Anda di halaman 1dari 3

FORMULASI DEODORANT

(Konsentrasi Tawas 20%)

Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat deodoran


antiperspiran bentuk batang (stick) dengan menggunkan tawas yaitu:

1. Tawas
Tawas berupa kristal atau pecahan-pecahan kristal, tidak berwarna, atau
dapat juga berupa serbuk. Tawas tidak berbau, rasa sedikit manis, dan mempunyai
sifat adstringen yang cukup kuat. Larutan tawas bersifat asam jika diuji
menggunakan lakmus. Tawas sangat mudah larut dalam air mendidih dan mudah
larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, dan larut dalam gliserin (American
Pharmaceutical Association, 1970).
Tawas adalah semacam batu putih agak bening yang bisa digunakan untuk
membeningkan air dan dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan
khususnya di daerah ketiak. Tawas merupakan salah satu bahan aktif dari
antiperspiran, walaupun demikian awal tahun 2005 FDA (Food and Drug
Administration) tidak lagi mengakuinya sebagai pengurang keringat (Rahayu, dkk.,
2009). Sediaan antiperspiran dipasaran yang menggunakan tawas dalam bentuk
sediaan serbuk dengan konsentrasi tawas 20% (Anonim 2010).
2. Propilen glikol
Propilen glikol digunakan dalam kosmetika sebagai pelarut dalam jumlah
15-50%. Propilen glikol adalah pelarut yang lebih baik dari pada gliserin dan dapat
melarutkan berbagai macam bahan seperti kortikosteroid, fenol, barbiturat, vitamin
(A dan D), dan alkaloid (Rowe, dkk., 2009).
3. Parfum
Parfum sebaiknya dipilih yang sederhana, lembut, dan menyenangkan, dan
banyak disukai dan dapat menutupi bau badan yang mungkin kurang sedap untuk
orang lain (Balsam dan Sagarin, 1972).
4. Asam stearat
Asam stearat berbentuk padatan berwarna putih kekuningan (Wade dan
Weller, 1994). Asam stearat memiliki atom karbon C18 yang merupakan asam
lemak jenuh dan berperan dalam memberikan konsistensi dan kekerasan pada
produk (Mitsui, 1997). Asam stearat mempunyai titik lebur pada suhu 69,4 oC
(Ketaren, 1986).
5. Asam laktat
Asam laktat merupakan asam organik. Ditambahkan dalam sediaan
antiperspiran stik untuk menekan ionisasi logam aluminium sehingga garam
aluminium mudah bercampur dengan sabun (Ditjen POM, 1985).
6. Natrium hidroksida (NaOH)
NaOH merupakan salah satu jenis alkali (basa) kuat yang bersifat korosif serta
mudah menghancurkan jaringan lunak. NaOH berbentuk butiran padat berwarna
putih dan memiliki sifat higroskopis (Wade dan Weller, 1994). Ion Na+ bereaksi
dengan asam lemak membentuk sabun (Fessenden dan Fessenden, 1994).

R/ Tawas 20
Asam Laktat 1
Etanol 96 % 9,88
Asam Stearat 10,51
NaOH 0,64
Parfum q.s
Propilen Glikol ad 100 ml

Perhitungan :
20
Tawas : × 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 20 𝑔
100
1
Asam Laktat : 100 × 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1 𝑔
9,88
Etanol 96% : × 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 9,88 𝑔
100
10,51
Asam Stearat : × 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 10,51 𝑔
100
0,64
NaOH : × 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,64 𝑔
100

Parfum : 2 Tetes
Propilen Glikol : 100 − 43,03 𝑔 = 57,97 𝑔
Cara Pembuatan
masing-masing formula sediaan dibuat menjadi 100 gram. Ditimbang
semua bahan yang diperlukan. Tawas digerus halus dalam lumpang, kemudian
diayak menggunakan ayakan 100 mesh. Tawas dilarutkan dalam propilen glikol
dan asam laktat sambil dipanaskan di atas penangas air (larutan tawas). NaOH
dilarutkan dalam alkohol dimasukan ke dalam larutan tawas. Asam stearat dilebur
di atas penangas air, kemudian dimasukan ke dalam larutan tawas. Diaduk perlahan
sambil terus dipanaskan di atas penangas air. Kemudian dimasukkan parfum. Lalu,
dimasukkan dalam wadah dan dibiarkan memadat.

Anda mungkin juga menyukai