Anda di halaman 1dari 16

Pada perancangan sistem refrigerasi kompresi uap, refrigeran yang

digunakan adalah R22. Sistem refrigerasi dirancang untuk mendinginkan air


sebagai media pendingin yang nantinya akan disirkulasikan oleh pompa untuk
mendinginkan udara ruangan melalui fan coil unit.

No Perancangan Keterangan
1 Refrigeran R 22
2 Jenis Kompresor Hermetik, Recriprocating
3 Jenis Kondensor Air Cooled Condenser
4 Jenis Alat Ekspansi Pipa Kapiler
5 Jenis Evaporator Shell and Coil
6 T. Kondensasi 40 C
7 T. Evaporasi (-20) C
8 T. Air 4 C

3 2

4
1

h3=h4=249,674 kJ/kg h1= 397,476 kJ/kg h2= 444,360 kJ/kg

Dengan menggunakan diagram moiller (P-h) maka dapat diketahui siklus


ideal pada rancangan sistem dengan menggunakan data pada Tabel III.2 yaitu
Tevaporasi dan Tkondensasi dapat digambarkan seperti gambar III.1.

h1 = entalpi refrigeran pada saat masuk kompresor (kJ/kg)


h2 = entalpi refrigeran pada saat masuk kompresor (kJ/kg)
h3 = entalpi refrigeran pada saat masuk kompresor (kJ/kg)

III-1
III-2

h4 = entalpi refrigeran pada saat masuk kompresor (kJ/kg)

Dari diagram P-h diatas dapat diperoleh harga entalpi (h) untuk:
h1 = 397,476 kJ/kg
h2 = 444,360 kJ/kg
h3 = h4 = 249,674 kJ/kg

Dengan menggunakan persamaan 8 dan persamaan 9 maka dapat diperoleh


COPaktual dan COPcarnot rancangan, yaitu :

h 1h 4 397,476249,674
COPaktual= = =3,15
h 2h 1 444,360397,476

Te 253 K
COPcarnot= = =3,61
TcTe 323 K 253 K

Efesiensi sistem kompresi uap rancangan


Setelah diperoleh COPaktual dan COPcarnot rancangan, maka dapat ditentukan
efesiensi ( sistem yang dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 10
berikut:
COP aktual
refrigerasi= x 100
COP carnot

3,15
x 100 =87
3,61
Refrigeran yang digunakan
Jenis refrigeran yang digunakan adalah R22 dengan nama kimia
Chlorodifluoromethane. Penggunaan R22 disesuaikan dengan nilai temperatur
evaporasi yang telah dirancang, selain itu penentuan refrigeran pun akan
menentukan condensing unit yang akan digunakan. Sifat-sifat refrigeran R22 pada
temperatur -20C dapat dilihat dari Tabel III.2 (Ashrae Handbook Thermophysical
Properties 2009)[10], yaitu:
III-3

N
o Properties Nilai Satuan
1 Pressure 0,07145 Mpa
2 Density 1497,3 kg/m3
3 Enthalpy (Vapor) 348,23 kJ/kg
4 Entrophy (Vapor) 15,890 kJ/(kg.K)
5 Velocity 126,9 m/s
6 Viscosity 9,78 Pa.s
mW/
7 Thermal Conductivity 8,98 (m.K)
8 Spesific Heat Cp (Vapor) 0,688 kJ/(kg.K)

Media Pendingin (Air)


Media pendingin yang digunakan pada sistem refrigerasi ini adalah air yang
nantinya akan disirkulasikan dari thermal storage ke fan coil unit untuk
pengondisian ruangan. Pada thermal storage air akan dikondisikan sampai
temperatur 4C, berikut sifat-sifat air pada temperatur 4C dapat dilihat pada Tabel
III.4 (Holman, J.P. Perpindahan Kalor, terj. E. Jasjfi. Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.1997.) [8].

N
o Properties Nilai Satuan
1 Density 999,8 kg/m3
2 Velocity 126,9 m/s
3 Viscosity 1,55 Pa.s
4 Thermal Conductivity 0,575 W/(m.K)
5 Spesific Heat (Vapor) 4,208 kJ/(kg.C)
6 Laju Aliran Massa 1,55 kg/s

Kondisi perancangan Thermal Storage


Thermal storage adalah tempat berlangsungnya proses pendinginan media
pendingin air oleh sistem refrigerasi. Selain itu thermal storage juga digunakan
untuk menyimpan cadangan media pendingin untuk pendinginan udara ruangan.
Kontruksi dari pada thermal storage harus dalam keadaan yang memiliki
konduktifitas termal yang baik agar mengurangi tingkat keluar masuknya kalor
dari lingkungan, berikut meruapakan dimensi dan bahan thermal storage yang
dirancang.
III-4

N Satua
o Item Nilai n
1 Temperatur lingkungan 30 C
2 Temperatur air 4 C
Tebal dinding 0,05 m
3 Dinding atas 3,14 x (0,175)2 = 0,0961 m2
Dinding bawah 3,14 x (0,175)2 = 0,0961 m2
Luas selimut silinder 0,5 x (2 x 3,14 x 0,175) = 0,274 m2

Nilai konduktifitas termal yang dimiliki oleh bahan dari thermal storage
dapat dilihat pada tabel berikut:

Kontruksi Thermal Storage


Item Tebal Konduktifitas (K)
Insulasi
dinding Plat alumunium 0,001 m k = 202 W/m.k (Holman)
thermal polyurethane 0,05 m k = 0,025 W/m.k (Ashrae)
storage
Plastik 0,001 m k = 120 W/m.k (Holman)

Nilai Koefisien konveksi permukaan luar dan permukaan dalam thermal


storage dapat dilihat pada tabel berikut :

Koefisien Konveksi
fo (luar) 22.7 W/m.k (Ashrae)
fi (dalam) 184 W/m.k (Ashrae)

Perhitungan Beban Pendinginan


Beban pendinginan yang direncanakan pada perancangan sistem ini terdiri
dari beberapa beban yang dihitung diantaranya sebagai berikut.
III-5

Beban Pendinginan Dinding Thermal Storage


Untuk mengetahu jumlah kalor yang masuk kedalam dinding konduksi
dapat dihitung dengan persamaan 15 yaitu:

Q=U . A . T
Q = beban kalor (watt)
U = Koofisien perpindahan panas (W/(m2.K)
A = Luas permukaan thermal storage (m2)
T = Perbedaan temperatur (K)
Sebelum menghitung beban kalor, sebelumnya harus mencari nilai
koefisien perpindahan panas (U) dinding silinder (selimut thermal storage) dapat
menggunakan persamaan 16 yaitu:

1
Ui =
1/hi + [Ai/(Aoho)] + (tp/kp)(Ai/Ap) + (tpu/kpu)(Ap/Apu) + (tal/kal)(Apu/Aal) + rfi

ho = koefisien konveksi permukaan dinding luar (W/m2)


hi = koefisien konveksi permukaan dinding dalam (W/m2)
tp = Tebal insulasi plat alumunium (m)
tpu = Tebal insulasi polyurethane (m)
tal = Tebal insulasi plastik (m)
kal = Konduktivitas termal plat alumunium (W/m2.K)
kpu = Konduktivitas termal polyurethane (W/m2.K)
kp = Konduktivitas termal plastik (W/m2.K)
rfi = Fouling factor ((m2.K)/W)
Aal = Ao = Luas permukaan luar/alumunium (m2)
APu = Luas permukaan polyurethane (m2)
Ap = Luas permukaan plastik (m2)
Ai = Luas permukaan dalam (m2)
1. Luas permukaan dan harga U selimut thermal storage
Ai = 2 x x jari-jari dalam x tinggi
Ai = 2 x 3,14 x 0,175 x 0,5
Ai = 0,5495 m
III-6

Ap = 2 x x jari-jari luar plastik x tinggi


Ap = 2 x 3,14 x 0,176 x 0,502
Ap = 0,5548 m
Apu = 2 x x jari-jari luar polyurethane x tinggi
Apu = 2 x 3,14 x 0,225 x 0,602
Apu = 0,8506 m
Aal = 2 x x jari-jari luar alumunium x tinggi
Aal = 2 x 3,14 x 0,227 x 0,604
Aal = Ao = 0,8610 m

Setelah mengetahui luas selimut thermal storage perlapisannya, dapat


diketahui harga koefisien perpindahan panas (U) dinding thermal storage dengan
persamaan 16 yaitu:
1
Ui = 1/10 [0,5495/(0,861 (0,001/204)
(0,001/120)(0,5495/0,5548) + (0,5/0,025)(0,5548/0,8506) +
00 + x 22,7)] + (0,8506/0,861)

1
Ui =
0,00543+ 0,0281 + (8,2529E-06) + 1,3045 + (4,89E-06)

Ui = 0,747311 W/(m2.K)

2. Luas permukaan dan harga U alas dan atap thermal storage


Dan untuk menghitung nilai koefisien perpindahan panas (U) alas dan
atap thermal storage (dinding datar) dapat menggunakan persamaan 17 yaitu:

Uaa = 1/ho + xa/ka + xpu/kpu + xpe/kpe + 1/hi


ho = koefisien konveksi permukaan dinding luar (W/m2)
hi = koefisien konveksi permukaan dinding dalam (W/m2)
xp = Tebal insulasi plat alumunium (m)
xpu = Tebal insulasi polyurethane (m)
xal = Tebal insulasi plastik (m)
kal = Konduktivitas termal plat alumunium (W/m2.K)
kpu = Konduktivitas termal polyurethane (W/m2.K)
kp = Konduktivitas termal plastik (W/m2.K)
III-7

Uaa = 1/22,7 + 0,001/204 + 0,5/0,025 + 0,001/120 + 1/184


= 2,049501 W/(m.K)
Aaa = 2 (.r.r)
= 2 (3,14 x 0,227 x 0,227)
= 0,3246 m2

Beban Kalor Dinding Total


Setelah diketahui harga A dan U dari selimut, alas dan atap thermal
storage maka dapat dihitung beban pendinginan dari unit thermal storage dengan
persamaan berikut :
Qd = (Uaa+Ui) x (Ao+Aaa) x T
Qd = (0,4889 + 0,7497) x (0,8610 + 0,3246) x (30-(-15))
Qd = 149,1 W
Berikut merupakan gambar thermal storage hasil perancangan.

Beban Pendinginan Media Pendingin Air


Dalam mendinginkan media pendingin air, direncanakan 50% terdiri dari
air (cair) dan 50% terdiri dari es (beku) sebagai penyimpanan kalor sensible dan
laten pada ice bank, berikut merupakan rencana kondisi media pendingin air.

Kondisi beban air


N
Item Besaran Satuan
o
1 Massa air total 35 kg
Massa air (wujud cair) 17,5 kg
2 T. Awal 28 C
T. Akhir 4 C
Massa es (wujud beku) 17.5 kg
3 T. Awal 28 C
T. Akhir -15 C
4 T Lingkungan 30 C
5 Chilling Time = Running Tools Time (n) 3 Jam
6 RF 1
7 Cp (Before Freezing) 4,2 kJ/kg.C
Cp (Freezing) 334 kJ/kg.C
III-8

Cp (After Freezing) 2,09 kJ/kg.C

Beban kalor media pendingin air dapat dihitung dengan mengunakan


persamaan 18 dan 19, yaitu:
m. Cp . T
Q=
n .3600

dan

m. L
Q=
n .3600 . RF

Q = Beban kalor air (watt)


m = Massa air (kg)
Cp = Kalor spesifik (kJ/kg.K)
Cpb = Kalor spesifik sebelum pembekuan (kJ/kg.K)
Cpa = Kalor spesifik setelah pembekuan (kJ/kg.K)
Cpf = Kalor spesifik pembekuan (kJ/kg.K)
L = Kalor spesifik perubahan fasa (kJ/kg.K)
T = Perbedaan temperatur (K)
Tb = Perbedaan temperatur antara sebelum dan saat pembekuan (K)
Ta = Perbedaan temperatur antara saat dan setelah pembekuan (K)
n = Chilling time (s)

Beban pendinginan air (cair)

Qair = m x CPb x T
n x 3600 x RF

=17,5 kg x 4,2 kJ/kg.C x (28 4) C


4 x 3600 x 1

Qair = 0,16333 kW = 122,5 watt


III-9

Beban pendinginan es (beku)


a. Beban Kalor Sebelum Pembekuan (Qb)

Qb= m x CPb x T
n x 3600 x RF

= 17,5 kg x 4,2 kJ/kg.C x (28 0) C


3 x 3600 x 1

Qb= 0,1905 kW = 142,916 watt

b. Beban Kalor Setelah Pembekuan (Qa)

Qa= m x Ca x Ta
n x 3600 x RF

= 17,5 kg x 2,1 kJ/kg.C x (0 (-15) C


4 x 3600 x 1

Qa = 0,0507 kW = 38,098 watt

c. Beban Kalor Saat Pembekuan (Qf)

Qf = mxL
n x 3600

= 17,5 kg x 334 kJ/kg.C


4 x 3600

Qf = 0,5412 kW = 405,9 W

d. Beban total pendinginan es (Qes)

Qes = Qb + Qa + Qf
= 142,916 W + 38,098 W + 405,9 W
III-10

= 586,918 W = 0,5869 kW

III.4.2.3 Beban total pendinginan media pendingin air

Qp = Qair + Qes
= 122,5 W + 586,918 W
= 709,418 W = 0,7094 kW

Beban Infiltrasi
Udara yang masuk kedalam thermal storage yang dikondisikan bisa menjadi
beban untuk pendinginan kabin tersebut. Maka beban pertukaran udara (infiltrasi)
dihitung dengan menggunakan rumus atau persamaan 20 sebagai berikut :

qt = q . DT. Df . (1 e)

sedangkan untuk mendapatkan nilai Fm dapat menggunakan persamaan 20


sebagai berikut :

1,5

[ ]
2
1 /3
Fm = i
1+ ( )
r
1,5

[ ]
2
1 /3
= 1,25 = 1,027
1+( )
1,41

q = beban sensible dan laten (kW)


A = luas pintu (m)
hi = enthalpy udara infiltrasi (kJ/kg)
hr = enthalpy udara refrigerasi (kJ/kg)
i = densitas udara infiltrasi (kg/m)
III-11

r = densitas udara refrigerasi (kg/m)


g = gaya gravitasi (9.81 m/s)
H = ketinggian pintu (m)
Fm = faktor densitas

Sedangkan untuk mencari beban sensible dan laten (q) dapat menggunakan
persamaan 21 sebagai berikut :
i
q = 0,221 . A . (hi hr). r . (1 - )0,5 (g . H)0,5 . Fm
r
=

0,5
1,25
0,22.0,0961. ( 33,5(4,7) ) . 1,41. 1 ( 1,41 ) .( 9,81. 0,175)0,5 .1,03

0,5
1,134
( 1
1,338 ) .(9,81 m/ s2 . 0,56 m)0,5

= 0,518 kW
qt = beban pendinginan dalam sehari (kW)
q = beban sensibel dan laten (kW)
Pp+60 o
Dt = faktor bukaan pintu =
3600 d
Df = faktor aliran udara pintu
e = efektifitas pintu
P = Banyaknya pintu
p = Lama membuka pintu detik per pintu (s)
o = Lama pintu terbuka penuh (menit)
= Perioda pengamatan (jam)

Dt = [ (1.120+ 60.2)
3600 x 1 ]
= 0,066

qt = 0,518 kW . 0,066 . 0,7 (1 0)


= 0,0242 kW = 24.2 W
III-12

III.4.4 Beban pendinginan total + Safety Factor


Dalam menghitung beban pendinginan total, dijumlahkan antara beban
pendinginan beban kalor dinding total, beban kalor media pendinginan air dan
beban kalor infiltrasi.

Qb = Qd + Qt +Qp
= 149,05 W + 24,2 W + 709,418 W
= 882,718 W = 0,88 kW

Umumnya, beban dihitung ditambahkan dengan safety factor 10% untuk


memungkinkan kemungkinan perbedaan antara kriteria desain dan operasi yang
sebenarnya menggunakan persamaan.
Qtotal = Qb + Safety Factor
= 882,718 W + (882,718 x 10%)
= 971 W = 0,971 kW

Maka kapasitas mesin pendingin yang dibutuhkan adalah 971 watt.

Jenis evaporator yang akan digunakan adalah shell dan coil. Shell and coil
merupakan adalah tangki yang berisi media pendingin yang diturunkan
temperaturnya sampai 4C dengan evaporator melingkar yang memiliki
temperatur evaporasi sebesar -20 C. Untuk menghitung panjang evaporator
diperlukan data-data sebagai berikut.

No Item Nilai Satuan


1 R22 Properties at -20 C
Pressure P 0,07145 MPa
Density 1497,3 kg/m3
Enthalpy (Vapor) 348,23 kJ/kg
Entrophy (Vapor) 15,890 kJ/(kg.K)
Velocity 126,9 m/s
Viscosity 9,78 Pa.s
III-13

mW/
Thermal Conductivity k 8,98 (m.K)
Spesific Heat Cp (Vapor) 0,688 kJ/(kg.K)
2 Efek Refrigerasi qe 147,802 kJ/kg
3 Beban Total Qtotal 971 watt
4 Diameter pipa dalam Di 0,007525 m
5 Diameter pipa luar Do 0,009525 m

a. Mencari laju aliran masa refrigeran dengan persamaan 24 sebagai berikut :


(Efek refrigerasi diketahui dari plot diagram ph)
Q
=
qe

971 kW
=
kJ
147,802
kg

=0,00657 kg/ s

= Laju aliran massa refrigeran (kg/s)

Q = Beban total pendinginan (kW)

qe = Efek refrigerasi (kJ/kg)

b. Menghitung kecepatan refrigeran dengan persamaan 25 sebagai berikut :


v=
2
x x di
4

0,00657 kg /s
v=
kg 2
1346,5 3
x 0,785 x (0,00005662m)
m

v =0,10976 m/s

= massa jenis refrigeran pada temperatur -20 C (kg/m3)

v = kecepatan refrigerant uap pada temperatur -20 C (m/s)

di = Diameter dalam pipa (m)


III-14

c. Mencari bilangan Reynolds agar diketahui aliran refrigeran berbentuk


laminar atau turbulen dengan persamaan 27 sebagai berikut :

vd
=

kg m
1346,5 x 0,1097 x 0,007525 m
m3
s
=
0,00001063 Pa. s

=104622,5

= Viscosity refrigerant (Pa.s)

Re = Bilangan Reynolds

d. Bilangan Prandtl dengan persamaan 28 berikut :

Cp
Pr=
k

kJ
0,00001063 Pa . s x 0,665 .K
kg
Pr=
W
0,00817 .K
m

0,0000071
Pr=
0,0817

Pr=0,000865

Pr= Bilangan Prandtl

k = konduktifitas thermal (W/m.K)

Cp = Kalor spesifik (kJ/kg.K)


III-15

e. Mencari bilangan Nusselt dengan persamaan 29 sebagai berikut :

Re C n
0,4 - 4 0,989 0,330
4 - 40 0,911 0,385
4 - 4000 0,683 0,466
4000 - 40000 0,193 0,618
40000 - 400000 0,0266 0,805

n 0,3
Nu=C ( ) ( Pr)
0,805
Nu=0,0266 x ( 104622,5 ) ( 0,000865 )0.3

Nu=71,30275

Nu = Bilangan Nusselt

C = Konstanta = 0,0266

Nilai Eksponen = 1/3 (untuk pendinginan)

f. Mencari h nilai koefisien konveksi dengan persamaan 26 sebagai berikut :

Nu k
h=
d

W
71,30275 x 0,00817 .
m
h=
0,007525m
2
h=77,41441W / m

h = Koefisien konveksi (W/m2.K)

g. Maka persamaan 30 untuk menghitung panjang pipa evaporator berikut:

Q
L=
h x x di x T
III-16

971W
L=
W
77,414 2
. x 3,14 x 0,007525 m x 48
m

L=11,05899 m

T = Perbedaan temperatur luar dan dalam (

Anda mungkin juga menyukai