Makalah
Kelas: D.
Sosiologi, FISIP.
BANDUNG
2018.
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Sejarah yang kita gunakan saat ini berasal dari istilah bahasa Arab yakni
syajaratun yang memiliki arti ‘pohon’. Dari sudut lain, sejarah juga berasal
dari bahasa yunani yakni histories yang membawa makna ‘pengkajian atau
penyelidikan’. Sehingga dapat ditarik arti dari sejarah ialah suatu kajian untuk
menceritakan suatu kejadian jatuh bangunnya seorang tokoh, masyarakat, dan
suatu peradaban.1
1
Siska, Yulia. Manusia dan Sejarah (Yogyakarta: Garudhawaca, 2015), h.1.
2
Ibid., h.3.
3
Elaine, Jakson. India (UK: QED publishing, 2004), h.5.
1
berbagai macam pengetahuan (termasuk pengetahuan tentang islam) kedalam
entitas Kerajaan Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan pada saat itu. Hal
ini juga membuat rasa keingin tahuan para kalangan masyarakat serta kalangan
kerajaan mongol memperlajari tentang Islam. Inilah salah satu cikal bakal
berdirinya kerjaan Mughal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kekuasaan Muawiyah ibn Abi Sufyan, dikirimlah angkatan perang yang dipimpin
oleh Al-Muhallab ibn Abi Hufrah, seorang kepala perang yang gagah berani ini
hanya sampai ke Kabul (ibu kota Afghanistan) dan Multan, dan belum sampai ke
tengah-tengah benua India.
Sejak saat itu, maka timbullah keinginan dengan kesungguhan hati hendak
menaklukkan India. Maka dibentuklah satu angkatan perang besar dibawah
pimpinan muda bernama Muhammad ibn Qasim yang saat itu masih berusia 17
tahun. Tatkala Muhammad ibn Qasim masuk ke daerah tersebut, Raja Dahar yang
berada di sana telah bertahan dengan gigih. Namun, serangan pahlawan muda yang
bersemangat itu tidak dapat dibendung olehnya. Kuil-kuil besar yang mereka beri
nama Badd atau Watt dan Pagoda yang penuh dengan berhala yang besar dan
tempat penyimpanan harta benda seperti emas dan perak yang tidak terhitung
banyaknya, serta tempat bertahan para pendeta agama, mereka masuki dengan
gagah perkasa. Dan dalam pertempuran tersebut Raja Dahar terbunuh. Dengan
demikian Sind, Punjab, Bairun, Multan dan Rur dapat ditaklukkan dan dikuasai.
Sehingga daerah-daerah tersebut masuk ke dalam wilayah kekuasaan Islam dan
yang menjadi amir (gubernur) yang berkuasa penuh atas daerah India yaitu
Muhammad ibn Qasim.
4
yang lain seperti Maharaja Lahore, Ajmir, Kawaliur, Kaligar dan Ujian masih di
kuasai dengan teguh oleh rajanya masing-masing.
Setelah raja pertama dari Kerajaan Ghori wafat, posisinya digantikan oleh
Ghiastuddin Abul-Muzaffar Muhammad ibn Sam ibn Husain. Dan setelah itu
digantikan oleh Syihabuddin lalu digantikan lagi oleh Alauddin Muhammad ibn
Sam Muhammad ibn Mas’ ud ibn Hasan. Kemudian Muhammad ibn Sam
digantikan oleh Muhammad Abul-Muzaffar ibn Al-Husain Al-Ghori.
Dengan naiknya Muhammad Abul-Muzaffar ibn Al-Husain Al-Ghori atau
dikenal dengan Muhammad Ghori, dialah yang dikenal sebagai sultan yang terkuat.
Ketika itu, maharaja-maharaja Brahmana kembali menyusun kekuatan untuk
melawan pemerintahan Muhammad Ghori pada tahun 1193 M, tetapi kekuatan
perlawanan mereka dapat dikalahkan oleh tentara-tentara Islam di bawah komando
Muhammad Ghori. Setelah kemenangan itu, daerah Meerat dan Agraa dapat
dikuasai. Pada tahun 1194 M, daerah Kunuj dan Banares dapat ditaklukkan. Gujarat
ditaklukkan pada tahun 1202 M juga dengan daerah Bihar dan Benggala pada tahun
yang sama.
5
Begitu luasnya wilayah kekuasaan di India, dan lebih luas dari kekuasaan
Kerajaan Ghaznawi, maka Sultan Muhammad Ghori memindahkan pusat
pemerintahannya dari Firuz-koh (Afghanistan) ke kota Delhi. Dengan demikian,
India adalah satu wilayah kekuasaan pemerintahan Kerajaan Ghori. Maharaja-
maharaja India mengakui tunduk dan membayar upeti setiap tahun kepada
pemerintah pusat.
Pada masa Kerajaan Ghori-lah yang menanamkan kekuasaan Islam
sebenarnya di India. Di bawah pemerintahan Muhammad Ghori, beliau
memperlalukan undang-undang pokok yang berlaku dalam seluruh wilayah India,
yaitu undang-undang hukum Islam. Maharaja-maharaja dan masyarakat tunduk
dalam aturan itu dan bebas menjalankan ajaran agamanya serta diberi hak untuk
mendirikan tempat ibadahnya. Beliau juga memberi perlindungan yang sama atas
rakyatnya, baik yang muslim maupun non muslim. Bayaran upeti dan jizyah adalah
untuk jaminan atas keselamatan mereka dalam menjalankan aktivitasnya.
Setelah meninggalnya Muhammad Ghori, beliau digantikan oleh Aibak
dengan gelar Quthubuddin. Di kota Delhi didirikannya Masjid Raya yang sangat
agung, terkenal dengan Jami Masjid. Dan diatas reruntuhan sebuah kuil Hindhu
yang besar, didirikannya sebuah menara Islam yang amat tinggi, terkenal dengan
nama Kuthub Mina, yang sampai saat ini tegak dengan megahnya dan menjadi
perhatian para pelancong.
Setelah Aibak wafat, beliau digantikan oleh Altamasy (1211-11236 M).
Beliaupun adalah seorang raja islam yang besar, pandai mengatur negeri dan
berjasa melanjutkan perluasan kekuasaan Islam ke sebelah utara dengan
menaklukkan negeri Malawa. Jasa Altamasy yang paling besar adalah kekuatan
pribadinya, penuh dengan persiapan dan mempunyai pertahanan negara yang kuat.
Ketika tentara Mongol memasuki Punjab, dengan kekuatan tentara dan pertahanan
yang baik, tentara Mongol dapat beliau usir dari wilayah kekuasaannya. Pengganti
beliau Ghisyabuddin Balban dan setelah Balban tidak ada lagi orang yang kuat
mempertahankan kekuasaannya. Sehingga, muncullah dinasti-dinasti kecil Islam
yang memerintah India.
6
2.2 Sejarah Berdirinya Kerajaan Mughal
Babur inilah yang dikenal sebagai pendiri kerajaan Mughal, kerajaan Islam
terbesar di India dengan daerah kekuasaan yang luas, sehingga bangsa dan umat
lain segan terhadap Islam. Jika kemegahan Islam di Andalusia ditegakan Bani
Umayyah, dan di Bagdad menjadi semarak di zaman Bani Abbas, maka bertambah
indahlah permata rantai sejarah Islam dengan adanya Kerajaan Mughal di India.
7
keturunan ayahnya, dan dari Jengis Khan dari pihak ibunya. Kedua tokoh tersebut
merupakan dua penakluk besar Asia.
Pada umur 11 tahun, Babur mewarisi daerah Farghanah dari orang tuanya
yang telah meninggal dunia. Di usia yang masih relatif muda, Babur sudah
menunjukan keberaniannya yang luar biasa. Dia mendapat latihan sejak dini, yang
cocok untuk membuatnya menjadi seorang pejuang dan penguasa besar. Setelah
naik tahta, Babur segera membuat rencana mengembalikan kekuasaan di Asia
Tengah yang pernah diperoleh nenek moyangnya, Timur Lenk. Dua kali Babur
merebut Samarkand, tetapi dia selalu gagal mempertahankannya, dan bahkan dia
kehilangan ibukota Farghanah.
8
Ketika terjadi perpecahan di antara keluarga Dinasti Lodi dari kesultanan
Delhi, Daulat Khan Lodi (gubernur Punjab) dan Alam Khan (paman Ibrahim Lodi)
mengundang Babur untuk menyerang India. Babur menanggapi ajakan mereka, dan
bersama-sama menyerang India dan mengalahkan Ibrahim Lodi di Panipat pada
tahun 1526 M. Akan tetapi sebelum itu, Daulat Khan dan alam Khan berblik
menyerang Babur dengan alasan bahwa Babur tidak bermaksud menhentikan usaha
penaklukan atas India dan bahkan ingin menguasainya dan Daulat Khan depaksa
untuk menyerah.
9
diantaranya ada kerajaan Kabul dan Kandahar sehingga Babur pada saat itu menjadi
raja di Afganistan pada saat itu. Tidak hanya itu, Mahmud Ghaznawi yang menjadi
pendahulunya dalam kepemimpinan mendukung Babur untuk melakukan
penaklukan ke dataran india yang mana didalamnya terdapat banyak sekali harta
benda yang berlimpah hingga ada anggapan bahwa harta benda india tidak akan
pernah ada habisnya walaupun banyak penakluk yang telah datang kesana lebih
dahulu.
Pada tahun 1525M Babur membawa hanya 13.000 tentara untuk pergi ke
Punjab dan menaklukannya. Pada saat itu Punjab memiliki keteguhan dalam hal
pertahanannya yang tidak mudah untuk di tembus, namun pada faktanya hal itu
tidak menjadi permasalahan bagi Babur untuk melakukan penaklukan sebab pada
saat itu Babur membawa merian jenis baru yang terkenal memiliki daya hancur
yang lumayan tinggi. Dengan adanya berita penaklukan Babur kerajaan islam di
Delhi ketika itu membuka negerinya untuk Babur datang dengan pasukannya yang
pada saat itu kerjaan Delhi dipimpin oleh Sultan Ibrahim II, dari keluarga Lodi,
keturunan Afganistan. Salah satu alasan sultan Delhi terbuka kepada babur adalah
pada saat itu Sultan Delhi sedang berkonflik dengan pamannya pangeran A’lam.
10
itu putranya sendiri yang bernama Humayyun di perintahkan untuk melakukan
penaklukan ibukota kedua, yaitu Agra. Dengan begitu turut ditaklukanlah kota-kota
lain disekitarnya. Namun kemudian pada tahun 1531 Sultan Babur meninggal dunia
sehingga terhentilah proses konsolidasinya.
B. Humayun (1530-1556)
11
pemerintahan dipercayakan kepada Bairam Khan, yang pada saat itu dikatakan
sebagai penganut syi’ah. Adapula faktor yang menyebabkan peralihan kepercayaan
dalam pemerintahan dikarenakan pada saat kecilnya Akbar tidak sempat diajarkan
baca dan tulis dikarenakan ia dipindahkan ke daerah terpencil selama humayun
dalam keadaan terdesak oleh musuh-musuhnya pada saat itu, hal inilah yang
mengakibatkan Akbar tidak bisa baca dan tulis akan tetapi ia terampil dalam
membaca Al-Quran. Dengan diangkatnya Akbar dan menyebarnya berita kematian
Humayyun menjadikan beberapa wilayah disekitar delhi yang merupakan sisa-sisa
kekuasaan bangsa Afganistan masih memiliki keinginan untuk merebut kembali
kekuasaan dari tangan Sultan Akbar. Belumlah damai seluruh tanah mughal kini
datang kepala perang yang gagah berani bernama Himu yang datang untuk
menyerang Delhi dengan tiba-tiba dan secara dahsyat, hal ini menyebabkan Akbar
terpaksa mundur ke Punjab untuk bertahan.
Setelah bersihnya india dari sisa-sia pasukan Afganistan kini Sultan Akbar
menghadapi kenyataan bahwa para maharaja india tetap ingin membebaskan diri
dari kekuasaan mughal (Akbar pada saat itu), untuk mensiasati hal ini Akbar
melakukan suatu strategi untuk meredamnya dengan menggunakan strategi
12
“merangkul” dimana sultan Akbar mendekatkan diri dengan para maharaja dan
mengajak mereka untuk ikut serta dalam bertanggung jawab dalam kekuasaannya,
akan tetapi Akbar juga memberlakukan cara kekerasan untuk yang menentang
resolusi ini, tentu saja pada saat itu strategi Akbar tidak langsung diterima bulat-
bulat oleh para maharaja, karenanya Akbar menaklukan para maharaja yang
merdeka itu dengan cara peperangan dan solusi-solusi diplomatik sehingga
takluklah kekuasaan-kekuasaan maharaja yang berkuasa pada saat itu, diantaranya
adalah Maharaja Jawaliur, Maharaja Ajmir, dan yang terbesar diantara yang lainnya
yaitu Maharana dengan ibu kota Khitur.
13
Adapun faktor yang mendorong Akbar menciptakan Din-I-Ilahi adalah sebagai
berikut:
D. Jihangir (1605-1627)
14
tentu saja menyebabkan wibawa semakin hilang dan kehebatan raja semakin pudar
sehingga timbulah pemberontakan di Ambar (Dekan) yang tidak dapat segera
dipadamkan. Hal tersebut pula semakin diperkeruh oleh pemberontakan putera
Jihangir sendiri yang dibantu oleh panglima perang Mubahat Khan. Hal itu dapat
diselesaikan dengan kebijaksanaan permaisuri Nur Mahal dalam mendamaikan
putera dan ayahnya.
Putera Jihangir yang bernama Churam naik tahta setelah kematian ayahnya
. masyarakat setempat menganggap Syah Jihan sedikit lebih kuat dari ayahnya
dimana hal ini dibuktikan ketika ia dapat memadamkan pemberontakan yang terjadi
di Dekan, hal itu didukung pula oleh anaknya yang bernama Aurangzib yang
merupakan putera ketiganya yang terkenal dengan ketangguhan dan
keperkasaannya di medan perang. Tampil meggantikan Jihangir, Bibit-bibit
disintegrasi mulai tumbuh di dalam kekuasaanya. Dalam masa pemerintahannya
terjadi beberapa kali pemberontakan yang mana hal ini diinisiati oleh Aurangzib
untuk diakhiri selamanya dengan menghapuskan ketiga kerajaan yang selalu
membuat kekacauan, ketiga kerajaan itu ialah kerajaan Golkand, Bodar, dan
Baijappur. Satu persatu kerajaan yang memberontak itu dapat ditaklukan secara
langsung, akan tetapi setiap kali ia maju untuk berperang dan hampir menguasai
kerajaan-kerajaan itu ia selalu dihentikan oleh ayahnya supaya penyerangan
terhadap kerajaan itu jangan diteruskan. Dalam perjalanan penaklukannya ia
menaruh curiga kepada saudaranya yang bernama Dara.
Kecurigaan Syah Jihan dipicu oleh pemikiran bahwa timbul rasa iri hati
pada saudaranya akibat dari ketakutan bahwa adiknya akan lebih mahsyur
dibanding dengannya yang tentu saja pada akhirnya ia takut bahwa Syah Jihan akan
diangkat untuk menggantikan posisi ayahnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
saling serang fitnah diantara kedua saudara tersebut, akan tetapi hati sang ayah lebih
cenderung kepada Dara. Hal itu menjadikan alasan Aurangzib untuk memulai
penyusunan kekuatan dan strategi untuk melawan saudaranya dan ayahnya sendiri.
Kemudian terjadilah peperangan yang hebat diantara keluarga itu yang tentu saja
15
dimenangkan oleh Aurangzib yang dibantu oleh kedua saudaranya yang lain, pada
saat Aurangzib akan memasuki kota ayahnya, ayahnya merasa gelisah akan
kehebatan anaknya itu, namun hal ini dapat diatasi oleh Aurangzib dengan
mengirimkan surat kepada ayahnya bahwa Aurangzib tidak akan mengganggu
kekuasaan ayahnya dan tidak akan membuat kekacauan di kotanya. Pada saat
Aurangzib masuk ke dalam kota ia memerintahkan pasukannya untuk menangkap
ayahnya dan ia masukan ayahnya kedalam sel tahanan didalam istana.
F. Aurangzeb (1659-1707)
16
Setelah Aurangzeb mendapatkan tahta ia tidak berhenti disitu saja, ia tetap
berpegang teguh pada cita-citanya dalam menaklukan seluruh daratan india sesuai
dengan batas-batas yang sebenarnya. Pada tahun 1660 dikuasainya negeri Asam,
dan di tahun 1666 ia memperluas lagi daerah kekuasaanya hingga ke Arakan, ia
merupakan raja pertama hindustan (india) yang berhasil memperluas kekuasaanya
hingga masuk ke bahagian Indo-China.
Setelah satu setengah abad Dinasti Mughal berada di puncak kejayaan, para
pelanjut Aurengzib tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibina
oleh sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke-18 Masehi. Kerajaan ini mengalami
masa-masa kemunduran. Kekuasaan politiknya mulai merosot, suksesi
17
kepemimpinan di tingkat pusat menjadi ajang perebutan gerakan separatis hindu di
India tengah, Sikh di belahan utara, Islam di bagian timur, semakin lama semakin
mengancam. Sementara itu, para pedagang Inggris untuk pertama kalinya diizinkan
oleh jengahir menanamkan modal di India dengan didukung oleh kekuatan
bersenjata semakin kuat menguasai wilayan pantai.
Setelah Bahadur Syah meninggal, dalam jangka waktu yang cukup lama,
terjadi perebutan kekuasaan di kalangan keluarga Istana. Bahadur Syah diganti oleh
anaknya Azimus Syah, akan tetapi pemerintahanya ditentang oleh Zulfiqar Khan,
yang mendapat tentangan dari Farukh Syar, adiknya sendiri. Jihandar Syah yang
dapat disingkirkan oleh Farukh Siyar tahun 1713
18
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan Dinasti Mughal ini mundur
pada satu setengah abad terakhir, dan membawa kehancuran pada tahun 1858 M
adalah:
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris
di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera di pantau oleh kekuatan maritim
Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan darat. Bahkan mereka kurang terampil
dalam mengoperasikan persejataan buatan Mughal itu sendiri.
Dekadensi moral dan gaya hidup mewah di kalangan elite politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
Semua pewaris kerajaan pada masa terakhir adalah orang-orang lemah dalam
bidang kepemimpinan, sehingga tidak mampu menangani kemerosotan politik
dalam negeri.
Faktor ini ditandai dengan banyaknya gerakan pemberontakan sebagai akibat dari
lemahnya para pemimpin kerajaan Mughal setelah kepemimpinan Aurangzeb,
sehingga banyak wilayah-wilayah kerajaan Mughal yang terlepas dari kekuasaan
Mughal. Adapun pemberontakan-pemberontakan tersebut antara lain:
Kaum Hindu yang dipimpin oleh Banda berhasil merebut Sadhura, letaknya di
sebelah utara Delhi dan juga kota Sirhind.
Golongan Marata yang dipimpin oleh Baji Rao dan berhasil merebut wilayah
Gujarat.
19
Pada masa pemerintahan Syah Alam terjadi beberapa serangan dari pasukan
Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani. Syah Alam mengalami
kekalahan dan Mughal jatuh pada kekuasaan Afghanistan.
Adanya perdagangan dan kekuasaan Inggris di India. Pada abad ke-18, terjadi
pertempuran antara Prancis dan Inggris yang disebabkan karena perebutan daerah
kekuasaan di Asia, pertempuran tersebut dimenangkan oleh Inggris yang nantinya
membuat orang-orang Inggris melakukan penaklukan daerah-daerah India satu –
persatu. Awalnya Inggris melakukan perdagangan di India melalui EIC (British
East India Company, yang memproduksi kain sutra dan tenun dengan mendirikan
pabrik-pabrik di Bombay, Madras, dan Kalkuta
20
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
1. Masuknya Islam ke Asia Selatan terjadi dalam empat preode penyebaran,
yang pertama pada masa Nabi Muhammad, Dinasti Umayyah, Dinasti
Ghaznawi, dan Dinasti Ghuri. Ekspansi yang dilakukan oleh ummat Islam
sampi dilakukan sebanyak empat kali ke Asia Selatan ini membuktikan
bahwa ummat Islam mempunyai keinginan yang besar dan kegigihan dalam
mensyiarkan ajaran Islam tanpa mengenal lelah.
2. Sejarah beridirinya kerajaan mughal diawali dengan runtuhnya kekuasaan
Timur Lenk pada 1405 M, dan kematiannya membuat kekaisarannya runtuh,
sekaligus membuat Mongol kehilangan kendali atas India. Para pemimpin
Muslim di India pun mendirikan negara-negara kecil di India utara. Akan
tetapi, beberapa puluh tahun kemudian, Mongol kembali menyerbu India dan
mendirikan suatu kerajaan di sana. Kerajaan ini yang disebut Kekaisaran
Mughal. Raja pertama dari kerajaan Mughal adalah Zahirudin Muhammad
Babur, berasal dari keturunan Timur Lenk dan Jengis Khan. Kerajaan Mughal
berdiri pada tahun 932 H/1526M.
3. Masa kejayaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar (1556-1605).
Dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-
1658 M), Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah itu, kemajuan kerajaan Mughal
tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya. Kerajaan Mughal
membawa beberapa kemajuan dalam Islam, baik dalam bidang politik,
militer, seni, dan juga dalam bidang ekonomi. Peninggalan yang dikenal
sampai sekarang dari kerajaan Mughal yang menjadi salah satu keajaiban
dunia adalah Taj Mahal.
4. Kemunduran dari Kerajaan Mughal terjadi setelah Aurangzeb meninggal
dunia, dikarenakan lemahnya pemerintahan para pengganti Aurangzeb.
Sultan-Sultan yang diangkat setelah Sultan Aurangzeb adalah orang-orang
21
lemah yang tidak mampu membenahi pemerintahan, ditambah lagi
kemerosotan moral, hidup bermewah-mewah di kalangan elit politik yang
mengakibatkan pemborosan dalam pengeluaran uang negara.
3.2 SARAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Yulia, Siksa. 2015. Manusia dan Sejarah : Sebuah tinjauan filosofis. Yogyakarta:
Garudhawaca.
Yunus, Abd.Rahim dan Abu Haif. 2013. Sejarah Islam Pertengahan. Yogyakarta:
Ombak.
Jackson, Elaine. 2004. India (mengenal ragam budaya dan geografi). UK: QED
Publishing.
23