Salah satu cara untuk menikmati minuman kaleng bersoda adalah dalam keadaan
dingin, namun tidak dalam kondisi beku. Dalam keadaan dingin minuman kaleng
bersoda lebih terasa nikmat terutama untuk kondisi Jakarta yang beriklim tropis yang
salah satu solusi untuk mendinginkan minuman kaleng bersoda. Pada lemari pendingin
ini terjadi siklus refrigasi yang dilakuakan dengan media refrigerant Hydrocarbon
pengganti refrigerant R – 134a dengan nama dagang MC – 134. Yang lebih ramah
lingkungan
Cara kerja lemari pendingin ini adalah sebagai berikut : siklus refrigerant
lemari pendingin yang kemudian akan disirkulasikan secara paksa oleh kipas yang
Dimensi kaleng untuk minuman kaleng bersoda terdiri dari beragam ukuran,
namun untuk mempermudah perhitungan perencanan ini dipilih 1 ukuran yang seragam
yaitu kaleng minuman bersoda dengan netto 330 ml, berikut adalah spesifikasi ukuran
untuk kaleng minuman bersoda untuk netto 330 ml yang di dapat dengan cara
pengukuran sendiri, dengan menegetahui dimensi kaleng ini maka akan dapat diketahui
ukuran yang diperlukan untuk ruang pendingin, berikut adalah spesifikasi kaleng dan
adalah 288 kaleng maka total berat minuman bersoda dengan kalengnya adalah :
Evaporator
-0.247 Kg/ G .-32
S-PIPE
-0.247 Kg/ G .
-32 30
H otLine
D ryer
8.786 Kg/ G .38 8.786 Kg/ G .
38
C om pressor
C ondenser
-0.247 Kg/ G . 8.786 Kg/ G .
30 80 10 38
Gambar 4.1 skema sistim pendininan
Gambar 4.2a dimensi kaleng ukuran 330 ml
Gambar 4.2b Susunan kaleng per rak
4.3 GAMBAR RANCANGAN LEMARI PENDINGIN
Ruang pendingin yang direncanakan pada tugas akhir ini berfungsi sebagai
lemari pendingin untuk mendinginkan minuman kaleng bersoda (kola) yang mana pada
lemari pendingin ini pintunya terbuat dari kaca dengan tujuan komersil sehingga hal ini
Aliran udara
Aliran udara
Aliran udara
Aliran udara
Aliran udara
kompresor
kondensor
Kondensor fan
kalor yang sesuai dengan tabel ASHRAE seri Heating, Ventilating, and Air
British. Beban kalor dari produk akan muncul apabila produk yang
ruangannya . hal tersebut juga terhadap berat produk, panas jenis dan temperatur
masuk produk .
Q = W × Cp × ( T2 – T1 )
berat dari 360 kaleng minuman bersoda = 288 × 33.6 gram = 9.676 gram
= 96.76 kg ≈ 97 kg
1 kg = 2.2046 lb
97 kg × 2.2046 lb = 213.8 lb
T1 = 35 ºF = 1.6 ºC
T2 = 29 ºC = 84.2 ºF
Dengan persamaan
Q = W × Cp × ( T2 – T1 )
dapat ditentukan
Total beban panas kola yang didapat adalah beban panas yang harus
dikeluarkan dari lemari pendingin selama 24 jam. Apabila waktu operasi lemari
pendingin yang direncanakan adalah 24 jam, maka beban panas yang harus
4.949 BTU
untuk panas sensible kola , Qs = = 206.2 BTU/jam
24 jam
1 2 3
keterangan ketebalan :
2. Polysterene : 47 mm = 1.54 ft
1
U= X (Ashrae handbook )
K
dimana
1
U = 0.26 1.54 0.26 = 0.012 Btu / jam ft2 °F
+ +
8.00 0.02 30.7
Luas dinding bagian luar adalah
= 32.39 ft2
Q = A × U × ( T2 – T1 )
panas melalui kaca secara konduksi dan beban panas melalui kaca karena beban
Qkonduksi = A × U × ( T2 – T1 )
Dimana :
Diketahui :
(faktor U ) dari tabel 33 buku pegangan Carrier untuk kaca vertikal dobel
dengan sekat udara sebesar ¼ inchi didapat nilai U = 0.61 Btu/jam ft2 °F
Bingkai metal
Sekat udara
Bingkai metal
Maka
Qkonduksi = A × U × ( T2 – T1 )
Dimana :
A = Luas kaca
faktor kabut
faktor angin
faktor ketinggian
kearah timur
Dari buku pegangan Carrier Hal 1 – 45 didapat Solar Exposure untuk 10°
sebagai berikut
Tabel 4.1
Solar Exposure untuk posisi 10º Lintang Selatan dengan exposure ke arah timur
untuk 1 tahun
Untuk Desember 22
6 7 8 9 10 11 N 1 2 3 4 5 6
oon
E 54 134 155 139 98 41 14 14 14 13 11 8 2
ast
Untuk Januari 21 dan Nov 21
6 7 8 9 10 11 N 1 2 3 4 5 6
oon
East 50 135 158 142 98 43 14 14 14 13 11 7 1
Untuk Februari 20 dan Oktober 23
6 7 8 9 10 11 N 1 2 3 4 5 6
oon
E 25 138 163 149 104 46 14 14 14 13 11 7 1
ast
Untuk Maret 22 dan September 22
6 7 8 9 10 11 N 1 2 3 4 5 6
oon
E 1 130 164 151 106 47 14 14 14 13 11 6 1
ast
Untuk April 20 dan Agustus 24
6 7 8 9 10 11 N 1 2 3 4 5 6
oon
E 0 118 155 145 100 40 14 14 14 13 10 5 0
ast
Untuk Mei 21 dan juli 23
6 7 8 9 10 11 N 1 2 3 4 5 6
oon
E 0 99 143 12 132 93 39 14 14 13 12 4 0
ast
Untuk Juni 21
6 7 8 9 10 11 N 1 2 3 4 5 6
oon
E 0 86 137 130 91 42 14 14 13 12 9 4 0
ast
Dari tabel didapat beban terbesar bulan Maret 22 dan September 22, jam 8 pagi
Diketahui faktor – faktor didapat dari tabel 15 hal 1 – 45 buku pegangan Carrier
AK = 6.02ft2
Sehingga
dalam kondisi menyala baik apabila saat pintu dibuka maupun pada saat pintu
ditutup. Adapun lampu yang digunakan pada lemari pendingin ini adalah lampu
Maka
volume bagian dalam ruang pendingin, dimana talah ditentukan ukuran ruang
Dimana :
OASH = Out Door Air Sensible Heat (panas sensible udara luar)
60
1.08 = 0.244 ×
13.5
60 = menit/jam
13.5 = volume spesifik uap air pada 70 ºFdb and 50% rh
BF = Faktor Bypass
Dimana :
OALH = Out Door Air Latent Heat (panas latent udara luar)
60 1076
0.68 = ×
13.5 7000
60 = menit/jam
untuk
7000 = grains / lb
BF = Faktor Bypass
Diketahui :
Temperatur perencanaan ruang pendingin = 35°F. RH = 65%
air
Untuk WRM = 20
Dari tabel 6.9A maka jumlah perkiraan pertukaran udara per 24 jam untuk
= 9 ft3/ jam
9 ft 3 / jam × 1jam
= = 0.15 cfm
1 jam × 60menit
= 4.2 BTU/jam
= 6 BTU/jam
4.4.6 Tabel Hasil Perhitungan Beban Kalor
Qkonduksi 186.1
Udara
6 GRAND TOTAL HEAT 1459 6
10 %
Maka :
Jumlah beban kalor = QSensibel + QLaten = 1459 + 6
= 1611.5 Btu/jam
- 1 Ton = 2000 lb
- 1 Hari = 24 jam
Maka :
144 × 2000
1 Ton Refrigerasi = = 12.000 Btu / jam
24
Sehingga besarnya kalor yang harus diatasi oleh mesin pendingin adalah :
Diketahui :
dicapai pada coil evaporator untuk dapat merubah temperatur udara luar out
door air temperature (Toa) yang melewati coil evaporator hingga berubah saat
wet bulb temperature (Tewb) seperti digambarkan pada gambar 4.6, yang mana
pada perencanaan ini diketahui udara luar dengan temperature = 86.9 ºF dan
temperature rancangan = 35 ºF. adapun cara untuk mencari (Tadp) adalah dengan
cara :
Tadp
Tewb
Toa Tadp
Toa Tewb
Tadp
Gambar 4.6 skema Tadp
diketahui
60
1.08 = 0.244 ×
13.5
60 = menit/jam
Diketahui :
60 1076
0.68 = ×
13.5 7000
60 = menit/jam
untuk
7000 = grains / lb
dengan mengetahui RSH dan RLH maka dapat dicari RSHF yang
Carrier)
Maka :
- Temperatur di evaporator = 25 ºF = - 4 ºC
Q Out
70 ºC
3 2
W In
-4 ºC
3.19
4 1
Q In
= 0.534 lb/menit
= 0.0089 lb/det
= 32.04 lb/jam
W = ∆h × m
= 16.82 BTU/m
W 16.82 BTU / m
P = = = 0.39 hp = 291 Watt
42.42 42.42
4.6 PERHITUNGAN PADA EVAPORATOR
a b
Tai = 30.5 ºC
Udara
Tao = 1.6 ºC
refrigerant
Tri = -4 ºC Tro = -4 ºC
Keterangan :
∆ta − ∆tb
∆Tm = ∆ta
ln
∆tb
Dimana :
Sehingga
34.5 − 4.6
29.9 29.9
∆Tm = 34.5 = = = 14.95 ºC
ln ln 7.5 2
4 .6
berikut :
= 2393.3 BTU/jam
= 701.2 W
280 W/m2 ºC
Qe = U × A × ∆Tm
Dimana :
Qe 701.2W
2
A= = 280 W × 14.95°C = 0.16 m
U × ∆Tm m °C
2
Diketahui :
oleh rumus :
A
D=
n ×π × L
Dimana :
Sehingga
D= 0.16m 2
20 × 3.14 × 0.35m
adalah ukuran 1/2 in. oleh karena itu maka diambil diameter pipa penukar
panas untuk evaporator adalah 1/2 in dengan data – data diameter luar =
ditentukan oleh :
L V2
∆P = f× × ×ρ
D 2
Dimana :
f = Faktor gesekan
V = kecepatan, m/detik
3
ρ = massa jenis fluida, kg/m
berikut
0.047 ft
0.0089
m= = 0.010 ft3/detik = 0.0013 m3/detik
6.78
- µ untuk R – 134a pada suhu – 4 ºC dengan vasa uap jenuh didapat dari
- dari tabel 6 – 1 (buku refrigerasi dan pengkondisian udara hal 98) didapat
m
- kecepatan aliran ditentukan oleh persamaan : V = D2 =
π
4
0.0013m 3 / det
(0.0144m) 2 = 0.11 m/detik
π
4
VDρ
- bilangan Reynoldnya adalah : Re = =
µ
- dari diagram Moody dicari faktor f dengan cara memplot maka didapat
faktor f = 0.032
L V2
- sehingga dapat dicari penurunan tekanannya ∆P = f× × ×ρ
D 2
21.44m (0.11m / s ) 2
∆P = 0.032 × × × 6.78kg / m 3 = 1.9 pa
0.0144m 2
Tri Tro
Tuo
Tui
Keterangan :
∆ta − ∆tb
∆Tm = ∆ta
ln
∆tb
Dimana :
Sehingga
39.5 − 34.5
5 5
∆Tm = 39.5 = = = 38.46 ºC
ln ln 1.14 0.13
34.5
berikut :
= 3540 BTU/jam
= 1037 W
- U = koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk penukar
250 W/m2 ºC
Qk = U × A × ∆Tm
Dimana :
Qk 1037W
A= = 250 W × 38 .46 °C = 0.10 m2
U × ∆Tm m °C
2
Diketahui :
- Pipa yang digunakan untuk kondensor sebanyak 25 pipa yang disusun
oleh rumus :
A
D=
n ×π × L
Dimana :
Sehingga
D= 0.10m 2
25 × 3.14 × 0.21m
adalah ukuran 3/8 in. oleh karena itu maka diambil diameter pipa penukar
ditentukan oleh :
L V2
∆P = f× × ×ρ
D 2
Dimana :
f = Faktor gesekan
V = kecepatan, m/detik
3
ρ = massa jenis fluida, kg/m
berikut
= 0.0060 m
0.0089
m= = 0.00012 ft3/detik = 0.0042 m3/detik
71.84
tabel 2.39 handbook of heat transfer hal 2.71 = 48 Pa.s = 0.000048 ×10-6
- dari tabel 6 – 1 (buku refrigerasi dan pengkondisian udara hal 98) didapat
m
- kecepatan aliran ditentukan oleh persamaan : V = D2 =
π
4
0.0042m 3 / det
(0.006m) 2 = 148 m/detik
π
4
VDρ
- bilangan Reynoldnya adalah : Re = =
µ
- dari diagram Moody dicari faktor f dengan cara memplot maka didapat
faktor f = 0.016
L V2
- sehingga dapat dicari penurunan tekanannya ∆P = f× × ×ρ
D 2
10.19m (148m / s ) 2
∆P = 0.016 × × × 71.84kg / m 3 = 21.37 pa
0.006m 2
4.7.5 Perhitungan Daya Fan Kondensor
daya fan kondensor dipengaruhi oleh kenaikan tekanan (Δp) dan laju alir
kondensor adalah :
nya)
ekspansi. Oleh karena itu penurunan tekanan tersebut harus diperhitungkan untuk
Penurunan tekanan pada pipa suction dan pipa liquid dicari dengan
memplot dari diagram pressure drop for Dupont Suva R-134a, adapun hal – hal
Maka dari diagram pressure drop for Dupont Suva R-134a didapat :
Kecepatan aliran pada pipa suction dan pipa liquid dicari dengan
cara memplot dari diagram velocity in lines for Dupont Suva R-134a adapun hal
– hal yang perlu diketahui untuk menentukan penurunan tekanan ini adalah :