Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM PEWARNAAN BTA

(BASIL TAHAN ASAM)

Nurul Nazira

1707101010165

B-06

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020/2021
Judul Praktikum Pewarnaan BTA (Basil Tahan Asam)
Hari/Tanggal Rabu/11 November 2020
Tujuan 1. Mahasiwa dapat melakukan pembuatan sediaan preparat
dahak sesuai prosedur.
2. Mahasiswa dapat melakukan pewarnaan BTA dengan baik
dan benar.
3. Mahasiswa dapat menginterpretasi hasil dari pewarnaan BTA
dengan benar.
Tinjauan Bakteri tahan asam merupakan jenis bakteri yang tidak dapat
Pustaka diwarnai dengan pewarnaan anilin biasa kecuali dengan
menggunakan fenol dan dengan pemanasan. Bakteri ini memiliki
dinding sel berlilin karena mengandung sejumlah besar meteri
lipoidal oleh karena itu bakteri ini hanya dapat diwarnai dengan
pewarnaan BTA (Acid-Fast Stain). Dinding sel hidrofobik dan
impermeabel terhadap pewarnaan dan bahan kimia lain pada
cairan atau larutan encer. Ketika proses pewarnaan, bakteri tahan
asam ini melawan dekolorisasi dengan asam sehingga bakteri
tersebut disebut bakteri tahan asam. (Mastra, 2014)
Bakteri tahan asam seringkali bersifat patogen pada manusia,
salah satunya adalah Mycobacterium tuberculosis, bakteri
penyebab penyakit tuberkulosis (TBC). Bakteri Mycobacterium
tuberculosis berbentuk batang langsing, lurus atau berbentuk
filamen. Bakteri ini bersifat aerobik, tidak membentuk spora, non
motil, tahan asam, dan pertumbuhannya sangat lambat (2-8
minggu). Bakteri tahan asam ini dapat diamati dengan pewarnaan
Ziehl Neelson, Gabber, dan Fluorochom.
(Syahrurachman, 2014)
Teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen merupakan teknik
pewarnaan dengan menggunakan zar warna carbol fuchsin 0,3%,
asam alkohol 3%, dan methylen blue 0,3%. Pada pemberian
warna pertama, yaitu carbol fuchsin, BTA bersifat
mempertahankan carbol fuchsin, larutan ini memberikan warna
merah pada sediaan dahak. Langkah berikutnya dilakukan
pemanasan untuk melebarkan pori-pori lemak BTA sehingga
carbol fuchsin dapat masuk. Sehingga pada saat didekolorisasi
menggunakan alkohol, BTA tetap akan bewarna merah sedangkan
bakteri yang tidak tahan asam akan melarutkan carbol fuchsin
dengan cepat sehingga sel bakteri tidak bewarna. Langkah
berikutnya dilakukan penambahan zat warna kedua yaitu
methylen blue yang dapat menyebabkan bakteri tidak tahan asam
menjadi bewarna biru.
(Riskesdas, 2010)
Hasil pewarnaan BTA dilihat dibawah lensa objektif 100 x
menggunakan minyak emersi. Minimum diperiksa sebanyak 300
LP, sebelum dinyatakan negatif. Interpretasi hasil dari pewarnaan
BTA menurut IUALTD (International Union Against
Tuberculosis Lung Disease) yaitu :
- Tidak ada BTA : 0 BTA/100 LP
- Meragukan : Ditemukan 1-9 BTA/100 LP
- Positif 1 : Ditemukan 10-99 BTA/100 LP
- Positif 2 : Ditemukan 1-10 BTA/LP
- Positif 3 : Ditemukan lebih dari 10 BTA/LP,
periksa minimal 20 LP
(Kemenkes, 2012)

Alat dan Bahan • Pembuataan sediaan preparat dahak :


- Spesimen dahak
- Kaca objek
- Pensil
- Pola oval 2 x 3 cm
- Lidi
- Cairan dekomentasi
- Lampu spiritus
• Pewarnaan tahan asam :
- Bak/rak pengecatan
- Obor dan korek api
- Zat warna (Karbol Fuchsin, Alkohol Asam, Methylen
Blue)
- Air mengalir
- Timer
- Rak pengering
Prosedur Kerja • Pembuatan sediaan preparat dahak
1. Preparasi sediaan dahak mukopurulen
2. Pemberian nomor sediaan menggunakan pensil
3. Letakkan kertas pola dibawah kaca objek
4. Pembuatan sediaan dahak dengan mengambil dahak
sebesar biji jagung dan letakkan pada kaca objek dengan
gerakan memutar menggunakan lidi hingga sediaan rata
5. Buang lidi yang telah digunakan ke cairan dekontaminasi
6. Fiksasi sediaan dahak diatas lampu spiritus
7. Cek ketebalan sediaan dahak
• Pewarnaan sediaan dahak
1. Fiksasi sediaan dahak
2. Mengatur sediaan
3. Genangi sediaan dengan karbol fuhsin
4. Pemanasan sediaan
5. Pembilasan sediaan
6. Dekolorisasi dengan asam alkohol
7. Pembilasan sediaan dengan air setelah dekolorisasi
8. Pewarnaan kontras dengan metilen biru
9. Pembilasan setelah pewarnaan kontras
10. Pengeringan sediaan yang telah diwarnai
11. Penilaian kualitas sediaan dahak
12. Penetesan minyak imersi
13. Pembacaan dan pelaporan sediaan dahak
Hasil
Pengamatan

Pembahasan Pada praktikum ini dilakukan pewarnaan dengan


menggunakan metode Ziehl-Neelson pada sample sputum yang
telah dipersiapkan. Pewarnaan Ziehl Neelson menggunakan tiga
jenis warna yaitu, carbol fuchsin, alkohol, dan methylen blue.
Hasil akhir dari pewarnaan ini akan menunjukan warna merah
pada bakteri yang tahan asam, sedangkan bakteri yang tidak tahan
asam akan berubah menjadi biru akibat dari pewarnaan methylen
blue.
Pada preparat yang diamati terdapat lebih dari 10 BTA pada
tiap lapangan pandang sehingga interpretasi hasil menurut
IUALTD (International Union Against Tuberculosis Lung
Disease) adalah 3+.
Kesimpulan Pewarnaan BTA pada praktikum ini dilakukan menggunakan
metode Ziehl-Neelson yang menggunakan tiga jenis pewarna,
yaitu carbol fucshin, alkohol, methylen blue. Dalam pewarnaan
akan terlihat bakteri tahan asam bewarna merah dan bakteri tidak
tahan asam bewarna biru. Interpretasi hasil menggunakan standar
IUALTD (International Union Against Tuberculosis Lung
Disease) didapatkan hasil adalah positif 3 dikarenakan jumlah
BTA lebih dari 10 pada tiap lapangan pandang.
Daftar Pustaka 1. Mastra, Nyoman, dkk. 2014. Bakteriologi. Denpasar :
Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan Analisis Kesehatan.
2. Riskesdas. 2010. Pedoman Penanganan Spesimen Malaria dan
Tuberkulosis.
3. Syahrurachman, dkk, 2014. Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta : UI Press.
4. Kemenkes RI. 2012. Tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai