Skema Asumsi
𝐿 = 0,65𝐷
𝐿 = 0,65 2,6 𝑚 = 1,69 𝑚
Pc adalah tekanan parsial gas CO2, bisa didapatkan dari
perkalian fraksi mol dengan tekanan total. Maka Pc = 0,25 atm.
Sehingga:
𝑇𝑠 500 𝐾
𝑃𝑐 𝐿 = (1,4 𝑓𝑡. 𝑎𝑡𝑚)
𝑇𝑔 1400 𝐾
𝑇𝑠
𝑃𝑐 𝐿 = 0,5 𝑓𝑡. 𝑎𝑡𝑚
𝑇𝑔
Ditanya
Asumsi
a. q?
b. Pengaruh keberadaan gas terhadap
• Steady state
besarnya fluks radiasi
c. Apa yang terjadi jika tungku • Gas merupakan gas ideal
pembakaran dibuat menjadi berbentuk
kubus dengan ukuran yang sama?
1.Menghitung Tekanan Parsial
𝑃𝑐 = 𝑃𝑤 = 0,5 × 𝑃 = 0,5 × 0,6 𝑎𝑡𝑚 = 0,3 𝑎𝑡𝑚
Jarak di grafik εc
7,3 0,1
7,942616 0,153551333
8,5 0,2
4.Mencari nilai emisivitas H2O dari grafik 12-36a
buku “Heat Transfer” Cengel edisi 2 (halaman 643)
Jarak di grafik εw
6,3 0,2
6,3079264 0,201132343
7 0,3
5.Mencari faktor koreksi Cc
Jarak di grafik Cc
εc
2,28 0,8
2,7497408 0,991730939
2,77 1
6. Mencari faktor koreksi Cw
Jarak di grafik εc
Cw
2,6 0,8
3,091450667 0,963816889
3,2 1
7. Mengumpulkan data yang telah didapatkan
𝜀𝑐 = 0,153551333 ≈ 0,154
𝜀𝑤 = 0,201132343 ≈ 0,201
𝐶𝑐 = 0,991730939 ≈ 0,99
𝐶𝑤 = 0,963816889 ≈ 0,96
Jarak di grafik dε
4,38 0,05
4,723056 0,053943172
5,25 0,06
9. Mencari nilai εg sesuai persamaan 12-53 buku “Heat Transfer” Cengel edisi 2 (halaman 644)
𝑄ሶ 𝑔,𝑒 = 𝜀𝑔 𝐴𝑠 𝜎𝑇𝑔4
Keterangan:
𝜀𝑔 = 𝑒𝑚𝑖𝑠𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑠
Maka fluks radiasi:
𝑞ሶ 𝑔,𝑒 = 𝜀𝑔 𝜎𝑇𝑔4
𝑞ሶ 𝑔,𝑒 = 122797,3281 ≈ 122,8 𝑘𝑊 (a)
b. Pengaruh keberadaan gas terhadap
besar fluks radiasi
• Gas memiliki kemampuan untuk menyerap energi panas atau kalor
• Kemampuan gas untuk menyerap kalor dipengaruhi oleh tekanan
gas, temperaturnya, dimensi sistem
• Besar fluks akan menurun apabila keberadaan gas semakin tinggi
• Gas yang memiliki pengaruh pada fluks adalah gas dengan molekul
yang asimetris karena gas jenis ini dapat berpartisipasi dalam
proses radiasi dengan absorpsi pada temperatur sedang dan dengan
absorpsi serta emisi pada temperatur tinggi (contohnya pada ruang
pembakaran)
• Gas monoatomik atau diatomik simetris bersifat transparan
terhadap radiasi sehingga dapat dianggap tidak berpartisipasi
c. Apa yang terjadi jika tungku pembakaran dibuat menjadi
berbentuk kubus dengan ukuran yang sama?
1. Menghitung Tekanan Parsial
𝑃𝑐 = 𝑃𝑤 = 0,5 × 𝑃 = 0,5 × 0,6 𝑎𝑡𝑚 = 0,3 𝑎𝑡𝑚
2. Menghitung L (Panjang berkas rata-rata), PcL, dan PwL
Berdasarkan tabel 12-4 buku “Heat Transfer” Cengel edisi 2 (halaman 645):
𝐿 = 0,66𝑆 = 0,66 3,8 𝑚 = 2,508 𝑚
𝑃𝐶 𝐿 = 𝑃𝑤 𝐿 = 0,3 𝑎𝑡𝑚 2,508 𝑚
𝑃𝐶 𝐿 = 𝑃𝑤 𝐿 = 0,7524 𝑚. 𝑎𝑡𝑚 = 2,46787 𝑓𝑡. 𝑎𝑡𝑚
3. Mencari emisivitas CO2 dan H2O dari grafik 12-36a dan b buku “Heat Transfer” Cengel edisi 2 (halaman
643), mencari faktor koreksi Cc, mencari faktor koreksi Cw
𝜀𝑐 = 0,156823133 ≈ 0,157
𝜀𝑤 = 0,211388434 ≈ 0,211
𝐶𝑐 = 0,995393829 ≈ 0,99
𝐶𝑤 = 0,966309689 ≈ 0,97
4. Mencari nilai ∆ε dari grafik, Mencari nilai εg, dan Menghitung fluks radiasi
• ∆𝜀 = 0,0547168 ≈ 0,055
• Mencari 𝜀𝑔 :
𝜀𝑔 = 𝜀𝑐 + 𝜀𝑤 − ∆𝜀 = 𝐶𝑐 𝜀𝑐,1 𝑎𝑡𝑚 + 𝐶𝑤 𝜀𝑤,1 𝑎𝑡𝑚 − ∆𝜀
𝜀𝑔 = 0,99 0,157 + (0,97)(0,211) − 0,055
𝜀𝑔 ≈ 0,306
• Fluks radiasi:
𝑞ሶ 𝑔,𝑒 = 𝜀𝑔 𝜎𝑇𝑔4
𝑞ሶ 𝑔,𝑒 = 128452,9817 ≈ 128,4 𝑘𝑊
Skema Asumsi
• Steady state
• Sistem dua dimensi
• Panjang pemanggang diabaikan
• Kedua permukaan bersifat
sebagai benda hitam (black
body)
Penyelesaian
Maka:
𝑄1ሶ = 𝑄ሶ 11 + 𝑄ሶ 12 + 𝑄ሶ 13
𝑄2ሶ = 𝑄ሶ 21 + 𝑄ሶ 22 + 𝑄ሶ 23
𝑄3ሶ = 𝑄ሶ 31 + 𝑄ሶ 32 + 𝑄ሶ 33
Berdasarkan buku “Heat Transfer” Cengel edisi 2 halaman 608, apabila i=j, maka Fij=0. Oleh
sebab itu, 𝑄ሶ 11 = 𝑄ሶ 22 = 𝑄ሶ 33 = 0. Sehingga:
𝑄1ሶ = 𝑄ሶ 12 + 𝑄ሶ 13 = 𝐴1 𝜎(𝐹12 𝑇14 − 𝑇24 + 𝐹13 𝑇14 − 𝑇34 )
𝑄2ሶ = 𝑄ሶ 21 + 𝑄ሶ 23 = 𝐴2 𝜎(𝐹21 𝑇24 − 𝑇14 + 𝐹23 𝑇24 − 𝑇34 )
𝑄3ሶ = 𝑄ሶ 31 + 𝑄ሶ 32 = 𝐴3 𝜎(𝐹31 𝑇34 − 𝑇14 + 𝐹32 𝑇34 − 𝑇24 )
3. Menentukan T2 dengan menggunakan persamaan laju perpindahan
kalor radiasi net dari permukaan 2
𝑄1ሶ
= 𝜎 𝐹12 𝑇14 − 𝑇24 + 𝐹13 𝑇14 − 𝑇34 = 5,67 × 10−8 (0,5 8334 − 7034 + 0,5 8334 − 2784 = 20,2 𝑘𝑊
𝐴1
𝑄2ሶ
= 𝜎(𝐹21 𝑇24 − 𝑇14 + 𝐹23 𝑇24 − 𝑇34 ) = 5,67 × 10−8 (0,5 7034 − 8334 + 0,5 7034 − 2784 = −3,46 𝑝𝑊
𝐴2
𝑄3ሶ
= 𝜎(𝐹31 𝑇34 − 𝑇14 + 𝐹32 𝑇34 − 𝑇24 ) = 5,67 × 10−8 (0,5 2784 − 8334 + 0,5 2784 − 7034 = −20,2 𝑘𝑊
𝐴3
Kesimpulan:
a. Panas yang harus disuplai ke permukaan 1 adalah sebesar 20,2 Kw
atau 20,2 kJ/s; permukaan 3 sebesar -20,2 kW atau -20,2 kJ/s;
sedangkan ke permukaan 2 (permukaan yang terisolasi) sangat kecil,
hampir mendekati nol, yaitu -3,46 pW
b. Suhu permukaan yang terisolasi (T2) adalah sekitar 703 K
04
Sebuah produsen oven melakukan analisis terhadap
kemungkinan dihilangkannya lapisan insulasi di bagian
atas dari oven yang mereka produksi. Lapisan insulasi
tersebut diusulkan untuk diganti dengan panel ganda
yang terbuat dari dua lembaran baja teroksidasi, yang
dipisahkan oleh celah hampa udara selebar 4 cm. Dalam
kondisi terburuk, suhu permukaan dalam adalah 270 °C
dan suhu permukaan eksterior 55 °C. Suhu ini masih
dapat diterima dengan alasan keamanan.
a) Tentukan kehilangan panas dari permukaan atas oven.
b) Menurut anda apakah pergantian lapisan insulasi di
bagian atas oven merupakan keputusan yang tepat?
Diketahui Ditanya
• Dua lembaran baja teroksidasi a. 𝑄ሶ 12 ?
• Celah hampa udara (D) = 4 cm = b. apakah pergantian lapisan insulasi
0,04 m di bagian atas oven merupakan
keputusan yang tepat ?
• T1 = 270°C = 543 K
• T2 = 55°C = 328 K
Asumsi
Skema • Permukaan lembaran baja
bukan benda hitam
• Semua energi dari A1 akan
diterima A2
• Lembaran baja sangat tipis
• Steady state
Penyelesaian
• Data tambahan: Emisivitas baja teroksidasi (𝜀1 = 𝜀2 ) = 0,8 (Tabel A-10 Buku
Perpindahan Kalor edisi 6 J.P. Holman)
• Menentukan kehilangan panas dari permukaan atas oven dengan persamaan yang
tepat (Jawaban a)
Persamaan yang dapat digunakan adalah persamaan 12-38 buku “Heat Transfer”
Cengel edisi 2 (halaman 628), yaitu:
𝜎(𝑇14 − 𝑇24 )
𝑄ሶ 12 =
1 1
𝜀1 + 𝜀2 − 1
• Pergantian lapisan insulasi di bagian atas oven merupakan keputusan yang tepat
apabila sistem panel ganda dapat menahan laju kalor yang sama, namun dengan
biaya investasi yang lebih kecil. (Jawaban b)
Referensi
Çengel Y.A., et. al., 2014. Heat and Mass Transfer: Fundamentals and
Applications. McGraw-Hill Higher Education.
Çengel Y.A., 2006. Heat Transfer: A Practical Approach. 2nd ed. Boston
(Mass.); Burr Ridge (III.) ; Dubuque (Iowa): Mcgraw-Hill
Holman, J., 1988. Perpindahan Kalor. Jakarta: Erlangga.
TERIMA
KASIH