“FLARE”
DISUSUN OLEH :
Dasar Teori
Sistem Flare yaitu suatu rangkaian peralatan yang bertugas untuk merubah buangan gas
berbahaya dan beracun dengan cara dibakar menjadi bahan yang lebih tidak berbahaya atau di
bawah ambang batas. saat safety relief valve bekerja. Apabila unit mengalami kondisi darurat,
kegagalan power atau terjadinya kebakaran. Tanpa adanya flare, pembuangan gas dapat menjadi
bencana.
Flaring system didesain untuk melaksanakan hal hal dibawah ini, sampai batas aman:
• Mengurangi konsentrasi bahan berbahaya diatas tanah (ground level)
• Mampu menangani buangan flamable material
• Mengurangi emisi hydrocarbon dalam volatile organic compound (VOC)
• Mencegah pencemaran lingkungan
Pada saat kondisi upset, terjadi peningkatan tekanan dalam bejana proses, dan agar tidak
meledak, terpaksa dikurangi tekanannya dengan membuang sebagian bahan keluar melalui relief
valve. Fluida buangan ini dikumpulkan dalam suatu pengumpul yang disebut header, kemudian
diarahkan ke flare. Pada awalnya, buangan ini masih dimungkinkan langsung ke atmosfir, tetapi
dengan makin ketatnya syarat lindungan lingkungan, maka hanya steam and udara saja yang dapat
dibuang ke atmosfer.
Jumlah gas yang dibakar, memungkinkan memanaskan lingkungan sehingga dapat merusak
alat atau berpengaruh kepada kesehatan manusia karena panas radiasi. Akibatnya, flare harus
dijauhkan dari peralatan proses maupun manusia
Untuk flare vertikal, jumlah gas yang harus dibakar, digunakan untuk menghitung tinggi flare
dari permukaan tanah. Ketinggian flare dirancang sedemikian sehingga radiasi (heat flux) terhadap
manusia atau peralatan masih dalam kondisi aman, yaitu sekitar 440 BTU/jam ft2 untuk manusia.
Gambar waktu paparan dan ketahanan manusia terhadap radiasi digambarkan pada grafik berikut
Tinggi Stack
Dimana :
Df = minimum distance from the midpoint of the flame to the object being aground level, ft
F = fraction of heat radiated;
K = allowable radiation level, BTU/hr-ft2
Q = heat release (lower heating value), BTU/hr; and;
τ = fraction of heat intensity transmitted, defined by following equation
Dimana :
r = relative humidity, fraction;
R = distance from flare center, ft;
τ = fraction of heat transmitted, in range of 0.7 to 0.9.
Untuk menentukan nilai fraction of heat radiated dapat dilihat pada gambar berikut:
Hitunglah jarak manusia terhadap titik pusat lidah api pada saat flare beroperasi maksimal, yaitu
membuang gas alam pada saat kegagalan kompresor yaitu 6 mmscfd. Heating Value Gas alam
adalah 1040 BTU/scf. Pada saat K 3000 Btu/jam ft2, 2000,1500 dan 500.
Penyelesaian :
Flowrate = 6 Mmscfd
= 6000000 Scfd ( di convert dari mmscfd ke scfd)
Heating Value = 1040 Btu/scfd
Q = 6240000000 Btu/D
= 260000000 Btu/jam
Fraction of heat radiated, F = 0.22 (dapat di lihat di lampiran 1)
Relative humidity (r) = 70 %
Distance, R to max allowable radition = 68 Ft (asumsi)
= 20,7264 m (di convert dari ft ke m)
Heat lux (K) = 3000 Btu/jam ft2
= 2000 Btu/jam ft2
= 1500 Btu/jam ft2
= 500 Btu/jam ft2
A. Menghitung Fraction of Heat Intensity Transmitted
1⁄ 1
100 16 100 ⁄6
τ = 0.79 ∗ ( 70 ) ∗ 68
τ = 0.828
Jadi fraction of heat intensity transmitted adalah sekitar 0.828
B. Menghitung Minimum distance from the midpoint of the flame to the object :
Case K Df
(BTU/jam ft2) (ft) (m)
1 3000 35.443 10.803
2 2000 43.409 13.231
3 1500 50.124 15.278
4 500 86.817 26.462
Df adalah jarak minimum dari midpoint api dengan objek (manusia) di ground level. Nilai Df
terbesar adalah 86 ft dan Df terkecil adalah 35 ft berdasarkan perhitngan di atas.
C. Input Data
Asumsi :
Komponen Mol Frac. BM
C1 0.7 16
C2 0.2 30
C3 0.05 44
C4 0.003 58
C5 0.002 72
Material Flowing in stack = Natural Gas
Average Molecular Weight = 19.718 lb/h
P = 1 atm / 14.7 Psia
T operasi = 150 OC convert to 302 OF convert to 761.67 Ra (asumsi)
Faktor Z = 0.97
Design Mach Number for Flare = 0.2
Design wind velocity, Uw = 8 m/s convert to 26,25 ft/s
Ambient air temperature = 540 F
Cp/cv= k = 1
Menghitung “V”
6000000 𝑆𝐶𝐹𝐷
= (( /(60 + 460)) ∗ (302 F + 460))
24 ℎ
0.5 0.5
−5 13006.6 𝑙𝑏𝑚/ℎ 0.97∗761.67 𝑅𝑎
D (inside diameter) = ((1.702 × 10 ) × ( 14.7 𝑝𝑠𝑖𝑎∗0.2 ) × (1.2∗19.718𝑙𝑏/𝑚𝑜𝑙 ) )
D ( inside diameter ) = 0.6486517 ft convert to 0.19770904 m
ft3
101,745589 s × 4
Flare Tip Velocity (Uj) =
3.14 ∗ 0.64865172 𝑓𝑡 2
Flare Tip Velocity (Uj) = 308.051131 ft/s
Wind Velocity (Uw) = 26.2467192 ft/s
Menghitung Flame distortion / Flare Tip Velocity (nyala apai)
26.2467192 𝑓𝑡/𝑠
𝑈 = U = 0.08520248 ft/s
308.051131 𝑓𝑡/𝑠
berdasarkan nilai U di atas maka di ketahui nilai dari gambar grafik berikut :
𝑑𝑦
Berdasarkan grafik di atasa maka diketahui nilai ∑ 𝐿
𝑑𝑥
dan nilai ∑ .
𝐿
𝑑𝑦 𝑑𝑥
dy = ∑ = 0.55 dan dy = ∑ = = 0.76
𝐿 𝐿
Menghitung dy dan dx
𝑑𝑦
dy = ∑ ×𝐿
𝐿
dy = 0.55 × 61 𝑓𝑡 = 33.55 ft
𝑑𝑥
dx = ∑ ×𝐿
𝐿
dx = 0.73 × 61 𝑓𝑡 = 46.36 ft
G. Calculation of Required Flare Stack Height (menghitung tinggi stack yang di butuhkan)
- Menghitung Df (jarak minimum dari midpoint api dari objek manusia dengan
menggunakan rumus)
- Menghitung ketinggian tumpukan stack h’ dengan menggunakan rumus
r’ = 68 𝑓𝑡 − (0.5 × 46.36)
maka r’ = 44,82 ft
dan menghitung h dengan menggunakan Df dari K 500 = Df= 86.817 ft
86.8172 ft = 682 ft + h2
h2 = 86.8172 ft - 682 ft
h2 = 2913.25211 ft
h’ = 53.9745 ft
h = ℎ′ − (0.5 × ∑ 𝑑𝑦)
h = 53.9745 ft − (0.5 × 33.55)
h = 37.1995505 ft
= 11.338423 m
Jadi tinggi stack adalah 11.338423 m berdasarkan hitungan
Uop Design
2 2
L (ft ) = τ x F x Q / (4 x pi x K)
τ = 1,0 (dibulatkan dari hasil perhitungan τ untuk membuat desain harus lebih besar dari pada
perhitungan)
F = 0.22
Q = 26000000 btu/h
K = 500 btu/h.ft2
1,0 ×0.22×26000000 𝑏𝑡𝑢/ℎ
L2 = 𝑏𝑡𝑢 = 9108.280255 ft2
4×3.14×500 .𝑓𝑡2
ℎ
h = √𝐿2 − 𝑅 2