Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AC

Perancangan Sistem Mekanik

Disusun Oleh :
Putri Pancarani
21050111130046

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
Tugas Perancangan Sistem Mekanik.
Dosen Pengampu Ir. Sugeng Tirta Atmadja, MT

Sebuah gedung pertemuan ukuran panjang 30 m, lebar 20 m, tinggi 5 m. Suhu


ruangan 23oC, RH 50%. Ada pintu kaca t = 2 m x l = 1,6 m, 4 buah. Hitung beban
pendinginan BTU/h atau TR.

Diketahui :
1 TR = 1200 BTU/h

Gambar Teknis Gedung Pertemua

Keterangan ukuran gambar dalam satuan cm.


1.1 Perhitungannya :
Perhitungan beban pendingin untuk gedung pertemuan yang menggunakan
instalasi pendingin udara jenis Central Air Conditioner System.
Ukuran ruangan :
Panjang, p = 30 m
Lebar, l = 20 m
Tinggi, t =5m
Volume ruangan, V = 3000 m3

Bahan ruangan :
Pintu = Terbuat dari kaca.
Dinding = Tembok terbuat dari bahan bata merah dan diplester semen
dikedua sisinya, bagian dalam dinding dilapisi polywood.
Langit-langit = Terbuat dari bahan acousticaltile.

Luas pintu total = 2 m x 1,6 m x 4 buah


= 12,8 m2
= 137,77 ft2

Luas dinding tembok = (30 m x 5 m x 2) + (20 m x 5 m x 2) – (12,8 m2)


= (300 m2) + (200 m2) – (12,8 m2)
= 487,2 m2
= 5244,18 ft2

Luas langit-langit = (30 x 20) m


= 600 m2
= 6458.35 ft2
1.2 Perpindahan Panas Lewat Bangunan
1.2.1 Perpindahan Panas Lewat Dinding Bangunan

Q=UxAxΔ𝑡

Dimana :
X1 , X3 = Tebal plester = 1 inch
X2 = Tebal batu bata = 9 inch

Kecepatan udara luar dianggap normal = 15 MPH

f0 = Konduktansi udara diluar gedung


f1 = Konduktansi udara didalam gedung

Dimana :
f0 = 6 BTU/h ft2 oF
f1 = 1,65 BTU/h ft2 oF

k1 , k3 = Konduktivitas plester = 12 BTU/h ft2 oF


k2 = Konduktivitas batu bata = 5 BTU/h ft2 oF

c = Konduktivitas polywood = 2,12 BTU/h ft2 oF

U = Koefisien total perpindahan panas


1
= 1 𝑥1 𝑥2 𝑥3 1 1
+ + + + +
𝑓0 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑐 𝑓1
1
= 3,2110919
= 0,3114205

A = Luas dinding tembok total = 487,2 m2 = 5244,18 ft2


t0 = Temperatur udara luar = 32 oC = 89,6 oF
t1 = Temperatur udara dalam = 23 oC = 73,4 oF
Δ𝑡 = t0 – t1 = 89,6 oF – 73,4 oF = 16,2 oF

Jadi,
Q =UxAxΔ𝑡
= (0,3114205) x (5244,18 ft2) x (16,2 oF)
= 26456,95 BTU/h
1.2.2 Panas Akibat Konduksi Lewat Pintu Kaca

Q=UxAxΔ𝑡

Dimana :
A = 137,77 ft2
Δ𝑡= 16,2 oF

1
U= 1 1 1
+ +
𝑓0 𝑘 𝑓1

k = Konduktivitas termal kaca = 5,5 BTU/h ft2 oF


U = 1,0476192
Q = 1,0476192 x 137,77 ft2 x 16,2 oF = 2338,15 BTU/h

1.2.3 Panas Akibat Konduksi Lewat Langit-Langit

Q=UxAxΔ𝑡

Dimana :
A = 6458,35 ft2

1
U= 1 1 1
+ +
𝑓1 𝑘 𝑓1

k = Konduktivitas langit-langit = 0,8 BTU/h ft2 oF


U = 0,406154

Diasumsikan penurunan temperatur udara dibawah atap (genting) hanya


1oC, jadi temperatur udara diatas langit-langit = 32 oC – 1 oC = 31 oC
t0 = 87,8 oF

Untuk konduksi langit-langit,


Δ𝑡= 87,8 oF – 73,4 oF = 14,4 oF

Jadi,
Q = 0,406154 x 6458,35 ft2 x 14,4 oF = 37772,41 BTU/h

1.2.4 Panas Konduksi Seluruhnya Lewat Bangunan (Q total) adalah :


Q total = 26456,95 + 2338,15 + 37772,41 = 66567,51 BTU/h = 66,56
BTU/h/m2
1.3 Perpindahan Panas Lewat Peralatan Listrik
Kalor lampu disini adalah lampu-lampu penerangan didalam ruang
pertemuan yang dinyalakan diwaktu diadakan sidang/pertemuan.
Lampu ini adalah lampu jenis TL dengan jumlah lampu diasumsikan 25 titik
dengan besar daya tiap lampu = 200 watt.
Jadi total watt = 25 x 200 watt = 5000 watt

Q = total watt = 5000 watt = 17.060 BTU/h (menggunakan ConvertPad)

1.4 Perpindahan Panas Lewat Penghuni


Kapasitas maksimum dalam ruang pertemuan ini dihitung berdasarkan luas
gedung pertemuan per m2 minimum peserta yakni 2 m2 per satu peserta. Maka
didapatkan jumlah peserta maksimum gedung pertemuan adalah :
Luas bangunan = (30 x 20) m = 600 m2 / 2 m2 = 300 orang/peserta (dalam
perencanaan).
Q = jumlah peserta x total sensible heat / orang

Dimana total sensible heat/orang = 180 BTU/h


Jadi, sensible heat untuk orang
Q = 300 x 180 BTU/h = 54000 BTU/h

Latent heat dari orang/peserta sidang dalam perencanaan ini adalah:


Q = 300 x 150 BTU/h = 45000 BTU/h
Dimana, total latent heat/orang = 150 BTU/h

1.5 Ventilasi
Perhitungan beban pendingin diperhitungkan dalam keadaan
sidang/pertemuan berjalan sehingga pintu-pintu masuk dalam keadaan tertutup.
Oleh karena itu infiltrasi yang diperhitungkan disini adalah infiltrasi akibat
ventilasi yang diperlukan / udara yang diperlukan oleh penghuni/peserta dalam
ruang pertemuan.
Ventilasi udara yang diperhitungkan dalam ruang pertemuan ini dengan
perhitungan bahwa tidak ada penghuni/peserta yang merokok, sehingga didapat
= 20 CFM.
Jadi keperluan udara ventilasi untuk 300 peserta adalah:
= 300 x 20 CFM
= 6000 CFM
1.5.1 Sensible Heat Ventilasi

Q = CFM x 1,08 ( t0 – t1) BTU/h

Dimana:
CFM = 6000
t0 = 89,6 oF
t1 = 73,4 oF
Q = 6000 x 1,08 (16,2 oF) = 104.976 BTU/h
1.5.2 Latent Heat Ventilasi
Q = CFM x 0,68 (Who – Whi) BTU/h

Dimana:
Who = Specific humidity udara luar (89,6 oF ; RH 65%)
Whi = Specific humidity udara dalam (73,4 oF ; RH 50%)

Berdasarkan Psychometric Chart (terlampir) didapatkan :


Who = 138
Whi = 60

Jadi,
Q = 6000 x 0,68 (138 – 60) BTU/h
Q = 318.240 BTU/h

Evaporator sesuai dengan yang direncanakan mempunyai harga coil by


pass factor = 0,2
Maksudnya bahwa 0,2 atau 20% udara yang melewati di evaporator
(coil) tidak terdinginkan oleh evaporator, sehingga akan menambah
jumlah sensible maupun latent heat ruang.
1.5.3 Sensible Heat Ventilasi (0,2 BF)

= 0,2 x 104.976 BTU/h


= 20995,2 BTU/h

1.5.4 Latent Heat Ventilasi (0,2 BF)

= 0,2 x 318.240 BTU/h


= 63648 BTU/h
1.5.5 Sensible Heat Ventilasi (0,8 BF)

= 0,8 x 104.976 BTU/h


= 83980,8 BTU/h
1.5.6 Latent Heat Ventilasi (0,8 BF)

= 0,8 x 318.240 BTU/h


= 254.592 BTU/h

Semua perhitungan diatas kemudian dimasukkan pada tabel berikut ini.


Kemudian dihitung Sensible dan Latent heat rationya.

Tabel beban pendinginan (cooling load)


Hs HL
No. Uraian fs fL (BTU/h)
(BTU/h)
Perpindahan panas lewat -
1 1,764 - 66.567
bangunan
Perpindahan panas lewat -
2 - - 17.060
lampu
Perpindahan panas lewat 45000
3 - - 54000
penghuni
Heat Total - - 137.627 45000

Angka Keamanan 10% - - 13762 4500

Room Sensible Heat (RSH) - - 151.389 -

Room Latent Heat (RLH) - - - 49500

4 Ventilasi udara luar (0,2 BF) - - 20.995 63648

Efektif Room Sensible Heat (ERSH) - - 172.384 -

Efektif Room Latent Heat (ERLH) - - - 113.148

5 Ventilasi udara luar (0,8 BF) - - 83.980 254.592

Total Sensible Heat (TSH) - - 256.364 -

Total Latent Heat (TLH) - 367.740

Grand Total Heat (GTH) - - 717.764 BTU/h

717 BTU/h/m2
1.5.7 Room Sensible Heat Factor (RSHF)
𝑅𝑆𝐻 148.403
= = 0,74 %
𝑅𝑆𝐻+𝑅𝐿𝐻 148.403+49500

1.5.8 Efektif Room Sebsible Heat Factor (ERSHF)


𝐸𝑅𝑆𝐻𝐹 169.398
= = 0,59 %
𝐸𝑅𝑆𝐻𝐹+𝐸𝑅𝐿𝐻 169.398+113.148

1.5.9 Grand Sensible Heat Factor (GSHF)


𝑇𝑆𝐻 253.378
= = 0,28 %
𝐺𝑇𝐻 621.118

Dari data-data yang diketahui dan dari hasil perhitungan antara lain :
Udara luar : Temperatur = 89,6oF DB, RH 65%
Udara dalam : Temperatur = 73,4oF DB, RH 50%

Dari perhitungan telah didapat :


RSHF = 0,74%
ERSHF = 0,59%
GSHF = 0,28%

Setelah diganbar di psycometric chart, maka didapatkan :


Udara supply dengan temperatur = 52 oF DB
Temperatur udara campuran = 80 oF DB
1.6 Tentukan Unit AC
1.6.1 Menggunakan AC Split Wall
Berdasarkan brosur DAIKIN AC Tipe Split FTE Seri K FTE60KV1,
didapatkan kapasitas performa AC tersebut 6,40 kW = 21.800 BTU/h.
Maka untuk memenuhi kebutuhan 621.118 BTU/h dibutuhkan :

717.764𝐵𝑇𝑈/ℎ
= 32 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝐴𝐶 𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡 𝑊𝑎𝑙𝑙
21.800 𝐵𝑇𝑈/ℎ

Berikut ini gambar desain lokasi AC pada denah :


1.6.2 Menggunakan AC Split Floor Standing
Berdasarkan brosur DAIKIN AC Packaged Floor Standing Type
FVG10BV1, didapatkan besar kapasitas performa AC tersebut
100.000BTU/h.
Maka untuk memenuhi kebutuhan 621.118 BTU/h dibutuhkan :

717.764 𝐵𝑇𝑈/ℎ
= 7 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝐴𝐶 𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡 𝐹𝑙𝑜𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
100.000 𝐵𝑇𝑈/ℎ

Berikut ini gambar desain lokasi AC pada denah :


1.6.3 Menggunakan AC Split Packaged Duct Type
Berdasarkan brosur DAIKIN AC Packaged Duct Type FDY20KAY1,
didapatkan besar kapassitas performa AC tersebut 53,9 kW =
184.000BTU/h.
Maka untuk memenuhi kebutuhan 621.118 BTU/h dibutuhkan :

717.764 𝐵𝑇𝑈/ℎ
= 4 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝐴𝐶 𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡 𝐷𝑢𝑐𝑡
184.000 𝐵𝑇𝑈/ℎ

Berikut ini gambar desain lokasi AC pada denah :


1.7 Perhitungan Ducting
Dalam sistem AC Central, untuk mengalirkan udara yang sudah didingin
kan oleh unit AC kedalam ruangan perlu mempergunakan sistem saluran udara
dingin yang biasa disebut ducting. Untuk perencanaan ducting ini, kita
menggunakan ducting dengan bentuk persegi, dimana ukuran ducting adalah :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖𝑟


𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑢𝑐𝑡𝑖𝑛𝑔 =
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖𝑟
1.7.1 Perencanaan Supply Duct
Pertama, kita tentukan kecepatan udara pertama kali masuk main ducts
(supply velocity) dimana ducting ini digunakan untuk gedung pertemuan
/ auditoriums.
Dari tabel 7, recommend maximum duct velocities for low velocity
systems, didapatkan supply velocity = 1300 ft/menit (fpm)
Sedangkan setiap unit AC duct type berdasarkan brosur DAIKIN AC
Packaged Duct Type FDY20KAY1 mensuplai udara dingin = 2750 CFM

Jadi, luas penampang ducting yang diperlukan :


2750
=
1300
= 2,11 𝑓𝑡 2

Dari tabel 6, duct dimensions, didapatkan ukuran ducting :


Lebar (width) x Tinggi (height) = 36 in x 10 in
Ducting dari 2 unit AC bergabung menjadi 1, jadi ducting utama
memiliki ukuran = 36 in x 20 in
Pada tabel 6, duct dimensions, ducting dengan ukuran 30 in x 20 in
mempunyai diameter ekuivalen = 29 in dan luas penampang 4,58 ft2.
Jumlah udara pada ducting utama = 2750 CFM x 2 = 5500 CFM.
Jadi kecepatan udara pada ducting utama (velocity) :
5500 𝑓𝑡
= = 1200
4,58 𝑚𝑖𝑛

Ducting utama hingga ke-4 terdapat 3 buah difuser dan masing-masing


difuser mensuplai udara sebanyak :
1200
= = 400 𝐶𝐹𝑀
3
Jadi, jumlah udara pada :
Ducting utama – 2 = 1200 CFM
Ducting 2 – 3 = 1200 – 400 = 800 CFM
Ducting 3 – 4 = 800 – 400 = 400 CFM
Kemudian berturut-turut ditentukan ukuran ducting pada masing-masing
bagian dengan menggunakan :
Tabel 6 dan 13, dari hasil tabel 6 dan 13 kita masukkan pada tabel
dibawah ini :

% % Luas Luas Ukuran


Bagian Jumlah
Jumlah Penampang Penampang Ducting
Ducting Udara
Udara Ducting Ducting
Utama - 2 1200 CFM 100 100 4,58 ft2 36 in x 20 in

2–3 800 CFM 80 85 3,58 ft2 30 in x 20 in

3–4 400 CFM 60 68 3,11 ft2 24 in x 20 in

1.7.2 Perencanaan Return Duct


Ukuran Ducting (return duct) kita sesuaikan dengan ukuran penampang
evaporator yaitu :
Ukuran Duct = 4,192 ft x tinggi
= 4,192 ft x 1,999 ft
1.7.3 Kerugian Gesekan Pada Ducting
Panjang ducting utama – 4 = 35 meter = 114,828 ft
Dari ducting keenam sampai difuser mempunyai elbow 90o ukuran 14 in
x 14 in, dan dari elbow sampai difuser panjangnya 0,5 ft.
Dari tabel 10, didapat elbow duct 14 in x 14 in yang mempunyai panjang
ekuivalen = 8,17 ft.
Jadi, panjang ducting keenam sampai difuser = 8,17 ft + 0,5 ft = 8,67 ft.
Jadi, panjang ducting utama sampai difuser 3 :
= 114,828 ft + 8,67 ft = 123,498 ft
Ukuran ducting utama = 36 in x 20 in ekuivalen duct = 29 in didapat dari
tabel 6.
Jumlah udara yang lewat pada ducting utama = 8706 CFM (dari 2 unit
AC) tabel 7.
Jadi, kerugian gesekan dari ducting utama – difuser 5 :
0,065 𝑖𝑛 𝐻2 𝑂
= 123,498 𝑥 = 0,080 𝑖𝑛 𝐻2 𝑂
100 𝑓𝑡

Panjang ducting unit AC sampai ducting utama dalam hal ini diambil
jarak terpanjang yaitu unit AC no 4 sampai Ducting Utama adalah :
Panjang duct lurus ukuran 36 in x 10 in = 5,8 ft
Panjang elbow (ekuivalen) duct 90o ukuran 36 in x 10 in (dua buah)
= 7,5 ft x 2 = 15 ft
Panjang ekuivalen elbow duct dengan sudut kemiringan 37,5o (2 buah)
37,5
= 𝑥 7,5 𝑥 2 = 6,25 𝑓𝑡
90𝑜

Jadi, panjang ducting dari unit AC sampai ducting utama :


= 5,58 + 15 + 6,25
= 26,83 ft

Ukuran ducting dari 36 in x 10 in didapat diameter ekuivalen = 19,8 in


Jumlah udara yang lewat ducting = 2489,18 CFM
Dari tabel 7, recommend maximum duct velocities for low velocity
systems, didapat kerugian gesekan = 0,13 in H2O / 100 ft

Jadi, kerugian gesekan pada ducting dari unit AC sampai ducting utama :
0,13 𝑖𝑛 𝐻2 𝑂
= 𝑥 26,83 = 0,038 𝑖𝑛 𝐻2 𝑂
100 𝑓𝑡

Jadi, kerugian gesekan dari unit AC sampai di difuser 3 = kerugian


gesekan dari unit AC sampai ducting utama + kerugian gesekan dari
ducting utama sampai di difuser 3 :
= 0,038 + 0,080
= 0,118 in H2O
DESAIN PERENCANAAN DUCTING
1.8 Wiring Listrik Beban AC
1.8.1 AC Split Wall
Menentukan besar/dimensi kabel : arus
Berdasarkan brosur DAIKIN AC Tipe Split FTE Seri K FTE60KV1,
didapatkan power supply AC tersebut adalah 220-240 V, 50 Hz, 1 phase.
Maka arus listrik nominal yang bekerja pada AC tersebut adalah :

P = I . V , 1 phase

Diketahui, PLN = 2200 V, 1 phase


Maka,

2200
𝐼𝑛𝑜𝑚 = = 10 𝐴
220

𝐼𝑚𝑎𝑥 = 1,5 𝐼𝑛𝑜𝑚 = 15 𝐴

Berdasarkan Tabel Analisa Perhitungan, MCCB = 15 A, untuk


pengamanan digunakan MCCB = 20 A dan ukuran kabel minimum yang
digunakan adalah kabel jenis NYY 4 x 6 mm2.

1.8.2 AC Floor Standing Type


Menentukan besar/dimensi kabel : arus
Berdasarkan brosur DAIKIN AC Packaged Floor Standing Type
G10BV1, didapatkan power supply AC tersebut adalah 380-415 V, 50
Hz, 3 phase, 4 wires.
Maka arus listrik nominal yang bekerja pada AC tersebut adalah :

𝑃 = 𝐼 𝑉√3 , 3 𝑝ℎ𝑎𝑠𝑒

Diketahui, PLN = 66000 V, 3 phase


Maka,

66000 66000
𝐼𝑛𝑜𝑚 = = = 100 𝐴
380 √3 658,2

𝐼𝑚𝑎𝑥 = 1,5 𝐼𝑛𝑜𝑚 = 150 𝐴

Berdasarkan Tabel Analisa Perhitungan, MCCB = 150 A, untuk


pengamanan digunakan MCCB = 160 A dan ukuran kabel minimum
yang digunakan adalah kabel jenis NYY 4 x 4 x 1 x 70 mm2.
1.8.3 AC Packaged Duct Type
Menentukan besar/dimensi kabel : arus
Berdasarkan brosur DAIKIN AC Packaged Duct Type FDY20KAY1,
didapatkan power supply AC tersebut adalah 380-415 V, 50 Hz, 3 phase,
4 wires.

Maka arus listrik nominal yang bekerja pada AC tersebut adalah :

𝑃 = 𝐼 𝑉√3 , 3 𝑝ℎ𝑎𝑠𝑒

Diketahui, PLN = 66000 V, 3 phase


Maka,

66000 66000
𝐼𝑛𝑜𝑚 = = = 100 𝐴
380 √3 658,2

𝐼𝑚𝑎𝑥 = 1,5 𝐼𝑛𝑜𝑚 = 150 𝐴

Berdasarkan Tabel Analisa Perhitungan, MCCB = 150 A, untuk


pengamanan digunakan MCCB = 160 A dan ukuran kabel minimum
yang digunakan adalah kabel jenis NYY 4 x 4 x 1 x 70 mm2.

Anda mungkin juga menyukai