Sederhana,Polisiklik,D
an Heterosiklik
Kelompok VI :
Muhammad Arnas 105131106220
Nur Afifah 105131106520
Raninda Putri M 105131105720
Yuintan Patonggang 105131107220
Usra Thamrin 105131106120
Alma Hervina 105131104620
Definisi
Senyawa Aromatik adalah senyawa
hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan
ikatan rangkap di antara atom-atom
karbonnya.Senyawa aromatic yang paling
sederhana adalah benzena
( C6H6) senyawa yang bersifat karsinogen
yang mudah terbakar,
Sistem cincin Bersifat aromatik,Terdapat 3 Kriteria Yang Harus
Dipenuhi
1 3
Benzena
Arena Benzena di-subsitusi
Monosubsitusi
1. Senyawa homosiklik
Senyawa homosiklik adalah senyawa siklik yang atom lingkarnya hanya tersusun oleh atom
karbon, contohnya benzena.
Benzena adalah senyawa tidak jenuh
Benzena kurang reaktif dibandingkan dengan alkena sejenis dan tidak mengalami reaksi
seperti alkena umumnya.
Sikloheksena bereaksi cepat dengan br2 dan menghasilkan produk adisi 1,2-
dibromosikloheksena
Benzena hanya bereaksi lambat dengan br2 dan menghasilkan produk substitusi c6h5br
Ide kestabilan benzena diperoleh dari panas hidrogenasi
Benzena 150 kj/mol (36 kcal/mol) lebih stabil dari yang dihitung Untuk “sikloheksatriena”
Panjang ikatan karbon-karbon dan sudut ikatan benzena
Konsep umum kearomatikan dapat dikembangkan untuk menerangkan senyawa aromatik polisiklik
Benzo[a]pyrena adalah salah satu senyawa penyebab kanker yang terdapat dalam asap rokok. Semua
hidrokarbon aromatik polisiklik dapat ditampilkan dengan bentuk
resonansi yang berbeda.
Kearomatikan nafthalena
nafthalena punya siklik, sistem elektron π terkonjugasi, dengan orbital p yang bertumpang tindih disekeliling 10 karbon
lingkar dari molekul dan menyilang di tengah ikatan
10 adalah bilangan hückel (4n + 2 bila n = 2) sehingga elektron π Terdelokalisasi dan berakibat kearomatikan terhadap
naftalena Banyak heterosiklik yang analog dengan naftalena
quinolin, isoquinolin, indol dan purin
quinolin, isoquinolin dand purin mengandung nitrogen seperti-pyridin yang bagian dari ikatan rangkap dan menyumbangkan
satu elektronnya terhadap sistem π aromatik
indol dan purin mengandung nitrogen seperti-pyrrol yang menyumbangkan Dua elektron π.
Reaksi reaksi pada senyawa aromatic
Reaksi substisusi nukleofilik senyawa aromatic
Senyawa aromatik tidak reaktif terhadap serangan nukleofil.
Contoh: klorobenzena bila dididihkan bersama dengan naoh tidak akan menghasilkan fenol pada kondisi reaksi yang
biasa. Ketidakreaktifan klorobenzena ini disebabkan oleh:
1. atom-atom karbon tidak jenuh pada klorobenzena kaya elektron, sehingga nukleofil yang juga kaya elektron tidak
akan menyerang atom-atom karbon tidak jenuh tersebut, menyebabkan reaksi sn2 tidak berlangsung
2. kation fenil (karbokation fenil) sangat tidak stabil, bahkan kestabilannya lebih rendah dari pada karbokation primer,
sehingga reaksi sn1 juga tidak akan berlangsung pada klorobenzena ini
3. ikatan c-x pada klorobenzena lebih pendek dan lebih kuat dari pada ikatan c-x pada alkil, alil dan benzil halida
sehingga diperlukan energi yang tinggi untuk memutuskan ikatan c-x tersebut.
Senyawa Heterosiklik