Anda di halaman 1dari 4

PATOFISIOLOGI

Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang melapisi dinding
rahim. Endometriosis terjadi bila endometrium tumbuhdi luar rahim. Lokasi tumbuhnya beragam
di rongga perut, seperti diovarium, tuba falopi. jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara
vagina dan rectum, juga di kandung kemih. Dalam setiap siklus menstruasi lapisan dinding rahim
menebal dengan tumbuhnya pembuluh darah dan jaringan, untuk mempersiapkan diri menerima
sel telur yang akan dilepaskan oleh indung telur yang terhubungkan dengan rahim oleh saluran
yang disebut tuba falopi atau saluran telur. Apabila telur yang sudah matang tersebut tidak
dibuahi oleh sel sperma, maka lapisan dindingrahim tadi luruh pada akhir siklus. Lepasnya
lapisan dinding rahim inilahyang disebut dengan peristiwa menstruasi. Keseluruhan proses ini
diaturoleh hormon, dan biasanya memerlukan waktu 28 sampai 30 hari sampaikembali lagi ke
awal proses. Salah satu teori mengatakan bahwa darahmenstruasi masuk kembali ke tuba falopii
dengan membawa jaringan darilapisan dinding rahim, sehingga jaringan tersebut menetap dan
tumbuh diluar rahim ( Hedarto, 2015, hal. 5).

Teori lain mengatakan bahwa sel-sel jaringan endometrium keluar darirahim melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening, kemudianmulai tumbuh di lokasi baru. Namun, ada
pula teori yang mengatakan bahwa beberapa perempuan memang terlahir dengan sel-sel yang
“salahletak”, dan dapat tumbuh menjadi endometrial implant kelak. Dalam kasus endometriosis,
walaupun jaringan endometrium tumbuh di luar rahim dan menjadi “imigran gelap” di rongga
perut seperti sudah disebutkan tadi, struktur jaringan dan pembuluh darahnya juga sama dengan
endometriumyang berada di dalam rahim. Si imigran gelap (yang selanjutnya akan kita sebut
endometrial implant) ini juga akan merespons perubahan hormon dalam siklus menstruasi
(Hedarto, 2015, p. 5).

Menjelang masa menstruasi, jaringannya juga menebal. Namun, bilaendometrium dapat


luruh dan melepaskan diri dari rahim dan ke luarmenjadi darah menstruasi, endometrial implant
ini tidak punya jalan keluar. Sehingga, mereka membesar pada setiap siklus, dan
gejalaendometriosis (yaitu rasa sakit hebat di daerah perut) cenderung makinlama makin parah.
Intensitas rasa sakit yang disebabkan olehendometriosis ini sangat tergantung pada letak dan
banyaknya endometrialimplant yang ada pada kita. Walaupun demikian, endometrial
implantyang sangat kecil pun dapat menyebabkan kita kesakitan luar biasa apabilaterletak di
dekat saraf. Setiap bulan, selaput endometrium akan berkembang dalam rahim dan membentuk
satu lapisan seperti dinding.Lapisan ini akan menebal pada awal siklus haid sebagai
persediaanmenerima telur tersenyawa (embrio) ( Hedarto, 2015, p. 6).

Endometriosis yang ada di luar rahim juga akan mengalami prosessama seperti dalam
rahim dan berdarah setiap bulan. Oleh karena selaputini ada di tempat tidak sepatutnya, ia tidak
boleh keluar dari badan sepertilapisan endometrium dalam rahim. Pada masa sama, selaput ini
akanmenghasilkan bahan kimia yang akan mengganggu selaput lain danmenyebabkan rasa sakit.
Lama kelamaan, lapisan endometriosis inisemakin tebal dan membentuk benjolan atau kista
(kantung berisi cecair)dalam ovary ( Hedarto, 2015, p. 6).Endometriosis dipengaruhi oleh faktor
genetik. Wanita yang memilikiibu atau saudara perempuan yang menderita endometriosis
memilikiresiko lebih besar terkena penyakit ini juga. Hal ini disebabkan adanyagen abnormal
yang diturunkan dalam tubuh wanita tersebut. Gangguanmenstruasi seperti hipermenorea dan
menoragia dapat mempengaruhisistem hormonal tubuh. Tubuh akan memberikan respon berupa
gangguansekresi estrogen dan progesteron yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sel
endometrium. Sama halnya dengan pertumbuhan selendometrium biasa, sel-sel endometriosis ini
akan tumbuh seiring dengan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh ( Hedarto,
2015, p. 6).

Faktor penyebab lain berupa toksik dari sampah-sampah perkotaanmenyebabkan


mikroorganisme masuk ke dalam tubuh. Mikroorganismetersebut akan menghasilkan makrofag
yang menyebabkan resepon imunmenurun yang menyebabkan faktor pertumbuhan sel-sel
abnormalmeningkat seiring dengan peningkatan perkembangbiakan sel abnormal.

Jaringan endometirum yang tumbuh di luar uterus, terdiri dari fragmenendometrial.


Fragmen endometrial tersebut dilemparkan dariinfundibulum tuba falopii menuju ke ovarium
yang akan menjadi tempattumbuhnya. Oleh karena itu, ovarium merupakan bagian pertama
dalamrongga pelvis yang dikenai endometriosis. Sel endometrial ini dapat memasuki peredaran
darah dan limpa, sehingga sel endomatrial inimemiliki kesempatan untuk mengikuti aliran
regional tubuh dan menujuke bagian tubuh lainnya. Dimanapun lokasi terdapatnya,
endometrialekstrauterine ini dapat dipengaruhi siklus endokrin normal. Karenadipengaruhi oleh
siklus endokrin, maka pada saat estrogen dan progesteron meningkat, jaringan endometrial ini
juga mengalami perkembangbiakan. Pada saat terjadi perubahan kadar estrogen dan progesteron
lebih rendah atau berkurang, jaringan endometrial ini akanmenjadi nekrosis dan terjadi
perdarahan di daerah pelvic. Perdarahan didaerah pelvis ini disebabkan karena iritasi peritonium
danmenyebabkan nyeri saat menstruasi (dysmenorea). Setelah perdarahan, penggumpalan darah
di pelvis akan menyebabkan adhesi/perlekatan didinding dan permukaan pelvis. Hal ini
menyebabkan nyeri, tidak hanya di pelvis tapi juga nyeri pada daerah permukaan yang terkait,
nyeri saatlatihan, defekasi, BAK dan saat melakukan hubungan seks ( Hedarto,2015, p. 7).

Adhesi juga dapat terjadi di sekitar uterus dan tuba fallopii. Adhesi diuterus
menyebabkan uterus mengalami retroversi, sedangkan adhesi dituba fallopii menyebabkan
gerakan spontan ujung-ujung fimbriae untukmembawa ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-
hal inilah yangmenyebabkan terjadinya infertil pada endometriosis ( Hedarto, 2015, p. 7)
PATHWAY

Menstruasi netrogad Teori emboli limflatik Teori imonologik dan Teorin metaplasia
dan vesiculer genetik

Refluk jaringan
endometrium dari
uterus ke tuba
Mencapai organ ektopik

Endometriosi Kurang terpapar informasi


s
Defisit penegtahuan

Terjadinya Sekitaran tuba Ovarium Paritonim palvis Colon


disekitas uterus
Memblokir ujung- Adhesi
Menarik uterus ujung fimbrine
kedalam posisi Peningkatan Pendarahan
tetap dan Fibrosis
Menurunnya prostaglandin di pelvic
retroversi kemampuan tuba
menarik ovum ke Peningkatan
Adhesi
uterus penyerapan cairan

Inflamsi
Feses padat
Infertilitis
Tingkat BAB
Peningkatan
Klien cemas > 3x siklus
prostaglandin
tidak punya anak
Konstipasi
Dysminore
Gangguan citra tubuh
Nyeri akut

(Hedarto, 2015)

Anda mungkin juga menyukai