Anda di halaman 1dari 28

1.

Ginjal
Ginjal adalah organ
yang berbentuk seperti
kacang yang mempunyai
fungsi utama yaitu:
1. Fungsi Ekskresi
2. Fungsi Non ekskresi
Fungsi ekskresi
Fungsi nonekskresi
Struktur Miskrokopik Ginjal
1). Nefron adalah
unit fungsional
ginjal. Didalam ginjal
terdapat 1 juta nefron
yang mempunyai
struktur dan fungsi
yang sama
Setiap nefron terdiri dari kapsul Bowman yang
mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus
proksimal, lengkungan henle dan tubulus distal yang
mengosongkan diri ke dalam duktud kolektivus.
Orang normal mempunyai jumlah nefron kurang dari
20.000 atau 1% dari masa nferon total.
2. Korpuskulus Ginjal:
terdiri dari kapsula
bowman dan rumbai
kapiler glomerulus.
Kapsula bowman dilapisi
oleh sel-sel epitel
parietal dan visceral.
3). Aparatus Jukstaglomerulus
Pada lokasi ini sel-sel
jukstaglomerulus
dinding arteriol aferen
mengandung granula
sekresi yang diduga
mengeluarkan renin.
Renin adalah suatu
enzim yang penting
untuk pengaturan
tekanan darah.
4). Sistem Renin- Angiotensin:
Pengeluaran renin dari ginjal
pengubahan angiotensinogen
suatu enzim konversi yang ditemukan di
dalam kepiler paru-paru
angiotensin I.
angi0tensin II. melalui efek vasokontriksi arteriola
perifer

meningkatkan merangsang
tekanan darah aldosteron.
Peningkatan kadar aldosteron

merangsang reabsorbsi natrium

peningkatan Peningkatkan
reabrobsi air volume plasma

Peningkatkan tekanan darah &


mengurangi iskemia ginjal
Proses pembentukan urine :
1. Ultrafiltrasi
Glomerulus
Proses filtrasi plasma pada glomerulus:
aliran darah ginjal (renal blood flow) adalah
sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar
1.200 nml/ menit.
Aliran plasma ginjal atau renal plasma flow
sama dengan 660 ml/menit.
• Sekitar 1/5 dari plasma atau 125 ml/menit dialirkan
melalui glomerulus ke kapsula bowman yang
disebut glomerular filtration rate (GFR) atau laju
filtrasi glomerulus adalah jumlah filtrate yang
terbentuk per menit.
• Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan
ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyai komposisi sama seperti plasma
kecuali tanpa protein.
Zat yang difiltasi ginjal yaitu
Elektrolit: natrium, kalium, kalsium,
magnesium, bikarbobonat, klorida dan
fosfor
Non elektrolit: glukosa, asam amino,
metabolit hasil metabolisme protein seperti
urea, asam urat dan kreatinin
Air
2. Reabsorbsi dan sekresi tubulus
• Reabsorbsi selektif zat-zat yang sudah difiltrasi
melalui mekanisme transport aktif & pasif.
• Transport aktif adalah jika suatu zat di transport
melawan suatu perbedaan elektrokimia (listirk
&kimia) dan membutuhkan energi.
• Transport pasif yaitu jika zat yang diabsorbsi /
disekresi bergerak mengikuti perbedaan
elektrokimia yang ada dan tidak dibutuhkan
energi.
Area di nefron, zat diabsorsi:
Glukosa dan asam amino direabsorbsi di sepanjang
tubulus proksimal dengan mekanisme transport aktif.
Kalium dan asam urat direabsorbsi dan disekresi ke
tubulus distal
2/3 natrium difiltrasi dan direabsorbsi aktif ke dalam
tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal dan
duktus kolektivus.
Kalsium dan fosfat direabsorbsi ke dalam tubulus
proksimal dengan cara transport aktif.
Air, klorida dan urea direabsorbsi dalam tubulus
proksimal melalui transport pasif.
Proses sekresi dan reabsorbsi selektif diselesaikan
dalam tubulus distal dan duktus kolektibus. Fungsi
tubulus distal adalah pengaturan tahap akhir dari
keseimbangan air dan asam basa.
Konsentrasi Osmotik
Konsentrasi osmotic (osmolalitas) menyatakan
jumlah partikel yang larut dalam suatu larutan.
ADH (anti diuretic hormone) membantu dalam
mempertahankan volume dan osmolalitas cairan
pada tingkat konstan dengan mengatur volume
dan osmolalitas urine.
Perubahan volume plasma atau osmolalitas dari
konstan ke ideal adalah 285 mOsmol.
Pengeluaran ADH ditingkatkan oleh
peningkatan osmolalitas plasma atau
pengurangan volume plasma.
Peningkatan osmolalitas / penurunan
volume cairan ekstraseluler karena muntah,
diare, perdarahan, luka bakar, berkeringat
atau pergeseran cairan (asites).
2. Ureter
Ureter adalah
perpanjangan tubular
berpasangan dan berotot
dari pelvis ginjal yang
merentang sampai
kandung kemih.
Fungsi ureter adalah
menyalurkan urine dari
ginjal ke kandung
kemih.
2. Ureter
Panjang ureter 25-30 cm (10-12 inchi) dan
berdiameter 4-6 mm.
Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan
yaitu:
1. Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa
2. Lapisan tengah adalah muskularis longitudinal
kea rah dalam dan otot polos sirkular kea rah luar.
3. Lapisan terdalam epithelium mukosa yang
mensekresi selaput mucus pelindung
3. Kandung kemih
Kandung Kemih
adalah satu kantung
berotot yang dapat
mengempis terletak
dibelakang sinfisis
pubis.
Kandung kemih
mempunyai 3 muara
yaitu dua muara ureter
dan satu muara uretra.
Sebagian besar dinding
kandung kemih tersusun
dari otot polos yang
disebut muskulus
destrusor.
Di dingding kandung
kemih terdapat scratch
reseptor yang akan bekerja
memberikan stimulus
sensasi berkemih apabila
volume kandung kemih
telah mencapai sekitar 150
cc.
Dua Fungsi kandung kemih
4. Uretra
Uretra adalah saluran
kecil yang dapat
mengembang, berjalan
dari kandung kemih
sampai keluar tubuh.
Panjang pada wanita 1,5
inci dan laki-laki 8 inci.
Muara uretra keluar
tubuh disebut meatus
urinarius.
Uretra pada laki-laki terdiri
dari:
1. Uretra prostatia yang
dikelilingi oleh kelenjar
prostat. Uretra ini
menerima dua duktus
ejaculator yang masing-
masing terbentuk dari
penyatuan duktus aferen
dan duktus kelenjar vesikel
seminalis serta menjadi
tempat muaranya sejumlah
duktus dari kelenjar
prostat.
Uretra
membranosa
adalah bagian
yang berdinding
tipis dan
dikelilingi otot
rangka sfingter
uretra eksterna.
Uretra kavernosa
merupakan bagian
yang menerima
duktus kalenjar
bulbouretra dan
merentang sampai
orifisium uretra
eksterna pada ujung
penis.
Daftar Pustaka:
Suharyanto dan Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan.
Jakarta: Trans Info Media.
Price dan Wilson. (2006). Patofisiologi Konsep klinis
Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai