Spesifikasi Desain Heat Exchanger

Spesifikasi Pada Shell

Diameter luar (ODs) = 31,614 in x 0,0834 = 2,637 ft Jumlah baffle (N) = 4 buah

Diameter dalam (IDs) = 30,748 in x 0,0834 = 2,564 ft Fluida yang digunakan = Solar

Jarak antar baffle (B) = 23,623 in x 0,0834 = 1,97 ft Jumlah passes (n) = 1 pass

Temperatur fluida masuk (T1) = 536 0F SG 60/60 oF fluida = 0,857

Temperatur fluida keluar (T2) = 248 oF

Kapasitas produksi per hari = 172,557 m 3 x 35,318 = 6094,37 ft3

Spesifikasi Pada Tube

Diameter luar (ODt) = 1 in x 0,0834 = 0,0834 ft BWG = 14

Pitch (Pt) = 1,25 in x 0,0834 = 0,104 ft Jumlah tube (Nt) = 382 buah

Jarak antar tube (c) = 0,25 in x 0,0834 = 0,021 ft Panjang tube (L) = 9,843 ft

Temperatur fluida masuk (t1) = 95 oF Jumlah passes (n) = 1 pass

Temperatur fluida keluar (t2) = 208,4 oF Fluida yang digunakan = Crude Oil

SG 60/60 oF fluida = 0,8533

Kapasitas produksi per hari = 507,125 m 3 x 35,318 = 17910,64 ft3

Menentukan Neraca Panas

Neraca Panas Pada Shell (Solar)

Perhitungan neraca panas dapat diperoleh sebagai berikut :

 Temperatur rata-rata

(T 1 +T 2) (5360 F+ 2480 F )
Tr= = = 3920 F
2 2

 Derajat API ( 0API )

¿
0
API = 141,5 ¿ - 131,5
SG60 /600 F

Dengan SG60 /60 0 F dari data yang diperoleh = 0,8570 maka :

 0 141,5
API = - 131,5 = 33,61
0,8570

 Dengan menggunakan grafik Approximate change of intermediate-base oils with temperature. Grafik
hubungan antara temperatur ( oF) dengan oAPI dari solar

Figure: Data from API

Publication 421

Atau dengan persamaan yang dihasilkan dari kurva fitting data dari gambar di atas

Suhu SGT = 392 0F ; SG60 = 0,857, maka akan dapat diperoleh SG pada tiap temperature 392 0F dari solar
adalah 0,75.

dengan menggunakan grafik Specific heats of hydrocarbon liquids. Grafik hubungan antara temperatur
dengan oAPI dari solar yaitu 33,61 dibulatin 40
 maka dapat diperoleh panas spesifik dari solar, cp solar(BTU/lb. oF) adalah 0,63 BTU/lb. oF

 Menentukan kapasitas dari solar, Qsolar (ft3 /jam)

Dengan kapasitas solar yakni 172,557 m3 . Maka kapasitas dari solar :

172,557 m3
Qsolar= x 35,318 ft3/m3 = 253,932 ft3/jam
24 jam
 Menentukan massa jenis dari solar (рsolar)

рsolar = SGsolar x рair dimana рair = 1000 kg/m3

рsolar = 0,75 x 1000 kg/m3 x 0,06243 lb/ft3 = 46,8225 lb/ft3

 Menentukan laju aliran massa solar, Ws (lb/jam)

Ws = Qsolar x рsolar

Ws = 253,932 ft3/jam x 46,8225 lb/ft3 = 11.889,73 lb/jam

 Panas yang dilepaskan oleh solar, qs (BTU/jam)

qs = Ws x cps x ( T1 – T2)
 qs = 11.889,73 lb/jam x 0,63 BTU/lb. oF x (5360 F−2480 F ) = 2.157.272,611 BTU / jam

Neraca Panas Pada Tube (Crude Oil)

(t 1+ t 2 ) (95 0 F+ 208,40 F)
 Temperatur rata-rata, Tav = = = 151,7 0 F
2 2

 Derajat API ( 0API )

¿
0
API = 141,5 ¿ - 131,5
SG60 /600 F

Dengan SG60 /60 0 F dari data yang diperoleh = 0,8533 maka :

141,5
 0API = - 131,5 = 34, 33
0,8533

 Dengan menggunakan grafik Approximate change of intermediate-base oils with temperature. Grafik
hubungan antara temperatur ( oF) dengan oAPI dari crude oil
 Atau dengan persamaan yang dihasilkan dari kurva fitting data dari gambar di atas

Suhu SGT = 151,7 0F ; SG60 = 0,8533

maka akan dapat diperoleh SG pada tiap temperatur dari crude oil adalah 0,81.

Dan dengan menggunakan grafik Specific heats of hydrocarbon liquids. Grafik hubungan antara
temperatur dengan oAPI dari crude oil

maka dapat diperoleh panas spesifik dari crude oil, cpcrude oil (BTU/lb. oF) adalah 0,49 BTU/lb. oF

 Menentukan kapasitas dari crude oil, Qcrude oil (ft3 /jam)

Dengan kapasitas crude oil yakni 507,125 m3 . Maka kapasitas dari solar :
 507,125m 3
Qsolar= x 35,318 ft3/m3 = 746,277 ft3/jam
24 jam
 Menentukan massa jenis dari solar (рcrude oil)

рcrude oil = SGcrude oil x рair dimana рair = 1000 kg/m3

рcrude oil = 0,81 x 1000 kg/m3 x 0,06243 lb/ft3 = 50,57 lb/ft3

 Menentukan laju aliran massa crude oil, Wcrude oil (lb/jam)

Wcrude oil = Qcrude oil x рcrude oil

Wcrude oil = 746,277 ft3/jam x 50,57 lb/ft3 = 37.739,23 lb/jam

 Panas yang dilepaskan oleh crude oil, qcrude oil (BTU/jam)

Qcrude oil = Wcrude oil x cpcrude oil x ( t2 – t1)

 qcrude oil = 37.739,23 lb/jam x 0,49 BTU/lb. oF x (208,4 0 F−95 0 F ) = 2.097.018,054 BTU / jam

Menentukan LMTD (Log Mean Temperature Different) Dan Temperatur Kalorik

LMTD (Log Mean Temperature Different)
Perhitungan LMTD (Log Mean Temperature Different) dapat diperoleh sebagai
berikut :

Gambar LMTD (Log Mean Temperature Different)

Keterangan Shell (Solar) Tube (Crude Oil) Beda Temperatur

Temperatur fluida tinggi T1 = 536 0F t2 = 208,4 0F ∆ T1 = 327,6 0F
Temperatur fluida rendah T2 = 248 0F t1 = 95 0F ∆ T2 = 153 0F
Beda temperatur (∆ T) 288 0F 113,4 0F 174,6 0F

∆ T LMTD untuk aliran yang berlawanan arah (Counter flow)

( T 1 −t2 ) −(T 2−t 1)

∆ T LMTD = ( T 1−t 2 )
ln
(T 2−t 1)
dimana, T1 = Temperatur fluida panas masuk t1 = Temperatur fluida dingin masuk
T2 = Temperatur fluida panas keluar t2 = Temperatur fluida dingin keluar

Maka,

( 5360 F −208,40 F ) −(248 0 F−95 0 F)

∆ T LMTD = ( 5360 F−208,40 F ) = 229,435 0F
ln
(2480 F−950 F )
Temperatur Kalorik
Besarnya temperatur kalorik dari solar (Shell) dan Crude Oil (Tube) dapat diperoleh
sebagai berikut :

TC = T2 + FC ( T1-T2) Untuk Solar (Shell)

tC = t2 + FC ( t2-t1) Untuk Crude Oil (Tube)

Dengan menggunakan grafik The Caloric Temperature Factor, FC dengan beda

temperatur pada shell = 288 0F dibulatin menjadi 300 0F dan nilai derajat API 34,33

, maka dapat diperoleh harga : KC = 0,54.

Dimana, ∆ Th = Beda temperatur pada fluida temperatur tinggi

∆ Tl = Beda temperatur pada fluida temperatur rendah
∆Tl 1530 F
Dengan = = 0,467
∆ Th 327,60 F
dan untuk ∆ Tl/∆ Th = 0,467 dan harga KC = 0,54 dengan grafik pada The Caloric Temperature
Factor, FC
dapat diperoleh : FC = 0,375

Maka besar temperatur kalorik untuk solar (Shell), adalah :

TC = T2 + FC ( T1-T2) = 248 0F + 0,375 ( 536 0F – 248 0F ) = 3580F

dan besar temperatur kalorik untuk Crude Oil (Tube), adalah :

tC = t2 + FC ( t2-t1) = 95 0F + 0,375 ( 208,4 0F – 95 0F ) = 137,625 0F