A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
1. Menstruasi retrograde
Teori ini dikemukakan oleh Sampson pada tahun 1927, di mana terjadi
refluks (darah menstruasi mengalir balik) melalui saluran tuba ke dalam
rongga pelvis.Darah yang berbalik ke rongga peritoneum diketahui
mampu berimplantasi pada permukaan peritoneum dan merangsang
metaplasia peritoneum yang kemudian akan merangsang angiogenesis.Saat
ini, teori ini tidak lagi menjadi teori utama, karena teori ini tidak dapat
menjelaskan keadaan endometriosis di luar pelvis.
2. Teori imunologik dan genetik
Gangguan pada imunitas terjadi pada wanita yang menderita
endometriosis. Dmowski mendapatkan adanya kegagalan dalam sistem
pengumpulan dan pembuangan zat-zat sisa saat menstruasi oleh makrofag
dan fungsi sel NK yang menurun pada endometriosis.
3. Teori metaplasia
Teori metaplasia ini dikemukakan oleh Robert Meyer yang menyatakan
bahwa endometriosis terjadi karena rangsangan pada sel-sel epitel yang
berasal dari sel epitel selomik pluripoten dapat mempertahankan hidupnya
di daerah pelvis, sehingga terbentuk jaringan endometriosis. Teori ini
didukung oleh penelitian yang dapat menerangkan terjadinya pertumbuhan
endometriosis di thoraks, umbilikus dan vulva.
4. Teori emboli limfatik dan vascular
Teori ini dapat menjelaskan mekanisme terjadinya endometriosis di daerah
luar pelvis. Daerah retroperitoneal memiliki banyak sirkulasi limfatik.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa pada 29 % wanita yang menderita
endometriosis ditemukan nodul limfa pada pelvis. Hal ini dapat menjadi
salah satu dasar teori akan endometriosis yang terjadi di luar pelvis,
contohnya di paru.
C. PATOFISIOLOGI
Adhesi juga dapat terjadi di sekitar uterus dan tuba fallopii. Adhesi di
uterus menyebabkan uterus mengalami retroversi, sedangkan adhesi di tuba
fallopii menyebabkan gerakan spontan ujung-ujung fimbriae untuk membawa
ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-hal inilah yang menyebabkan
terjadinya infertil pada endometriosis. (A.Price, Sylvia)
PATHWAY
Gangguan menstruasi Toksik sampah
Faktor genetik
Gen abnormal Memengaruhi sistem hormon Terdapat mikroorganisme yang menghasilkan makrofag
tubuh
Jaringan endometrium
tumbuh di luar uterus
Kista
Menyerang infundibulum,
endometrium
ovarium, memasuki peredaran
darah
Prosedur
Kurang
pembedahan
Terjadi siklus endokrin normal pengetahuan
Luka operasi
Esterogen dan progesteron Cemas
menurun
Infertil
1. Ultrasonografi (USG)
2. Laparoskopi
H. KOMPLIKASI
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada massa di
daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-henti.
c. Riwayat Kesehatan
4) Riwayat perkawinan
f. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Hygiene rambut
Keadaan rambut
2) Mata
Sklera : ikterik/tidak
Konjungtiva : anemis/tidak
Mata : simetris/tidak
3) Leher
Jenis pernapasan
4) Dada
Jenis pernapasan
Bunyi napas
5) Ekstremitas
6) Eliminasi, urinasi
Adanya konstipasi
Susah BAK
h. Data spiritual
Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan
kepercayaannya dengan kista endometrium yang endometriumnnya
diangkat maka hal ini akan mempengaruhi mental klien yang ingin
hamil/punya keturunan.
j. Pemeriksaan penunjang
Data laborium
1) Pemeriksaan Hb
2. Diagnosa
b. PK perdarahan
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No. TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pain Management
1. Nyeri akut b.d agen injuri
selama 3x24 jam diharapkan nyeri pasien
fisik berkurang 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
NOC : komprehensif termasuk lokasi,
Pain Level, karakteristik, durasi, frekuensi,
Pain control, kualitas dan faktor presipitasi
Comfort level 2. Observasi reaksi nonverbal dari
Kriteria Hasil : ketidaknyamanan
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 3. Gunakan teknik komunikasi
penyebab nyeri, mampu menggunakan terapeutik untuk mengetahui
tehnik nonfarmakologi untuk pengalaman nyeri pasien
mengurangi nyeri, mencari bantuan) 4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang nyeri
dengan menggunakan manajemen nyeri 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
3. Mampu mengenali nyeri (skala, lampau
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri kesehatan lain tentang
berkurang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
5. Tanda vital dalam rentang normal lampau
7. Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
13. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyer
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyer
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Infection Control (Kontrol infeksi)
2.
penurunan pertahanan selama 3x 24 jam diharapakan infeksi 2. Bersihkan lingkungan setelah dipakai
primer terkontrol pasien lain Pertahankan teknik isolasi
NOC : 3. Batasi pengunjung bila perlu
Immune Status 4. Instruksikan pada pengunjung untuk
Knowledge : Infection control mencuci tangan saat berkunjung dan
Risk control setelah berkunjung meninggalkan
Kriteria Hasil : pasien
1. Klien bebas dari tanda dan gejala 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
infeksi tangan
2. Mendeskripsikan proses penularan 6. Cuci tangan setiap sebelum dan
penyakit, factor yang mempengaruhi sesudah tindakan kperawtan
penularan serta penatalaksanaannya, 7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
3. Menunjukkan kemampuan untuk alat pelindung
mencegah timbulnya infeksi 8. Pertahankan lingkungan aseptik selama
4. Jumlah leukosit dalam batas normal pemasangan alat
Menunjukkan perilaku hidup sehat 9. Ganti letak IV perifer dan line central
dan dressing sesuai dengan petunjuk
umum
10. Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung kencing
11. Tingktkan intake nutrisi
12. Berikan terapi antibiotik bila perlu
13. Infection Protection (proteksi terhadap
infeksi)
14. Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
15. Monitor hitung granulosit, WBC
16. Monitor kerentanan terhadap infeksi
17. Batasi pengunjung
18. Saring pengunjung terhadap penyakit
menular
19. Partahankan teknik aspesis pada pasien
yang beresiko
20. Pertahankan teknik isolasi k/p
21. Berikan perawatan kuliat pada area
epidema
22. Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
23. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
24. Dorong masukan cairan
25. Dorong istirahat
26. Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
27. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
28. Ajarkan cara menghindari infeksi
29. Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
Deficit personal hyegene Setelah dilakukan asuhan keperawatan Personal hyegene managemen
3.
b.d imobilitas (nyeri selama 3x24 jam diharapakan pasien 1. Kaji keterbatasan pasien dalam
pembedahan) menunjukkan kebersihan diri perawatan diri
NOC : 2. Berikan kenyamanan pada pasien
Kowlwdge : disease process dengan membersihkan tubuh pasien
Kowledge : health Behavior (oral,tubuh,genital)
Kriteria Hasil : 3. Ajarkan kepada pasien pentingnya
1. Pasien bebas dari bau menjaga kebersihan diri
2. Pasien tampak menunjukkan Ajarkan kepada keluarga pasien dalam
kebersihan menjaga kebersihan pasien
Pasien nyaman
Kecemasan bd Setelah dilakukan asuhan keperawatan NIC :
4.
diagnosis dan selama 3x 24 jam diharapakan cemasi Anxiety Reduction (penurunan
pembedahan terkontrol kecemasan)
NOC : 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
Anxiety control 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
Coping pelaku pasien
Kriteria Hasil : 3. Jelaskan semua prosedur dan apa
1. Klien mampu mengidentifikasi dan yang dirasakan selama prosedur
mengungkapkan gejala cemas 4. Temani pasien untuk memberikan
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan keamanan dan mengurangi takut
menunjukkan tehnik untuk mengontol 5. Berikan informasi faktual
cemas mengenai diagnosis, tindakan
3. Vital sign dalam batas normal prognosis
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa 6. Dorong keluarga untuk menemani anak
tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan 7. Lakukan back / neck rub
berkurangnya kecemasan Dengarkan dengan penuh perhatian
9. Identifikasi tingkat kecemasan
10. Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
11. Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
12. Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksa
Berikan obat untuk mengurangi
kecemasan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Monitor tanda-tanda perdarahan
5. PK: Perdarahan
selama 3x24 jam diharapakan pasien gastrointestinal
menunjukkan perdarahan dapat 2. Awasi petheciae, ekimosis, perdarahan
diminimalkan dari suatu tempat
3. Monitor vital sign
4. Catat perubahan mental
5. Hindari aspiri
6. Awasi HB dan factor pembekuan
Berikan vitamin tambahan dan pelunan
feses
Setelah dilakukan asuhan Peningkatan citra tubuh :
6. Gangguan citra tubuh
keperawatan selama 3x 24 jam 1. Gunakan bimbingan antisipasif
diharapakan masalah teratasi dengan menyiapkan pasien terkait dengan
berhubungan dengan kriteria hasil NOC : perubahan perubahan citra tubuh (telah)
perubahan fungsi tubuh. Citra Tubuh : diprediskusikan
1. Kepuasan dengan penampilan tubuh 2. Bantu pasien untuk mendiskusikan
2. Penyesuaian terhadap perubahan stressor yang mempengaruhi ditra diri
tampilan fisik terkait dengan kondisi konginetal,
3. Penyesuaian terhadap perubahan cedera, penyakit atau pembedahan
status kesehatan 3. Tentukan persepsi pasien dan keluarga
4. Penyesuaian terhadap perubahan terkait dengan perubahan citra diri dan
fungsi tubuh realitas
5. Penyesuaian terhadap perubahan 4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
akibat pembedahan bagian dari tubuhnya yang memiliki
persepsi positife terkait dengan
tubuhnya
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi
Subjektif : data berdasarkan keluhan yang disampaikan klien setelah
dilakukan tindakan.
Objektif : data berdasarkan hasil pengukuran/observasi langsung kepada
klien setelah dilakukan tindakan.
Analisis : masalah keperawatan yang terjadi akibat perubahan status
klien dalam data subyektif dan obyektif.
Planning : perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan
atau dimodifikasi.
DAFTAR PUSTAKA