Anda di halaman 1dari 22

Tugas II Konveksi

Mata Kuliah Perpindahan Kalor

Oleh: Miranthy Cinthya R (1906302195)


Program Studi Teknik Bioproses
01
Sebelum dapat digunakan dalam reaksi, pada umumnya
beberapa jenis katalis harus diaktivasi terlebih dahulu. Suatu
katalis tembaga berbentuk bola dengan diameter 12 mm diaktivasi
secara termal dalam sebuah oven hingga suhunya mencapai 80°C.
Katalis tersebut kemudian didinginkan dengan mengontakkannya
pada aliran udara berkecepatan 10 m/s pada 1 atm dan 25°C.

a) Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mendinginkan katalis hingga


suhunya 35°C.
b) Sketsakan grafik suhu vs waktu proses pendinginan di atas hingga
suhu katalis 35°C.
c) Menurut Anda, usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk
mempercepat proses pendinginan katalis pada kasus di atas?
Buktikan pendapat Anda melalui persamaan yang tersedia.
Pembahasan
DIKETAHUI: ASUMSI:
• Katalis tembaga berbentuk bola atau sferis • Kondisi tunak
• • Konveksi paksa

• • Efek radiasi diabaikan


• Distribusi suhu pada bola seragam
• ; ;
• Suhu permukaan bola saat pendinginan berubah
SKEMA:
DITANYA:
a) Berapa lama waktu yang diperlukan untuk
Udara Katalis Tembaga mendinginkan katalis hingga T = 35°C?
𝑚 80°C
𝑉 = 10 b) Grafik suhu vs waktu pendinginan
𝑠 D = 0,012 m
𝑇∞ = 25 c) Usaha yang dapat dilakukan untuk mempercepat
proses pendinginan
Proses Perhitungan poin a:
Menghitung suhu rata-rata antara suhu permukaan dan suhu akhir yg Berikut properti udara pada tekanan 1 atm dan = 25°C:
mau dicapai, yaitu 35°C = 308 K:

Viskositas dinamik permukaan (pada 330,5 K = 57,5 °C) dapat dihitung


dgn interpolasi dari data tabel A-15

Maka: Lalu, menghitung angka Reynold sesuai persamaan 7-10


dengan:

Sumber: Persamaan 7-6 mengenai suhu film, persamaan 7-10, dan tabel A-15 dari buku “Heat and Mass Transfer” karya Yunus A.
Cengel edisi kelima.
Proses Perhitungan poin a:
Menghitung angka Nusselt:

Lalu menghitung kalor total, dengan massa


jenis tembaga murni= 8933 kg/m3

Maka, koefisien h bisa ditentukan:

Untuk memperkirakan waktu dari 80°C ke 35°C, menentukan


average rate of heat transfer dari hukum pendinginan newton Maka dapat ditentukan waktu yang diperlukan

Sumber: Data massa jenis, kapasitas kalor spesifik berdasarkan tabel A-3 Properties of Solid Metals dari buku “Heat and Mass
Transfer” karya Yunus A. Cengel edisi kelima.
Jawaban Poin b:
Grafik menunjukkan waktu yang diperlukan dari
suhu awal 80°C (353 K) hingga mencapai suhu Grafik Suhu vs Waktu Pendinginan
yang diinginkan, yaitu 35 °C (308 K) 100.00 Katalis
90.00
T dt 80.00
353 0,00 70.00

WAKTU (s)
348 5,96 60.00
343 12,50 50.00
338 19,71 40.00
333 27,70 30.00
328 36,61 20.00
323 46,62 10.00
318 57,94 0.00
313 70,86 353 348 343 338 333 328 323 318 313 308
308 85,74 SUHU (K)
Jawaban poin c:
Untuk mempercepat proses pendinginan pada benda
dengan jenis bahan dan ukuran yang sama, dapat dilakukan
usaha berupa:
• Menggunakan fluida dengan kecepatan yang lebih Grafik Pengaruh Suhu Udara terhadap
tinggi Waktu Pendinginan
• Menggunakan fluida dengan temperatur yang lebih
rendah 88.00
86.00

WAKTU (s)
84.00
PEMBUKTIAN 82.00
Misal jenis fluida dan kecepatannya tetap, suhu divariasikan, 80.00
maka dengan menggunakan persamaan-persamaan seperti
78.00
no 1 poin a, dihasilkan data berupa:
76.00
T_∞ [K] dt 74.00
303 87,17 303 298 293 288 283 278 273
298 85,74
293 84,29 SUHU (K)
288 82,82
283 81,40
Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin rendah suhu udara,
278 79,96 maka waktu pendinginan juga lebih cepat.
273 78,51
Jawaban poin c:
Sedangkan apabila kecepatan fluida yang
divariasikan, maka akan didapatkan data berupa:
Grafik Pengaruh Kecepatan Udara
V udara [m/s] dt terhadap Waktu Pendinginan
5 124,51 140.00
10 85,74 120.00
15 68,64
100.00
20 58,52

WAKTU [s]
80.00
25 51,67
60.00
30 46,64
40.00
35 42,77
20.00
40 39,66
0.00
45 37,10 0 10 20 30 40 50 60
50 34,94
KECEPATAN UDARA [m/s]

Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan udara,


maka waktu pendinginan juga lebih cepat.
02
Gliserol yang merupakan produk samping dari produksi
biodiesel, perlu ditingkatkan kemurniannya agar memiliki nilai
ekonomi yang lebih baik. Dalam salah satu tahap proses
pemurniannya, gliserol pada suhu 10°C dialirkan dengan kecepatan 2
m/detik, melalui salah satu permukaan plat logam isotermal
berukuran panjang 1 m dan lebar 0,5 m.

a) Gunakan 2 (dua) persamaan empiris yang berbeda untuk


menentukan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi yang
terjadi pada sistem di atas.
b) Bandingkan dan evaluasi hasil perhitungan pada poin (a).
Pembahasan

DIKETAHUI: SKEMA:

Plat logam isotermal:

ASUMSI:
• Keadaan Tunak / Steady state
• Radiasi diabaikan
• DITANYA:
a. Tentukan nilai h dengan dua persamaan empiris
yang berbeda
b. Bandingkan dan evaluasi hasil nilai h
Proses Perhitungan:
Pers. 7-10:
Data glycerin pada suhu 293 K (Tabel A-13
Cengel) Karena Re=1665,28, maka aliran bersifat laminar
• karena memenuhi syarat (7-12a, b), buku Cengel
halaman 372.


• Karena nilai Ra>1, maka merupakan jenis konveksi
alami.
Data Tambahan:
Jawaban poin a dan b:
• Persamaan 5-46 J.P Holman halaman 236 Jawaban poin b:
Terdapat perbedaan nilai
koefisien konveksi (h)
Ketika dihitung dengan
persamaan 5-46 dan
• Persamaan 5-51 J.P Holman halaman 237
persamaan 5-51
(Churchill-Ozoe) karena
untuk menggunakan
persamaan 5-46 perlu
meninjau jenis aliran
terlebih dahulu
berdasarkan nilai
reynoldnya, sedangkan
untuk persamaan 5-51
dapat dikerjakan
langsung
03
Pendinginan suku cadang dilakukan dengan suatu fluida
pendingin pada lingkungan inertatmosferik. Fluida pendingin yang
saat ini tersedia adalah Nitrogen dan Helium. Pemilihan atas kedua
fluida tersebut dilakukan dengan cara mengontakkan masing-
masing fluida dengan dinding vertikal tinggi 1 m. Suhu dinding
vertikal dijaga tetap pada 900 K, dan fluida memiliki suhu 700 K.

a) Fluida pendingin manakah yang sebaiknya dipilih tanpa


mempertimbangkan aspek ekonomi?
b) Apakah pilihan fluida akan berbeda jika aspek ekonomi
dipertimbangkan
Pembahasan
DIKETAHUI:
• Pendinginan dengan fluida pendingin (Helium atau
nitrogen) ASUMSI:
• Fluida dikontakkan dengan dinding vertikal • Aliran bersifat inert-atmosferik
• • Aliran fluida dalam keadaan tunak,

tekanan 1 atm
• • Konveksi alami
SKEMA: • Efek radiasi diabaikan

DITANYA:
a. Fluida yang sebaiknya dipilih?
b. Fluida yang dipilih jika
mempertimbangkan aspek ekonomi?
Pembahasan
1. Menghitung nilai Rayleigh (pers 9-17)
DATA TAMBAHAN:

• Berdasarkan suhu film, data dua jenis fluida


adalah sebagai berikut: 2. Menghitung nilai Nusselt (pers 9-21)

k [W/mK] 0,304
μ_∞ [kg/ms] 0,0000382
HELIUM
v [m^2/s] 0,000639333
Pr 0,654
k [W/mK] 0,378
μ_∞ [kg/ms] 0,00001724
NITROGEN
v [m^2/s] 0,000569
Pr 0,67

Sumber: Incropera, F.P., Lavine, A.S., Bergman, T.L. and DeWitt, D.P., 2007. Fundamentals of heat and mass transfer. Wiley.
Pembahasan
RINGKASAN:
HELIUM NITROGEN
3. Menghitung nilai h Ra 4480031,66 Ra 5794397,72
Nu 24,68 Nu 26,59
h 7,50 h 10,05
• Q 1500,25 Q 2010,49
• a) Karena kalor yang dapat dilepas jika menggunakan nitrogen
lebih besar daripada saat menggunakan helium, maka
4. Menghitung Q nitrogen baik untuk dipilih jika tidak memperhatikan aspek
ekonomi. Selain itu, nilai h nitrogen juga lebih besar dan
mempengaruhi cepatnya pendinginan.
b) Apabila memperhatikan aspek ekonomi, pilihan jenis fluida
/s tetap tidak akan berubah karena harga gas nitrogen lebih
murah daripada gas helium. Selain itu, gas nitrogen memang
/s sering dipakai untuk pendinginan suatu bahan. [Harga 1 gas
helium sekitar Rp1.750.000, sedangkan harga 1 gas nitrogen
sekitar Rp550.000]
04
Sebatang rokok berukuran panjang 10 cm dan diameter 1,1
cm, dikonsumsi oleh seorang perokok aktif. Setelah dikonsumsi
beberapa saat dan panjang rokok berkurang 1 cm, rata-rata
suhu permukaan kertas pembungkus rokok menjadi 40°C.
Hitunglah nilai koefisien perpindahan kalor konveksi dan laju
kalor dari permukaan rokok ke udara di sekitar sang perokok.
Pembahasan
DIKETAHUI:
ASUMSI:
• Fluida udara

• Konveksi alami
• Keadaan tunak
SKEMA:
DITANYA:
a. Koefisien perpindahan kalor konveksi (h)
b. Laju kalor dari permukaan rokok ke udara sekitar
perokok
Pembahasan

DATA TAMBAHAN: 1. Menghitung nilai Rayleigh (pers 9-17)


Berikut properti udara pada tekanan 1 atm dan =


25°C: 2. Menghitung nilai Nusselt (pers 9-25)

Sumber: tabel A-15 dari buku “Heat and Mass


Transfer” karya Yunus A. Cengel edisi kelima.
Pembahasan

3. Menghitung nilai h

4. Menghitung Q

/s
DAFTAR PUSTAKA

• Cengel, Y., 2014. Heat and mass transfer: fundamentals and applications. McGraw-Hill Higher
Education.
• Holman, J., 1988. Perpindahan Kalor. Jakarta: Erlangga.
• Incropera, F.P., Lavine, A.S., Bergman, T.L. and DeWitt, D.P., 2007. Fundamentals of heat and
mass transfer. Wiley.
• Lienhard, I. V., and H. John. A Heat Transfer Textbook. phlogiston press, 2005.
• www.tokopedia.com/

Link excel yang digunakan dalam pengerjaan tugas ini:


https://univindonesia-my.sharepoint.com/:x:/g/personal/miranthy_cinthya_office_ui_ac_id/EZssPn5x2A1JjJOVrr_
ZtJoBWD9XFy29eM5uZh6OSbsUbg?e=Xeg9M6
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai