Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KI2221

CARA PEMISAHAN DAN ELEKTROMETRI

PERCOBAAN 2

KROMATOGRAFI PLANAR

Nama : Rahel Marturia Aritonang

NIM : 10521062

Kelompok :6

Tanggal Percobaan : Selasa, 7 Maret 2023

Tanggal Pengumpulan : Selasa, 21 Maret 2023

Asisten : Roro Arwinda (10519012)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2023
PERCOBAAN 2

KROMATOGRAFI PLANAR

I. Cara Kerja

Pertama-tama bejana pengembang dijenuhkan dengan uap eluen. Eluen yang digunakan
pada percobaan ini adalah air : asam asetat (1:1). Selanjutnya dibuat pola pada kertas
kromatografi dengan pola seperti gambar 1. Larutan standar dan sampel ditotolkan pada
kertas. Kemudian, kertas kromatografi dimasukkan ke dalam bejana pengembang yang telah
dijenuhkan dengan uap eluen sebelumnya. Proses elusi dibiarkan berlangsung hingga garis
batas yang telah ditentukan. Setelah selesai, dikeluarkan kertas kromatografi dan dikeringkan.
Kertas kromatografi digunting menjadi 3 bagian sehingga masing-masing bagian terdiri dari
2 jalur, yaitu jalur standar dan sampel. Masing-masing bagian disemprot dengan larutan
penampak noda berbeda yang telah disediakan. Disemprot larutan KI untuk logam Pb, larutan
difenilkarbazida (DPC) untuk logam Hg, serta larutan K2CrO4 untuk logam Ag. Noda-noda
yang muncul diukur jarak migrasinya. Diukur pula jarak migrasi eluen.

Gambar 1. Pola Penotolan pada Kertas Kromatografi


II. Data Pengamatan
Hasil dari kromatografi kertas pada percobaan ini sebagai berikut.

Gambar 2. Hasil Kromatografi Planar

Dilakukan pengukuran jarak noda dan diperoleh data sebagai berikut.


Eluen = air : asam asetat (1:1)
Jarak eluen = 13,0 cm

Tabel 1. Data Pengamatan Jarak Noda Kromatografi Planar


Pb2+ Hg2+ Ag+
Penampak Noda: KI Penampak Noda: DPC Penampak Noda: K2CrO4
Standar Sampel Standar Sampel Standar Sampel
10,8 cm 10,7 cm 11,5 cm 11,5 cm 9,8 cm 9,9 cm

III. Pengolahan Data


3.1 Penentuan Nilai Faktor Retensi (Rf)
Nilai faktor retensi (Rf) dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑧𝑎𝑡
𝑅𝑓 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
Nilai Rf untuk standar Pb2+:
10,8 𝑐𝑚
𝑅𝑓 = = 0,8308
13,0 𝑐𝑚
Dengan perhitungan yang sama untuk setiap standar dan sampel, diperoleh data nilai Rf
sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Nilai Rf Noda Kromatografi Planar
Jarak Migrasi Jarak Migrasi
Sampel Nilai Rf Standar Nilai Rf Sampel
Standar (cm) Sampel (cm)
Pb2+ 10,8 0,8308 10,7 0,8231
Hg2+ 11,5 0,8846 11,5 0,8846
Ag+ 9,8 0,7538 9,9 0,7615

3.2 Penentuan Nilai Galat

Nilai galat dapat ditentukan dengan persamaan berikut.


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑓 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑓 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
%𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = | | × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑓 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
Nilai % Galat untuk Pb2+:
0,8308 − 0,8231
%𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = | | × 100% = 0,9259%
0,8308
Dengan perhitungan yang sama untuk Ag+ dan Hg2+ diperoleh data nilai % galat berikut.

Tabel 3. Data % Galat Rf Kromatografi Planar


Zat % Galat
2+
Pb 0,9259%
Hg2+ 0,0000%
Ag+ 1,0204%

Persamaan reaksi antara masing-masing reagen dengan analit adalah sebagai berikut:
• 2Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4 (endapan merah bata)
• Hg2+ + 2DPC → Hg(DPC)22+ kompleks logam (cairan ungu-biru)
• Pb2+ + 2I- → PbI2 (endapan kuning)

Berdasarkan warna noda pada kertas, disimpulkan bahwa bahwa ion logam yang terdapat
di dalam larutan sampel percobaan ini adalah ion Pb2+, ion Hg2+, dan ion Ag+. Hal tersebut
juga dapat dibuktikan dengan % galat yang kecil.
LAPORAN PRAKTIKUM KI2221

CARA PEMISAHAN DAN ELEKTROMETRI

PERCOBAAN 2

KROMATOGRAFI PENUKAR ION

Nama : Rahel Marturia Aritonang

NIM : 10521062

Kelompok :6

Tanggal Percobaan : Selasa, 7 Maret 2023

Tanggal Pengumpulan : Selasa, 21 Maret 2023

Asisten : Feby Suzetta (10519081)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2023
PERCOBAAN 2

KROMATOGRAFI PENUKAR ION

I. Cara Kerja

Kolom resin dibasuh dengan aqua dm sampai netral dan dilakukan cek pH dengan kertas
pH. Jika sudah netral, dimasukkan perlahan-lahan 25 mL KCl ±0,1 M ke dalam kolom.
Dilakukan elusi dengan aqua dm sampai pH netral. Eluat ditampung di dalam labu
Erlenmeyer. Jika sudah netral, proses elusi diberhentikan dan eluat dititrasi dengan titran
NaOH dengan 3 tetes indikator PP hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda.
Volume NaOH titrasi dicatat. Setelah selesai dipakai, kolom dibasuh kembali dengan HCl 50
mL dan dengan aqua dm sampai pH netral agar kolom kembali dalam keadaan siap pakai.

II. Data Pengamatan


[NaOH] = 0,0947 M
[KCl] = ± 0,1 M
[HCl] =6M
Tabel 1. Data Volume NaOH Titrasi
Titrasi ke- Volume eluat Volume NaOH (mL)
1 25 mL KCL + air 27,4
2 25 mL KCL + air 27,6
Volume Rata-Rata NaOH 27,5

III. Pengolahan Data


3.1 Perhitungan Jumlah Ion K+
3.1.1 Jumlah Ion K+ Hasil Percobaan
Reaksi kromatografi penukar kation pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
R-SO3--H+ + K+ → R-SO3--K+ + H+
H+(aq) + NaOH(aq) → Na+(aq) + H2O(l)
Dari reaksi, diperoleh jumlah mol K+ yang dipertukarkan sama dengan jumlah
mol H+ yang keluar dari kolom, maka jumlah ion K+ dapat dihitung dengan:
𝑛 𝐾 + = 𝑛 𝐻 + = 𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑛 𝐾 + = [𝑁𝑎𝑂𝐻] × 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑛 𝐾 + = 0,0947 𝑀 × 27,5 𝑚𝑙 = 2,60425 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝑛 𝐾+
[𝐾 + ] =
𝑉 𝐾+
2,60425 𝑚𝑚𝑜𝑙
[𝐾 + ] = = 𝟎, 𝟏𝟎𝟒𝟏𝟕 𝑴
25 𝑚𝑙
Jumlah ion K+ dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + = 𝑛 𝐾 + × 𝑁𝐴
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + = 2,60425 × 10−3 𝑚𝑜𝑙 × 6,022 × 1023 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙/𝑚𝑜𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 𝟏, 𝟓𝟔𝟖𝟑 × 𝟏𝟎𝟐𝟏 𝒑𝒂𝒓𝒕𝒊𝒌𝒆𝒍

3.1.2 Jumlah Ion K+ Teoritis


Penentuan ion K+ didasarkan pada persamaan reaksi berikut.
KCl → K+ + Cl-
Jumlah mol K+ dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
𝑛 𝐾 + = 𝑛 𝐾𝐶𝑙
𝑛 𝐾 + = [𝐾𝐶𝑙] × 𝑉𝐾𝐶𝑙
𝑛 𝐾 + = 0,1 𝑀 × 25 𝑚𝑙
𝑛 𝐾 + = 2,5 𝑚𝑚𝑜𝑙 = 2,5 × 10−3 𝑚𝑜𝑙
Dapat diketahui jumlah ion K+ dengan perhitungan berikut.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + = 𝑛 𝐾 + × 𝑁𝐴
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + = 2,5 × 10−3 𝑚𝑜𝑙 × 6,022 × 1023 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙/𝑚𝑜𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝟏, 𝟓𝟎𝟓𝟓 × 𝟏𝟎𝟐𝟏 𝒑𝒂𝒓𝒕𝒊𝒌𝒆𝒍

3.2 Perhitungan % Galat Jumlah Ion K+


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
%𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = | | × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑜𝑛 𝐾 + 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
1,5683 × 1021 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 − 1,5055 × 1021 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙
%𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = | | × 100%
1,5055 × 1021 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙
%𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝟒, 𝟏𝟕𝟏𝟑𝟕 %

Anda mungkin juga menyukai