tahan asam, karena pada jenis bakteri
sukar dilakukan pengecatan, tetapi sekali dapat tercat tidak mudah untuk
asam (atau asam-alkohol). Yang termasuk pada golongan bakteri yang sukar
METODE PRAKTIKUM
15.30 WITA.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Pembakar Bunsen,
Catatan: Seharusnya menggunakan bakteri Myctobacterium karena tidak didapat jadi diganti
dengan Staphylococcus.
3.3 Analitik
2. Diambil kaca sediaan yang bersih, bebas lemak dan tidak ada goresan.
3. Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda ukuran 2x3 cm sebagai
pola.
dengan air.
10. Sediaan diwarnai dengan larutan gabbet selama 1 menit, cuci dengan air,
keringkan.
4.1 Hasil
Bentuk:
Susunan:
Sifat:
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA