SISTEM INTEGUMEN
Pengantar
• Kulit merupakan organ tubuh yang terletak
paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia.
• Kulit merupakan organ yang esensial dan vital
serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan
Anatomi Kulit
• Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
▫ Lapisan epidermis/ kutikel
Stratum korneum / lapisan tanduk
Stratum lusidum
Stratum granulosum / lapisan keratohialin
Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
Stratum basale
▫ Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true
skin
Pars papilare
Pars retikulare
▫ Lapisan subkutis/ hipodermis
*Lapisan epidermis/ kutikel
STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK
• Lapisan kulit yang paling luar
• Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang
mati
• Tidak berinti
• Protoplasmanya telah berubah menjadi
keratin/zat tanduk
• Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
STRATUM LUSIDUM
• Fungsi proteksi
• Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap
gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan,
gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama
yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali
kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi,
sengatan UV, gangguan infeksi luar;
kuman/bakteri, jamur
• Hal di atas terjadi karena adanya bantalan
lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut
jaringan penunjang yang berperan sebagai
pelindung terhadap gangguan fisis.
• Bagian stratum korneum epidermis merupakan
barier yang paling efektif terhadap berbagai
faktor lingkungan seperti zat kimia, sinar
matahari, virus, fungus, gigitan serangga, luka
karena gesekan angin dan trauma.
• Kulit dapat mencegah penetrasi zat-zat dari luar
yang berbahaya atau pun kehilangan cairan dan
substansi lain yang vital bagi homeostatis tubuh.
• Berbagai senyawa lipid (zat lemak) dapat diserap
lewat stratum korneum termasuk vitamin A dan
D yang larut lemak dann hormon-hormon
steroid. Obat dan substansi lain dapat memasuki
kulit lewat epidermis melalui jalur
transepidermal atau lewat lubang-lubang folikel.
• Lapisan dermis kulit memberikan kekuatan
mekanisme dan keuletan lewat jaringan ikat
fibrosa dan serabut kolagennya
• Serabut elastik dan kolagen yang saling berjalin dengan
epidermis memungkinkan kulit untuk berprilaku
sebagai satu unit. Dermis tersusun dari jalinan
vaskular, akar rambur tubuh dan kelenjar peluh serta
sebasea.
• Karena sepidermis bersifat avaskuler , dermia
merupakan barier transportasi yang efisien terhadap
substansi yang dapat menembus stratum korneum dan
epidermis. Faktor lain yang mempengaruhi fungsi
proteksi kulit mencakup usia kulit, daerah kulit yang
terlibat dan status vaskuler.
Fungsi absorbsi
• Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air,
larutan dan benda padat, tapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian
pada fungsi respirasi.
• Fungsi ekskresi
• Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh;
NaCl, urea, as urat dan ammonia.
• Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga
menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga
kulit tidak menjadi kering.
• Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit
menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
Fungsi persepsi
• Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di
dermis dan subkutis.
• Terhadap rangsangan panas diperankan oleh
badan ruffini di dermis dan subkutis.
• Terhadap dingin diperankan oleh badan krause
yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr
terletak di papila dermis berperan terhadap
rabaan.
• Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater
paccini di epidermis
Fungsi sensibilitas
• Ujung-ujung reseptor serabut saraf pada kulit
memungkin untuk memantau secara terus
menerus keadaan lingkungan disekitarnya.
Fungsi utama reseptor adalah untuk mengindera
suhu, rasa nyeri dan sentuhan yang ringan dan
tekanan (sentuhan yang berat). Berbagai ujung
saraf bertanggung jawab untuk bereaksi
terhadap setiap stimuli yang berbeda.
• Meskipun tersebar diseluruh tubuh, ujung –
ujung saraf lebih terkonsentrasi pada sebagian
derah dibandingkan bagian lainnya
• Contoh: ujung-ujung jari tangan jauh lebih
terinervasi ketimbang kulit pada bagian
punggung tangan.
• Fungsi pengaturan suhu tbh
• Kulit melakukan peranan ini dengan cara
mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik.
Fungis kulit sebagai pengaturan suhu
• Tubuh akan menghasilkan panas sebagai hasil
metabolisme makanan yang memproduksi
energi. Panas ini akan hilang terutama lewat
kulit. Tiga proses fisik yang terlibat dalam
kehilangan panas dari tubuh ke lingkungan:
• 1. Proses pertama radiasi: pemindahan panas ke
benda lain yang suhunya lebih rendah dan
berada pada suatu jarak tertentu.
• 2. Proses kedua konduksi: pemindahan panas
dari tubuh ke benda lain yang lebih dingin yang
bersentuhan dengan tubuh
• 3. Proses ketiga konveksi: panas yang
dipindahkan lewat konduksi ke udara yang
melingkupi tubuh dimana terdiri atas
pergerakan massa molekul udara hangat yang
meninggalkan tubuh.
• Evaporasi dari kulit akan membantu kehilangan panas
lewat konduksi. Panas dihantarkan lewat kulit ke
dalam molekul-molekul air pada permukaan kulit
dapat berasal dari perspirasi yang tidak terasa,
keringat atau pun lingkungan.
• Normalnya ketiga mekanisme kehilangan panas ini
akan digunakan semuanya. Namun demikian, kalau
suhu sekeliling sangat tinggi, maka radiasi dan
konveksi tidak ada efektif sehingga evaporasi
merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan
panas
• Dalam kondisi normal, produk panas dari
metabolisme akan diimbangi oleh kehilangan
panas dan suhu internal tubuh akan
dipertahankan agar tetap konstan pada suhu
kurang lebih 37C. Kecepatan hilangnya panas
tergantung terutama pada suhu permukaan kulit
yang ditentukan oleh aliran darah kulit.
• Dalam kondisi normal , jumlah total darah yang
beredar lewat kulit kurang lebih 450 ml/menit
atau antara 10 dan 20 kali jumlah darah yang
diperlukan untuk memberikan metbolit serta
oksigen yang dibutuhkan.
• Aliran darah lewat pembuluh darah kulit ini
terutama dikendalikan oleh sistem saraf
simpatik.
• Peningkatan aliran darah ke dalam kulit akan
menyebabkan lebih banyak panas yang dialirkan
ke kulit dan meningkatkan laju kehilangan panas
dari tubuh.
• Penurunan aliran darah kulit akan menurunkan
suhu tubuh dan membantu menyimpan panas
untuk tubuh. Kalau suhu tubuh mulai menurun,
seperti hawa dingin, pembuluh darah kulit kaan
mengalami kontriksi sehingga kehilangan panas
dari tubuh berkurang
• Pengeluaran keringat merupakan proses lainnya yang
digunakan tubub untuk mengatur laju kehilangan
panas. Pengeluaran keringat atau perspirasi tidak akan
terjadi sebelumnya suhu internal tubuh melampaui 37
C tanpa tergantung pada suhu kulit.
• Pada hawa lingkungan yang sangat panas, laju
produksi keringat dapat setinggi 1 L/ jam. Dalam
keadaan tertentu, misalnya stress emosional, perspirasi
dapat etrjadi secara refleks dan tidak ada hubungannya
dengan keharusan untuk menghilangkan panas dari
tubuh
Fungsi pembtkan pigmen
• Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan
basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
• Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras
maupun individu.
• Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh
pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya
kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
• Fungsi keratinisasi
• Proses berlangsung 14-21 hari sebagai
perlindungan terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik
Fungsi pembtkan vit D