Anda di halaman 1dari 10

Nama : Wayan Dian Utami

NPM : 22330733

Matkul : Farmakokinetika (C)

1. Suatu obat diberikan dengan injeksi IV cepat kepada seorang pria dewasa 70 kg.
Cuplikan darah diambil selama 7 jam dan ditentukan kadarnya untuk senyawa obat
utuh. Hasilnya ditabelkan berikut ini. Hitung harga intersep A dan B dan slop a, b,
k12, k21.

Waktu (jam) Cp (μg/mL) Waktu (jam) Cp (μg/mL)


0,00 70,0 2,5 14,3
0,25 53,8 3,0 12,6
0,50 43,3 4,0 10,5
0,75 35,0 5,0 9,0
1.00 29,1 6,0 8,0
1,50 21,2 7,0 7,0
2,00 17,0
Jawab :
Diketahui :
Bb = 70 kg
T = 7 jam

Ditanya :
a. Intersep a dan slope a
b. Intersep b dan slope b
c. K
d. k12
e. k12

Jawab:
a. Intersep a dan slope a
Data absorbsi
Waktu (t) Cp (µg/ml)
Cp` Cp-cp` log cp-cp`

0 70 17 53 1.724276
0.25 53.8 16,5 37.3 1.571709
0.5 43.3 16 27.3 1.436163

A = 1,7213
B = -0.5762
R = -0.9994

A = e intersep x 2.303 A = e 1.7213 x 2.303 A = e 3,9614


A = 52,67 mcg/ml
Jadi intersep a adalah 52,67 mcg/ml

Slope = 𝑘𝑎
2,303

-0.5762 = 𝑘𝑎
2,303

Ka = 1,33 jam-1
a = 1,33 jam-1
Jadi slope a adalah 1,33 jam-1

b. Intersep B dan slope B


Data eksresi
T (jam) Cp (mcg/jam) Log Cp
5.0 9.0 0.9542
6.0 8.0 0.9030
7.0 7.0 0.8450

A= 1,2283
B = -0,0546
R = -0,9993

B = e intersep x 2.303
B = e 1.2283 x 2.303
B = e 2.8287
B = 16,92 mcg/ml
Jadi intersep B adalah 16,92 mcg/ml
Slope = 𝑘𝑏
2,303

-0.0546 = 𝑘𝑏
2,303
Kb = 0,13 jam-1
b = 0,13 jam-1
Jadi slope b adalah 0,13 jam-1

c. K = ab (A+B)
Ab + Ba
K = (1,33 x 0,13)(52,67+16,92)
(52,67 x 0,13)(16,92 x 1,33)
K = 0,17 x69,59
6,85 + 22,50
K = 0,4030jam-1

𝐴𝐵 (𝑏−𝑎)2
d. K12 = (𝐴+𝐵)(𝐴𝑏+𝐵𝑎)

(57,67 𝑥 16,92)(0,13−1,33)2
K12 =
(57,67 𝑥 16,92)(52,67 𝑥 0,13)+(16,92 𝑥 1,33)

891,8 𝑥 1,44
K12 =
69,59 𝑥 29,35

1283,30
K12 =
2042,47

K12 = 0,63 jam-1


𝐴𝑏+𝐵𝑎
e. K21 = 𝐴+𝐵

29,35
K21 = 69,59

K21 = 0,42 jam-1


Cp = Ae-at + Be-kt
Cp = 52,67 e-1,33t + 16,92 e-0,13t

2. Seorang subjek pria 70 kg diberi 150 mg obat dengan cara injeksi iv. Cuplikan
darah diambil dan ditentukan kadarnya untuk senyawa obat utuh. Hitung slop dan
intersep dari ketiga fase dari gambar kadar dalam plasma waktu dari hasil yang
ditabelkan berikut ini. Beri persamaan untuk kurva tersebut
Waktu (t) Cp (µg/ml) Waktu (t) Cp (µg/ml)
0.17 36.2 3.0 13.9
0.33 34.0 4.0 12.0
0.50 27.0 6.6 8.7
0.67 23.0 7.7 7.7
1.0 20.8 18.0 3.2
1.5 17.8 23.0 2.4
2.0 16.5

Jawab :
Persamaan untuk kurva:
Cp = 28e−0,63t + 10,5e−0,46t + 14e−0,077t
Note : saat feathering kurva dengan tangan, minimal tiga titik harus digunakan
untuk menentukan garis. Lebih lanjut, tetapan laju dan intersep y dapat berbeda
sesuai dengan ketrampilan individu. Oleh karena itu, nilai Cp harus diperiksa
dengan substitusi dari berbagai waktu (t), dengan menggunakan persamaan yang
diperoleh. Kurva teoretis harus cocok dengan data yang diamati.

3. Mitenko dan ogilive (1973) menunjukan bahwa pada subjek manusia teofilin
mengikuti model farmakokinetika kompartemen dua. Setelah pemberian suatu
dosis iv tunggal (5,6 m/ml) pada sembilan sukarelawan normal, penelitian ini
menunjukan bahwa persamaan yang paling baik untuk menggambarkan kinetika
teofilin pada manusia adalah :
Cp = 12𝑒−5,8𝑡 +18𝑒−0,16𝑡

Diketahui :
Do = 5,6 mg/ml

Cp = 12e-5,8t +18e-0,16t

Ditanya :
Berapa Cp 3 jam setelah dosis iv
diberikan?
Jawab :
Cp = 12e-5,8t + 18e-0,16t
Cp = 12e-5,8x3 + 18e-0,16x3
Cp = 12e-17,4 + 18e-0,48
Cp = (12 x 2,775083242-08) + (18 x 0,618783391)
Cp = 11,1381 mg/ml
Cp = 11,14 mg/ml

4. Suatu obat mempunyai distribusi yg dapat digambarkan dengan suatu model


kompartemen dua terbuka. Jika obat diberikan dengan IV bolus, apakah penyebab
dari penurunan awal atau penurunan cepat kadar yang lebih lambat (fase b)?
Jawab :
Penurunan awal pada konsentrasi obat dalam plasma terutama karena ambilan obat
kejaringan. Selama awal distribusi obat, eliminasi obat juga berlangsung. Setelah
obat berkestimbangan dengan jaringan, obat menurun dengan kecepatan yang lebih
lambat karena eliminasi obat.

5. Apakah artinya jika suatu obat menunjukkan suatu kurva kadar dalam plasma
waktu yang mengikuti model kompertemen tiga terbuka? Dapatkah kurva ini
digambarkan dengan suatu model kompartemen dua?
Jawab :
Suatu kompartemen tiga dapat menunjukkan bahwa obat tersebut memiliki
komponen eliminasi lambat, jika obat tersebut tereliminasi oleh komponen yang
sangat lambat, maka akumulasi obat dapat terjadi pada dosis ganda atau infusi IV
yg lama. Tergantung pada pengambilan sampel darah, sebuah kompartemen ketiga
dapat hilang. Namun, beberapa data mungkin cocok dengan suatu model
kompartemen dua dan tiga. Dalam hal ini, jika kecocokkan untuk setiap model
kompartemen sangat dekat secara statistik, model kompartemen yang lebih
sederhana hendaknya digunakan.

6. Suatu obat yang mengikuti suatu model farmakakinetika kompartemen ganda di


berikan kepada pasien dengan cara injeksi IV cepat. Dapatkah konsentrasi obat
dalam masing – masing jaringan menjadi sama setelah obat berkesetimbangan
dengan plasma dan seluruh jaringan dalam tubuh? Jelaskan.
Jawab :
Karena heterogenitas jaringan, kesetimbangan obat kedalam jaringan pada laju
yang berbeda dan konsentrasi obat yang berbeda biasanya teramati pada jaringan
yang berbeda. Konsentrasi obat dalam “kompartemen jaringan” menyatakan suatu
konsentrasi obat “rata – rata” dan tidak mewakili konsentrasi obat di jaringan
tertentu.

7. Park dan kawan – kawan (1988) memplajari farmakokinetika ambrinon setelah


suatu injeksi IV bolus tanggal (75 mg) pada 14 sukarelawan pria dewasa sehat.
Farmakokinetika obat ini mengikuti suatu model kompartemen – dua terbuka
sesuai dengan persamaan berikut
CP = Ae-At + Be-Be

Keterangan :
A = 4,62 ± 12,0 μg/mL

B = 0,64 ± 0,17 μg/mL

ɑ = 8,94 ± 13 jam-1

b = 0, 19 ± 0,06 jam-1
Dari data tersebut tentukan:
a. volume kompartemen sentral
b. volume kompartemen jaringan
c. tetapan transfer k12 dan k21
d. tetapan laju eliminasi dari kompartemen sentral

Jawab :
Cp = Ae-at + Be-bt
Setelah substitusi
Cp = 4,62e-8,94t + 0,64e-0,19t

𝐷0 75.000
a. Vp = = = 14,259 mL
𝐴+𝐵 4,62+0,64

𝑉𝑝𝑘12 (14,259)(6,52)
b. Vt = = = 74,375 mL
𝑘21 (1,25)

𝐴𝐵 (𝑏−𝑎)2
c. K12 =
(𝐴+𝐵)(𝐴𝑏+𝐵𝑎)

(4,62)(0,64)(0,19−8,94)2
K12 = (4,62+0,64){(4,62)(0,19)+(0,64)(8,94)}

K12 = 6,52 jam-1

𝐴𝑏+𝐵𝑎 (4,62)(0,19)+(0,64)(8,94)
K21 = =
𝐴+𝐵 (4,62+0,64)
K12 = 1,25 jam-1

𝑎𝑏 (𝐴+𝐵) (8,94)(0,19)(4,62+0,64)
d. K = =
𝐴𝑏−𝐵𝑎 (4,62)(0,19)+(0,64)(8,94)
-1
= 1,35 jam

8. Suatu obat digambarkan dengan model kompartemen tiga yang terdiri atas
kompartemen sentral dan dua kompartemen jaringan perifer. Jika saudara dapat
mengambil cuplikan kompartemen jaringan (organ). dalam organ yang mana
saudara dapat mengharap mendapat suatu kadar obat yang sesuai dengan kedua
kompartemen jaringan perifer teoritis tersebut.
Jawab:
Kompartemen jaringan mungkin tidak dapat diambil sampel secara langsung untuk
mendapatkan konsentrasi obat. Konsentrasi teoritis , Ct mewakili konsentrasi rata-
rata pada semua jaringan diluar kompartemen sentral. Jumlah obat dalam jaringan
, Dt menyatakan jumlah obat total di luar kompartemen sentral atau plasma.
Kadang- kadang C, dapat sama dengan konsentrasi obat dalam jaringan tertentu
dalam suatu organ. Namun ,Ct ekuivalen ini hanya kebetulan saja

9. Suatu obat diberikan pada seorang pasien dengan dosis 20 mg IV bolus dan
konsentrasi obat dalam plasma – waktu ditabelkan di bawah. Gunakan model
kompartemen yang sesuai untuk menggambarkan data serta tuliskan persamaan
yang cocok dan parameternya. Kriteria statistic apakah yang digunakan untuk
menggambarkan kecocokan tersebut?
Jam Mg/L
0.20 3,42
0,40 2,25
0.60 1,92
0.80 1,80
1,00 1,73
2.00 1,48
3,00 1,28
4,00 1,10
6,00 0,81
8,00 0,60
10,00 0,45
12,00 0,33
14,00 0,24
18,00 0,13
20,00 1,10
Jawab :
Data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak computer yang disebut
RSTRIP, dan diperoleh untuk mencocokan suatu model dua kompartemen.
A(1) = 2,0049 A(2) = 6,0057 ( Nilai Eksponensial Dua)
k(1) = 0,15053 k (2) = 7,0217 (Nilai Eksponensial Dua)

Persamaan yang menggambarkan data


Cp = 2.0049𝑒−0,15053𝑡 + 6.0057𝑒−7,0217𝑡
Koefisien korelasi 0,0999 (sangat bagus kecocokannya)
Kriteria pemilihan model = 11,27 ( model baik)
Jumlah penyimpangan kuadrat = 9,3 x 10−5 (ada sedikit penyimpangan) antara (data
yang diamati dan nilai teoritis)
Alpha = 7,0217 j𝑎𝑚−1, , beta = 0,15053 j𝑎𝑚−1,

10. Toksikokinetic colchisin pada tujuh kasus keracunan akut pada manusia di
pelajari oleh Rochididkk ( 1992 ). Pada tiga kasus yang lebih lanjut, konsentrasi
jaringan post mortem colchisin di tetapkan. Colchisin mengikuti model
kompartemen dua dengan ditribusi yang luas pada berbagai jaringan.bergantung
pada waktu masuknya pasien, teramati proses dua disposis. Pertama , pada tiga
pasien, yang masuk lebih awal, menunjukkan penurunan mono eksponensial.
Waktu paruh akhir plasma berentang dari 10,6 sampai 31,7 jam untuk kedua
kelompok.
Jawab :
Bila obat diberikan dalam aturan dosis ganda, dosis muatan diberikan untuk
mencapaikonsentrasi obat terapeutik yang diinginkan dengan lebih cepat.

11. Analisis colchisin dalam jaringan post mortem menunjukkan bahwa colchisin
terakumulasi pada konsentrasi yang tinggi dalam sumsum tulang (lebih dari 600
ng/g), testis ( 400ng/g ), ( limfa 250 ng/g ), ginjal (200 ng/g ), paruparu (200 ng/g),
jantung (95 ng/g ), dan otak (125 ng / g ). Parameter farmakokinetika colchisin
adalah :
Fraksi colchisin tak berubah dalam urine = 30
% Klirens ginjal = 13 L / jam
Klirens tubuh total = 39 L/ jam
Volume distribusi = 21 L/ kg
Jawab :
a. Waktu pengambilan sampel yang lambat terjadi pada beberapa pasien,
menghasilkan data yang menghasilkan suatu profil eliminasi mono eksponensial.
Hal ini juga kemungkinan bahwa berkontribusi mengganggu distribusi obat .
b. Rentang waktu paruh distribusi obat adalah 30 – 40 menit.
c. Tidak ada, konsentrasi dalam jaringan umumnya tidak dapat di prediksi
dengan baik dari model kompartemen dua. Hanya jumlah obat dalam
kompartemen jaringan yang dapat di prediksi.
d. Tidak, pada keadaan tunak, laju masuk dan laju keluar jaringan sama, tetapi
konsentrasi obat tidak harus sama. Plasma dan setiap jaringan dapat memiliki
ikatanobat yang berbeda.
e. Tidak ada. Hanya kumpulan jaringan disimulasikan oleh kompartmen jaringan

Anda mungkin juga menyukai